Share

Ketulusan Rangga

Pagi meyambut cerah. Tak seperti kemarin yang terus diguyur hujan. Bahkan sisa-sisa hujan itu masih menggenang di beberapa ruas jalanan.

Ara telah siap-siap akan pergi ke dokter kandungan seperti rencana kemarin. Setelah memastikan calon buah hatinya sehat dan ia boleh pulang, Ara akan langsung melakukan perjalanan darat bersama Rangga.

“Lucu banget, sih.” Ara tersenyum. Kini di tangannya ada sebuah buku catatan kehamilan yang hanya bisa dimiliki ibu hamil saja. Buku KIA, Ara terus menatap dan mengusapnya seolah itu adalah benda paling berharga saat ini.

Ting! Tong!

Bel berbunyi.

“Itu pasti mas Rangga,” sangkanya berjingkrak senang. Ara turun buru-buru, tetapi tetap memerhatikan langkahnya, takut jatuh.

Ketika dirinya menarik gagang pintu, senyum menyambut seperti biasa. Itu sungguh Rangga. Datang tepat waktu sesuai janji. Hari ini ia akan mengantar Ara ke rumah sakit, dan jika memungkinkan akan langsung pulang kampung.

“Assalamualaikum, Ra.” Rangga mengucap salam.

“Waalaikum-sallam .
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status