***
“Kenapa dia bisa berubah sangat cepat?” gumam Sarah.
Dia kesal saat membaca sebaris pesan dari orang suruhannya untuk memata-matai Adam. Adam ternyata langsung pergi ke Singapura menggunakan jet pribadi. Dia cemburu karena Adam semakin mencintai Dara dan juga perlahan-lahan mengabaikan keberadaannya. Wanita itu gelisah memikirkan jika situasi terus seperti ini, maka kesempatannya untuk merebut Adam tidak ada lagi. Jika Adam melupakannya dan hanya menganggap dirinya bagian dari masa lalu, apa yang dia korbankan selama lima tahun ini akan sia-sia! Sarah tidak mau kalau Dara lah yang memenangkan hati Adam.
“Tidak... aku tidak mau diam lagi dan menunggu. Aku harus melakukan sesuatu! Adam awalnya memang harus menjadi milikku!” ucapnya.
Sarah memencet nomor Adam dan berusaha menghubunginya, dia akan memainkan kartu As lagi dengan membicarakan mantan suaminya. Jika dia berbicara masalah itu, Adam akan berbalik padanya. Sar
***“Sayang, suamimu ini tidak datang terlambat, kan?” tanya Adam dengan tatapan yang menggoda.“Sedikit terlambat, tapi karena kamu adalah suamiku, jadi aku maafkan,” balas Dara.Semua yang mendengar percakapan Dara dan Adam terkejut. Semua tamu undangan tidak menyangka kalau Dara adalah istri dari Adam Tanaka, pengusaha bertangan dingin yang sangat terkenal di seluruh Asia. Dan juga mereka tidak menyangka kalau Adam bisa dengan mudahnya datang ke pesta yang diadakan oleh keluarga Liu.Di sisi keduanya, ada seseorang yang menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya erat. Dia terkejut dengan kedatangan Adam yang tiba-tiba dan bagaimana bisa dia tidak tahu kalau Adam datang ke negara ini.“Hmm... Selamat malam, Tuan Adam Tanaka. Sudah sangat lama kita tidak bertemu,” ucap Kevin. Suaranya sangat tenang, bahkan kemarahan di hatinya tidak terlihat sama sekali.Adam mengalihkan pandanganny
***Adam menatap kedua mata Dara saat dia selesai mengatakan semuanya. Adam tidak mengurangkan atau melebihkannya. Semuanya dia ceritakan pada istrinya. Termasuk saat ciuman dia dengan Sarah di pantai dan juga Sarah yang menciumnya dengan sengaja di bar pada malam pertengkarannya dengan Dara.Adam masih menunggu Dara bicara, tapi wanita itu hanya diam saja.“Mas tahu kalau Mas tidak akan mudah dimaafkan. Mas memang salah, Mas terlalu bodoh dan juga terlalu egois menuntut kamu untuk mengutamakan perasaan Mas. Seharusnya Mas paham kalau kamu juga perlu dengan duniamu,” ucap Adam. Dia berbicara lagi agar kamar ini tidak terasa sunyi.“Mas Adam, apa aku boleh tanya sesuatu?” tanya Dara. Dia akhirnya mengeluarkan suaranya.“Tentu saja, tanyakan semua apa yang ingin kamu tanyakan sama Mas. Jika itu emang amarahmu, Mas akan terima,” balas Adam.Dara menghela napas dalam-dalam. “Di masa lalu, apa hubungan Ma
***Malam tadi terasa panjang dan melelahkan bagi Dara. Adam seperti tidak pernah lelah dan membuatnya kepayahan pagi ini. Seluruh badan wanita itu sakit, bahkan untuk berjalan saja terasa lemas.Adam keluar dari kamar mandi dengan senyum puas yang tertulis di wajahnya dan senyum pria itu adalah hal yang membuat Dara kesal luar biasa.“Bagaimana,Sayang? Masih terasa sakit?” tanya Adam dengan sengaja.Dara memanyunkan bibirnya, dia kesal karena Adam memang tidak tahu malu semalam baginya itu terlalu liar.“Mas, harusnya tahu waktu! Kita sedang tidak berbulan madu, aku di sini kerja, Mas. Bagaimana bisa semalam Mas nggak memberi kesempatan buatku untuk istirahat dengan baik?”Adam tersenyum jahil, dia duduk di samping Dara yang masih memasang wajah kesal. “Kita sudah lama tidak begini, Sayang. Waktu kita berdua mulai terbatas, kamu dan Mas sama-sama sangat sibuk dengan pekerjaan dan saat kita punya waktu libur, an
***“Aku memang kenal dia karena dulu kami sama-sama menempuh pendidikan di Prancis,” balas Dara.“Kalian berdua sempat dekat?”“Hmm... iya, tapi itu hanya karena aku merasa kita dekat karena ibunya berasal dari Indonesia. Jadi, saat aku di sana hanya dia teman yang klop dan asyik diajak diskusi,” balas Dara.“Lalu?”“Lalu apa, Mas?”“Sejauh apa hubungan kalian?”“Cuma dekat saja dan nggak lebih dari teman karena dia itu pewaris keluarga Liu, jadi aku juga harus menjaga jarak dengannya karena tahu siapapun yang dekat dengannya pasti akan menjadi sorotan.”“Kalau memang kamu tahu akan jadi sorotan, kenapa kamu malah dekat dengannya dari awal?”“Karena dari awal aku tidak tahu kalau dia adalah pewaris Keluarga Liu yang terkenal, dan saat tahu sebisa mungkin aku menjaga jarak darinya. Dan ajaibnya, tanpa aku harus menghinda
***Kevin sengaja membuat meeting kali ini lebih lama dan juga menyulitkan Dara. Dan juga sikap Kevin yang dingin membuat Dara merasa heran dan merasa kalau pria itu marah padanya. Entah apa yang dia lakukan sampai membuat Kevin bersikap ketus padanya.Dara hanya merasa dia tidak pernah menyinggung siapapun sampai pria itu daritadi terus saja meminum banyak wine dan membuatnya sedikit mabuk.Hari ini Dara memang terkejut karena hanya Kevin saja yang datang dan itu membuatnya sedikit canggung, apalagi Adam mewanti-wantinya untuk tidak terlalu banyak berinteraksi dengan pria ini.Dara menghela napas dan dia melihat waktu yang sudah malam. Dia sedikit gelisah karena daritadi Adam terus menghubunginya.“Ada apa, Nona Dara? Saya melihat daritadi Anda terus merasa gelisah. Apakah ada seseorang yang meminta Anda untuk mengakhiri rapat ini?” tanya Kevin.Dara terkejut dan dia melihat Kevin yang sedang menatap tajam padanya
***Sedangkan di dalam kamar, Sarah hanya memegang ponselnya dengan perasaan kalut. Dia gelisah karena Adam tak membalas pesan darinya dan juga pria itu menolak panggilan darinya. Sarah semakin tertekan karena dia mendapatkan kabar kalau Adam ternyata memprioritaskan Dara di atas segalanya. Dia frustrasi dan hampir ingin menyusul Adam ke Singapura dan menceritakan apa yang terjadi pada Dara agar Adam bisa secepatnya bercerai dengan adiknya itu.Pintu kamar Sarah diketuk dan Zea dengan hati-hati membuka pintu, lalu menguncinya kembali."Mama... “ Sarah memanggil mamanya dengan suara yang frustrasi.Zea menghampiri putrinya, dan dia duduk di sisi sang anak kesayangannya. “Kamu tak perlu pergi ke sana. Cukup kamu pantau saja di sini.”“Kalau Kakak hanya diam saja dan menunggu Adam kembali ke Jakarta, nanti yang ada ikatan mereka semakin kuat! Bagaimana bisa Kakak merebut Adam?”Zea tersenyum penuh arti. “Tena
***Dara tertegun, dia menatap suaminya yang menunduk. Dara tahu kalau suaminya merasa bersalah dan dihantui rasa berdosa karena menyentuh wanita lain, bisa dibilang itu adalah perselingkuhan yang tak disengaja. Dara memang kecewa, dia marah, tapi dia juga ikut andil dalam hal terkutuk itu. Adam hanya kesepian dan dia tidak peka, dia memang terlalu sibuk dengan dunianya sampai mengabaikan sang suami dan kedua anaknya. Dara memang hampir kehilangan surganya, namun dia tidak terlambat untuk meraih surga yang hampir terlepas, terlebih lagi Sarah sengaja datang merusak kebahagiaannya.“Mas, sebelum aku memberi jawabannya. Aku ingin Mas menjawab jujur dan tolong jangan menyembunyikan apapun dariku,meskipun itu perasaanmu yang sangat dalam,” ucap Dara.Adam mengangguk, dia memang tidak akan menyembunyikan hal apapun pada istrinya. Pria itu sudah berjanji bahwa Dara adalah cinta dalam hidupnya. Wanita itulah, satu-satunya wanita yang akan selalu dia c
***Situasi di kantor pusat PT. Shinee Serein sedang dalam suasana yang tak terkendali. Dering telepon terus saja tak pernah berhenti, bahkan banyak wartawan yang menunggu di halaman parkir agar pihak perusahaan memberikan klarifikasi masalah berita yang heboh pagi ini.Anna, salah satu pemimpin pun tak bisa berpikir jernih. Dia panik karena biasanya yang suka menyelesaikan masalah dan yang selalu menjadi pembicara adalah Dara, sahabatnya itu selalu bisa mengendalikan masalah dan saat ini Dara bahkan tidak ada di sisinya dan membuat Anna kelabakan.Anna langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Dara yang masih berada di Singapura dan dia bisa bernapas lega saat ponsel Dara aktif.“Dara... akhirnya ponsel kamu aktif!” seru Anna.Di ujung sana, Dara mengernyitkan keningnya dan terkejut saat menyalakan kembali ponselnya langsung banyak pesan yang masuk.“Ada apa? Perusahaan baik-baik saja, kan?&rdq