Home / Rumah Tangga / MAHLIGAI: Istana yang Kujaga / 33. Dia Akan jadi Milikku

Share

33. Dia Akan jadi Milikku

Author: ISMI
last update Last Updated: 2023-10-25 12:00:44

***

Dara masih memikirkan kedatangan suaminya. Sampai malam ini pun, dia tidak tahu apa Adam akan menyusulnya atau tidak. Dia sempat berpikir untuk menghubungi mama mertuanya, tapi tanpa disangka Tiara mengirim chat padanya.

[Nak, sepertinya ada masalah proyek di Bandung yang menyebabkan Adam menunda perjalanan ke Singapura. Masalah di lapangan harus Adam yang menyelesaikannya. Maafkan Mama, ya! Nanti mama kabari kalau Adam mau ke sana.]

Dara tersenyum dan dia pun membalas,

[Mama tidak perlu minta maaf. Dara juga sudah menduga kalau Mas Adam pasti ada masalah dengan pekerjaan yang membutuhkannya. Dara akan menunggu Mas Adam datang ke sini.]

Tiara membalas lagi,

[Tenang, kalau anak itu masih di sini, mama akan menendangnya ke sana! Kamu selesaikan saja pekerjaan di sana, tunggu suamimu. Anak-anak selalu aman dengan kami, dan jangan khawatir ada orang yang akan menjaga mereka. Saat kalian tidak di sini, mama dan papa lah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   34. Pemilik Aslinya

    ***“Kenapa dia bisa berubah sangat cepat?” gumam Sarah.Dia kesal saat membaca sebaris pesan dari orang suruhannya untuk memata-matai Adam. Adam ternyata langsung pergi ke Singapura menggunakan jet pribadi. Dia cemburu karena Adam semakin mencintai Dara dan juga perlahan-lahan mengabaikan keberadaannya. Wanita itu gelisah memikirkan jika situasi terus seperti ini, maka kesempatannya untuk merebut Adam tidak ada lagi. Jika Adam melupakannya dan hanya menganggap dirinya bagian dari masa lalu, apa yang dia korbankan selama lima tahun ini akan sia-sia! Sarah tidak mau kalau Dara lah yang memenangkan hati Adam.“Tidak... aku tidak mau diam lagi dan menunggu. Aku harus melakukan sesuatu! Adam awalnya memang harus menjadi milikku!” ucapnya.Sarah memencet nomor Adam dan berusaha menghubunginya, dia akan memainkan kartu As lagi dengan membicarakan mantan suaminya. Jika dia berbicara masalah itu, Adam akan berbalik padanya. Sar

    Last Updated : 2023-10-25
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   35. Takdir yang Sempurna

    ***“Sayang, suamimu ini tidak datang terlambat, kan?” tanya Adam dengan tatapan yang menggoda.“Sedikit terlambat, tapi karena kamu adalah suamiku, jadi aku maafkan,” balas Dara.Semua yang mendengar percakapan Dara dan Adam terkejut. Semua tamu undangan tidak menyangka kalau Dara adalah istri dari Adam Tanaka, pengusaha bertangan dingin yang sangat terkenal di seluruh Asia. Dan juga mereka tidak menyangka kalau Adam bisa dengan mudahnya datang ke pesta yang diadakan oleh keluarga Liu.Di sisi keduanya, ada seseorang yang menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya erat. Dia terkejut dengan kedatangan Adam yang tiba-tiba dan bagaimana bisa dia tidak tahu kalau Adam datang ke negara ini.“Hmm... Selamat malam, Tuan Adam Tanaka. Sudah sangat lama kita tidak bertemu,” ucap Kevin. Suaranya sangat tenang, bahkan kemarahan di hatinya tidak terlihat sama sekali.Adam mengalihkan pandanganny

    Last Updated : 2023-10-25
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   36. Bukan Wanita Pengganti

    ***Adam menatap kedua mata Dara saat dia selesai mengatakan semuanya. Adam tidak mengurangkan atau melebihkannya. Semuanya dia ceritakan pada istrinya. Termasuk saat ciuman dia dengan Sarah di pantai dan juga Sarah yang menciumnya dengan sengaja di bar pada malam pertengkarannya dengan Dara.Adam masih menunggu Dara bicara, tapi wanita itu hanya diam saja.“Mas tahu kalau Mas tidak akan mudah dimaafkan. Mas memang salah, Mas terlalu bodoh dan juga terlalu egois menuntut kamu untuk mengutamakan perasaan Mas. Seharusnya Mas paham kalau kamu juga perlu dengan duniamu,” ucap Adam. Dia berbicara lagi agar kamar ini tidak terasa sunyi.“Mas Adam, apa aku boleh tanya sesuatu?” tanya Dara. Dia akhirnya mengeluarkan suaranya.“Tentu saja, tanyakan semua apa yang ingin kamu tanyakan sama Mas. Jika itu emang amarahmu, Mas akan terima,” balas Adam.Dara menghela napas dalam-dalam. “Di masa lalu, apa hubungan Ma

    Last Updated : 2023-10-26
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   37. Jangan Menangis Lagi! Hatiku Sakit

    ***Malam tadi terasa panjang dan melelahkan bagi Dara. Adam seperti tidak pernah lelah dan membuatnya kepayahan pagi ini. Seluruh badan wanita itu sakit, bahkan untuk berjalan saja terasa lemas.Adam keluar dari kamar mandi dengan senyum puas yang tertulis di wajahnya dan senyum pria itu adalah hal yang membuat Dara kesal luar biasa.“Bagaimana,Sayang? Masih terasa sakit?” tanya Adam dengan sengaja.Dara memanyunkan bibirnya, dia kesal karena Adam memang tidak tahu malu semalam baginya itu terlalu liar.“Mas, harusnya tahu waktu! Kita sedang tidak berbulan madu, aku di sini kerja, Mas. Bagaimana bisa semalam Mas nggak memberi kesempatan buatku untuk istirahat dengan baik?”Adam tersenyum jahil, dia duduk di samping Dara yang masih memasang wajah kesal. “Kita sudah lama tidak begini, Sayang. Waktu kita berdua mulai terbatas, kamu dan Mas sama-sama sangat sibuk dengan pekerjaan dan saat kita punya waktu libur, an

    Last Updated : 2023-10-26
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   38. Bahagiaku Ada padamu

    ***“Aku memang kenal dia karena dulu kami sama-sama menempuh pendidikan di Prancis,” balas Dara.“Kalian berdua sempat dekat?”“Hmm... iya, tapi itu hanya karena aku merasa kita dekat karena ibunya berasal dari Indonesia. Jadi, saat aku di sana hanya dia teman yang klop dan asyik diajak diskusi,” balas Dara.“Lalu?”“Lalu apa, Mas?”“Sejauh apa hubungan kalian?”“Cuma dekat saja dan nggak lebih dari teman karena dia itu pewaris keluarga Liu, jadi aku juga harus menjaga jarak dengannya karena tahu siapapun yang dekat dengannya pasti akan menjadi sorotan.”“Kalau memang kamu tahu akan jadi sorotan, kenapa kamu malah dekat dengannya dari awal?”“Karena dari awal aku tidak tahu kalau dia adalah pewaris Keluarga Liu yang terkenal, dan saat tahu sebisa mungkin aku menjaga jarak darinya. Dan ajaibnya, tanpa aku harus menghinda

    Last Updated : 2023-10-26
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   39. Kamu Harus Bertanggung Jawab

    ***Kevin sengaja membuat meeting kali ini lebih lama dan juga menyulitkan Dara. Dan juga sikap Kevin yang dingin membuat Dara merasa heran dan merasa kalau pria itu marah padanya. Entah apa yang dia lakukan sampai membuat Kevin bersikap ketus padanya.Dara hanya merasa dia tidak pernah menyinggung siapapun sampai pria itu daritadi terus saja meminum banyak wine dan membuatnya sedikit mabuk.Hari ini Dara memang terkejut karena hanya Kevin saja yang datang dan itu membuatnya sedikit canggung, apalagi Adam mewanti-wantinya untuk tidak terlalu banyak berinteraksi dengan pria ini.Dara menghela napas dan dia melihat waktu yang sudah malam. Dia sedikit gelisah karena daritadi Adam terus menghubunginya.“Ada apa, Nona Dara? Saya melihat daritadi Anda terus merasa gelisah. Apakah ada seseorang yang meminta Anda untuk mengakhiri rapat ini?” tanya Kevin.Dara terkejut dan dia melihat Kevin yang sedang menatap tajam padanya

    Last Updated : 2023-10-27
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   40. Rencana Menghancurkan

    ***Sedangkan di dalam kamar, Sarah hanya memegang ponselnya dengan perasaan kalut. Dia gelisah karena Adam tak membalas pesan darinya dan juga pria itu menolak panggilan darinya. Sarah semakin tertekan karena dia mendapatkan kabar kalau Adam ternyata memprioritaskan Dara di atas segalanya. Dia frustrasi dan hampir ingin menyusul Adam ke Singapura dan menceritakan apa yang terjadi pada Dara agar Adam bisa secepatnya bercerai dengan adiknya itu.Pintu kamar Sarah diketuk dan Zea dengan hati-hati membuka pintu, lalu menguncinya kembali."Mama... “ Sarah memanggil mamanya dengan suara yang frustrasi.Zea menghampiri putrinya, dan dia duduk di sisi sang anak kesayangannya. “Kamu tak perlu pergi ke sana. Cukup kamu pantau saja di sini.”“Kalau Kakak hanya diam saja dan menunggu Adam kembali ke Jakarta, nanti yang ada ikatan mereka semakin kuat! Bagaimana bisa Kakak merebut Adam?”Zea tersenyum penuh arti. “Tena

    Last Updated : 2023-10-27
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   41. Jika Aku tanpamu

    ***Dara tertegun, dia menatap suaminya yang menunduk. Dara tahu kalau suaminya merasa bersalah dan dihantui rasa berdosa karena menyentuh wanita lain, bisa dibilang itu adalah perselingkuhan yang tak disengaja. Dara memang kecewa, dia marah, tapi dia juga ikut andil dalam hal terkutuk itu. Adam hanya kesepian dan dia tidak peka, dia memang terlalu sibuk dengan dunianya sampai mengabaikan sang suami dan kedua anaknya. Dara memang hampir kehilangan surganya, namun dia tidak terlambat untuk meraih surga yang hampir terlepas, terlebih lagi Sarah sengaja datang merusak kebahagiaannya.“Mas, sebelum aku memberi jawabannya. Aku ingin Mas menjawab jujur dan tolong jangan menyembunyikan apapun dariku,meskipun itu perasaanmu yang sangat dalam,” ucap Dara.Adam mengangguk, dia memang tidak akan menyembunyikan hal apapun pada istrinya. Pria itu sudah berjanji bahwa Dara adalah cinta dalam hidupnya. Wanita itulah, satu-satunya wanita yang akan selalu dia c

    Last Updated : 2023-10-27

Latest chapter

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   115. TAMAT (Kado Kebahagiaan)

    *** Matahari terbenam di ufuk barat saat Dara, Adam, dan Kana tiba di rumah Riky. Suasana tenang, tetapi tegang, seolah-olah mendahului pertemuan yang penuh kenangan dan penyesalan. Riky membuka pintu dengan senyuman kecil. "Selamat datang." Mereka masuk ke rumah yang penuh kenangan, di mana setiap sudutnya menciptakan jejak-jejak waktu. Riky mempersilakan mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Dara memandang sekeliling, mengenang momen-momen pahit yang pernah ada di sini. "Bagaimana keadaan Mama Zea?" tanya Adam dengan nada khawatir. Riky menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Dia tidak ingin bertemu siapa-siapa. Menutup diri sepenuhnya. Kepergian Sarah telah menghancurkannya." Kana menaruh tangannya di pundak Dara, memberikan dukungan yang dibutuhkan. Riky melanjutkan, "Aku menyesal, sangat menyesal. Tidak hanya karena Sarah, tapi juga karena semua yang terjadi pada kalian, Dara, dan kamu, Kana. Aku kehilangan begitu banyak, dan aku menyadari betapa bodohnya aku dulu.

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   114. Malam yang Gelap

    ***Rumah sakit itu terasa sunyi, langit yang mendung di luar jendela, dan bau antiseptik yang khas mengisi udara. Adam duduk di kursi seberang tempat tidur Dara, tangannya bergetar ketika ia memegang tangan istrinya yang lemah. Kondisi Dara melemah lagi, ia tahu karena penawar itu tidak sepenuhnya menghilangkan racun di tubuh sang istri."Maafkan suamimu ini, Dara," ucap Adam dengan mata berkaca-kaca. "Mas tidak bisa melindungimu dengan baik."Dara tersenyum lemah, mencoba memberikan kekuatan pada suaminya. "Mas Adam tidak salah. Ini bukan salahmu, Mas."Adam menarik napas dalam-dalam. "Tapi Mas harusnya bisa mencegah semua ini. Mas tidak boleh mengizinkan orang-orang itu menyakitimu.""Sudahlah, sayang," jawab Dara. "Aku tahu Mas mencintai aku, dan itu sudah cukup. Kita akan melalui ini bersama."Adam mengangguk, tetapi tatapannya terus melayang ke wajah pucat Dara. "Mas selalu merindukanmu, Sayang. Setiap detik tanpamu adalah siksaan bagi Mas."Dara tersenyum tipis, "Dan aku merind

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   113. Tunggu Aku, Sayang!

    ***Di tengah gemerlap lampu malam, Sarah dan Shinta duduk di sebuah restoran mewah yang penuh dengan aroma harum masakan lezat. Mereka bersulang, gelas anggur mereka saling bersentuhan sebagai tanda keberhasilan mereka. Sarah tersenyum lebar, dan matanya berkilat ketika dia menceritakan rencananya yang licik kepada Shinta."Shinta, kamu tak akan percaya apa yang terjadi hari ini. Akhirnya, aku berhasil membuat Adam tunduk pada keinginanku," kata Sarah sambil tertawa penuh kepuasan.Shinta memandang Sarah dengan kagum. "Benarkah? Ceritakan semuanya padaku!"Sarah menceritakan dengan penuh detail bagaimana dia meracuni Dara dan membuat Adam tunduk pada permintaannya. Shinta tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap kecerdasan sahabatnya."Dia tak akan pernah menyangka bahwa penawar itu hanya aku berikan seperempat. Dan dalam tiga hari, Dara akan lemas lagi," ujar Sarah sambil tersenyum misterius.Shinta terkejut namun tak bisa menahan tawanya. "Kamu benar-benar genius, Sarah! Aku t

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   112. Kenapa Cinta bisa Sekejam ini?

    ***Pengumuman Adam tentang perceraiannya dengan Adam telah mengejutkan banyak pihak. Kabar ini membahana di media, membuatnya menjadi sorotan utama. Namun, tidak semua orang bisa memahami kedalaman perasaan dan keputusan sulit yang harus diambil oleh Adam.Ketika Adam tiba di rumahnya, dia disambut dengan tatapan tajam dan hening yang mengancam dari Tiara dan Wijaya, orang tua yang mencintainya. Kedua orang tua itu segera mendatangi Adam dengan langkah yang penuh kekecewaan.“Adam, apa yang kamu lakukan? Bagaimana bisa kamu mengumumkan perceraianmu seperti itu?” tanya Tiara dengan tatapan penuh kecewa.Wijaya Menggeleng. “Kami tidak mendidikmu menjadi orang seperti ini, Adam. Apa yang kamu pikirkan”Adam menarik nafas dalam-dalam. “Maafkan aku, Ma, Pa. Aku tahu ini sulit dipahami, tetapi aku tidak punya pilihan lain.”“Tidak punya pilihan? Apa yang membuatmu sampai pada keputusan ini?” tanya Tiara dengan suara meninggi.“Ini semua untuk Dara, Ma. Sarah, dia... dia memiliki penawar ra

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   111. Ceraikan Dia, jadilah Milikku!

    ***Di dalam kamar rumah sakit yang hening, Dara terbaring tanpa gerakan, tubuhnya terhubung dengan berbagai alat medis. Suasana kritis yang menyelimuti ruangan membuat Adam merasa semakin tenggelam dalam keputusasaan. Dara tampak semakin rapuh, dan perlahan kehidupannya menggeliat tipis.Adam duduk di samping tempat tidur istrinya, tatapannya kosong, dan napasnya tersengal. Dia tak tega melihat Dara menderita, dan perasaan frustrasinya semakin memuncak. Dokter keluar dari ruangan perawatan dengan wajah sedih, mencoba memberi penjelasan kepada Adam."Bu Dara memerlukan penawar yang sangat langka, Pak Adam. Kita berusaha semaksimal mungkin, tapi sampai saat ini, belum ada perkembangan yang signifikan," ucap dokter dengan suara pelan.Adam menundukkan kepalanya, memejamkan mata sejenak untuk menahan emosinya. "Istriku harus sembuh, dok. Aku tidak bisa kehilangannya."Di tengah keputusasaan, pikiran Adam tertuju pada Sarah, orang yang diketahuinya sebagai dalang di balik segala penderita

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   110. Bayangan Hitam Ambisi

    ***Hari itu, keheningan di rumah sakit dipecah oleh telepon yang tak terduga. Adam mengangkat teleponnya dan mendengarkan berita yang membuat hatinya berdegup kencang. Informasi itu mengguncangnya seperti gempa bumi, menghancurkan kedamaian yang selama ini dia bangun bersama istrinya, Dara."Dara diracun oleh Sarah? Bagaimana ini bisa terjadi?" gumam Adam dengan nada gemuruh, penuh amarah. Apalagi saat tadi a dokter rumah sakit memberitahu keadaan Dara yang masih koma karena keracunan.Adam merasa darahnya mendidih ketika dia menyadari bahwa Dara menjadi korban ulah dua orang yang tidak punya hati dan tega melakukan hal yang keji seperti itu. Dia segera mengambil ponselnya dan memanggil asistennya, David."David, ini Adam. Segera blokir bandara. Ada seseorang yang harus kita tangkap. Namanya Nichole Choi. Lakukan ini secepat mungkin," perintah Adam dengan suara yang penuh urgensi.David yang merasakan seriusnya situasi ini, langsung menjawab, "Baik, Pak Adam. Saya akan segera melakuk

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   109. Rindu yang Tak Tertahankan

    ***Suri duduk sendirian di pojok kamar, matanya yang kecil dan cemerlang kini dipenuhi oleh air mata. Rambut hitam kecilnya berantakan, dan wajahnya terlihat lesu. Di tangan kecilnya, dia memeluk erat boneka kelinci kesayangannya, seolah-olah mencari kenyamanan dari objek kecil itu.Di sudut ruangan, Tiara dan Wijaya saling pandang, keprihatinan tergambar di wajah mereka. Mereka menyadari betapa sulitnya bagi Suri menghadapi kenyataan bahwa ibunya, Dara, harus dirawat di rumah sakit.Tiara mendekati Suri dengan langkah lembut, duduk di sampingnya, dan memeluknya erat. "Sayangku, apa yang membuat Suri begitu sedih?" tanya wanita paruh baya itu dengan lembut.Suri menoleh ke arah Tiara, air mata masih terus mengalir. "Suri sangat merindukan bunda, Nenek. Kapan bunda pulang? Suri mau lihat bunda."Tiara memahami perasaan cucunya dan mencoba menenangkan hatinya. "Bunda sedang sakit, sayang. Dokter harus merawatnya agar segera sembuh. Tapi jangan khawa

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   108. Semua Akan Baik-baik Saja

    ***Riky duduk gelisah di ruang tunggu rumah sakit, tatapannya kosong menuju pintu kamar tempat istrinya, Zea, dirawat. Pikirannya bergejolak di tengah ketidakpastian tentang nasib Zea yang masih belum sadarkan diri. Seiring waktu berlalu, kekhawatiran Riky semakin membesar, terutama setelah tadi ke rumah sakit mengantar Kana untuk melihat Dara yang juga dirawat di ruang gawat darurat karena keracunan. Keduanya dirawat di rumah sakit yang sama.Dokter langsung keluar dari kamar Zea dan menghampiri pria itu yang sedang melamun. “Pak Riky, kondisi istri anda masih belum stabil. Kami masih mencoba mencari penyebab luka yang parah ini. Mohon bersabar."Riky tambah gelisah. “Terima kasih, Dokter. Bagaimana dengan putri saya, Dara? Bagaimana keadaannya?""Bu Dara sedang dalam perawatan intensif. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mendeteksi dan mengatasi dampak keracunan,” balas dokter itu.Riky mengangguk dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang ke masa lalu, mencari tahu bagaimana k

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   107. Sekotak Cokelat dan Bunga Gardenia yang Misterius

    ***Ruangan CEO PT. Shinee Serein tampak begitu elegan dengan sentuhan modern dan nuansa yang memberikan kesan kekuatan dan keberhasilan. Dara duduk di meja kerjanya yang besar, fokus pada pekerjaannya yang menumpuk. Suasana ruangan diisi dengan keheningan, hanya terdengar bisikan ringan dari mesin pencetak dokumen dan suara langkah kaki di lantai marmer.Pintu ruangan terbuka perlahan, mengungkapkan seorang asisten dengan senyum misterius di wajahnya. Dara menoleh dan terkejut melihat seorang kurir membawa sebuah paket yang cantik terbungkus rapi."Maaf mengganggu, Bu Dara. Paket ini baru saja datang untuk Anda," kata asisten sambil menyerahkan paket itu pada Dara.Dara tersenyum dan meraih paket itu dengan tanda tanya di wajahnya. Dia membaca nama pengirim di label: Adam Tanaka, suaminya. Hatinya berdebar-debar saat dia membuka paket itu dengan hati penuh harap.Di dalamnya, dia menemukan sekotak cokelat coklat gelap yang menggoda dan sebuket bun

DMCA.com Protection Status