Share

[66]

Permasalahan yang menyeret peran Cinta masuk ke dalamnya pun, akhirnya dapat terselesaikan setelah Cinta menghubungi ayahnya.

Perempuan itu meminta agar sang ayah mendatangkan orang tua Simon ke rumah mertuanya. Setelahnya, nama baik yang dijadikan kambing hitam atas kesalahan anak itu pun, pulih dalam hitungan menit.

“Pak Samuel, Bu Diah, sekali lagi, kami meminta maaf untuk ulah tidak tahu malu anak ini.”

“Biar kami angkut anak ini ke Bantar Gebang, Pak.” Imbuh papa Simon, menimpali permintaan maaf yang entah sudah berapa kali diucapkan oleh istrinya.

Mendengarnya, Simon pun merajuk. “Mah, Pah! Simon bukan sampah ya!” Anak itu sama sekali tak memperlihatkan kesan laki-laki dewasa pada umumnya. Persis seperti Cinta yang tak mau repot untuk menyembunyikan keaslian dirinya dihadapan orang lain.

“Yailah, pake lupa jati diri lo, Mon. Lo kan sampah. Sampah Masyarakat!”

“Bacot lo, Cin! Kalau nggak ngikutin nasehat lo, hidup gue nggak bakalan begini ya!”

Perang mulut pun terjadi dengan Simo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status