Home / Romansa / MAS, KAWIN YUK?! / [4] Giliran Cinta Biar Adil!

Share

[4] Giliran Cinta Biar Adil!

Author: qeynov
last update Huling Na-update: 2024-08-28 20:54:21

“Ya Ampun, Mami kan udah bilang bawa mobilnya tuh pelan-pelan. Belom juga ada satu jam kita pisah, ketemunya malah di kantor polisi!”

“Coba kamu jadi anak tuh nurut apa kata Mami, Nan. Dijamin hidup kamu bener, nggak kena azab kayak begini!”

“Udah tua loh kamu itu!”

Adnan harus rela mendengar caci-maki maminya. Wanita itu tidak tahu saja jika penyebab mengapa anak laki-lakinya sampai digelandang menuju kantor polisi setempat, tak lain disebabkan oleh calon menantu yang sangat diidam-idamkan olehnya.

“Mami, enough ya. Diliatin Pak Pol-nya tuh, Mam..” Ucap papi Adnan, mencoba menenangkan sang istri yang uring-uringan.

“Bela aja terus, Pi. Adnan ini mending nggak usah balik Indo kalau kerjaannya bikin kesel Mami aja..”

Adnan mengerjapkan kelopak mata. Padahal ia pulang ke tanah air sudah lama sekali, itu pun karena desakkan sang mami yang tak mengizinkannya menetap di Singapura.

“Cinta, Sayang. Kamu baik-baik aja kan? Nggak ada luka apa lecet kan, Sayang?!”

Cinta mengangguk, “nggak ada, Tante. Jantung Cinta doang aja yang rasanya kayak lagi diajak nikah sama Mas Adnan.”

Jika tadi karena maminya Adnan mengerjap, maka kali ini mata itu berotasi usai mendengar penuturan sekretarisnya.

Antik memang! Hanya Cinta seorang yang ketika berada di kantor polisi tetap percaya diri dalam melancarkan rayuan.

Adnan salut meski gemas juga.

“Cinta, ih!! Ya udah, kamu santet aja itu si Ara biar kamunya dinikahin Adnan.”

“Heh!” Pekik papi Adnan. “Di kantor polisi ini,” imbuhnya memperingati sang istri supaya tidak berkata yang tidak-tidak. Kalau sudah bersama Cinta, istrinya memang suka tidak tahu tempat. Lihat sendiri betapa percaya dirinya mulut wanita itu ketika merencanakan tindak kejahatan.

“Kris, kamu urus ya.. Mati cepet saya nanti kalau lama-lama disini.” Ucap papi Adnan, menyerahkan seluruh penyelesaian kepada salah satu pengacara keluarganya.

“Nan, Nan. Abis ini Cinta dianterin pulang aja. Nggak bagus kalau lanjut kerja sedangkan dia lagi shock gini.”

Adnan mengerutkan keningnya. Berbanding terbalik dengan kalimat yang maminya ucapkan, Adnan sama sekali tak melihat adanya tanda-tanda guncangan dalam diri sekretarisnya.

Perempuan itu terlihat seperti biasanya, masih energik dan butuh pertolongan peruqyah.

“Mas jangan liatin Cinta mulu dong. Cinta kan jadi salting ih..”

Nah, kan?! Adnan bilang juga apa. Cinta ini harus segera diruqyah supaya tidak menjadi hamba yang tersesat.

“Saya lihatnya ke papan dibelakang kamu, Cin. Kurang-kurangin ya PD-nya. Nanti kamu gila loh.”

Plak!!!

“Kurang ajar! Berani ya kamu jahatin Cinta di depan Mami?! Mau Mami coret bagian kamu?” Amuk Diah, menjadi pihak yang tidak terima jika Cinta dianiaya.

Mami Adnan lalu memeluk Cinta, meminta maaf atas kekurangajaran anaknya dan berharap Cinta tidak sakit hati atas perkataan putranya.

“Aman, Tante. Everything about Mas Adnan, Cinta tuh pasrah kok. Kalau mau dijadiin selingkuhan juga Cinta pasrah, hehehehe..”

Adnan menyerah. Ia lelah menghadapi modus Cinta. Stok sabarnya hari ini perlu diisi ulang lagi supaya still waras.

“Ayo..” karena tidak ingin terlalu lama merasakan pening, Adnan menarik lengan Cinta, menyeret gadis itu agar mereka segera meninggalkan kantor kepolisian.

“Aduh! Anak orang ditarik-tarik begitu, kalau hamil gimana?!”

Papi Adnan mendesah. “Ditariknya ke mobil kita, Mi. Bukan ke hotel. Anakmu aja masih nggak doyan sama si Cinta.”

Mendengar itu, kedua pundak mami Adnan pun berjengit.

“Hush! Harusnya Papi bilang amin dong biar Mami tuh cepet dapet cucu!”

“Hadeh! Nanti Papi kasih tau caranya kalau ngebet pengen dapet cucu cepet. Sekarang pulang dulu. Muka Papi udah longsor, nggak sanggup ketemu orang.”

Kedua orang tua Adnan pun menyusul langkah kaki anak mereka, meninggalkan pengacara keluarga yang tak dapat menahan rasa herannya.

“Tolong dimaklumi, Pak. Kedua klien saya dijodohkan tapi salah satunya sudah punya kekasih.”

“Itu kekasihnya?”

“Bukan, itu gadis yang dijodohkan dengan klien saya.”

“Oh, pantes nggak mau, orang anaknya begitu..”

Kris bergidik. Cinta memang cantik, tapi ya begitulah. Ia kalau jadi anak atasannya pun juga pasti menolak mentah-mentah.

Di pelataran kantor polisi, Cinta dan Adnan tengah memperdebatkan suatu hal yang menurut Bagas aneh. Bagas sendiri adalah supir pribadi yang ditugaskan untuk mengantar jemput mami Adnan.

Disana terlihat Adnan yang berjuang mati-matian dalam mempertahankan tutur katanya. Pria itu tampak memberikan pengertian dengan suara yang sangat lembut.

Kepada siapa?!

Pada siapa lagi kalau bukan sekretarisnya.

“Cinta, nggak bisa loh kita kita berdua di depan. Kursi joknya nggak akan cukup diduduki saya dan kamu sekaligus.”

“Bisa Mas Adnan. Di dunia ini nggak ada yang nggak bisa.”

Kepala Adnan seketika berdenyut. Jika ia yang katanya sabar saja bisa kesal, bagaimana para manusia yang tingkat kesabarannya setipis tisu?

Bisakah mereka menghadapi kekeraskepalaan sekretarisnya ini? Sepertinya sih tidak. Adnan sanksi kalau nyawa Cinta masih tetap selamat.

“Ya sudah. Sekarang kamu kasih tahu saja caranya.”

“Abis Cinta kasih tau, Mas Adnan nggak boleh nyuruh Cinta duduk belakang ya?”

“Ya kalau kamu nggak mau, biar saya yang duduk sama Mami-Papi.”

Cinta pun mencebik dengan bibir yang ia monyongkan setelahnya.

“Aduh!! Panas di luar, kenapa nggak masuk mobil, Cinta? Nanti kamu pusing loh.” Ujar mami Adnan, khawatir. Perempuan itu berlari sesaat setelah mengetahui keberadaan Cinta.

“Bentar, Tante. Cinta lagi ngajuin transaksi penting.”

“Eh, transaksi apa?” tanya mami Adnan, kepo.

“itu, Mas Adnan nggak percaya kalau kita berdua bisa duduk didepan bareng Mas Bagas..”

“Lah?! Emangnya bisa? Kan jadi sempit, Cin.”

“Bisa. Kan Mas Adnan pangku Cinta. Nggak bakalan sempit kan kalau kayak gitu?”

“Ngaco kamu!” sentak Adnan, meski nada suaranya tidak meninggi. “Sudah. Biar saya yang duduk dibelakang.”

Menyaksikan raut kecewa calon menantu kesayangannya, Diah pun melayangkan pukulan pada punggung bahu Adnan.

“Turutin aja kenapa, Nan! Nggak usah sok suci. Kamu kan juga pasti sering mangku si Ara. Giliran Cinta dong sekarang! Jadi laki-laki tuh harus adil, Adnan!”

“YA?”

qeynov

Pusing nggak tuh Mas Adnannya, wkwkwk.

| Like
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • MAS, KAWIN YUK?!   [5] Mungkinkah Adnan Cemburu?!

    Bagaimana caranya agar Cinta mengerti bahwa hubungan mereka tidak dapat berkembang menjadi sebuah romansa?! Pemikiran itulah yang terus mendiami otak Adnan sejak dirinya menduduki kursi kerja di ruang kantornya. Adnan tak memikirkan mobil mahalnya yang harus memasuki tempat reparasi. Ia merasa bahwa kejadian nahas itu terjadi akibat kesalahannya yang rupanya masih belum sigap menghadapi sikap ajaib sekretarisnya.“Cinta, bagaimana cara untuk menghentikan kamu?” monolog Adnan sembari mengetuk-ngetukkan punggung ruas jari tengah pada meja kerjanya.Bibir pria itu terlipat ke dalam dengan wajah yang kental akan ekspresi berpikir keras.“Hah!” hembus Adnan melalui kedua lubang hidungnya.Sungguh, kasih sayang yang Cinta berikan untuknya sangatlah memberatkan. Dengan menolak Cinta bukan berarti dirinya ingin menyakiti hati gadis itu.Tidak! Penolakan itu tak bermaksud demikian.Adnan menolak karena ia memang tak lebih terhadap anak sahabat ibunya. Selain itu, ia juga harus menjaga hati k

    Huling Na-update : 2024-08-28
  • MAS, KAWIN YUK?!   [6] Ketika Menantu Idaman Menangis

    “Mas Oppa, Mas..”“Cinta, Mas dan Oppa kan artinya sama. Pakai saja salah satu.” Ujar Adnan, mencoba membenahi panggilan ganda yang diberikan Cinta untuk Nathan.“Loh, enggak.. Menurut Cinta tuh harus disebut dua-duanya, Mas Adnan.”Nathan tertawa kecil. Sejak Cinta membawakan sendiri minuman yang Adnan pesan untuk dirinya, ia sudah mengira jika Cinta pasti akan bergabung ke dalam obrolan mereka— dan benar saja.. Alih-alih kembali ke mejanya, gadis itu justru mendudukkan diri pada lengan single sofa yang Adnan tempati.Anehnya, sebagai seorang atasan sekaligus anak pemilik perusahaan, Adnan sama sekali tidak terlihat memendam amarah kala mendapati kelancangan bawahannya. Pria itu bersikap biasa saja seolah hal tersebut bukanlah bentuk ketidak-sopanan pekerjanya.“Ya sudah.. Suka-Suka kamu saja, Cin..” balas Adnan dengan helaan napas yang menjadi pembuka kalimatnya.“Mas Adnan nggak nanya alasannya?”“Saya harus tanya?”“Ung..” Angguk Cinta.Nathan menyimak interaksi keduanya. Kalau sa

    Huling Na-update : 2024-08-28
  • MAS, KAWIN YUK?!   [7] Cinta Minta Resign

    Adnan merasa tak tenang. Dia dalam lift yang membawa-nya turun, kakinya terus saja bergerak mengelilingi kotak lift.Sampai pada lobby perusahaan keluarganya, Adnan pun bergegas untuk keluar. Pria itu lalu memacu kuda-kuda kakinya.“Selamat siang, Pak Adnan..” Sapa beberapa karyawan setiap kali mereka berpapasan dengan Adnan.“Ya, ya.. Sorry saya buru-buru..” Ucap Adnan, meminta pengertian jika saja tanggapannya terdengar dingin ditelinga para karyawannya.Ketika indera penglihatannya menangkap Cinta yang hendak menaiki sebuah mobil, Adnan pun berteriak disela-sela langkah kakinya. “Cintaaa... Ciiiin!!”“Cin.. Tunggu Mas, Cintaa!!”Nahas, Cinta mengabaikan panggilan Adnan. Meski gadis itu sempat ditahan oleh pihak keamanan yang berjaga di depan pintu lobby, nyatanya Cinta tetap menutup pintu mobilnya dan berlalu pergi seolah Adnan tak pernah memanggil namanya.“Pak, kenapa sekretaris saya dibiarkan pergi?”“Bu Cinta bilang ada emergency, Pak Adnan.”“Ya?”“Kata Bu Cinta, Ayahnya ketahu

    Huling Na-update : 2024-09-04
  • MAS, KAWIN YUK?!   [8] Efek Cinta Minum Soju

    ‘Maaf, pemilik nomor yang Anda hubungi sedang tidak mood berbicara dengan Anda. Silahkan hubungi lagi tahun depan..’Klik!Dibalik roda kemudinya, Adnan pun terperanjat. Ia bahkan belum sempat melayangkan salam sapaan, tapi pemilik nomor yang ia hubungi sudah lebih dulu memblokade akses komunikasi mereka.Tahu jika Cinta akan mengulangi hal yang sama, Adnan pun memilih mengirimkan pesan singkat melalui aplikasi perpesanan.Cinta, kamu dimana? Bisa kita bertemu? Ada hal penting yang ingin saya bicarakan dengan kamu.Satu detik setelah pesannya terbaca, kedua mata pria itu pun membola. Ia tak lagi menemukan foto Cinta pada profil kolom chat mereka. Singkatnya, kontaknya telah dimasukkan ke dalam daftar hitam atau ramai dikenal dengan block.“Lalu saya harus bagaimana?” gumam Adnan, bermonolog. Hubungan dengan maminya sedang dipertaruhkan, sedangkan Cinta yang memegang kunci dari hubungan mereka justru menghilang.Ponsel Adnan berdering. Tanpa melihat ID penelepon, Adnan yang mengira jik

    Huling Na-update : 2024-09-04
  • MAS, KAWIN YUK?!   [9] Janji Adnan untuk Bertanggung Jawab

    Susah payah Adnan mengejar dan menangkap tubuh Cinta. Setelah bermain kejar-kejaran mengelilingi tenda restoran, Adnan akhirnya dapat memboyong Cinta ke dalam mobilnya.Andai saja gadis itu tak kehilangan energi, mereka mungkin akan bermain sampai matahari menyinari kota Jakarta.“Kamu terlalu unik sampai-sampai saya nggak kuat ngadepinnya, Cinta.”“Babi, go away.. Gue naksirnya udahan aja.. Capek..” Racau Cinta, pelan, sembari memiringkan tubuhnya.Adnan mengulum bibirnya. Ia lalu membalas racauan yang Cinta udarakan dengan, “ya.. Lebih banget begitu, Cinta. Jangan sakit lagi gara-gara saya. Saya yakin di luar sana akan ada laki-laki yang jauh lebih pantas menerima cinta kamu.” Adnan membelai puncak kepala Cinta. Namun ia segera menarik tangannya cepat.Pekerjaan rumah Adnan tak selesai hanya pada ditemukannya Cinta. Tertangkapnya gadis yang kabur itu menjadi titik awal pekerjaan besar Adnan.Cinta yang tak sadarkan diri tidak memungkinkan untuk diantarkan pulang ke kediaman orang tua

    Huling Na-update : 2024-09-05
  • MAS, KAWIN YUK?!   [10] When Adnan Ditolak Cinta

    Hangat!Cinta merasakan kehangatan seolah guling yang ia dekap dalam tidurnya berbeda dengan malam-malam sebelumnya.Guling itu terasa seperti suhu tubuh manusia, terlebih telinganya juga menangkap adanya detak beraturan yang tampaknya berasal dari jantung seseorang.‘Wait, jantung?!’Sadar akan adanya keganjilan pada gulingnya, mata yang tertutup pun terbuka dengan lebarnya.Cinta termangu dalam keadaan shock berat.“Shit!” Cinta mengumpat tertahan kala menyadari jika dirinya kini tidak sedang berada di kamarnya.“What, What..” Pekik Cinta panik dengan tubuh terdorong ke belakang. Bersamaan dengan hal itu, Cinta pun mengetahui jika saat ini dirinya tengah tertidur di dalam pelukan seseorang.Kedua mata Cinta pun terbelalak hebat. Ia menyusupkan kedua tangannya pada sela-sela tubuh keduanya, lalu membekap mulutnya kuat-kuat.“Te-telanjang..” gagap Cinta usai mengetahui penampilan pria yang memeluknya.Jangan tanya mengapa Cinta bisa mengetahui jenis kelamin manusia jahanam yang melaku

    Huling Na-update : 2024-09-05
  • MAS, KAWIN YUK?!   [11] Drama Keluarga Adnan

    Berselang beberapa detik dari kepergian Cinta, Adnan pun mengekor keluar. Pria itu berjalan cukup santai meski tahu kehebohan seperti apa yang nantinya akan menimpanya.“Mbak, tolong sisir untuk rapiin rambut Mbak Cinta..” pinta Adnan pada pelayan yang baru saja menyuguhkan jamuan untuk kedua orang tua Cinta.Ia memposisikan diri dibelakang tubuh Cinta, melayangkan tangan kanannya pada puncak kepala sang adik. “Rambut kamu acak-acakan, Cin. Sini saya rapihin.” Ucapnya membuat orang-orang yang melihat keduanya terhenyak ditempat.Keadaan tersebut tak berlangsung lama. Setelah mampu menguasai dirinya, ibunda Cinta pun mengirimkan sinar laser dari sorot matanya yang tajam.“Cinta.. Bisa kamu jelasin kenapa kamu ngilang, terus tiba-tiba malemnya nginep di rumah Tante Diah?”“An-Anu..” Cinta membelitkan jari tangannya, tampak kentara jika dirinya sedang gugup.Setelah mendapatkan informasi terkait keberadaan sang putri, baik Nirmala atau pun Dimas, keduanya berniat membawa pulang Cinta. Nam

    Huling Na-update : 2024-09-05
  • MAS, KAWIN YUK?!   [12] Cinta Inginnya Balas Dendam

    Hari pun berganti usai Cinta berhasil diboyong pulang oleh kedua orang tuanya. Anehnya, pada hari itu Adnan merasakan perasaan takut yang datang secara tiba-tiba. Ia merasa jika pulangnya Cinta akan mempersulit langkahnya dalam mengembangkan hubungan mereka.Benar saja! Ketika pada keesokkan hari saat ia hendak menjemput Cinta untuk berangkat bekerja bersama, kabar tentang resign-nya Cinta kembali menyeruak masuk ke dalam gendang telinganya.“Tapi sebagai atasan Cinta, saya belum menyetujui permintaan resign tersebut, Om.”“Ya kamu kan tinggal bilang setuju aja, Nan.”Adnan dengan lembut mengembuskan napasnya.“Bukan maksud saya untuk mempersulit pengunduran diri sepihak Cinta..” Adnan menekan kata ‘sepihak,’ meski dengan raut wajah yang terlihat begitu tenang.Ia lalu menjelaskan jika pengunduran diri seorang pekerja normalnya melalui beberapa tahapan formal, termasuk adanya surat resmi yang ditujukan kepadanya selaku atasan Cinta atau melalui pihak HRD perusahaan.“.. dan yang terpe

    Huling Na-update : 2024-09-06

Pinakabagong kabanata

  • MAS, KAWIN YUK?!   [101]

    “O-iya loh. Mirip.” Samuel tak hentinya memandangi album foto berisikan potret bayi mungil yang tak lain adalah menantu perempuannya. Ia lalu menggeser pandangan, memindai kembali rupa cucu hasil pernikahan putranya dengan wanita itu. “Nggak ada bedanya sama sekali. Plek-ketiplek kayak yang Cinta bilang.” Plak! Gemas dengan keheranan suaminya, Diah pun melayangkan pukulan pada pundak pria paruh baya itu. “Apa sih, Pi? Masa baru percaya sekarang. Kita loh punya fotonya Cinta dari segala usia.” Tutur ibu kandung Adnan itu, memarahi Samuel yang baru bisa mempercayai penuturan mereka. Sudah dibilang Amora itu cetakannya Cinta. Tidak ada satupun bagian dari Cinta yang terlewat dalam proses terbentuknya rupa cucunya. “ini kali ya, yang dibilang kita punya 7 kembaran.” Diah melengos sedangkan Dimas, besannya— pria itu mengedikkan bahu. ‘Suka-Suka lo aja-lah, Sam.’ lontar Dimas, membatin. “Ckckckck! Niar banget loh sampe bawain foto bayi aku. Orang tuh nengok lahiran bawa makanan

  • MAS, KAWIN YUK?!   [100]

    Amora Anindya Wiyoko— nama itu Adnan ciptakan dengan mengingat sang istri dalam setiap pertimbangannya. Amora, suku pertama ini Adnan ambil dari kata amor yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia, akan merujuk pada nama wanita yang telah bertaruh nyawa untuk melahirkan putrinya. Sedangkan untuk Anindya, Adnan mengambilnya dari bahasa Sansekerta yang berartikan cantik. Paras ayu Cinta pasti akan menurun pada sang putri. Adnan berharap putrinya kelak dapat tumbuh rupawan seperti halnya istri yang ia kasihi. “Astaga.. Cinta banget mukanya. Padahal anak cewek loh.” Dan, yah! Harapan Adnan terkabul. Gen istrinya bekerja lebih banyak, membuat Adnan kini mempunyai miniatur wanita yang sangat dirinya cintai. “Bangun-bangun pingsan ini anaknya.” Mendengar celotehan ibu mertuanya, Adnan pun tak dapat menahan kekehannya. Semoga saja istrinya tidak berulah setelah sadar. “Aneh banget ya? Anak cewek loh. Kok malah lebih mirip mamanya daripada papanya.” Ucap Dimas, ikut heran sama se

  • MAS, KAWIN YUK?!   [99]

    “Simon gimana, Mas? Ada bales?” Adnan menggenggam erat telapak tangan Cinta. “Sayang.. Nggak usah mikirin Simon dulu ya.” Ia lalu meminta agar sang istri fokus pada persalinannya saja. Bagaimanapun juga, ketidakhadiran istrinya dalam pernikahan pria itu berada diluar kendali manusia. Absennya Cinta disebabkan oleh perihal yang tidak dapat diganggu gugat oleh seorang makhluk. Sungguh, ini benar-benar diluar kuasa mereka. “Iya, Cin. Bunda juga udah minta maaf ke maminya Simon. Kamu tenang aja. Simon pasti ngerti.” Ucap Nirmala, membelai kepala putrinya. Dini hari menjelang subuh, sahabatnya menelepon, mengabarkan jika Cinta mengalami kontraksi hebat. Setelah dilarikan ke rumah sakit ibu dan anak di daerah Kemang, dalam perjalanannya menyusul sang putri, ia mendapatkan kabar bila Cinta sudah mengalami pecah ketuban. Saat itulah, ditengah kepanikannya, ia menghubungi mami Simon. “Sakit, Mas.” “Sabar ya, Sayang. Kamu.. Kamu mau operasi aja?” tanya Adnan, semakin tak tega melihat sang i

  • MAS, KAWIN YUK?!   [98]

    “Bun, shopping yuk.” Ajak Cinta, tiba-tiba.Mendengar itu, Nirmala pun menghentikan aktivitas menyulam yang sedang ia kerjakan. Ia menatap sang putri, lalu bertanya, “mau belanja apa?” Saat putri dan menantunya berkunjung bersama suaminya, ibunda Cinta itu tengah mengisi waktu luangnya dengan menciptakan sebuah karya yang nantinya akan ia jadikan sebagai hadiah kelahiran cucu pertamanya.“Emang kalau shopping harus udah ada yang mau dibeli dulu ya?”“Ya, iya dong. Kocak ini anak. Kalau nggak ada yang mau dibeli, ngapain kamu ngajakin Bunda belanja?”“Astaga, Bun. Konsep dari mana itu? Nggak mesti ya! yang penting pergi aja dulu. Ntar juga pasti ada yang pengen dibeli.”Nirmala pun berdecak dan decakkannya itu membuat Cinta kembali berkata-kata.“Please, Bun. Jangan pelit-pelit banget sama diri sendiri. Suami Bunda loh banyak duit. Matanya dimanjain. Kalau nemu barang bagus, bungkus. Shopping diluar kebutuhan nggak akan bikin Bunda miskin kok.”Nirmala menggelengkan kepala, tak habis p

  • MAS, KAWIN YUK?!   [97]

    Keributan yang disebabkan oleh Cinta di dalam showroom milik sang ayah dapat teratasi dengan cepat setelah Dimas mendatangkan relasinya bersama datangnya satu unit motor bebek keluaran terbaru ke hadapan si ibu hamil. “Kalau ini dijamin Ibunya bisa naikin.” Seloroh Dimas, menepuk bagian kepala motor yang didatangkannya.Tahu bahwa ayahnya kesal, Cinta pun meringis. “Hehe..” Ia menunjukkan deretan gigi putihnya. Memasang ekspresi bersalah yang dibalut dengan cengiran manisnya. Ia kan hanya ingin berbuat baik. Berhubung ayahnya mempunyai bisnis jual-beli kendaraan, situasi itu hendak ia manfaatkan agar dirinya tak perlu keluar uang.“Moge yang tadi keren loh padahal. Ibu beneran nggak mau?” tanya Cinta untuk memastikan apakah si ibu benar-benar tidak berminat dengan motor yang ia pilihkan.Sedikit ngeyel nggak ngaruh kan? Toh keluarga ayahnya tidak akan jatuh miskin hanya karena menghibahkan sebuah motor.“Nggak, Non. Bahaya. Selain saya nggak bisa naikinnya, di lingkungan saya pasti r

  • MAS, KAWIN YUK?!   [96]

    Kata siapa menjadi istri pria kaya akan menghindarkan kita dari berbagai masalah? Siapa yang bilang, hah?!Sebagai istri pria keyong-reyong yang nantinya akan mewarisi kerajaan bisnis papi mertuanya, Cinta dengan sungguh menolak keras statement menyesatkan kaum materialistis itu.Para wanita yang memiliki pemikiran sesempit itu, Cinta yakin mereka hanya hidup di dalam angan-angan indah belaka. Mereka jelas merupakan kaum-kaum pengkhayal yang tak melibatkan unsur kelogisan ke dalam cara berpikirnya.Mana ada kaya sama dengan bebas masalah. Tidak seperti itu, Suketi! Karena yang namanya masalah pasti tidak memandang kasta. Akan tiba masanya dia datang tanpa membawa surat undangan. Seperti sekarang contohnya.“Hiks, itu orangnya mati nggak, Pak?” Cinta bertanya dengan tangis sesenggukannya.Secara tidak sengaja ia terlibat dengan kecelakaan ketika hendak menyusul Adnan. Sejak meninggalkan kediaman orang tua suaminya, ia tidak pernah menyusun planning untuk menabrak pengendara lain di jal

  • MAS, KAWIN YUK?!   [95]

    “Engh.” Cinta mengerang. Wanita itu menengadahkan kepala, menarik napas dalam-dalam untuk ia hembuskan lagi keluar. “Mau kemana, Sayang?!” Dibelakang meja kerjanya, Adnan memperhatikan pergerakan sang istri. Sedari tadi ia melihat Cinta yang bergerak gelisah seolah tak mau duduk tenang di atas ranjang mereka. Selama masa kehamilan akhir Cinta, Adnan telah memindahkan meja dari ruang kerjanya ke dalam kamar. Maminya yang sangat khawatir dengan menantu perempuannya, meminta Adnan untuk tak berada jauh dari sisi sang istri. Sebentar lagi, meja yang ia gunakan ini juga akan diturunkan ke kamar baru mereka di lantai satu. “Ke bawah.” “Loh, ngapain?” “Feelingku bilang, bentar lagi orang Korea itu balik.” Plak! Adnan memukul kening— ini toh yang membuat istrinya tak tenang sedari tadi. “Mereka nggak akan pulang, Sayang. Kan tadi Mbak Grace telepon, bilang kalau bakalan nginep sana.” “Pulang, Mas. Mas nggak percaya sama feelingnya aku?” Adnan mau tak mau bangkit dari kursinya.

  • MAS, KAWIN YUK?!   [94]

    Samuel— ayah mertua Cinta, pria paruh baya itu hanya bisa menunduk lesu sembari mendengarkan omelan istrinya. Ia juga tidak tahu kalau putri dan menantunya yang lain tidak akan pulang ke rumah malam ini. “Lagian Papi ngapain pake janji-janji ke Cinta? Ngambek kan anaknya.” Sungguh terlalu! Jika sebelumnya ia dihadapkan pada kebingungan untuk mengusir Nathan, sekarang perasaan itu kembali ia rasakan setelah sempat merasakan kelegaan. Sebelumnya ia sangat gembira mendengar kabar bahwa Nathan tak akan pulang. Pria berdarah campuran Korea-Indonesia itu memboyong anak dan cucunya pulang ke rumah maminya. Memang setelah anak-anak mereka menikah, besannya itu memutuskan untuk pindah meninggalkan kota kelahirannya. Semarang dirasa cukup jauh meski dapat ditempuh secara singkat menggunakan pesawat. Setidaknya dengan begitu, besannya berharap jika Nathan dan keluarga kecilnya dapat lebih sering berkunjung menjenguknya. “Kayaknya Nathan tuh punya kekuatan deh, Mi. Masa iya dia tiba-tiba

  • MAS, KAWIN YUK?!   [93]

    “Kok bisa?! Kamu tau dari mana?” “Anaknya, Mbak. Dia di rumah sekarang.” “Jadi Simon pulang bawa kabar kalau dia sakit parah?!” tanya Nirmala yang anehnya justru dibalas dengan gelengan oleh mami Simon. “Loh, ah! Terus kamu tau kalau dia sakit dari mana?” “Itu— Dia bilang, dia setuju buat nikahin Louise. Gila kan?! Anakku pasti sakit parah. Kalau enggak, nggak mungkin dia tiba-tiba mau tanggung jawab.” “...” Fix! Gelar ibu durhaka abad ini pastilah dimenangkan oleh mami Simon. Wanita itu memiliki kriteria unik yang tidak dimiliki oleh para nominator lain, yaitu pemikiran yang secara tidak langsung menjadikan kata-katanya sebagai doa untuk memendekkan umur putranya. “Kok kamu diem aja sih, Mbak? Aku lagi panik loh ini.” Sama seperti bundanya yang langsung terdiam, Cinta yang diam-diam menguping pun ikut kehilangan kata-kata. Ia jadi kasihan pada Simon. Kalau saja Simon melihat kedurhakaan maminya, Cinta jamin sahabatnya itu pasti akan tantrum dua hari dua malam. “Ekstrim ju

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status