Kyo Mikaela yang berdiri tidak jauh, memilih untuk pergi tanpa berkomentar sedikitpun. karena ia merasa semua ini harus di selesaikan oleh Jack dan ia tidak mau ikut campur sama sekali.
Setelah memastikan Leila baik-baik saja, Maria Mikaela berjalan keluar kamar. ia melihat Jack yang berdiri di depan pintu dengan wajah sedih.
"Semuanya butuh waktu," ucap Maria Mikaela yang menasehati Jack untuk tidak putus asa menjalani pernikahan ini.
"Maafkan aku Mom," bisik Jack dengan suara sedih memeluk tubuh wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.
Maria Mikaela mengelus punggung Jack.
"Kamu seharusnya mengatakan kalimat itu kepada Leila. katakan padanya dan bukan mengatakan kepada mom maupun Dad," balas Maria Mikaela dengan penuh kasih.
Jack masih diam. Karena apa yang di katakan oleh ibunya memang benar adanya.
"Walau Leila tidak pernah memaafkanmu, tapi kamu harus berjuang untuk mendapatkan permintaan maafnya. dengan begitu kau aka
Jack memilih diam. Ia tidak ingin berdebat dengan Leila yang selalu memancing emosinya. Sejak Leila pulang dari rumah sakit.Yang bisa di lakukan oleh Jack hanya bisa mengalah untuk saat ini. Karena semua ini, memang salahnya."Aku sungguh benci padamu," seru Leila yang masih melanjutkan perkataannya.Jack masih diam membisu, ia mengeringkan tubuh Leila yang kurus. Lalu memakai piyama di tubuh Leila.Sesekali menatapi kedua mata Leila yang terlihat kantuk.Dalam hati Jack ingin menanggis sekeras-kerasnya. Ketika melihat bekas luka di tubuh Leila yang tidak bisa hilang. Walau sudah sembuh."Cih, sok jadi suami baik. Pasti takut sama ayah mertua," decak Leila masih masih mencari pertengkaran demi pertengakaran.Jack masih diam. Ia mengambil nampan untuk di letakkan di atas pangkuan. Lalu menyuapi Leila makan.Leila yang sudah sangat lapar. Terpaksa memakan bubur yang di suapi oleh Jack."Sedikit lagi habis," ucap Jack sete
***Perawat yang sudah mendapatkan obat, segera mencari Jack. Jack tersenyum lembut kepada perawat tersebut dan mengatakan sisa uang beli obat sebagai hadiah.Perawat itu semakin senang, ia berterima kasih kepada Jack berapa kali. sebelum pergi meninggalkan Jack.Jack kembali duduk di kursi. ia menatapi berapa jenis obat di dalam kantong kresek putih berlogo nama rumah sakit. rasa penasaran dalam hati Jack. membuat Jack mencari nama obat itu di google. tujuannya hanya ingin mengetahui apa jenis obat yang di konsumsi oleh Leila. lalu membantu Leila menemukan jalan keluarnya.DegDi antara obat-obat itu, Jack menemukan salah satu obat yang terkait dengan depresi.Hati Jack sungguh pilu melihat kandungan obat tersebut. lalu ia melihat ke arah wajah Leila yang masih tetidur dengan lelap."Maafkan aku," batin Jack menyalahkan dirinya. ia tahu percuma dengan kata maaf. karena semuanya tidak akan mengembalikan apa yang sudah hilang.
"Cepatan," seru Miura Diamentri yang tak sabaran. sampai melambaikan tangan yang menandakan pengusiran kepada Leila yang masih duduk di atas ranjang."Iya bawel," balas Leila yang segera menuruni atas ranjang. lalu berjala ke arah kamar mandi untuk mencuci wajah.Leila menatapi wajahnya yang kurus kering, kedua matanya ada lingkaran hitam, tulang pipinya kelihatan dan kulitnya juga kusam."Kenapa menyiksa diri sampai seperti ini?" batin Leila yang berbicara dengan cermin di wastafel.Hening..... sekian lama.Di kamar, Miura Diamentri berdecak kesal. ia berdiri dari tempat duduknya untuk menyusul Leila ke dalam kamar mandi."Leila," sahut Miura Diamentri yang nepuk pundak Leila. Ketika melihat Leila terdiam melamun seperti orang kehilangan jiwanya.Leila menoleh ke arah Miura Diamentri, ia melihat kecemasan dan ketakutan di mata Miura Diametri."Maafkan aku," balas Leila lirih."Jangan banyak melamun, ayo makan. Biar teta
Leila terkekeh renyah, melihat Miura Diamentri yang hobi mengomel sedari tadi."Iya, ini lagi di minum.""Cepatan sembuh, awas aja jika masih kayak gini. aku akan menendang bokongmu dengan tendangan super kuat," seru Miura Diamentri dengan suara kerasnya.Leila mengulum senyuman, ia menyerahkan gelas kosong kepada Miura Diamentri."Aku pulang nih," pamit Miura Diamentri yang membuka pintu kamar dan pergi.Leila memejamkan kedua mata kantuknya, ia berusaha untuk kembali tidur.Di luar, Jack mengucapkan terima kasih kepada Miura Diamentri yang telah membantunya."Jika bukan karena Leila, aku tidak sudih membantumu."Jack hanya diam menangkapi kemarahan Miura tanpa banyak berbicara. ia mengantar Miura Diamentri ke depan pintu rumah.Miura Diamentri hanya bisa berdecak kesal dengan kelakuan Jack yang benar-benar membuat darahnya mendidih.***Keesokan hari, Leila terbangun dengan perasaan segar. Ia tidak lagi b
"Aku mau buat jus buah, ada buah apa saja di dalam lemari?""Banyak, apa perlu saya bantu buatkan salad buah?" tawar Bi Ina ramah."Hmm boleh, maaf merepotkan bibi.""Tidak apa-apa, nyonya kembali istirahat dulu."Leila hanya memasang senyuman. Lalu kembali ke dalam kamar untuk tidur siang.***Di perusahan MIKAELA.Jam makan siang di perusahaan, Andre sengaja mendatangi Jack di dalam ruangan kerja Jack. Ia melihat Jack sedang makan sambil menatapi layar laptop."Tumben rajin kerja, tidak seperti biasanya?" ucap Andre yang menghampiri Jack."Aku mau pulang awal," balas Jack yang masih tetap fokus ke layar laptopnya.Saat Andre akan bertanya, kenapa Jack ingin pulang awal.Seseorang masuk ke dalam ruangan Jack tanpa sopan santun. Bahkan mendorong sekretaris Jack yang berusaha mencegah wanita itu masuk ke dalam ruangan Jack."Jack, apa-apa kamu. Kenapa be
"Tidak ada," jawab Jack datar."Aku tidak percaya," balas Andre yang masih kepo."Ayolah Jack, siapa tahu aku bisa membantu dirimu mencari solusi. daripada seperti ini terus," lanjut Andre yang masih berusaha mengorek informasi dari Jack.Jack akhirnya menceritakan apa yang ia lakukan untuk menyelidiki Cindy, karena merasa Andre adalah sahabat yang bisa memahami dirinya saat ini. termasuk dalam situasi apapun. di tambah lagi ia memang ingin mencari tempat untuk bercurhat, agar permasalahan yang sedang di hadapi bisa segera di selesaikan secepat mungkin."APA?" pekik Andre terkejut dengan apa yang di ceritakan oleh Jack."Sepertinya apa yang pernah kamu katakan dulu, ada benarnya. kini aku menyesal. sungguh menyesal dengan apa yang pernah aku lakukan terhadap Leila," jelas Jack dengan mengusap wajahnya secara kasarselama berapa kali.Andre masih melogo, ia masih sulit untuk mencerna dengan apa yang di katakan oleh Jack barusan."
Kyo Mikaela yang takut David akan melakukan hal nekat, ia segera menyewa orang untuk menjaga-jaga di sekitar rumahnya tanpa sepengetahuan Maria Mikaela. Semua ini di lakukan oleh Kyo Mikaela, karena mencemaskan istrinya yang bisa saja melakukan hal nekat. ketika melihat David yang muncul lagi dalam kehidupan yang sudah tentram."Aku akan mencari tahu, untuk sementara tuan jangan gegabah atau mencari masalah dengan Cindy maupun yang namanya David. takut semua rencana Jack akan gagal," saran Andre yang tidak ingin semua berakhir sedih.Kyo Mikaela mengangguk mengerti dengan apa yang di sarankan oleh Andre."Jangan cemas paman, semua akan baik-baik saja. aku akan menyuruh orang mengawasi Cindy dan David. semantara aku melakukannya, aku ingin ayah bersikap seperti biasa. seperti tidak pernah terjadi apapun," jelas Andre yang menasehati Kyo Mikaela.Kyo Mikaela menatapi Andre dengan tatapan rumit."Pokoknya tuan ikuti saja pe
Jika boleh jujur, Leila merasa ia selalu menjadi wanita yang rapuh. saat sedang sakit maupun dalam pengaruh obat kedokteran.Selesai mengeringkan wajah Leila. Jack meletakan handuk ke arah lain. kemudian mengajak Leila untuk keluar bersama-sama.Leila tidak berjalan cepat, ia berjalan sangat lamban. bahkan terasa kepalanya mengambang.Sedangkan Jack, masih sabar menyesuaikan langkah kaki Leila dengan langkah kakinya. sesampai di anak tangga. Jack memutuskan untuk mengendong Leila turun dari lantai dua. daripada membiarkan Leila berjalan menuruni anak tangga dengan keandaan seperti ini yang akan sungguh membahayakan nyawa Leila kedepannya.Leila melingkarkan kedua tanganya di leher Jack dan kepalanya bersandar di bahu Jack."Kenapa bersikap manis kepada aku?" ucap Leila yang tetiba bersuara,Jack tidak menjawab, ia memilih diam membisu. sepanjang berjalan menuruni anak tangga.Leila tersenyum pedih, ia sudah mengetahui ja