Andre semakin tertawa sampai terpingkal-pingkal oleh perubahan sikap Jack yang seputaran bumi.
"Selamat, sekarang sudah menyesal dan siap sakit kepala. Bagaimana rasanya," tanya Andre yang masih bercanda kepada Jack.
Jack menatapi Andre dengan tatapan penuh amarah. Ingin sekali ia meninju wajah Andre saat ini.
"Daripada meninju aku, lebih baik fokus kesembuhan Leila. Aku dengar dari ayahmu, kau menarik diri dari ahli waris. Apakah itu benar?" tanya Andre yang kini serius dalam hal lain.
" Benar, Aku sudah tidak menginginkan kekayaan dari Kyo Mikaela lagi. Aku akan membangun usaha aku sendiri dengan mengambil ahli pekerjaan Mom. Dengan begitu aku punya banyak waktu bersama dengan Leila dan bisa mengajaknya keliling dunia. Untuk membangun jasa travel yang selama ini di kelola oleh Mom," jelas Jack dengan keinginan besarnya yang membuat Andre terkaget bukan main. Pasalnya, selama ini. Andre tahu Jack tidak pernah tertarik dengan pekerjaan travel yang d
"Aku mau memperlihatkan sesuatu padamu, ayo mandi dulu. Setelah itu kita pergi," ajak Jack dengan sikap lembutnya untuk menghadapi Leila. Leila menampakkan wajah marahnya. "Jangan marah melulu, nanti cepat tua dan jelek lo." "Bagus dong, dengan begitu kita bisa cerai dan aku bebas." Jack tersenyum lembut. Ia tidak membalas perkataan Leila. Selain menyiapkan handuk dan keperluan mandi untuk Leila. "Jack," seru Leila yang ingin tahu kenapa Jack melakukan semua ini. "Ayo buruan mandi, nanti telat lo. Kita tidak punya waktu banyak," seru Jack yang yang langsung memopong tubuh Leila ke dalam kamar mandi. Leila yang tidak ingin Jack menatapinya dengan tatapan mesum. Mendorong Jack menjauh darinya. "Aku bisa mandi sendiri," ucap Leila yang menutup pintu kamar mandi. Tidak lupa mengunci pintunya. "Jika perlu sesuatu, langsung panggil aku?" ucap Jack di balik pintu kamar mandi. Leila memilih diam tanpa membalas j
"Aku akan meminta orang untuk memahat nama Putri kita di papan nisan," ujar Jack lirih.Leila yang sudah lelah menagis, ia menatapi Jack dengan tatapan sedih.Walau membenci Jack. Leila juga berterima kasih pada Jack yang sudah memakan kan putrinya dengan baik.***Di dalam pesawat, Leila masih diam membisu. Ia tidak fokus dengan apa yang di katakan oleh Jack.Pikiran Leila semakin berkelana jauh. Ia memikirkan saat-saat betapa bahagianya dulu. Sebelum semuanya menjadi hitam gelap."Leila, kau kenapa?" ucap Jack yang menggenggam jemari Leila yang dinginLeila menutup kedua matanya, daripada membalas pertanyaan Jack yang menurutnya tiada gunanya untuk di balas.Jack tidak bersuara lagi. Selain menyelimuti tubuh Leila dengan selimut. Agar tubuh Leila tidak kedinginan, selama perjalan ke luar negeri.***Di pihak lain, David yang salah paham. Mengira Jack pergi bersama dengan Cindy untuk melarikan diri. I
"Kenapa harus menyelidiki dia lagi sih?" protes Andre yang tidak terima dengan perintah Jack. Karena saat ini, Andre sudah senang dengan perubahan Jack yang lebih fokus ke Leila.''Takutnya Cindy ada sangkut pautnya dengan David. Kan aku pernah cerita kepada mu tentang hubungan Cindy dengan David," jelas Jack di balik ponsel di luar kamar hotel sembari meminta salah satu botol minuman kepada pelayan hotel.Jack tidak ingin Leila mendengar apa yang sedang ia bicarakan dengan Andre. Sehingga Jack memilih berkomunikasi dengan Andre di luar kamar."Baiklah, aku akan cari tahu tentang Cindy. Kau harus berhati-hati sama David," nasehat Andre sebelum mengakhiri panggilan dengan Jack."Kau juga," balas Jack yang mengakhiri pembicaraan.Lalu Jack segera masuk ke dalam kamar hotel lagi.Leila menatapi Jack dengan tatapan rumit. Seolah-olah menyelidiki Jack."Aku keluar beli minuman," dusta Jack yang memperlihatkan satu botol minuman air putih d
"Tidak, kami sedang kerja buat survei tempat wisata untuk menambah berapa paket tour. Jadi kita sedang menyelidiki tempat mana-mana yang low sampai high budjet untuk yang mau pergi tour pakai jasa tempat kita bekerja," jelas Leila sambil menguap besar.Jack yang di samping Leila hanya bisa diam menatapi apa yang di jelaskan Leila kepada Miura Diametri. di saat ia menyiapkan sarapan pagi untuk Leila.Miura Diamentri memangutkan kepalanya, karena paham dengan penjelasan Leila."Jaga kesehatan dan saat sudah di Indonesia, kabarin aku. Jangan Hanya diam-diam, seperti pergi diam-diam tanpa kabar?" gerutu Miura Diametri yang kesal dengan ulah Leila yang pergi diam-diam.Leila terkekeh renyah kembali."Maaf, kemarin aku sudah mau kasih tahu. Tapi ponselmu tak aktif berapa kali," balas Leila jujur dan Miura Diametri tertawa terbahak-bahak."Maaf, kemarin aku sangat sibuk. Lupa cash ponsel," ucap Miura Diametri yang berdusta kepada Leila.
Leila selalu mendengus kesal dengan sikap Jack yang selalu memintanya untuk memeriksakan diri ke dokter. Setiap kali mengunjungi negara yang mereka lewati, di tambah ia sudah jenuh untuk minum obat.Melihat Leila kesal, Jack tersenyum tipis. Ia mengelus kepala Leila dengan kasih sayang."Perjalanan kita akan memakan waktu lama. Aku ingin kamu tetap sehat," ucap Jack yang menggenggam kedua telapak tangan ke Leila.Leila menatapi Jack dengan tatapan dalam. Karena Leila penasaran dengan pengobatan yang ia jalani selama berkeliling Eropa.Leila selalu berpikir, apakah tubuhnya ada masalah dengan kesehatan."Cuaca hari sangat panas. ayo banyak minum, biar tidak dehidrasi."Jack menyerahkan satu gelas air putih kepada Leila yang masih menatapi dirinya dengan tatapan meminta penjelasan.Melihat Jack tidak ingin mengatakannya, Leila memutuskan akan bertanya pada dokter tersebut secara diam-diam. saat melakukan pemeriksaan selanjutnya.
"Aku sudah tidak punya hati lagi denganmu Jack. kita akhiri saja kehidupan rumah tangga kita sampai di sini. kedepannya kita tidak akan saling kenal lagi satu sama lain, aku ikhlaskan kau kembali dengan Cindy dan aku juga tidak menginginkan apapun lagi darimu. aku lelah Jack, sangat lelah dengan kehidupan ini bersama denganmu. apa kau tahu," jelas Leila yang mengambil keputusan berat. ia benar-benar tidak ingin memberikan Jack kesempatan lagi. karena takut akan terluka lagi dan lagi.Pelukkan Jack semakin erat di tubuh Leila.Leila dapat merasakan ketakutan di dalam hati Jack saat ini. tapi semuanya bukan urusanya lagi. keputusan berpisah dengan Jack akan ia akhiri sekarang juga. daripada sakit di kemudian hari.Jack yang tidak punya pilihan, mulai memantapkan hatinya. agar tidak ingin membuat Leila tertekan."Baiklah, kita akan bercerai setelah kembali ke indonesia. masih ada berapa negara yang harus kita kunjungi. anggap saja sebagai perja
Leila memasang gembok miliknya di salah satu celah yang paling ramai. sesekali melirik gembok Jack yang sendirian di atas sana. "Bukan urusan aku," gumam Leila yang berjalan pergi tanpa ingin mengetahui apa yang di tulis oleh Jack lagi. *** Kehidupan di Korea Selatan penuh dengan banyak makanan enak, pakaian yang berubah model, operasi plastik yang murah dapat di jumpai di setiap sudut kota dan trend make up yang selalu di iklan kan oleh artis papan atas. Leila menatapi salah satu pakaian malam yang seksi, ia berencana untuk membelinya. karena modelnya menarik perhatian. selain itu ia akan menghabiskan malam yang penuh gairah dengan Jack untuk terakhir kalinya. mengingat ia sering menjalani terapi, jadi tidak akan mungkin hamil. jika melakukan satu kali hubungan badan dalam semalam. Malam hari, Leila benar-benar melaksanakan niatnya untuk berhubungan intim dengan Jack. Jack yang tergoda melakukannya hingga berapa ronde, hingga Leila ti
David mengamati jam di pergelangan tangannya, ia tersenyum jahat. Saat melihat Cindy berjalan pergi dengan tiga paper bag di tangan.“Misi kali ini pasti berhasil,” gumam David yang masuk ke dalam kamarnya dengan tawa jahat.***Jack yang tidak tidur semalam, ia menatapi jam di ponselnya. Setelah menghapus semua pesan sampai bersih.“Aku harus pergi,,” batin Jack yang melihat semua yang ia persiapkan sudah rapi di atas meja.Sebelum pergi, Jack mengecup kening Leila untuk pamit keluar sebentar.“Selamat pagi,” batin Jack yang mengelus kepala Leila. Saat ia akan berjalan menjauhi ranjang.Jack yang tidak ingin membangunkan Leila. Ia mengambil salah satu botol minuman. Lalu pergi dengan menutupi pintu secara perlahan-lahan.Berapa jam berlalu, sejak kepergian Jack. Leila mulai terbangun dari tidur lelapnya dan tidak mendapatkan keberadaan Jack di dalam kamar. Melainkan banyak makan segar dan ti
"Aku harus minta maaf padanya," batin Alponso yang membulatkan tekatnya untuk menemui Miura Diamentri yang kini sedang belanja bersama Lala di salah satu mall. sebenarnya Alponso ingin juga menemui Leila di kediaman keluarga Mikaela. tetapi ia tidak berani pergi kesana, karena penjagaan yang luar biasa ketat sekali.Tidak ingin berlama-lama, Alponso segera pergi ke mall yang di kasih tahu oleh Lala.Kehadiran Alponso di sambut biasa saja oleh Miura Diamentri yang kini sudah tidak ada rasa lagi kepada Alponso."Kita cari tempat duduk," tawar Lala yang tidak ingin situasi tegang antara Miura Diamentri dengan Alponso.Keduanya langsung setuju dengan ide Lala.Ketiganya memasuki salah satu kafe yang menyediahkan makanan siap saji. Miura Diamentri hanya mengoder soda dan kentang goreng."Kenapa makannya sedikit?" tanya Alponso yang mengkritik makanan yang di oder oleh Miura Diamentri.Miura Diamentri yang sadar diri dengan berat tubu
Senruhan Miura Diamentri membangunkan Jim yang sedang tertidur lelap."Ura,"ujar Jim yang terbangun dari mimpi buruknya."Ya," balas Miura Diamentri dengan senyuman lembutnya. yang berusaha menyembunyikan wajah lelahnya dari Jim.Jim yang seperti anak kecil, memeluk Miura Diamentri dengan tangisan meraung-ranung. karena ia sungguh cemas dengan keandaan Miura Diamentri selama berhari-hari tidak sadarkan diri."Di mana anak kita?" tanya Miura Diamentri yang ingin melihat anaknya."Ada di rumah, Lala dan Leila yang merawat Loki. aku di sini menjagamu," balas Jim jujur."Aku ingin melihat anak kita," ucap Miura Diametri yang tidak sabaran."Aku akan memberitaukan kepada Leila dan Lala," balas Jim yang berusaha menghibur Miura Diamentri untuk tidak cemas atau berpikiran negatif.Mendengar apa yang di katakan oleh Jim, hati Miura mulai tenang. ia sempat berpikir bayinya sudah meninggal saat di lahirkan."Aku sudah berapa hari
"Tidak perlu Syock, Jim orangnya baik dan romantis banget. hanya saja expresi wajahnya itu menyevalkan. dulu pertama kali melihatnya saja pegen aku cakar dengan kedua tangan ini," timpal Miura Diamentri yang ingat masa lalu.Jack terkekeh renyah, ia mendudukkan Leo dan Rosa di atas pahanya."Benci jadi cintakan," balas Jack yang mengoda Miur Diamentri yang di balas dengan tatapan marah oleh Miura Diamentri dengan wajah kesalnya.Acara makan bersama-sama di mulai dengan canda tawa di taman belakang rumah keluarga Mikaela.Kyo Mikaela dan Maria Mikaela yang pulang dari acara melihat ke arah belakang rumah. keduanya tersenyum bahagia. karena rumah yang sebesar ini akhirnya di huni oleh para anak-anak kandung dan angkat.***Menjelang kelahiran Miura Diamentri, Jim memutuskan libur sehari. ia ingin menjaga istrinya di dalam ruangan bersalin.Di luar ruangan, sudah berkumpul satu keluarga besar yang merupakan keluarga Mikaela yang sedari w
Sepanjang perjalanan ke rumah keluarga Mikaela. Andre masih saja kepo dengan istri dari Jim. ia sungguh penasaran sekali."Jangan penasaran melulu, tidak baik buat jantung. lagian kau pasti kenal siapa istrinya," balas Jack yang masih duduk dengan santainya di dalam mobil.Mobil yang di kemudikan oleh Jim memasuki pakiran mobil di keluarga Mikaela. Andre keluar duluan. baru di susul oleh Jack."Tuan," saut Jim yang hendak membantu Jack untuk berjalan."Aku baik-baik saja, tidak perlu cemas. Jangan memanjakan aku!" perintah Jack kepada Jim."Baik," balas Jim yang melepaskan tangannya dari Jack."Jim, ini punyamu.""Oh iya," balas Jim yang mengambil salah satu kantong kresek dari tangan Jack. lalu menekan bel tanda bunyi.Bodyguard yang di dalam ruangan segera membuka pintu dan mempersilahkan ketiga pria masuk ke dalam."Daddy," sahut Leo yang berlari ke arah Jack."Daddy sudah pulang, mana Mom?" tanya Jack yang ber
Andre masuk ke dalam mobil dengan perasaan masih tidak tenang, lalu di susul oleh Jack."Jim, kita langsung pulang ke rumah atau kau ingin mampir ke suatu tempat lagi?" tanya Jack yang melihat jam di pergelangan tangannya."Tuan, apa anda tahu di mana tempat jual soto dan rujak?" tanya Jim yang tanpa menoleh ke arah belakang."Ya, kau mau makan di sana?" tanya Jack yang kaget, karena selama ini ia tidak pernah melihat Jim memakan jenis makanan tersebut."Tidak, istri mau makan. jadi saya harus beli untuknya," balas Jim yang mulai menjalankan mobilnya."ikuti saja gps ini," ucap Jack yang menyerahkan ponselnya kepada Jim.Jim segera menerima ponsel Jack dan menatapi gerakan Gps sembari menyetir mobil mewah.Andre menatapi Jack dengan tatapan kaget, karena ia baru tahu Jim bisa bahasa Indonesia. karena semalam Jim memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris."Jim bisa mengunakan berapa bahasa," balas Jack dengan menahan tawa. ia ti
"Apakah ini perbuatan David?" ujar Cindy masih dengan wajah terkejut. "Ya, maka dari itu aku tidak bisa mengemudikan mobil. selalu memakai supir pribadi," balas Jack jujur. Cindy yang percaya, segera masuk ke dalam mobil dan bersamaan berapa pria lain juga masuk ke dalam. "Jack," pekik Cindy terkejut. Jack tersenyum lebar dan melambaikan tangan kepada Cindy. "Aku juga terpaksa melakukan ini padamu, aku juga di ancam oleh David. jadi kalian berdua selesaikan dulu," ucap Jack yang berjalan masuk ke dalam kafe. Jim segera menjalankan mobilnya, Cindy yang di himpit oleh kedua pria di sisi kanan dan kiri. tidak bisa melakukan apapun. termasuk melawan, ia hanya melototi kedua matanya kepada supir yang menjalankan mobil. Jim mengemudikan mobilnya kembali ke villa yang di mana ada David di sana. "Aku tidak mau kembali ke sana," pekik Cindy yang masih mencoba melepaskan diri. Jim menulikan telinganya, ia masih mengemudik
David memukul kedua kaki palsunya yang tidak bisa di gerakkan dengan pukulan kuat sembari mengutuk Jack dan keluarga Mikaela. ia bersumpah akan membuat keluarga Mikaela membayar penderitanya di masa depan atas apa yang mereka lakukan padanya sampai bernasib tragis seperti ini.***Jim yang mendapatkan laporan, segera bergegas ke lapangan untuk membereskan Cindy.Dalam perlarian, Cindy masih berusaha meminta bantuan Jack. ia yakin Jack akan menyelamatkan dirinya dari kejaran David yang ingin membunuh dirinya saat ini."Jack tolong aku," lirih Cindy yang masih mengingat nomor ponsel Jack."Kau masih ingat dengan aku, setelah apa yang kau lakukan dulu?" tanya Jack yang membalas panggilan Cindy dengan santainya. Seolah-olah ia tidak marah pada Cindy sedikitpun."Maafkan aku Jack, semua salah David. ia yang merencanakan semua ini dan aku tidak berdaya sama sekali dengan ancamannya. tolong percayalah padaku," dusta Cindy dengan berlinang air mata
Miura Diamentri mengulum senyumannya dengan wajah tersipu malu."Dua tahun lalu, jika tidak salah. aku di lamar dadakan oleh Jim dan semuanya dia yang ngurus.," balas Miura Diamentri dengan wajah merah merona."Astaga, kenapa tidak kasih tahu aku?" pekik Lala yang kecewa dengan sikap Miura Diamentri."Iya, kok tidak kasih tahu kita sih. pakai rahasia-rahasiaan segala," timpal Leila yang juga ikutan kecewa dengan sikap Miura Diamentri.Miura Diamentri menampakkan wajah kesalnya kepada Leila dan Lala secara bersamaan."Kalian saja main rahasia-rahasian. masa aku tidak boleh. huh," ngeluh Miura Diamentri kesal.Lala dan Leila tertawa bersamaan. mereka berdua lupa akan apa yang mereka lakukan kepada Miura Diamentri yang saat itu merahasiakan kehamilan dari Miura."Kita impas deh," ucap Leila dengan tawanya"Kita impas sudah sekarang," timpal Lala yang ikutan ketawa."Ngomong aku belum melihat suamimu?" lanjut Lala yang kepo
"Oh ya, hampir saja aku lupa dengan tujuan kedatangan aku hari ini." Jack mulai bercerita dengan ide dan tujuan untuk menjebak Cindy keluar dari persembunyiannya. Andre langsung tidak setuju, karena ini sungguh berbahaya. Mengingat kegilaan yang pernah di lakukan oleh Jack terdahulu yang berakhir dengan kegagalan dan taruhan nyawa. "Dengar dulu sampai selesai," ucap Jack yang memotong pembicaraan Andre yang masih ngotot tidak mau setuju dengan rencananya. "Gimana aku bisa setuju dengan ide gilamu itu," seru Andre yang penuh kemarahan. Jack terkekeh renyah kembali, ia pun kembali menjelaskan secara detail semua rencananya dari awal hingga akhir.