Share

3. Hai Noubiku

Sorak sorai ditengah lapangan futsal terdengar jelas, jam istirahat digunakan sebaik mungkin oleh siswa siswi, mulai dari mengisi amunisi dikantin, mampir ke perpustakaan, sibuk dengan organisasi yang diikuti, olah raga dan sisanya bergosip ria. Seperti halnya yang dilakukan oleh kawan-kawan Bintang didepan kelas tepatnya teras kelasnya, Bintang asik melihat hasil bidikan di ponselnya, ia salah satu orang yang menyukai photografi walapun hanya sebatas suka. Syami, liana, ranti dan anggun asik memakan kuaci yang dibeli dari kantin, kebiasaan mereka ketika berkumpul itu harus ada kuaci bahkan tong sampah hadir di belakang mereka dengan setia untuk sampahnya, gini-gini anti buang sampah sembarangan mereka tuh. Malia dan Aryani tak ada karena sibuk diorganisasinya, Malia dengan Madingnya dan Aryani dengan paskibranya.

"tadi katanya ada yang liat anak baru sebelah di halte loh!" ujar syami sambil memakan kuacinya.

"eh iya, kata si Cia juga tadi liat malah katanya nyamperin Bibi! eh!? BI LU TADI KETEMU SAMA COGAN SEBELAH?" Ranti si mulut toa pun berbicara dengan lantang.

Bintang yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya mengangkat sebelah alisnya tanda bertanya kembali, Anggun berdecak, "yang kemaren dihebohin!" jawab Anggun sambil melempar cangkang kuaci ke tong sampah dan tepat sasaran.

"ntah," balas Bintang singkat. Usai menjawab Bintang mengambil sedikit kuaci dan memakannya. Tak sedikit yang melirik ke arah kelas Bintang, bahkan mereka bodo amat ketika ada anak kelas lain yang lewat, meski anak laki-laki yang terkenal nakal pun mereka acuhkan.

"Yah dahal pen tau gue aslinya tu cowok kek gimana!" seru Lili.

"sama aja kali kaya cowok!" balas Anggun.

"yeu pea! Kalo itu mah kan emang iya," balas Ranti sambil melempar kuaci ke arah Anggun.

Anggun terkekeh pelan, Syami, Lili dan Ranti masih asik mengghibah tentang murid baru kelas sebelah sesekali bertanya kepada Anggun dan Bintang yang hanya dijawab anggukan dan Gelengan saja, bahkan tak jarang Anggun menjawab dengan pedas membuat ketiga sahabatnya mengelus dada.

Ketika asik memakan kuaci, fokus Bintang teralihkan ke ponsel di pangkuannya yang berkerlip tanda ponsel menerima notif dari W******p nya, usai membuang cangkang kuaci ke tong sampah, Bintang membuka ponselnya dengan tujuan W******p.

No baru? Siapa ya?, batin Bintang.

Orang-orang yang tau no W******p Bintang hanya sahabat dan anak kelasnya, tak ada yang tau lagi karena Bintang anti jika no nya tersebar, bahkan keluarganya pun hanya beberapa yang memiliki no Bintang.

Terlihat no baru dengan foto profil hitam putih bergambar mobil lamborgini menyapanya.

+6282320667000

Hai Noubika 👋

Siapa?

Ini Darga, yang tadi pagi

Ooh

Iya hehe

Bintang hanya membaca balasan Darga, awalnya memang kaget karena ada no baru yang masuk disertai nama singkatannya, namun ketika mengingat buku diary nya ada di Darga mungkin dia melihat no nya di bagian depan buku diary, karena jika di isi bukunya tidak mungkin, karena terdapat gembok yang kuncinya terdapat di belakang soft case ponselnya. Jadi aman.

Setelah mengabaikan balasan Darga ia mengalihkan fokusnya kepada teman-temannya yang ternyata sudah terdapat Aryani dan Malia yang sudah kembali dari kegiatan Organisasinya.

"kesel gue sama si Tari! anak OSIS kenapa pada nyebelin sih!" ntah apa yang mereka bincangkan, namun membawa nama OSIS sudah dipastikan semuanya akan mengghibah. Bintang dan sahabatnya memang kurang menyukai anak-anak dari Organisasi Siswa Intra Sekolah itu, berawal dari rajia kelas X dulu saat anak OSIS mengadakan rajia dadakan yang membuat Syami kehilangan sepatu hitam biru kesayangannya karena disekolah ini diwajibkan memakai sepatu berwarna hitam, Lili kehilangan kuteks barunya yang disimpan di saku rok nya, dan Aryani kehilangan gelang couple nya dengan kekasihnya.

Gara-gara kejadian itu, para sahabat Bintang mulai membenci OSIS bukan hanya mereka tapi kelas mereka! Padahal para pengurus OSIS pun sama hal nya melanggar dengan beberapa yang memakai sepatu berwarna begitulah awalnya.

"tu kunti satu ngapain lagi emangnya?" tanya Anggun.

"nyinyir kaya netizen, biasa lah!" balas Malia sambil mengambil beberapa kuaci dari plastik.

"heran deh! Anak OSIS bukannya kasih contoh yang baik ini malah ngasih contoh buruk! Najisin emang," ujar Ranti menggebu yang diangguki semuanya.

"apalagi si Annisa tuh! Masa ikut OSIS buat ngejar doi doang, bobrok banget OSIS sekolah kita," tambah Syami.

"udahlah ga usah dipikirin, mereka aja ga mikirin kita! Eh Bi tadi pagi katanya lu disamperin anak baru sekolah sebelah ya?" tanya Malia mengalihkan pembicaraan.

"maybe," jawab Bintang acuh.

"gimana-gimana gans kaga? Imut? Atau gimana?" tanya Ranti dengan mata berbinar.

"Dasar otak cogan!!!" ketus semuanya saat mendengar pertanyaan Ranti, ya Ranti merupakan salah satu penggila cogan walaupun hanya sebatas suka.

"bel! Masuk!" ucap Bintang tanpa menghiraukan pertanyaan Ranti membuat semuanya tertawa karena Ranti menunjukan raut merajuk.

***

Lima menit sudah berlalu, Darga menunggu Bintang dihalte sesuai permintaannya tadi. Terlihat anak SMK bubar dan mulai meninggalkan sekolah dengan alat transportasi masing-masing bahkan tak sedikit juga yang berjalan kaki. Darga tersenyum ketika maniknya melihat sosok yang ia tunggu, masih sama dengan kemarin menggunakan cardigan hitam sepaha dengan ransel hitam dipunggungnya, tak lupa earphone ditelinganya. Tak sedikit yang melirik ke arah Darga karena status Siswa baru di SMA itu pun sudah tersebar karena memiliki wajah rupawan.

Sampai dihadapan Darga, Bintang menengadahkan tangan sebelah kanannya ke arah Darga, sedangkan yang dipinta hanya terkekeh pelan sambil menggelengkan kepalanya gemas. "gemesin banget sih kamu!" seru Darga, membuat Bintang melotot ke arah Darga namun segera mengembalikan mimik wajahnya ke semula, datar!.

"kamu bisa ambil asal dengan ngabulin 3 permintaan aku!" Ujar Darga membuat Bintang memperlihatkan raut tak sukanya.

"Ogah!" balas Bintang singkat.

"yaudah ga bakal aku balikin," ucap Darga disertai senyum manisnya.

"yaudah!" dengus Bintang sambil membalikan badannya guna kembali ke parkiran sekolah. Namun baru selangkah ucapan Darga membuat Bintang tak jadi pergi.

"kuncinya mudah juga ya dibuka nya."

"LO!!" dengus Bintang sambil kembali menghadap ke arah Darga, para sahabat Bintang memantau di dekat gerbang dengan posisi seperti mengintip, hanya kepala yang terlihat membuat siswa siswi yang melewati mereka terkekeh geli.

"wah si Bibi kaga bilang-bilang ya dapet cogan sekul sebelah!" gumam Syami namun masih didengar yang lainnya.

"wah gila gans euy!!" ujar Ranti dengan mata berbinar.

"lebih gans aslinya ya!" balas Lili.

"lu pada ya dasar mata coganan!! Udah ah gue ke ruang paskib dulu!" dengus Aryani sambil berlalu.

"eh gue juga mau ke ruang mading woy bentar barengan. Bubay guys!!" seru Malia kemudian pergi menyusul aryani.

"berisik njir!!" gumam Anggun melirik ke arah perginya kedua sahabatnya itu begitu pun ketiga sahabatnya. Ketika melihat ke arah Bintang lagi ternyata target sudah tak ada ditempat.

"kampret!!"

"mana njir?"

"eh?!"

"Bibi mana anjir??"

Seketika keempatnya berlari ke halte dimana Bintang dan Darga tadi berada, namun tak ada jejak kemana kedunya pergi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status