MENANTU AMBURADUL Bab 58Pagi sekali Aku dan Mas Yusuf mengantarkan ART baru untuk tinggal di rumah Ibu. Semoga saja kali ini dia betah. Minimal beberapa bulan lah ya, jangan hitungan minggu. Rasanya lelah sekali untuk mencarikan pengganti secara terus menerus. Meski seleksi sudah dilakukan dengan ketat, tetap saja kami tidak bisa mengelabuhi jiwa pemilih yang ibu miliki. Calon Assisten ibu mertua kali ini namanya Mimi. Masih lumayan muda, tepatnya usianya jauh lebih muda dariku. Aku cukup memanggilnya dengan sebutan nama saja, karena dia yang meminta. Mana mungkin juga ibu dipilihkan ART yang usianya sepuh, karena beliau orangnya paling susah diatur, mendengarkan pendapat anak atau tetangga saja ogah, apalagi pendapat seorang pembantu rumah tangga meski usianya lebih tua dari ibu. Itu sebabnya usia sangat berpengaruh sebagai syarat memilihkan siapa orang yang akan berada di dekat ibu ini. Setidaknya jika usiamya lenih muda, lebih mudah mencerna apa yang ibu pinta. Jika dinasehati
MENANTU AMBURADUL Bab 59Aku membiarkan Mia untuk tidur lebih lama, supaya nanti saat bangun dia sudah fresh kembali. Sedari tadi handphone miliknya tak berhenti bergetar, ku jauhkan dari keberadaannya, supaya dia tidak terganggu. Sepertinya hari ini Mia membolos kerja? Atau memang sedang libur? Entahlah. Aku menebak saja. Ada panggilan telpon di handphone milik Mia berkali-kali dari kontak yang diberi nama “Ibu” dan “Suami”, jelas ini telfon dari mertuaku dan Raihan. Sengaja tidak kuangkat karena Aku tahu Mia sedang ingin menyendiri, itu sebabnya dia lari ke sini. Jika kuberi tahu keduanya tentang posisi Mia sekarang berada, sama artinya diriku tidak mengerti kondisi psikis dan mentalnya. Setelah rahasia besar apa yang dia ketahui.Kupandangi wajah lelah Mia yang sedsng terlelap dalam tidurnya. Kasihan juga dia, setelah apa yang sudah dia jalani selama ini. Kebohongannya, pencitraan, memaksakan diri, ingin menjadi yang paling hebat diantara yang lainnya. Walau kadang kelakuannya se
MENANTU AMBURADULBab 60Dalam pernikahan, Jika rasa hormat, kasih dan sayang sudah lenyap dalam sebuah hubungan rumah tangga, artinya nyawa dalam hubungan tersebut sudah mati. Jika hati sudah kehilangan rasa cinta, maka hanya ada kebersamaan raga saja yang tersisa. Kebersamaan yang sudah tidak memiliki arti apa-apa. Hanya saling membersamai saja setiap hari. Kamu ya kamu, Aku ya aku. Hubungan suami istri jika sudah ada sang buah hati, bukanlah lagi hanya sekedar hubungan romantisme seperti saat pengantin baru, hubungan ini akan berbeda. Hubungan kalian itu layaknya seorang patner hidup, yang berjalan searah dan satu tujuan persinggahan demi sesuatu yang bernama masa depan. Masa depan pernikahan kalian, dan masa depan buah hati kalian. Jika salah satu diantaranya sudah memiliki arah dan tujuan yang berbeda, akan sulit bagi kalian untuk mengarungi hubungan tersebut. Apalagi jika salah satu dari pasangan sudah memiliki tempat persinggahan lain yang bisa lebih membuatnya nyaman, hanya
MENANTU AMBURADUL Bab 61(Gimana kondisi orang rumah Mi? Aman?) tanyaku pada Mimi lewat sebuah pesan. (Sementara aman Mbak, hanya saja Mas Raihan belum ada datang ke sini) balasnya. (Raihan enggak pulang dari semalam?) cecarku. (Enggak Mbak)(Oke, makasih ya infonya)(Sama-sama Mbak) Aku berniat mengajak Mia untuk bertemu dengan Maya, tapi ajakanku ditolak olehnya. Padahal niatku baik, entah kenapa Mia seperti manusia dengan beberapa kepribadian labilnya. Kadang A dan kadang menjadi B. Bahkan bisa juga berubah menjadi C. Entahlah? _____________Pagi-pagi, Mama dan Papa datang untuk menjemput Daffa. Seperti biasa setiap weekend Mama dan Papa mengajak Daffa untuk pergi jalan-jalan atau berkunjung ke tempat wisata. Daffa sudah cukup besar untuk pergi tanpa Mommynya. Lagian dia juga sudah minum susu formula, bukan lagi Asi. Asiku sudah tidak begitu banyak keluar, itu sebabnya Aku memberinya susu formula sebagai pengganti. Itu yang membuat kedua orang tuaku semakin leluasa menguasai
MENANTU AMBURADUL Bab 62Aku dan Mas Yusuf pergi ke rumah Mas Rama untuk menjelaskan tentang yang diceritakan oleh Maya kemarin. Mas Rama dan Mbak Rini mulai memahami ceritaku. Dari sini sudah bisa ditarik kesimpulan tentang siapa sosok dari Tante Zia ini. Bagaimana kehidupan dan masa lalunya. Kulihat betapa hebohnya Mbak Rini mengurus kedua anaknya secara bersamaan. Dia kurang fokus mendengarkan obrolan kami berempat ini, karena fokuanya harus terbagi-bagi. “Khaity sakit Mbak?” tanyaku. “Hangat gitu badannya De’, kebanyakan maen sih!” tukas Mbak Rini penuh kekecewaan. Setiap orang tua pasti sedih ketika anaknya sudah memperlihatkan tanda-tanda dia sedang tidak enak badan. Maunya sih kita saja yang sakit sebagai orang tua, tapi ribet juga sih kakau sebagai emak harus sakit, karena enggak boleh dirasa juga soalnya masih harus standby menjaga sang buah hati. “Si kecil gimana? Anget juga badannya?" “Sulthan enggak sih. Dia biasa aja suhunya normal.” “Tidurnya bareng kah, Mbak?”“E
MENANTU AMBURADUL Bab 63Baru kali ini Aku melihat Ibu begitu terpuruk, menyaksikan sendiri anak perempuan kesayangannya disia-siakan oleh seorang laki-laki. Lelaki yang sudah menikahinya selama beberapa tahun dan dikaruniai seorang anak ini. Padahal biasanya beliau selalu memperlihatkan sifat songongnya kepada semua orang. Tidak pernah mau memperlihatkan kesedihannya kecuali jika sedang berdrama di hadapan anak-anak lelaki dan menantunya. Entah apa yang Ibu pikirkan atau Ibu sesali kali ini? Mbak Rini yang sedari tadi ingin melihat ekspresi Ibu kuperlihatkan lewat sebuah video. Kurekam dengan hati-hati sosok Ibu yang kini sedang merebahkan tubuhnya dengan hati yang merasa penuh kekecewaan di sini. Menantikan hasil akhir dari keputusan anak dan menantunya. Mimi berusaha menenangkan Ibu dengan memijat-mijat beliau. Mukanya tampak murung entah karena lelah, lapar, atau apa? Mungkin lelah menghadapu drama rumah tangga yang ada di keluarga ini. Namanya juga hidup, Mi, pasti ada bumbuny
MENANTU AMBURADUL Bab 64Hal terberat dalam hidup ini adalah, merelakan seseorang yang dulunya belum ada, menjadi ada, lalu kembali menjadi tidak ada lagi di sisi kita. Itulah kehilangan paling mendalam yang mungkin sedang Mia rasakan. Fisik Mia kini sedang sakit. Badannya demam, juga tidak ada nafsu makan. Dia sudah membolos kerja selama beberapa hari ini. Entah bagaimana nasib pwkerjaannya setelah ini, tetap diperbolehkan bekerja atau malah di pecat? Masalahnya adalah dia anak baru, yang belum lama dipekerjakan di tempat tersebut. Lalu absensinya terlalu banyak tidak hadir, sudah ku tebak di awal bagaimana akhirnya nanti. Kami sudah setia menasehatinya setiap waktu, tapi fisiknya sepertinya tidak mau melakukan apa yang kami sarankan. Hatinya yang patah mendominasi dirinya untuk menjadi sehancur sekarang. Entah kapan ia akan bangkit? Hanya Mia yang tahu dan bisa mengendalijan dirinya sendiri. Meski bagaimanapun kelakuan Raihan, Mia sebenarnya masih bisa memaafkannya, hanya saja R
MENANTU AMBURADUL Bab 65Sepanjang perjalanan kami bertiga pulang dari rumah Alia, Aku, Dinda juga Sinta tak bisa berhenti membicarakan tentang Alia dan suaminya. Alia yang kelihatannya bahagia dengan hidupnya, justru malah sebaliknya. Di rumah megahnya itu, tersimpan rasa sakit yang tak bisa Ia sembunyikan dari kami para sahabatnya. Ada rahasia besar yang mungkin selama ini ia sembunyikan dari sahabat-sahabatnya. Pantas saja, setiap kali kami izin untuk main ke rumahnya, selalu saja ada alasan untuk Alia menolak kedatangan kami. Bahkan ketika dia pindah rumah baru waktu setelah acara resepsi itu, kami juga tidak diperbolehkan ikut serta menyaksikan kemegahan rumah barunya dengan suaminya. Awalnya kami tidak mencurigai ada yang aneh dari sikap Alia selama ini, semua perubahannya kami terima mentah-mentah tanpa rasa curiga sedikitpun, tapi sekarang kami baru sadar, bahwa masa lalu Jojo ternyata masih membayangi kehidupannya dengan Jojo dan Alia. Bagaimana bisa,seorang mantan istri m