Share

140

"Cepatan," seru Miura Diamentri yang tak sabaran. sampai melambaikan tangan yang menandakan pengusiran kepada Leila yang masih duduk di atas ranjang.

"Iya bawel," balas Leila yang segera menuruni atas ranjang. lalu berjala ke arah kamar mandi untuk mencuci wajah.

Leila menatapi wajahnya yang kurus kering, kedua matanya ada lingkaran hitam, tulang pipinya kelihatan dan kulitnya juga kusam.

"Kenapa menyiksa diri sampai seperti ini?" batin Leila yang berbicara dengan cermin di wastafel.

Hening..... sekian lama.

Di kamar, Miura Diamentri berdecak kesal. ia berdiri dari tempat duduknya untuk menyusul Leila ke dalam kamar mandi.

"Leila," sahut Miura Diamentri yang nepuk pundak Leila. Ketika melihat Leila terdiam melamun seperti orang kehilangan jiwanya.

Leila menoleh ke arah Miura Diamentri, ia melihat kecemasan dan ketakutan di mata Miura Diametri.

"Maafkan aku," balas Leila lirih.

"Jangan banyak melamun, ayo makan. Biar teta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status