Selesai memandikan badan Leila, Jack masih berdiri di samping Leila. ia menatapi Leila sedang sikat gigi dan terlihat lucu.
"Kenapa aku baru sadar," batin Jack yang memaki dirinya sendiri.
"AKu lapar," ucap Leila yang sudah selesai mengosok gigi.
"Aku sudah minta bi ina membuatkan sarapan pagi untuk ita berdua. jika kamu mau maan menu lain, aku akan pergi untuk membelinya."
"Benarkah?" tanya Leila dengan mata berbinar-binar.
"Iya, tapi sekarang makan sedikit dulu. untuk mengisi perutmu yang kosong," balas Jack yang membantu Leila keluar dari dalam kamar mandi.
Jalan berapa langkah, Leila mengeluh lelah untuk berjalan. Sehingga Jack langsung memopong Leila ke atas ranjang. lalu memasang cairan infus di tiang.
Leila menikmati apa yang sedang di kerjakan oleh Jack. termasuk menyuapi dirinya makan pagi. selesai makan, seorang perawat berjalan masuk ke dalam untuk memberikan obat yang harus di konsumsi oleh Leila. kemudian di susul oleh pe
Sejujurnya perasaan Jack sangat sedih, ketika melihat janin yang sudah terbentuk di keluarkan dari rahim Leila dalam keandaan meninggal. berat hati Jack menatapi anak yang tidak bersalah meninggal karena keegoisan dirinya. Sebelum pergi ke perusahan, Jack mampir ke sebuah toko untuk membeli sebuket bunga untuk di taruh di nisan putrinya yang meninggal dalam usia lima bulan. Mobil yang di kemudikan oleh Jack sampai ke salah satu permakaman elit. Jack membuka pintu untuk segera keluar. ia berjalan ke salah satu nisan yang belum ada di pahat nama. Jack masih binggung mau kasih nama apa untuk putirnya, sehingga sampai sekarang masih di biarkan dalam keandaan polos. "Hai putri Daddy, apa kabar. hari ini Daddy datang menjengukmu lagi," ucap Jack dengan kedua mata memanasnya. ia meletakkan satu buket bunga di atas makam dengan nisan tanpa nama. "Hari ini sebenarnya Daddy mau mengajak Mom menemuimu, tapi Mom masuk rumah sakit lagi. ia te
Kyo Mikaela yang di kebetulan datang terlambat di kejutkan oleh Andre yang masuk ke dalam kantornya secara tergesah-gesah."APA KATAMU?" pekik Kyo Mikaela yang kaget dengan apa yang di sampaikan oleh Andre barusan."Jack mengatakan Leila kembali di rawat di rumah sakit," ucap Andre yang mengulangi apa yang di katakannya barusan."Bagaimana bisa?" gumam Kyo Mikaela juga cemas dengan kondisi Leila. karena dokter pernah memperingati kondisi Leila yang bisa berakhir di rumah sakit jiwa sewaktu-waktu."Aku akan cari tahu, hari ini aku cuti setengah hari. siang nanti aku kembali ke kantor," pamit Andre yang langsung keluar dari dalam ruangan Kyo Mikaela.Kyo mengusap wajahnya dengan kasar, ia tidak percaya dengan apa yang terjadi pada Leila. semalam Leila mengatakan dirinya baik-baik saja dan kenapa mendadak masuk rumah sakit lagi."Aku tidak boleh mengatakan kepada Maria Mikaela atas apa yang terjadi hari ini," batin Kyo Mikaela yang berusaha ber
Jack menaruh berapa kantong kresek di atas meja. lalu bergegas menghampiri Leila yang berusaha untuk bangun dari posisi berbaring."Aku keluar untuk beli berapa makanan yang kamu suka, serta berapa cemilan ringan sampai berat. termasuk minuman untuk mengisi kulkas," balas Jack jujur dengan membantu Leila untuk duduk dengan menyandarkan berapa bantal besar di pungung Leila."Makanan apa? aku lapar," tanya Leila dengan tatapan kantuk kepada Jack."Banyak, aku keluarkan dulu. kamu tunggu saja di sini," balas Jack yang mengecup kening Leila.Leila tersenyum tipis, ia menikmati kecupan hangat dari Jack. lalu bersandar pada bantal yang di belakang tubuhnya.Leila menatapi Jack yang membuka setiap bungkusan di dalam kantong dan mengeluarkan isinya ke atas piring. untuk makan berkuah, Jack memilih menghangatkan lagi. agar Leila tidak sakit perut memakan makanan yang sudah dingin.Semuanya Jack lakukan dengan hati-hati, mengingat apa yang di ka
Kyo Mikaela mendengus kesal, mau tidak mau. harus menuruti semua ide dari Andre.***Malam hari, sesuai janji. Jack membawa Leila keluar dari dalam rumah sakit untuk berapa jam tanpa memakai selang infus lagi."Benaran boleh keluar?" tanya Leila bahagia, karena ia bosan di rumah sakit setengah hari. setengahnya di habiskan untuk tidur-tiduran."Iya, tai hanya berapa jam saja. maka dari itu, kita segera pergi untuk memburu makanan. sebelum ketemu dengan dokter berwajah Sinchan itu," seru Jack yang mengendong tubuh Leila. lalu memasukkan ke dalam mobil.Leila terkekeh renyah dengan apa yang di katakan oleh Jack dan juga tindakan Jack barusan. seolah mereka merupakan pasien yang tidak mampu membayar biaya pengobatan rumah sakit. hingga kabur dengan cara seperti ini."Sungguh menengangkan," ucap Leila yang sudah selesai tertawa dan kini ia berusaha mengatur nafasnya agar tidak terengah-engah.Jack berjongkok di depan Leila yang duduk di k
Menu makanan di antar oleh pelayan, Jack memesan makanan yang akan ia makan dan melihat ke arah Leila yang menatapi menu dengan diam tanpa bersuara. seolah sedang melamun."Sayang," sahut Jack yang mengenggam jemari Leila."Aku binggung mau mesan yang mana antara dua ini," jelas Leila yang menujuk ke dua gambar."Pesan keduanya saja, kita makan sama-sama. jadi tidak akan menyesal," balas Jack yang mengoder kedua makanan yang di iginkan oleh Leila kepada pelayan."Tapi," ragu Leila."Ada aku, kita akan makan berdua. tidak perlu di pikirkan," balas Jack yang masih dengan perhatiannya yang membuat Leila tersenyum ceria akan perhatian Jack yang benar-benar romatis.Leila memesan berapa minuman lagi dan terakhir tamago slide.Selesai dengan semua pesanan yang ingin di makan, Leila duduk dengan tenang. ia menatapi Jack yang sedang mengetik sesuatu di ponsel.Leila tidak ingin tahu apa yang di kerjakan oleh Jack. karena ia sudah tahu,
"Sementara hanya melihat perkembangan dulu, jika suasaa hatinya membaik dan bisa lepas dari masa lalu. maka semua akan baik-baik," jelas dokter yang menghibur Kyo Mikaela yang berwajah pucat pasih.Kyo Mikaela yang tidak tahu harus berkata apa lagi, berjalan keluar dengan langkah lesu. ia duduk di kursi di lorong rumah sakit dengan pikiran kemana-mana."Daddy," sahut Jack yang kaget melihat ayahnya duduk di kursi yang dekat pintu kamar pasien.Jack memilih duduk di samping ayahnya. Ia menceritakan apa yang terjadi pada Leila dan meminta ayahnya untuk merahasiakan semuanya dari ibunya. Dengan alasan menjaga perasaan ibunya. Untuk tidak terlalu mencemaskan Leila. Sekaligus menjaga perasaan ibunya yang sudah lama terluka karena ulahnya selama ini.Kyo Mikaela masih diam membisu.Jack tersenyum pedih."Aku akan mengundurkan diri dari ahli waris, Aku tidak menginginkan apapun lagi darimu."Kyo Mikaela menatapi Jack dengan tatapan ter
Andre semakin tertawa sampai terpingkal-pingkal oleh perubahan sikap Jack yang seputaran bumi."Selamat, sekarang sudah menyesal dan siap sakit kepala. Bagaimana rasanya," tanya Andre yang masih bercanda kepada Jack.Jack menatapi Andre dengan tatapan penuh amarah. Ingin sekali ia meninju wajah Andre saat ini."Daripada meninju aku, lebih baik fokus kesembuhan Leila. Aku dengar dari ayahmu, kau menarik diri dari ahli waris. Apakah itu benar?" tanya Andre yang kini serius dalam hal lain." Benar, Aku sudah tidak menginginkan kekayaan dari Kyo Mikaela lagi. Aku akan membangun usaha aku sendiri dengan mengambil ahli pekerjaan Mom. Dengan begitu aku punya banyak waktu bersama dengan Leila dan bisa mengajaknya keliling dunia. Untuk membangun jasa travel yang selama ini di kelola oleh Mom," jelas Jack dengan keinginan besarnya yang membuat Andre terkaget bukan main. Pasalnya, selama ini. Andre tahu Jack tidak pernah tertarik dengan pekerjaan travel yang d
"Aku mau memperlihatkan sesuatu padamu, ayo mandi dulu. Setelah itu kita pergi," ajak Jack dengan sikap lembutnya untuk menghadapi Leila. Leila menampakkan wajah marahnya. "Jangan marah melulu, nanti cepat tua dan jelek lo." "Bagus dong, dengan begitu kita bisa cerai dan aku bebas." Jack tersenyum lembut. Ia tidak membalas perkataan Leila. Selain menyiapkan handuk dan keperluan mandi untuk Leila. "Jack," seru Leila yang ingin tahu kenapa Jack melakukan semua ini. "Ayo buruan mandi, nanti telat lo. Kita tidak punya waktu banyak," seru Jack yang yang langsung memopong tubuh Leila ke dalam kamar mandi. Leila yang tidak ingin Jack menatapinya dengan tatapan mesum. Mendorong Jack menjauh darinya. "Aku bisa mandi sendiri," ucap Leila yang menutup pintu kamar mandi. Tidak lupa mengunci pintunya. "Jika perlu sesuatu, langsung panggil aku?" ucap Jack di balik pintu kamar mandi. Leila memilih diam tanpa membalas j