Share

[63]

Penulis: qeynov
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-17 17:50:10
Merasakan keberadaan seseorang yang selalu mengikuti langkah kakinya, Cinta pun berpikir untuk membuktikan dugaannya itu— dengan cara mempermainkan langkahnya.

Sebelum berhenti melangkah, Cinta terlebih dahulu menajamkan indera pendengarannya.

‘Kena lo!’ pekiknya dalam hati, setelah tebakannya terbukti benar.

Tak ingin meloloskan manusia yang menguntitnya, ia pun dengan cepat memutar tubuhnya ke belakang.

“He?” kaget Cinta mendayu. Ia lalu bertanya pada si penguntit yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri, Simon. “Ngapain lo ngikutin gue sama Mas Adnan?!”

Dengan tampang tak enak dipandang berkat bogem mentah Adnan, Simon yang kacau itu menggerundel, berkata bahwa dirinya juga akan pulang.

“Oh.. Yaudah, gih!” lontar Cinta mempersilahkan dengan sebelah lengannya yang terbuka.

“Ya kalian duluan lah yang jalan. Gue kan nebeng kalian.”

“Lah, apa hubungannya Mon?” tanya Cinta, sepolos anak yang baru dilahirkan ke muka bumi.

“Kunci mobilnya kan di laki lo, Cintul. Gue gimana bisa masuk kala
qeynov

Maaf ya karena beberapa hari nggak update, sejak tgl 14 Qeynya masuk UGD soalnya. ini baru banget keluar rawat inap, makanya bisa up lagi.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MAS, KAWIN YUK?!   [64]

    Bak anak raja dari kerajaan paling makmur sejagat raya, Cinta menikmati siang harinya dengan berlayankan para dayang setianya. Dayang-dayang itu tak lain adalah suami, ibu mertua dan anggota termuda di rumah yang dirinya tinggali sekarang.“Tante, aaaakk..”Disaat Nathania bertugas sebagai pengawas isi mulut Cinta, dayang ke 2, Adnan, secara bergantian memijat kaki-kakinya yang masih terbebas dari pembengkakkan. Sedangkan dayang ke 3, dayang paling spesial yang Cinta miliki, memenuhi job desc-nya dengan menggeser layar iPad. Menawarkan serangkaian produk yang siapa tahu saja akan diminati oleh menantu kesayangannya.Ketiganya benar-benar mendedikasikan diri untuk kepuasan sang putri.“yang ini kayaknya bakalan cocok deh kalau dipake buat acara tiga bulanan nanti. Modelnya eye catching. Nggak norak even diamond-nya lumayan gede.” Ucap Diah sembari mengetukkan jari telunjuknya pada barang yang sedang dirinya pilih.Wanita itu melakukan cubitan pada permukaan layar untuk memperbesar tampi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • MAS, KAWIN YUK?!   [65]

    “What the..”Cinta tercengang, begitu juga dengan Adnan. Keduanya kehilangan kata-kata kala tak hanya mendapati Simon seorang diri, melainkan bersama dengan dua buah koper yang pria itu letakkan di kedua sisi tubuhnya.“Gue diusir..” Ucap Simon, pelan, nyaris tidak terdengar andai si kecil tak membeo, menirukan kalimat yang pria itu ucapkan.“HEEEE?!!!”“Om temennya Tante Cinta ya?”Simon dengan sisa-sisa kekuatannya mengangguk.“Kok jelek sih?”Seketika saja pipi-pipi Cinta menggembung dengan ujung bibir saling terekat erat.“Ni bocah siapa sih? Rusuh amat dah! Nggak liat apa, orang lagi sengsara!”Nathania melengos. Gadis cilik itu melompat, menuruni sofa panjang yang ia naiki dengan tujuan mengobservasi tamu tantenya.“Mamiii! Thania diomelin om-om jelek, Maaam!!” teriaknya mengadu, meski belum berhadapan dengan maminya.“You!!”Cinta berlari menghampiri Simon. Perempuan itu menurunkan jari telunjuk yang Simon gunakan untuk menuding keponakan suaminya.“Gila ya, lo! Itu anak cucu k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • MAS, KAWIN YUK?!   [66]

    Permasalahan yang menyeret peran Cinta masuk ke dalamnya pun, akhirnya dapat terselesaikan setelah Cinta menghubungi ayahnya.Perempuan itu meminta agar sang ayah mendatangkan orang tua Simon ke rumah mertuanya. Setelahnya, nama baik yang dijadikan kambing hitam atas kesalahan anak itu pun, pulih dalam hitungan menit.“Pak Samuel, Bu Diah, sekali lagi, kami meminta maaf untuk ulah tidak tahu malu anak ini.”“Biar kami angkut anak ini ke Bantar Gebang, Pak.” Imbuh papa Simon, menimpali permintaan maaf yang entah sudah berapa kali diucapkan oleh istrinya.Mendengarnya, Simon pun merajuk. “Mah, Pah! Simon bukan sampah ya!” Anak itu sama sekali tak memperlihatkan kesan laki-laki dewasa pada umumnya. Persis seperti Cinta yang tak mau repot untuk menyembunyikan keaslian dirinya dihadapan orang lain.“Yailah, pake lupa jati diri lo, Mon. Lo kan sampah. Sampah Masyarakat!”“Bacot lo, Cin! Kalau nggak ngikutin nasehat lo, hidup gue nggak bakalan begini ya!”Perang mulut pun terjadi dengan Simo

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • MAS, KAWIN YUK?!   [67]

    Mengurusi masalah sendiri saja sudah melelahkan, eh, ini, mereka malah harus mengurusi masalah orang lain, yang orangnya saja tak merasa jika dirinya bermasalah! Sungguh terlalu kalau kata Bang Haji Oma.Terima atau tidak, keputusan pun telah dibuat oleh orang tua Simon. Posisi sebagai pewaris anak itu kini terancam dengan kandidat lain yang dirinya buat secara tidak sengaja.Rasakan! Memangnya enak. Sedari awal jika anak itu tidak berdrama dan mempertanggung jawabkan perbuatannya, kisah malang tentang terampasnya hak waris anak itu pasti tidak akan tercipta.Gara-gara Simon, hari-nya menjadi sangat sibuk. Ia tidak hanya dipaksa ber-cosplay untuk jadi penasehat dadakan, tapi juga detektif swasta tanpa bayaran yang harus mencari data-data seorang wanita, yang sosoknya dihamili oleh sahabatnya.“Capek banget, capek.” Racau Cinta sembari menggeleparkan tubuhnya keatas ranjang.Dari arah belakang dengan langkai zombie-nya, Adnan pun menyusul pergerakan sang istri. Namun, sebelum pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • MAS, KAWIN YUK?!   [68]

    “Bye-bye, Tante. Nanti jemput Thania ya..”Cinta melambaikan tangannya, berdada, melepaskan Nathania yang mulai baru saja melewati gate gedung sekolahnya. Setelah gadis cilik dan pengasuhnya itu tak lagi terlihat, Cinta yang sama sekali belum melunturkan senyuman di wajah cantiknya, tampak menghembuskan nafas.“Abis nikah sama CEO bukannya naik pangkat, malah turun jadi tukang anter anak sekolah. Sib-Nasib!” Celotehnya, berhasil membuat bahu-bahu Adnan tergetar oleh tawa.“Makanya kamunya jangan terlalu manjain dia, Yang. Maminya aja jarang nganterin kok.”Cinta pun mendengus.Kalau kakak iparnya sih beda cerita ya. Wanita itu kan memang super sibuk. Jadwal kerjanya sangat padat. Apalagi sejak dirinya dinyatakan hamil anak suaminya, beberapa tugas yang mengharuskan Adnan untuk bekerja di luar kota, seketika saja dilimpahkan kepada sang kakak.Karena hal itu, sosoknya semakin jarang terlihat di rumah. Kalau pun ada waktu untuk menyenangkan Nathania, waktunya sungguh sangat terbatas. Be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • MAS, KAWIN YUK?!   [69]

    Cinta memasuki gedung perusahaan milik papi mertuanya dengan Adnan yang menggendong bridal tubuhnya.Setelah sadar dari kekonyolan nafsu makannya, saraf ditubuhnya tiba-tiba saja melemah. Entah itu karena efek kekenyangan yang datang sangat terlambat, Cinta sendiri pun tak tahu persisnya— yang pasti, ia menjadi kesulitan untuk bergerakkan diri.“Malu banget aku tuh.” Gumam Cinta, menelungkupkan kepala pada permukaan tuxedo yang Adnan kenakan.“Pengen nyemplung ke rawa-rawa rasanya.”“Nyemplung ke hati-nya Mas aja, Yang.”Bugh!Adnan menahan napas kala sebuah hantaman mampir, mengenai dadanya.“Kamu, maaah! Aku lagi serius juga!”Benar-benar kacau. Selain rasa kenyang yang datangnya terlambat, keterlambatan itu juga menyerang kesadarannya. ‘Telat banget gue nyadarnya, kalau gue malu-maluin.’ Sesalnya, karena bertingkah seperti gelandangan yang sudah lima abad tidak menyentuh makanan.“Nggak perlu malu, Sayang. Makan banyak kan dibayar. Mereka tadi juga keliatan seneng banget kan, waktu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • MAS, KAWIN YUK?!   [70]

    “Katanya jadi kismin, kok si Momon bisa naek first class?” desah Cinta, kecewa.Padahal ia sudah bercosplay menjadi atlet lari untuk menanyakan, siapa gerangan nama sosok manusia yang memberikannya informasi terkait miskinnya Simon. Namun usahanya itu berakhir dengan kekecewaan yang teramat dalam.Penasaran dengan isi pesan yang Simon kirimkan kepada istrinya, Adnan pun meraih ponsel Cinta, mengambil alih benda tersebut dari tangan sang istri.“Baby udah aku ajakin ngepot, taunya aku kena prank! Dasar Dantian kampret!”“Dristian, Sayang.” Koreksi Adnan sembari terkekeh usai mengetahui penyebab mendumelnya mulut Cinta.Cinta mendengus. “Tauk!” Ia memang sengaja memplesetkan nama makhluk terkutuk yang membuatnya merasakan kekecewaan. Coba saja tak salah informasi, pasti sudah ia sanjung-sanjung manusia satu itu.“Ingetin aku buat nampol Dantian, Dantian itu, ya Mas.”“Iya.. Nanti kalau kita ketemu dia lagi, Mas ingetin kamu biar nggak lupa.”Cinta menganggukkan kepala, puas, karena Adna

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • MAS, KAWIN YUK?!   [71]

    Jenuh— satu kata itu akhirnya menyambangi benak & hati Cinta.Aneh kan, Pemirsa?Padahal ia sudah menamatkan diri untuk menjadi manusia mageran dengan memanfaatkan kehamilannya. Akan tetapi... Wush! Bak dilahap oleh sapuan ombak, kejenuhan pun tiba-tiba datang, menggulung dan menenggelamkan dirinya ke dasar laut.Kira-kira, apa yang harus dirinya lakukan untuk mengusir kejenuhannya ini. Sejak mengandung anak suaminya, ruang geraknya menjadi begitu terbatas. Rutinitas yang ia lakoni pun selalu sama setiap harinya.Fix! Ia benar-benar membutuhkan sebuah penyegaran. Tapi apa?!“Huft, payah! Nih otak tumben nggak mau jalan.” Keluh Cinta, mengomentari kerja otaknya yang tiba-tiba saja melambat. Biasanya, tanpa bersusah payah pun, perangkat lunaknya itu selalu memunculkan ide-ide segar. Kenapa disaat ia membutuhkan, pengontrol utama tubuh itu malah mengadat, seperti motor matic karbu yang tidak pernah dibawa ke bengkel untuk melakukan perawatan.“Bingung banget kayaknya, Cin. Kenapa? Pengen

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26

Bab terbaru

  • MAS, KAWIN YUK?!   [85]

    “Hiyyaaaa!! Ya udah kawinnya sama aku aja, Oppaaaa!”“HEEEEEE!!”Tempelengan lembut tak ayal mendarat dikepala Cinta. Pelakunya adalah Adnan yang tak lagi bisa menahan kekesalannya kepada sang istri.Disaat tubuh istrinya oleng ke samping, pria itu dengan cepat menarik lengan sang istri lalu memerangkap tubuhnya ke dalam pelukkan.“Mas! Kamu noyor kepala aku?”“Mas nggak mau minta maaf, abis kamunya yang mulai duluan.” Tutur Adnan, kali ini tak akan merendahkan diri demi melindungi dirinya dari amukan istri cantiknya.Sekali-kali wanita bar-bar yang ia nikahi harus tahu kapan tepatnya wanita itu boleh bercanda dan dengan candaan seperti apa yang boleh dia lontarkan sehingga tidak mengusik batas kesabarannya.“Aku sampe..” Cinta menelengkan kepalanya. “Wiiiing!” lalu mendorong kepalanya untuk me-reka ulang adegan.Situasi yang semula tegang pun mencair dengan sangat cepat. Dua bintang utama yang belum lama ini masih berdebat tentang sebuah pernikahan, kini berusaha keras untuk tak mene

  • MAS, KAWIN YUK?!   [84]

    Gentleman— tak ada lagi kata yang dapat mendeskripsikan betapa memukaunya seorang Nathan didalam benak Cinta.Pria itu begitu cepat bergerak seolah dirinya tengah berlomba dengan waktu. Dia benar-benar menepati ucapannya. Memboyong ibu kandungnya datang melamar disaat hari bahkan belum berganti.“Sat-set banget ya, Mas. Nggak nyesel deh aku pernah ngefans.”“Nakal.” Pungkas Adnan, mencubit gemas pipi kiri sang istri.Jujur saja, jika mengikuti kata hati, ia cemburu. Ia tidak suka Cinta memuja pria lain meski pemujaan itu tak lagi dilakukan oleh istrinya. Namun untuk kali ini saja, ia akan memendam kecemburuannya. Menurutnya, sahabatnya memang layak dipuja.“Dia itu kayak Mas, Yang. Kalau udah serius ya nggak pake lama.”“Idih! Iyain aja deh.”“Eh, kok gitu? Kan Mas langsung ngelamar kamu juga, Yang.”“After many drama ya, Mas. Kamu nggak amnesia kan, kalau pernah mau ngasih aku ke Oppa?”Pertanyaan itu membuat Adnan meringis.“Kalau mantan kamu nggak ketahuan selengki, sekarang mungkin

  • MAS, KAWIN YUK?!   [83]

    “Yang..” rengek Adnan.Persetan dengan citranya dihadapan keluarga. Nasib dan akal sehatnya sekarang sedang dipertaruhkan. Ia bisa gila jika Cinta benar-benar menginginkan perceraian.“Eung?”“Tarik kata-kata kamu, Yang. Tarr-riiik!” pinta Adnan sembari mengguncang tubuh Cinta.Ia tahu istrinya memang mempunyai cara berpikir yang unik. Namun ini sungguh terlalu! Mana ada sih manusia yang meminta cerai hanya untuk mendapatkan lamaran ulang?Cuma Cinta saja kan? Iya kan?!“Ayo, Yang. Tarik! Bilang kalau kamu cuman bercanda, Yang.”Cinta mendongak, menatap Adnan. “Mas, ini ngidamnya anak kamu loh.” Ujarnya dengan tangan membelai si buah hati.Beberapa kali Cinta mengerjap, membuat bulu matanya bergerak naik-turun.“Masa ngidam anak kita udah lewat, Sayang. Please jangan gunain dia buat kepentingan pribadi Maminya.”“Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah.” Pekik Cinta bernada. “Sungguh kejam fitnahanmu, Kisanak. Kenapa engkau begitu teg..”Adnan menghentikan ucapan ngelantur sang istri dengan melet

  • MAS, KAWIN YUK?!   [82]

    Tidak ada yang salah dengan apa yang Cinta lakukan. Meski terkesan mencampuri urusan pribadi orang lain, tapi Cinta melakukannya untuk kebaikan orang-orang yang dirinya kasihi. Tanpa campur tangannya, hubungan Grace dan Nathan akan diam ditempat. Mereka akan berdiam seolah menerima takdir, lalu hidup dalam penyesalan karena hidup didalam kepengecutan. Sungguh, Cinta tidak ingin itu terjadi. Menurutnya, yang keduanya butuhkan hanyalah sebuah keberanian. Keberanian untuk mencoba. Keberanian untuk menepikan ketakutan. Dan keberanian untuk bersikap jujur pada diri sendiri. Hal ini Cinta tujukan kepada Grace, kakak iparnya. Cinta mungkin tak tahu seberat apa peperangan batin yang dirasakan Grace. Ia tidak berada diposisi yang sama dengan kakak iparnya. Akan tetapi, melihat wanita itu terus membentengi diri dengan mekanisme yang menurutnya salah, sebagai adik ipar, Cinta ingin Grace mengalir saja seperti air. Toh apa yang ditakutkan oleh wanita itu belum tentu terjadi. Jika pun k

  • MAS, KAWIN YUK?!   [81]

    Grace tak dapat menahan helaan napasnya sesaat setelah adik dan iparnya berlalu pergi meninggalkan dirinya bersama dengan si pembuat onar.Pembuat onar itu— sebut saja dia NATHAN. Tak perlu menggunakan inisial segala. Namanya pun harus ditulis kapital agar semua orang tahu bahwa pria yang katanya pernah menjadi idaman kaum hawa ditempat mengenyam pendidikan itu, tak ubahnya manusia alay ketika menghadapi sesuatu yang tak sejalan dengan keinginannya.“You!” erang Grace melihat cengiran lebar, terbentuk pada wajah tampan Nathan.Demi Nathan yang katanya berulah karena dirinya, Grace bahkan rela meninggalkan putri semata wayangnya.Nathania memang terlelap, tapi anak itu bisa saja terbangun. Dia pasti akan menangis karena tidak menemukan dirinya.“Hai, Grace.. Welcome home, Sayang.”“Gundulmu!” maki Grace keras. Rasanya ia ingin sekali memukul kepala Nathan. Entah apa yang bersarang di dalam kepala pria itu. Bisa-bisanya pria sibuk seperti dirinya menggalau hanya karena seorang janda.“W

  • MAS, KAWIN YUK?!   [80]

    “God!” erang Cinta sesaat setelah dirinya meninggalkan bilik kamar mandi.Sumpah demi suaminya yang tampan, ia lebih baik mendatangi konser Oppa-Oppa kesayangannya dibanding masuk ke dalam kelab malam. Entah apa yang para pengunjung sukai dari hingar-bingar menyakitkan mata dan telinga ini— sungguh, Cinta sendiri juga bingung dengan selera masokis manusia-manusia yang menurutnya aneh itu.“Nih kebanyakan yang dateng kesini human-human kebanyakan energi kali! Kalau gue sih mending molor ya tengah malem gini! Hiiih!” Racau Cinta, berjalan keluar untuk menghampiri Adnan yang ia tinggalkan.“Sayang, kenapa?” tanya Adnan, heran saat melihat sang istri yang terus saja bergidik sembari menutup kedua lubang telinganya.“Bising banget! Budek aku lama-lama!”Adnan terkekeh renyah. Ia belai puncak kepala sang istri. “Habis ini kita bawa pulang aja si Nathannya, Yang.” Tuturnya dengan mempertahankan belaian pada kepala istri cantiknya.Untuk golongan anak rumahan seperti Cinta, kelab malam pastil

  • MAS, KAWIN YUK?!   [79]

    Siang itu tidak ada balasan, terlebih persetujuan yang terlontar dari mulut Nathan. Pembicaraan terkait hubungan mereka pun berakhir mengambang. Terhenti begitu saja tanpa adanya bait penyelesaian.Dihadapan Nathania pun, keduanya bersikap seolah tak pernah terlibat dalam sebuah ketegangan. Mereka berinteraksi normal layaknya sepasang kekasih pada umumnya— dengan saling mencurahkan perhatian, khususnya untuk si kecil ‘Thania.’Namun apa yang tampak siang itu, sungguh berbeda dengan apa yang Nathan perlihatkan dihadapan sahabatnya.“Wae geurae?” bentak Nathan dengan tangan mencengkram kerah kemeja Adnan.Sial sekali bagi Adnan. Ditengah malam yang seharusnya dapat ia gunakan untuk memeluk erat tubuh sang istri, ia justru harus sibuk mengurusi tingkah polah pelaku peneroran nomor pribadinya.“Sayang.” Adnan meneleng, memalingkan wajahnya ke arah Cinta yang sibuk merekam kegilaan sahabat karibnya.“Waeeee?” sentak Nathan sembari mengguncang tubuh Adnan.Adnan meringis. Ingin sekali rasany

  • MAS, KAWIN YUK?!   [78]

    “Hye?” pekik Nathan, tersentak. Pria setengah Korea itu kembali bersuara setelah berhasil menguasai keterkejutan yang dialaminya. “I mean, apa maksud kamu, Grace?” tuntutnya, kali ini dengan intonasi yang lembut.Grace sendiri tampak tak dapat mengendalikan kecemasan pada raut wajahnya. Perempuan itu ingin membuka mulut, tapi tak ada satu pun kalimat yang akhirnya keluar dari bibirnya.“Grace?”“...” Sayangnya, panggilan Nathan tak membuahkan hasil. Grace— wanita itu tetap setia dengan kebungkamannya.“Karena kamu nggak ngejawab, aku anggap kamu nggak pernah ngomong kayak tadi. Or, kita bisa bahas ini dilain waktu when nggak ada Thania yang nungguin kita.” Ucapnya lalu berjalan melewati Grace.Menyadari tak adanya pergerakan dari wanita yang menjalin kesepakatan dengannya, Nathan pun menghentikan langkah kakinya. Sahabat Adnan itu kemudian memutar tubuhnya. Berkata, “We have to hurry. Apa kamu ingin membuat Thania marah karena kita yang terlalu lama?” Meski bersama pengasuhnya, pembica

  • MAS, KAWIN YUK?!   [77]

    Melihat keadaan Adnan, Nathan yang semula ingin meminta pendapat, mengurungkan niatnya. Pemuda yang saat ini tengah menjalin kerjasama asmara dengan kakak sahabatnya itu, memutuskan berpamit dengan meninggalkan sebuah pesan yang ia tinggalkan untuk sahabatnya.Jangan sampai menyesal kalau sampai gantian Cinta yang marah ke kamu— begitulah isi pesan yang ditinggalkan oleh Nathan. Pria itu memperingati Adnan supaya tidak melanjutkan ngambeknya mengingat aksi kekanakannya bisa saja menjadi boomerang yang menyerang dirinya sendiri.“Kalau aku translate kata-katanya Oppa..” belum sempurna Cinta mengucapkan kalimatnya, Adnan pun sudah bergegas mengosongkan kursi kerjanya.Pria yang menikahi Cinta setelah menjadi korban perselingkuhan itu, berjongkok tepat dibawah kaki-kaki istrinya. Telapak kakinya berjinjit untuk menyamakan tinggi tubuhnya dengan sepasang paha sang istri yang lututnya sedang terlipat. “Mas salah, Sayang. Jangan bales dendam ya?”Insting Adnan mengatakan jika otak pintar san

DMCA.com Protection Status