Share

KABAR DUKA

MENANTU AMBURADUL 109

‌Aku mengamankan anak-anak, mencoba menenangkan mereka bertiga dari tangis akibat dimarahin Ibu. Nggak enak juga sama tetangga kalau mendengar suara berisik tangisan anak-anak malam-malam begini.

Sulthan buru-buru kuberikan susu formula dalam sebuah botol, Mimi masih setia menggendongnya, akhirnya Sulthan diam setelah diberikan sufor. Daffa hanya butuh sebuah pelukan, begitu juga Khaity.

"Nggak papa, nenek cuma mau nonton tv saja sebenernya. Tapi Daffa sama Khaity suaranya lebih kenceng, jadi nenek terganggu deh. Beliau nggak bermaksud memarahi kalian, kok." kataku menenangkan.

Kutawarkan mereka main kembali atau mau beristirahat di dalam kamar.

"Masih mau main? Atau masuk ke dalam?" tanyaku pada keduanya.

Mereka berdua melirik ke arah neneknya yang sedang ikut menatap mereka berdua. Dengan ekspresi ketakutan mereka memilih untuk masuk ke dalam kamar. Akhirnya Mas Yusuf mengajak keduanya untuk masuk.

Udah kayak ngelihat Nenek Lampir saja sih kalian ini Nak. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status