Share

Bab 24

"Hey Aina, kok kamu malah bengong sendirian aja di sini! Bukannya gabung sama temen temen kantor?" seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Aku menoleh, menilik si pemilik suara yang memang tak asing di telingaku.

"Winda!" seruku. Benar saja, rupanya bocah itu!

"Noh dicariin kuda nil, eh Pak Daniel maksudku!" katanya sambil menunjukkan sebuah arah dengan bibirnya.

Mataku mengekor mengikuti arah yang ditunjuknya. Tak jauh dari kami nampak seorang pria berjas rapi berjalan sambil melempar senyuman padaku. Di sampingnya berjalan pula seorang pria lain yang lebih muda mengikutinya.

"Aina, rupanya kamu datang juga," sapanya. Aku hanya tersenyum dan mengangguk kecil sebagai respon.

"Pipi kamu..." Tiba tiba Pak Daniel berkata sambil menunjuk wajahku.

"Pipiku?" aku mengulang pertanyaannya.

"Astaga, Pak Daniel pasti sedang melihat keanehan di sana." batinku mulai cemas.

Aku sedikit mengusap pipi dengan ujung jari. Masih tersisa perih akibat tamparan Nita tadi. Beruntung, saat kejadian tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status