Jika boleh jujur, Leila merasa ia selalu menjadi wanita yang rapuh. saat sedang sakit maupun dalam pengaruh obat kedokteran.
Selesai mengeringkan wajah Leila. Jack meletakan handuk ke arah lain. kemudian mengajak Leila untuk keluar bersama-sama.
Leila tidak berjalan cepat, ia berjalan sangat lamban. bahkan terasa kepalanya mengambang.
Sedangkan Jack, masih sabar menyesuaikan langkah kaki Leila dengan langkah kakinya. sesampai di anak tangga. Jack memutuskan untuk mengendong Leila turun dari lantai dua. daripada membiarkan Leila berjalan menuruni anak tangga dengan keandaan seperti ini yang akan sungguh membahayakan nyawa Leila kedepannya.
Leila melingkarkan kedua tanganya di leher Jack dan kepalanya bersandar di bahu Jack.
"Kenapa bersikap manis kepada aku?" ucap Leila yang tetiba bersuara,
Jack tidak menjawab, ia memilih diam membisu. sepanjang berjalan menuruni anak tangga.
Leila tersenyum pedih, ia sudah mengetahui ja
"Biar aku yang cuci," tawar Jack yang segera merebut piring dari tangan Leila.Leila menatapi Jack dengan senyuman."Aku tidak akan lama, kamu duduk dulu. jangan banyak bergerak," nasehat Jack kepada Leila yang sedang menguap besar.Leila menganggukkan kepalanya, menandakan ia setuju dengan perkataan Jack.Selama menunggu Jack, Leila memilih melipat kedua tangan untuk menjadi bantal. agar ia bisa menyandarkan kepalanya di atas meja.Kedua mata kantuk Leila masih menatapi Jack yang sedang membersihkan peralatan makan."Jack, kapan kita akan bercerai?" tanya Leila yang masih mulai mencari pertengakaran lagi.Jack masih diam. ia tidak menjawab pertanya Leila. sebaliknya menulikan kedua telinganya seperti biasa dan memilih sibuk untuk mencuci piring.Leila yang tidak mendapatkan jawaban dari Jack. menutup kedua matanya untuk melanjutkan tidur lagi. rasa kantuk kembali menyerang dirinya.Jack yang selesai mencuci piring, ia m
Leila terbangun dengan wajah kantuknya. ia tidak ingin turun dari atas ranjang, selain melanjutkan tidur."Lei, ayo bangun untuk makan dulu. habis itu baru tidur lagi," bisik Jack dengan suara lembutnya di telinga Leila.Leila sangat kesal, waktu tidurnya selalu di ganggu oleh Jack.Leila langsung membalikan tubuhnya dan ia melihat Jack dengan tatapan tajam di sertai dengan kemarahan.“Aku mau mandi,” seru Leila marah.Jack menampilkan senyuman lembut untuk menghadapi sikap Leila yang seperti ini."Mau aku bantu mandikan?" tawar Jack dengan rasa tidak ada malunya kepada Leila.Leila mendengus kesal. ia mendorong Jack menjauh dari hadapannya.Jack tidak bergeming dengan dorongan Leila.Mata Leila menatapi sekitarnya, lalu melihat ke arah Jack."Kita di mana?" tanya Leila yang sudah tahu, kalau ruangan yang ia tempati merupakan ruangan rumah sakit."Rumah sakit, k
Selesai memandikan badan Leila, Jack masih berdiri di samping Leila. ia menatapi Leila sedang sikat gigi dan terlihat lucu."Kenapa aku baru sadar," batin Jack yang memaki dirinya sendiri."AKu lapar," ucap Leila yang sudah selesai mengosok gigi."Aku sudah minta bi ina membuatkan sarapan pagi untuk ita berdua. jika kamu mau maan menu lain, aku akan pergi untuk membelinya.""Benarkah?" tanya Leila dengan mata berbinar-binar."Iya, tapi sekarang makan sedikit dulu. untuk mengisi perutmu yang kosong," balas Jack yang membantu Leila keluar dari dalam kamar mandi.Jalan berapa langkah, Leila mengeluh lelah untuk berjalan. Sehingga Jack langsung memopong Leila ke atas ranjang. lalu memasang cairan infus di tiang.Leila menikmati apa yang sedang di kerjakan oleh Jack. termasuk menyuapi dirinya makan pagi. selesai makan, seorang perawat berjalan masuk ke dalam untuk memberikan obat yang harus di konsumsi oleh Leila. kemudian di susul oleh pe
Sejujurnya perasaan Jack sangat sedih, ketika melihat janin yang sudah terbentuk di keluarkan dari rahim Leila dalam keandaan meninggal. berat hati Jack menatapi anak yang tidak bersalah meninggal karena keegoisan dirinya. Sebelum pergi ke perusahan, Jack mampir ke sebuah toko untuk membeli sebuket bunga untuk di taruh di nisan putrinya yang meninggal dalam usia lima bulan. Mobil yang di kemudikan oleh Jack sampai ke salah satu permakaman elit. Jack membuka pintu untuk segera keluar. ia berjalan ke salah satu nisan yang belum ada di pahat nama. Jack masih binggung mau kasih nama apa untuk putirnya, sehingga sampai sekarang masih di biarkan dalam keandaan polos. "Hai putri Daddy, apa kabar. hari ini Daddy datang menjengukmu lagi," ucap Jack dengan kedua mata memanasnya. ia meletakkan satu buket bunga di atas makam dengan nisan tanpa nama. "Hari ini sebenarnya Daddy mau mengajak Mom menemuimu, tapi Mom masuk rumah sakit lagi. ia te
Kyo Mikaela yang di kebetulan datang terlambat di kejutkan oleh Andre yang masuk ke dalam kantornya secara tergesah-gesah."APA KATAMU?" pekik Kyo Mikaela yang kaget dengan apa yang di sampaikan oleh Andre barusan."Jack mengatakan Leila kembali di rawat di rumah sakit," ucap Andre yang mengulangi apa yang di katakannya barusan."Bagaimana bisa?" gumam Kyo Mikaela juga cemas dengan kondisi Leila. karena dokter pernah memperingati kondisi Leila yang bisa berakhir di rumah sakit jiwa sewaktu-waktu."Aku akan cari tahu, hari ini aku cuti setengah hari. siang nanti aku kembali ke kantor," pamit Andre yang langsung keluar dari dalam ruangan Kyo Mikaela.Kyo mengusap wajahnya dengan kasar, ia tidak percaya dengan apa yang terjadi pada Leila. semalam Leila mengatakan dirinya baik-baik saja dan kenapa mendadak masuk rumah sakit lagi."Aku tidak boleh mengatakan kepada Maria Mikaela atas apa yang terjadi hari ini," batin Kyo Mikaela yang berusaha ber
Jack menaruh berapa kantong kresek di atas meja. lalu bergegas menghampiri Leila yang berusaha untuk bangun dari posisi berbaring."Aku keluar untuk beli berapa makanan yang kamu suka, serta berapa cemilan ringan sampai berat. termasuk minuman untuk mengisi kulkas," balas Jack jujur dengan membantu Leila untuk duduk dengan menyandarkan berapa bantal besar di pungung Leila."Makanan apa? aku lapar," tanya Leila dengan tatapan kantuk kepada Jack."Banyak, aku keluarkan dulu. kamu tunggu saja di sini," balas Jack yang mengecup kening Leila.Leila tersenyum tipis, ia menikmati kecupan hangat dari Jack. lalu bersandar pada bantal yang di belakang tubuhnya.Leila menatapi Jack yang membuka setiap bungkusan di dalam kantong dan mengeluarkan isinya ke atas piring. untuk makan berkuah, Jack memilih menghangatkan lagi. agar Leila tidak sakit perut memakan makanan yang sudah dingin.Semuanya Jack lakukan dengan hati-hati, mengingat apa yang di ka
Kyo Mikaela mendengus kesal, mau tidak mau. harus menuruti semua ide dari Andre.***Malam hari, sesuai janji. Jack membawa Leila keluar dari dalam rumah sakit untuk berapa jam tanpa memakai selang infus lagi."Benaran boleh keluar?" tanya Leila bahagia, karena ia bosan di rumah sakit setengah hari. setengahnya di habiskan untuk tidur-tiduran."Iya, tai hanya berapa jam saja. maka dari itu, kita segera pergi untuk memburu makanan. sebelum ketemu dengan dokter berwajah Sinchan itu," seru Jack yang mengendong tubuh Leila. lalu memasukkan ke dalam mobil.Leila terkekeh renyah dengan apa yang di katakan oleh Jack dan juga tindakan Jack barusan. seolah mereka merupakan pasien yang tidak mampu membayar biaya pengobatan rumah sakit. hingga kabur dengan cara seperti ini."Sungguh menengangkan," ucap Leila yang sudah selesai tertawa dan kini ia berusaha mengatur nafasnya agar tidak terengah-engah.Jack berjongkok di depan Leila yang duduk di k
Menu makanan di antar oleh pelayan, Jack memesan makanan yang akan ia makan dan melihat ke arah Leila yang menatapi menu dengan diam tanpa bersuara. seolah sedang melamun."Sayang," sahut Jack yang mengenggam jemari Leila."Aku binggung mau mesan yang mana antara dua ini," jelas Leila yang menujuk ke dua gambar."Pesan keduanya saja, kita makan sama-sama. jadi tidak akan menyesal," balas Jack yang mengoder kedua makanan yang di iginkan oleh Leila kepada pelayan."Tapi," ragu Leila."Ada aku, kita akan makan berdua. tidak perlu di pikirkan," balas Jack yang masih dengan perhatiannya yang membuat Leila tersenyum ceria akan perhatian Jack yang benar-benar romatis.Leila memesan berapa minuman lagi dan terakhir tamago slide.Selesai dengan semua pesanan yang ingin di makan, Leila duduk dengan tenang. ia menatapi Jack yang sedang mengetik sesuatu di ponsel.Leila tidak ingin tahu apa yang di kerjakan oleh Jack. karena ia sudah tahu,