Leila terkekeh renyah, melihat Miura Diamentri yang hobi mengomel sedari tadi.
"Iya, ini lagi di minum."
"Cepatan sembuh, awas aja jika masih kayak gini. aku akan menendang bokongmu dengan tendangan super kuat," seru Miura Diamentri dengan suara kerasnya.
Leila mengulum senyuman, ia menyerahkan gelas kosong kepada Miura Diamentri.
"Aku pulang nih," pamit Miura Diamentri yang membuka pintu kamar dan pergi.
Leila memejamkan kedua mata kantuknya, ia berusaha untuk kembali tidur.
Di luar, Jack mengucapkan terima kasih kepada Miura Diamentri yang telah membantunya.
"Jika bukan karena Leila, aku tidak sudih membantumu."
Jack hanya diam menangkapi kemarahan Miura tanpa banyak berbicara. ia mengantar Miura Diamentri ke depan pintu rumah.
Miura Diamentri hanya bisa berdecak kesal dengan kelakuan Jack yang benar-benar membuat darahnya mendidih.
***
Keesokan hari, Leila terbangun dengan perasaan segar. Ia tidak lagi b
"Aku mau buat jus buah, ada buah apa saja di dalam lemari?""Banyak, apa perlu saya bantu buatkan salad buah?" tawar Bi Ina ramah."Hmm boleh, maaf merepotkan bibi.""Tidak apa-apa, nyonya kembali istirahat dulu."Leila hanya memasang senyuman. Lalu kembali ke dalam kamar untuk tidur siang.***Di perusahan MIKAELA.Jam makan siang di perusahaan, Andre sengaja mendatangi Jack di dalam ruangan kerja Jack. Ia melihat Jack sedang makan sambil menatapi layar laptop."Tumben rajin kerja, tidak seperti biasanya?" ucap Andre yang menghampiri Jack."Aku mau pulang awal," balas Jack yang masih tetap fokus ke layar laptopnya.Saat Andre akan bertanya, kenapa Jack ingin pulang awal.Seseorang masuk ke dalam ruangan Jack tanpa sopan santun. Bahkan mendorong sekretaris Jack yang berusaha mencegah wanita itu masuk ke dalam ruangan Jack."Jack, apa-apa kamu. Kenapa be
"Tidak ada," jawab Jack datar."Aku tidak percaya," balas Andre yang masih kepo."Ayolah Jack, siapa tahu aku bisa membantu dirimu mencari solusi. daripada seperti ini terus," lanjut Andre yang masih berusaha mengorek informasi dari Jack.Jack akhirnya menceritakan apa yang ia lakukan untuk menyelidiki Cindy, karena merasa Andre adalah sahabat yang bisa memahami dirinya saat ini. termasuk dalam situasi apapun. di tambah lagi ia memang ingin mencari tempat untuk bercurhat, agar permasalahan yang sedang di hadapi bisa segera di selesaikan secepat mungkin."APA?" pekik Andre terkejut dengan apa yang di ceritakan oleh Jack."Sepertinya apa yang pernah kamu katakan dulu, ada benarnya. kini aku menyesal. sungguh menyesal dengan apa yang pernah aku lakukan terhadap Leila," jelas Jack dengan mengusap wajahnya secara kasarselama berapa kali.Andre masih melogo, ia masih sulit untuk mencerna dengan apa yang di katakan oleh Jack barusan."
Kyo Mikaela yang takut David akan melakukan hal nekat, ia segera menyewa orang untuk menjaga-jaga di sekitar rumahnya tanpa sepengetahuan Maria Mikaela. Semua ini di lakukan oleh Kyo Mikaela, karena mencemaskan istrinya yang bisa saja melakukan hal nekat. ketika melihat David yang muncul lagi dalam kehidupan yang sudah tentram."Aku akan mencari tahu, untuk sementara tuan jangan gegabah atau mencari masalah dengan Cindy maupun yang namanya David. takut semua rencana Jack akan gagal," saran Andre yang tidak ingin semua berakhir sedih.Kyo Mikaela mengangguk mengerti dengan apa yang di sarankan oleh Andre."Jangan cemas paman, semua akan baik-baik saja. aku akan menyuruh orang mengawasi Cindy dan David. semantara aku melakukannya, aku ingin ayah bersikap seperti biasa. seperti tidak pernah terjadi apapun," jelas Andre yang menasehati Kyo Mikaela.Kyo Mikaela menatapi Andre dengan tatapan rumit."Pokoknya tuan ikuti saja pe
Jika boleh jujur, Leila merasa ia selalu menjadi wanita yang rapuh. saat sedang sakit maupun dalam pengaruh obat kedokteran.Selesai mengeringkan wajah Leila. Jack meletakan handuk ke arah lain. kemudian mengajak Leila untuk keluar bersama-sama.Leila tidak berjalan cepat, ia berjalan sangat lamban. bahkan terasa kepalanya mengambang.Sedangkan Jack, masih sabar menyesuaikan langkah kaki Leila dengan langkah kakinya. sesampai di anak tangga. Jack memutuskan untuk mengendong Leila turun dari lantai dua. daripada membiarkan Leila berjalan menuruni anak tangga dengan keandaan seperti ini yang akan sungguh membahayakan nyawa Leila kedepannya.Leila melingkarkan kedua tanganya di leher Jack dan kepalanya bersandar di bahu Jack."Kenapa bersikap manis kepada aku?" ucap Leila yang tetiba bersuara,Jack tidak menjawab, ia memilih diam membisu. sepanjang berjalan menuruni anak tangga.Leila tersenyum pedih, ia sudah mengetahui ja
"Biar aku yang cuci," tawar Jack yang segera merebut piring dari tangan Leila.Leila menatapi Jack dengan senyuman."Aku tidak akan lama, kamu duduk dulu. jangan banyak bergerak," nasehat Jack kepada Leila yang sedang menguap besar.Leila menganggukkan kepalanya, menandakan ia setuju dengan perkataan Jack.Selama menunggu Jack, Leila memilih melipat kedua tangan untuk menjadi bantal. agar ia bisa menyandarkan kepalanya di atas meja.Kedua mata kantuk Leila masih menatapi Jack yang sedang membersihkan peralatan makan."Jack, kapan kita akan bercerai?" tanya Leila yang masih mulai mencari pertengakaran lagi.Jack masih diam. ia tidak menjawab pertanya Leila. sebaliknya menulikan kedua telinganya seperti biasa dan memilih sibuk untuk mencuci piring.Leila yang tidak mendapatkan jawaban dari Jack. menutup kedua matanya untuk melanjutkan tidur lagi. rasa kantuk kembali menyerang dirinya.Jack yang selesai mencuci piring, ia m
Leila terbangun dengan wajah kantuknya. ia tidak ingin turun dari atas ranjang, selain melanjutkan tidur."Lei, ayo bangun untuk makan dulu. habis itu baru tidur lagi," bisik Jack dengan suara lembutnya di telinga Leila.Leila sangat kesal, waktu tidurnya selalu di ganggu oleh Jack.Leila langsung membalikan tubuhnya dan ia melihat Jack dengan tatapan tajam di sertai dengan kemarahan.“Aku mau mandi,” seru Leila marah.Jack menampilkan senyuman lembut untuk menghadapi sikap Leila yang seperti ini."Mau aku bantu mandikan?" tawar Jack dengan rasa tidak ada malunya kepada Leila.Leila mendengus kesal. ia mendorong Jack menjauh dari hadapannya.Jack tidak bergeming dengan dorongan Leila.Mata Leila menatapi sekitarnya, lalu melihat ke arah Jack."Kita di mana?" tanya Leila yang sudah tahu, kalau ruangan yang ia tempati merupakan ruangan rumah sakit."Rumah sakit, k
Selesai memandikan badan Leila, Jack masih berdiri di samping Leila. ia menatapi Leila sedang sikat gigi dan terlihat lucu."Kenapa aku baru sadar," batin Jack yang memaki dirinya sendiri."AKu lapar," ucap Leila yang sudah selesai mengosok gigi."Aku sudah minta bi ina membuatkan sarapan pagi untuk ita berdua. jika kamu mau maan menu lain, aku akan pergi untuk membelinya.""Benarkah?" tanya Leila dengan mata berbinar-binar."Iya, tapi sekarang makan sedikit dulu. untuk mengisi perutmu yang kosong," balas Jack yang membantu Leila keluar dari dalam kamar mandi.Jalan berapa langkah, Leila mengeluh lelah untuk berjalan. Sehingga Jack langsung memopong Leila ke atas ranjang. lalu memasang cairan infus di tiang.Leila menikmati apa yang sedang di kerjakan oleh Jack. termasuk menyuapi dirinya makan pagi. selesai makan, seorang perawat berjalan masuk ke dalam untuk memberikan obat yang harus di konsumsi oleh Leila. kemudian di susul oleh pe
Sejujurnya perasaan Jack sangat sedih, ketika melihat janin yang sudah terbentuk di keluarkan dari rahim Leila dalam keandaan meninggal. berat hati Jack menatapi anak yang tidak bersalah meninggal karena keegoisan dirinya. Sebelum pergi ke perusahan, Jack mampir ke sebuah toko untuk membeli sebuket bunga untuk di taruh di nisan putrinya yang meninggal dalam usia lima bulan. Mobil yang di kemudikan oleh Jack sampai ke salah satu permakaman elit. Jack membuka pintu untuk segera keluar. ia berjalan ke salah satu nisan yang belum ada di pahat nama. Jack masih binggung mau kasih nama apa untuk putirnya, sehingga sampai sekarang masih di biarkan dalam keandaan polos. "Hai putri Daddy, apa kabar. hari ini Daddy datang menjengukmu lagi," ucap Jack dengan kedua mata memanasnya. ia meletakkan satu buket bunga di atas makam dengan nisan tanpa nama. "Hari ini sebenarnya Daddy mau mengajak Mom menemuimu, tapi Mom masuk rumah sakit lagi. ia te