***
Di salah satu hotel paling mewah sedang diadakan anniversary pernikahan ke-37 Wijaya dan Tiara. Keduanya mengundang banyak tamu penting, diantaranya para pengusaha Asia, pejabat, tokoh politik dan orang-orang penting lainnya. Semua yang datang pun takjub dengan pesta itu karena biasanya keluarga Tanaka selalu mengadakan pesta tertutup dan menghindari kamera wartawan.
Para pencari berita tentu saja merasa senang karena diizinkan untuk meliput, sebab banyak berita yang bisa mereka tulis, baik tentang pesta itu, keluarga Tanaka atau tamu undangan yang lain.
Di sisi lain, Sarah terpaksa dengan karena Zea yang memintanya. Zea meminta putrinya itu untuk bersikap normal dan jangan sampai tidak menunjukkan batang hidungnya di depan Dara. Zea tahu kalau Dara sengaja merusak mood Sarah agar putrinya itu marah.
Dara yang memakai gaun terusan berwarna putih terlihat begitu mempesona, apalagi dengan gaya rambut messy bun memb
***Setelah pertengakaran yang hebat tadi malam, Riky langsung pergi dari rumah. Suasana rumah tampak kacau dengan banyaknya pecahan kaca yang berserakan di lantai. Zea tidak tidur dari semalam, dia masih memikirkan kemunculan Kana. Zea sudah terlalu santai selama ini karena dia pikir Kana akan dinyatakan gila dan mati di Singapura. Zea juga tidak pernah berpikir kalau Kana bisa menikah lagi, apalagi suami Kana itu adalah seorang psikiater terkenal di SIngapura, bahkan dr. Lim adalah salah satu pria yang paling dihormati dan juga diidolakan karena dedikasinya.“Apa mereka bertemu saat pria itu berkunjung ke rumah sakit?” gumamnya. Zea menggelengkan kepalanya, dia menyuruh anak buahnya untuk menjaga ketat Kana dan tidak ada yang tahu kalau Kana adalah pasien titipan.“Siapa yang berhasil membawa Kana kabur? Dan kenapa dia bisa menikah dengan pria itu selama dua tahun? Bukankah Kana kabur dari rumah sakit baru-baru ini?” Zea terus saj
***“Kevin!”Dara dan Kevin yang sedang menghabiskan makan siangnya langsung beralih ke arah sumber suara. Tampak wanita cantik dengan tinggi semampai menghampiri mereka.“Kamu tidak membaca pesanku?”Mood Kevin berubah jadi buruk, dia lupa kalau Nichole ikut bersamanya ke Jakarta dan tidak memikirkan cara agar terhindar dari wanita penganggu itu.“Oh, siapa ini?”Dara sebenarnya sudah tahu kalau itu Nichole Choi, tunangan Kevin karena sebelumnya dia memang menyelidiki informasi tentang keluarga Liu. Tapi, kali ini dia akan pura-pura tidak tahu siapa Nichole.“Nama saya Dara Kahiyang, saya dan Tuan Liu sedang makan siang karena membahas kerja sama tentang bisnis kami,” jawab Dara dengan sopan, dia mengulurkan tangannya sebagai perkenalan.Nichole menyambut uluran tangan itu dengan ketus. “Namaku Nichole Choi, aku adalah tunangannya Kevin Liu.”“Ah
***“Mas mau ke Singapura bersama Kak Reno?” tanya Dara.“Iya, Sayang. Banyak hal yang harus Mas selesaikan dan juga Leon… dia sepertinya butuh sekali dukungan. Jhony bilang kalau Leon hanya mengurung diri di kamar perawatan dan dia terkena depresi. Mas tidak mau membuat Leon kehilangan dunianya yang berharga. Dulu dia adalah anak laki-laki yang selalu dibanggakan oleh ibunya. Mas tidak tahan saat Tante Jasmine meminta Mas untuk menyelamatkan hidup putra kesayangannya itu,” jawab Adam.“Shela dan Anna juga sudah pergi ke sana. Anna sepertinya masih menyimpan perasaan pada Kak Leon dan dia sangat peduli dan selalu khawatir tentang kondisinya,” ucap Dara.“Sayang, apa benar Anna masih mencintai Leon?”Dara mengangguk. “Aku bisa merasakannya, Mas. Banyak pria hebat yang mendekati Anna dan melamarnya, tapi Anna selalu menolaknya. Alasan dia hanya satu, yaitu Kak Leon. Ternyata Kak Leon adalah
***Saat ini, ada dua pria yang sedang tertawa dengan puas. Mereka saling memuji satu sama lainnya dan bersulang karena rencana berjalan dengan sempurna.“Saya tidak menyangka kalau Tuan Hary bisa diajak bekerja sama dan hasilnya sangat memuaskan,” puji Kevin.“Saya yang harus berterima kasih pada Tuan Kevin karena telah mengenalkan dengan pejabat dan pengusaha penting di Singapura,” balas Harry.“Saya hanya mengenalkan saja dan itu semua karena Tuan Hary memintanya pada saya, saya tidak mungkin menolak permintaan dari orang pintar seperti anda,” ucap Kevin.“Saya semakin bersemangat untuk bertemu dengan Tuan besar Liu, kehormatan bagi saya jika saya bisa menemuinya.” Hary sengaja mengatakannya karena ingat dengan apa yang dijanjikan Kevin padanya.Kevin menganggukan kepalanya. “Tentu saja saya akan mengenalkan ayah pada Tuan Hary. Jika rencana ini berhasil dan Adam bisa diseret ke
***Ponsel Dara terus saja berdering, ia tidak menggubrisnya. Wanita itu pun hari ini tidak masuk kerja karena Adam memintanya untuk tetap di rumah.Dara melihat berita di internet, berita tentang Adam meledak seperti bola api yang panas. Artikel di internet secara terang-terangan menyudutkan suaminya, bahkan ada media yang berani menghina keluarga Tanaka.Dara semakin gelisah saat tahu banyak masa yang berkerumun di pabrik tambang milik suaminya. Adam yang terkena amukan masa pun pelipisnya terkena pecahan botol yang melukainya. Dara menggelengkan kepalanya, ia tidak bisa duduk diam dan melihat suaminya sendiri dalam masalah itu.Dara langsung memencet nomor seluler Adam dan tidak ada jawaban. Wanita itu semakin khawatir.“Aku tidak mengizinkan kamu untuk menyelesaikan masalah ini sendirian, Mas Adam. Aku pastikan semuanya akan kembali pada tempatnya,” ucap Dara pelan. Ia langsung mengetik pesan dan berharap saat Adam membacanya,
***“Sayang… “ Adam tersenyum saat melihat wajah istrinya di layar smartphone-nya. Ia berusaha tenang agar Dara tidak mengkhawatirkannya.“Mas, kamu tampak sangat lelah. Apa sudah makan?” Dara pun tersenyum, ia pun mencoba tegar agar Adam tidak tahu isi hatinya yang sebenarnya.Adam mengangguk. “Mas pasti selalu makan tepat waktu, selalu ingat kalau kamu selalu mengomel kalau Mas mengabaikan jam makan secara tepat waktu,” balasnya. Pria itu menjeda ucapannya dan tersenyum melihat wajah istrinya yang meneduhkan, “Sayang, kamu percaya pada suamimu ini kan?”Dara mengangguk. “Aku selalu percaya padamu, Mas. Jangan lupa kalau doaku itu seperti detak jantung. Aku selalu meminta Tuhan untuk menjagamu karena hanya DIA yang kuasa atasmu juga.”“Yeah, Mas tahu kalau doa-doamu itu selalu tembus ke langit. Mas bersyukur karena selalu menjadi kuat saat mengingatmu saja,” ucap Adam.“Mas, katakan apapun padaku, ya! Jika Mas merasa sendiri dan butuh bahu untuk menguatkan datanglah padaku. Aku yak
***ADAM TANAKA ADALAH PRIA MONSTER YANG MELAKUKAN KORUPSI DAN JUGA MENYUAP PARA PETINGGI DI TANAH AIR.ADAM TANAKA, PUTRA MAHKOTA DARI KELUARGA TANAKA YANG DZOLIM PADA PARA KARYAWANNYA.Pagi ini semua berita menuliskan tentang Adam, banyak yang tidak menyangka kalau Adam ternyata pria yang sangat jahat dan berambisi. Dan juga banyak orang yang berbondong-bondong menulis di kolom komentar kalau Adam memang tidak sesempurna yang orang lain bayangkan selama ini, bahkan Adam disebut selalu bermain dengan para wanita dan tidak sesetia itu pada istrinya. Adam adalah suami yang buruk dan tukang selingkuh.Dara membaca semua komentar jahat itu, ia tahu kalau para buzzer itu dibayar dan menulis komentar jahat untuk Adam. Ia menghela napas panjang dan tertegun. Semuanya terlambat, ia tidak mampu untuk mencegah semuanya. Ternyata orang yang ingin menjatuhkan Adam sudah menyiapkan segalanya dengan sempurna.Pintu ruang kerjanya diketuk dan muncul Anna, sahabatnya yang melihatnya dengan tatapan k
***“Pak Adam, maafkan saya. Saya memang tidak pantas untuk menjadi orang kepercayaan anda karena membuat situasi tambah kacau,” ucap David mengutuk dirinya sendiri.“Tidak apa-apa, David. Jangan salahkan dirimu sampai membuat kamu lemah. Biarkan rencana mereka mengalir sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Kita tunggu saja mereka lengah, aku tidak masalah jika memang situasi saat ini membuat reputasiku hancur,” jawab Adam.“Pak Adam harus menjalani pemeriksaan selama puluhan jam kemarin dan sudah diduga melakukan penyuapan dan juga korupsi, nanti malam tim KPK akan menahan anda. Lalu, bagaimana saya bisa merasa baik-baik saja di saat Pak Adam terpuruk? Lalu bagaimana saya menghadapi Bu Dara, kedua orang tua Pak Adam dan juga anak-anak Pak Adam?”“Hanya sebentar. Aku juga tidak masalah orang-orang menghinaku. Kita coba bermain-main dengan mereka. Kamu jangan lemah karena aku hanya mengandalkan kamu, David. Tolong jaga keluargaku! Jangan biarkan mereka terluka,” ucap Adam.“Saya past
*** Matahari terbenam di ufuk barat saat Dara, Adam, dan Kana tiba di rumah Riky. Suasana tenang, tetapi tegang, seolah-olah mendahului pertemuan yang penuh kenangan dan penyesalan. Riky membuka pintu dengan senyuman kecil. "Selamat datang." Mereka masuk ke rumah yang penuh kenangan, di mana setiap sudutnya menciptakan jejak-jejak waktu. Riky mempersilakan mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Dara memandang sekeliling, mengenang momen-momen pahit yang pernah ada di sini. "Bagaimana keadaan Mama Zea?" tanya Adam dengan nada khawatir. Riky menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Dia tidak ingin bertemu siapa-siapa. Menutup diri sepenuhnya. Kepergian Sarah telah menghancurkannya." Kana menaruh tangannya di pundak Dara, memberikan dukungan yang dibutuhkan. Riky melanjutkan, "Aku menyesal, sangat menyesal. Tidak hanya karena Sarah, tapi juga karena semua yang terjadi pada kalian, Dara, dan kamu, Kana. Aku kehilangan begitu banyak, dan aku menyadari betapa bodohnya aku dulu.
***Rumah sakit itu terasa sunyi, langit yang mendung di luar jendela, dan bau antiseptik yang khas mengisi udara. Adam duduk di kursi seberang tempat tidur Dara, tangannya bergetar ketika ia memegang tangan istrinya yang lemah. Kondisi Dara melemah lagi, ia tahu karena penawar itu tidak sepenuhnya menghilangkan racun di tubuh sang istri."Maafkan suamimu ini, Dara," ucap Adam dengan mata berkaca-kaca. "Mas tidak bisa melindungimu dengan baik."Dara tersenyum lemah, mencoba memberikan kekuatan pada suaminya. "Mas Adam tidak salah. Ini bukan salahmu, Mas."Adam menarik napas dalam-dalam. "Tapi Mas harusnya bisa mencegah semua ini. Mas tidak boleh mengizinkan orang-orang itu menyakitimu.""Sudahlah, sayang," jawab Dara. "Aku tahu Mas mencintai aku, dan itu sudah cukup. Kita akan melalui ini bersama."Adam mengangguk, tetapi tatapannya terus melayang ke wajah pucat Dara. "Mas selalu merindukanmu, Sayang. Setiap detik tanpamu adalah siksaan bagi Mas."Dara tersenyum tipis, "Dan aku merind
***Di tengah gemerlap lampu malam, Sarah dan Shinta duduk di sebuah restoran mewah yang penuh dengan aroma harum masakan lezat. Mereka bersulang, gelas anggur mereka saling bersentuhan sebagai tanda keberhasilan mereka. Sarah tersenyum lebar, dan matanya berkilat ketika dia menceritakan rencananya yang licik kepada Shinta."Shinta, kamu tak akan percaya apa yang terjadi hari ini. Akhirnya, aku berhasil membuat Adam tunduk pada keinginanku," kata Sarah sambil tertawa penuh kepuasan.Shinta memandang Sarah dengan kagum. "Benarkah? Ceritakan semuanya padaku!"Sarah menceritakan dengan penuh detail bagaimana dia meracuni Dara dan membuat Adam tunduk pada permintaannya. Shinta tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap kecerdasan sahabatnya."Dia tak akan pernah menyangka bahwa penawar itu hanya aku berikan seperempat. Dan dalam tiga hari, Dara akan lemas lagi," ujar Sarah sambil tersenyum misterius.Shinta terkejut namun tak bisa menahan tawanya. "Kamu benar-benar genius, Sarah! Aku t
***Pengumuman Adam tentang perceraiannya dengan Adam telah mengejutkan banyak pihak. Kabar ini membahana di media, membuatnya menjadi sorotan utama. Namun, tidak semua orang bisa memahami kedalaman perasaan dan keputusan sulit yang harus diambil oleh Adam.Ketika Adam tiba di rumahnya, dia disambut dengan tatapan tajam dan hening yang mengancam dari Tiara dan Wijaya, orang tua yang mencintainya. Kedua orang tua itu segera mendatangi Adam dengan langkah yang penuh kekecewaan.“Adam, apa yang kamu lakukan? Bagaimana bisa kamu mengumumkan perceraianmu seperti itu?” tanya Tiara dengan tatapan penuh kecewa.Wijaya Menggeleng. “Kami tidak mendidikmu menjadi orang seperti ini, Adam. Apa yang kamu pikirkan”Adam menarik nafas dalam-dalam. “Maafkan aku, Ma, Pa. Aku tahu ini sulit dipahami, tetapi aku tidak punya pilihan lain.”“Tidak punya pilihan? Apa yang membuatmu sampai pada keputusan ini?” tanya Tiara dengan suara meninggi.“Ini semua untuk Dara, Ma. Sarah, dia... dia memiliki penawar ra
***Di dalam kamar rumah sakit yang hening, Dara terbaring tanpa gerakan, tubuhnya terhubung dengan berbagai alat medis. Suasana kritis yang menyelimuti ruangan membuat Adam merasa semakin tenggelam dalam keputusasaan. Dara tampak semakin rapuh, dan perlahan kehidupannya menggeliat tipis.Adam duduk di samping tempat tidur istrinya, tatapannya kosong, dan napasnya tersengal. Dia tak tega melihat Dara menderita, dan perasaan frustrasinya semakin memuncak. Dokter keluar dari ruangan perawatan dengan wajah sedih, mencoba memberi penjelasan kepada Adam."Bu Dara memerlukan penawar yang sangat langka, Pak Adam. Kita berusaha semaksimal mungkin, tapi sampai saat ini, belum ada perkembangan yang signifikan," ucap dokter dengan suara pelan.Adam menundukkan kepalanya, memejamkan mata sejenak untuk menahan emosinya. "Istriku harus sembuh, dok. Aku tidak bisa kehilangannya."Di tengah keputusasaan, pikiran Adam tertuju pada Sarah, orang yang diketahuinya sebagai dalang di balik segala penderita
***Hari itu, keheningan di rumah sakit dipecah oleh telepon yang tak terduga. Adam mengangkat teleponnya dan mendengarkan berita yang membuat hatinya berdegup kencang. Informasi itu mengguncangnya seperti gempa bumi, menghancurkan kedamaian yang selama ini dia bangun bersama istrinya, Dara."Dara diracun oleh Sarah? Bagaimana ini bisa terjadi?" gumam Adam dengan nada gemuruh, penuh amarah. Apalagi saat tadi a dokter rumah sakit memberitahu keadaan Dara yang masih koma karena keracunan.Adam merasa darahnya mendidih ketika dia menyadari bahwa Dara menjadi korban ulah dua orang yang tidak punya hati dan tega melakukan hal yang keji seperti itu. Dia segera mengambil ponselnya dan memanggil asistennya, David."David, ini Adam. Segera blokir bandara. Ada seseorang yang harus kita tangkap. Namanya Nichole Choi. Lakukan ini secepat mungkin," perintah Adam dengan suara yang penuh urgensi.David yang merasakan seriusnya situasi ini, langsung menjawab, "Baik, Pak Adam. Saya akan segera melakuk
***Suri duduk sendirian di pojok kamar, matanya yang kecil dan cemerlang kini dipenuhi oleh air mata. Rambut hitam kecilnya berantakan, dan wajahnya terlihat lesu. Di tangan kecilnya, dia memeluk erat boneka kelinci kesayangannya, seolah-olah mencari kenyamanan dari objek kecil itu.Di sudut ruangan, Tiara dan Wijaya saling pandang, keprihatinan tergambar di wajah mereka. Mereka menyadari betapa sulitnya bagi Suri menghadapi kenyataan bahwa ibunya, Dara, harus dirawat di rumah sakit.Tiara mendekati Suri dengan langkah lembut, duduk di sampingnya, dan memeluknya erat. "Sayangku, apa yang membuat Suri begitu sedih?" tanya wanita paruh baya itu dengan lembut.Suri menoleh ke arah Tiara, air mata masih terus mengalir. "Suri sangat merindukan bunda, Nenek. Kapan bunda pulang? Suri mau lihat bunda."Tiara memahami perasaan cucunya dan mencoba menenangkan hatinya. "Bunda sedang sakit, sayang. Dokter harus merawatnya agar segera sembuh. Tapi jangan khawa
***Riky duduk gelisah di ruang tunggu rumah sakit, tatapannya kosong menuju pintu kamar tempat istrinya, Zea, dirawat. Pikirannya bergejolak di tengah ketidakpastian tentang nasib Zea yang masih belum sadarkan diri. Seiring waktu berlalu, kekhawatiran Riky semakin membesar, terutama setelah tadi ke rumah sakit mengantar Kana untuk melihat Dara yang juga dirawat di ruang gawat darurat karena keracunan. Keduanya dirawat di rumah sakit yang sama.Dokter langsung keluar dari kamar Zea dan menghampiri pria itu yang sedang melamun. “Pak Riky, kondisi istri anda masih belum stabil. Kami masih mencoba mencari penyebab luka yang parah ini. Mohon bersabar."Riky tambah gelisah. “Terima kasih, Dokter. Bagaimana dengan putri saya, Dara? Bagaimana keadaannya?""Bu Dara sedang dalam perawatan intensif. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mendeteksi dan mengatasi dampak keracunan,” balas dokter itu.Riky mengangguk dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang ke masa lalu, mencari tahu bagaimana k
***Ruangan CEO PT. Shinee Serein tampak begitu elegan dengan sentuhan modern dan nuansa yang memberikan kesan kekuatan dan keberhasilan. Dara duduk di meja kerjanya yang besar, fokus pada pekerjaannya yang menumpuk. Suasana ruangan diisi dengan keheningan, hanya terdengar bisikan ringan dari mesin pencetak dokumen dan suara langkah kaki di lantai marmer.Pintu ruangan terbuka perlahan, mengungkapkan seorang asisten dengan senyum misterius di wajahnya. Dara menoleh dan terkejut melihat seorang kurir membawa sebuah paket yang cantik terbungkus rapi."Maaf mengganggu, Bu Dara. Paket ini baru saja datang untuk Anda," kata asisten sambil menyerahkan paket itu pada Dara.Dara tersenyum dan meraih paket itu dengan tanda tanya di wajahnya. Dia membaca nama pengirim di label: Adam Tanaka, suaminya. Hatinya berdebar-debar saat dia membuka paket itu dengan hati penuh harap.Di dalamnya, dia menemukan sekotak cokelat coklat gelap yang menggoda dan sebuket bun