Share

[65]

“What the..”

Cinta tercengang, begitu juga dengan Adnan. Keduanya kehilangan kata-kata kala tak hanya mendapati Simon seorang diri, melainkan bersama dengan dua buah koper yang pria itu letakkan di kedua sisi tubuhnya.

“Gue diusir..” Ucap Simon, pelan, nyaris tidak terdengar andai si kecil tak membeo, menirukan kalimat yang pria itu ucapkan.

“HEEEE?!!!”

“Om temennya Tante Cinta ya?”

Simon dengan sisa-sisa kekuatannya mengangguk.

“Kok jelek sih?”

Seketika saja pipi-pipi Cinta menggembung dengan ujung bibir saling terekat erat.

“Ni bocah siapa sih? Rusuh amat dah! Nggak liat apa, orang lagi sengsara!”

Nathania melengos. Gadis cilik itu melompat, menuruni sofa panjang yang ia naiki dengan tujuan mengobservasi tamu tantenya.

“Mamiii! Thania diomelin om-om jelek, Maaam!!” teriaknya mengadu, meski belum berhadapan dengan maminya.

“You!!”

Cinta berlari menghampiri Simon. Perempuan itu menurunkan jari telunjuk yang Simon gunakan untuk menuding keponakan suaminya.

“Gila ya, lo! Itu anak cucu k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status