Beranda / Semua / Ludus / 1. Bintang

Share

Ludus
Ludus
Penulis: Queen typo

1. Bintang

Penulis: Queen typo
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-08 20:10:13

Terik matahari tak membuat para siswa goyah disiang ini, para penghuni kelas OTKP 2 sedang melaksanakan pemanasan olah raga, Pak Arif selaku guru pengajarnya fokus melihat pergerakan setiap siswanya.

Gerakan demi gerakan dilakukan hingga pemanasan berakhir, pak Arif mulai melangkah menuju depan dimana sang seksi olah raga berada. Salah satu guru killer ini lumayan disegani oleh banyak siswa termasuk siswa siswi kelas ini.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh," salam pak Arif yang langsung dijawab oleh semuanya.

"Dikarenakan bapak ada keperluan mendadak, kalian belajar dikelas saja. Bapak sudah memberi tugas kepada sekretaris kalian, besok pagi harus sudah ada di meja bapak! Paling telat jam 7. Sekian wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh," singkat, padat dan jelas, begitulah pak Arif. Para siswa hanya menggerutu didalam hati dan kemudian membubarkan diri dari barisan dan kemudian kembali ke kelas mereka yang terletak di gedung A lantai 2.

Sampai dikelas sekretaris mulai menuliskan tugas di papan tulis, sedangkan yang lainnya menulis dengan tenang. Namun, berbeda dengan keadaan dibelakang kelas dimana beberapa orang yang sering dijuluki pasukan tak bersayap malah sibuk dengan kegiatan masing - masing.

"Syam, kutek aku bagus ga?" tanya Lili sambil memperlihatkan kukunya kepada Syami. Liliana Aurelia, gadis perawakan tinggi dengan tubuh ideal pecinta kuteks, jika ada orang yang berani merusak karya dikukunya maka siapkan telinga dan rambut anda supaya tidak menjadi korban selanjutnya, walaupun terkesan feminim tapi kelakuannya ga jauh beda dari preman kalo marah tuh, bahkan rambut anda harus wassalam kalo dia sudah marah.

"jelek! Bagus yang warna kemarin sih," balas Syami. Dimana Syami Dania ini sebelas duabelas sama Lili pecinta kuteks, perawakannya tinggi dengan berat badan berbobot, dia akan ngamuk kalo dipanggil gendut, gemblung atau yang lainnya yang mengatakan kalo dia gendut, siap siap saja pantat mulus anda ditendang oleh dia.

"yang itu warnanya kurang pas li," jawab Aryani si anak paskibra yang kelewat tinggi.

"yaudah deh besok ganti lagi," ucap Lili sambil meniup kuku cantiknya.

Brakkk

"ebuset!?"

"anjir."

"monyet."

"Setan!!"

"astagfirullah."

Sang pelaku pemukul meja hanya cengengesan melihat dan mendengar respon teman-temannya yang kaget, berbeda dengan cewek mungil yang duduk paling ujung dekat tembok yang hanya mengangkat alisnya melihat tingkah sahabatnya itu.

"maaf maaf, dedek ga sengaja!?"

"RANTIIIIIIIIII!!!!!" Teriak ke lima temannya itu, sedangkan sang pelaku hanya cengengesan sambil mengangkat  kedua jarinya tanda peace.

"ngeselin banget sih, pale lu kaga sengaja!" kesal Anggun. Nama boleh Anggun tapi kelakuan sama persis kaya preman pasar, bicara sama anggun tuh harus ekstra sabar  karena mudah ngegas orangnya.

"iye iye maaf ish."

"Bacot lu, diem! Nulis noh!"

Malia Nurahma, pemilik wajah galak disertai mulut bon cabe level tinggi yang pastinya mengalahkan mulut cabe cabean yang ada itu mulai jengah dengah tingkah sahabatnya yang kelewat hyperaktif itu.

Sedangkan si gadis mungil pojok itu masih diam tak membuka suara walaupun merasa kesal, terkenal dengan irit bicara, sekalinya bicara kaya ngajak tawuran, tubuh mungil dengan wajah imutnya itu tidak sesuai dengan sifat dinginnya. Dia tidak terlalu pintar dan tidak terlalu bodoh  dia masih menjadi salah satu siswa yang masuk sepuluh besar, andai ia tak malas mungkin untuk masuk tiga besar dia bisa, namun ya sudahlah. Gadis mungil ini bernama Noura Bintang Azkirana.

***

Tak terasa waktu cepat berlalu, lima belas menit lagi bel pulang akan berbunyi. Keadaan kelas OTKP 2 masih terlihat ribut dikarenakan masih banyak soal yang belum selesai dijawab. Berbeda dengan ke tujuh siswi yang ada dibelakang yang masih terlihat santai meskipun masih mengisi nomor 2, Karena mereka yakin si gadis mungil pojok itu akan memberikan contekan pada mereka. Terlihat semenit kemudian Bintang memberikan bukunya kepada Aryani.

"kumpulin!"

Senyum ke enam sahabatnya mengembang sambil mulai menyalin jawaban dari buku Bintang. Sedangkan sang pemilik langsung memundurkan kursinya kemudian melangkah keluar menuju toilet, sudah menjadi hal biasa melihat Bintang keluar kelas disaat dia sudah beres menulis tugas, kebiasaan.

Langkah demi langkah akhirnya Bintang sampai ke tempat tujuan, suasana sepi terpampang jelas didalam toilet, biasanya kaum hawa pasti ada ditoilet meski hanya satu atau dua orang, namun kali ini tidak, hanya ada Bintang seorang.

Air mulai mengalir ketika Noura menyalakannya kemudian membasuh tangannya hingga bersih, merasa lelah ia mulai membasuh wajahnya agar merasa segar. Melihat jam ditangannya menunjukan waktu kurang dari 5 menit lagi untuk bel pulang, ia pun segera meninggalkan toilet dan kembali ke kelas.

Namun belum sampai ke kelas ia dihadang orang yang cukup ia benci, dimana sosok didepannya ini menyebalkan dan selalu menganggu Bintang.

"Hei Noura!" sapa sosok makhluk astral bagi Bintang. Sedangkan yang disapa hanya memutar bola mata malas.

"bales dong sapaan aa!" goda sosok yang memanggil dirinya sendiri aa itu.

"minggir!" ketus Noura.

"bales dulu sapaannya dong, ntar aa biarin neng lewat," godanya lagi.

"Najis!"

"eits, neng mulutnya makin pedes aja. Aa ga suka," si sosok itu menunjukan raut wajah pura pura kecewa.

"minggir!!" bukan lagi ketus, ini sudah bentakan.

"Astagfirullah de, mulutnya dicabein mulu ya!" balasnya sambil mengusap dada.

Tanpa memperdulikan sosok itu, Bintang mendorong lengan sosok itu kemudian melenggang melanjutkan perjalanannya menuju kelas yang sempat terhenti.

"Sabar Yasa sabar, orang sabar kegantengannya nambah!" ucap sosok yang mengaku Yasa itu masih mengusap dada.

Tak lama kemudian suara nyaring bel pulang pun terdengar. Suaranya bahkan belum berhenti namun para murid sudah berlarian keluar kelas, kelas XI OTKP 2 tinggal 7 orang yang masih betah, kenapa? Karena wifi sekolah yang membuat mereka betah berlama lama disekolah.

"Eh lu tau ga ka-" belum beres kalimat Ranti para sahabatnya sudah duluan memotong kalimatnya.

"GA TAU!!"

"ebuset, santai atuh kalian tuh! Lagian ini tuh berita menggemparkan," kesal Ranti.

"apaan emang?" tanya Lili.

"hilih penasaran jugakan!" batin Ranti menggerutu.

"SMA tetangga ada murid baru katanya, ganteng pula," ghibah dimulai.

"masa sih? Tai dari siapa lu?" tanya anggun.

"TAU NYET!! tai tai, pale lu tai," kesal Lili yang tak direspon oleh anggun.

"kata si Tami, sepupu gue!" balas Ranti.

"seganteng apa? Paling masih gantengan Bang Putra," balas Aryani malas, Putra adalah pujaan hati Aryani sejak 2 tahun lalu dan ketampanannya cukup banyak membuat kaum hawa meleleh.

"GANTENG ANJIR!!" teriak ranti sambil menggebrak meja hingga membuat beberapa sahabatnya terlonjak kaget.

"Bangke pelan dikit dong!" gas Malia yang dari tadi fokus menatap hp nya yang menampilkan film india lawas shahrukhan.

"ASLI ANJIR INI MAH GANTENG OY!!" teriak Ranti lagi hingga handphone nya direbut langsung oleh Syami, lalu...

"OH MY GOD!!" Teriak Syami tak kalah heboh sehingga menimbulkan saling rebutan hp Ranti yang menampilkan sosok tampan yang terlihat candid difoto itu.

Sedangkan si mungil hanya diam sambil mendengarkan lagu lawas kesukaannya lewat headset yang ia pakai ditelinganya sambil menutup matanya seolah tak perduli dengan apa yang para sahabatnya bahas.

••••••••••

Bab terkait

  • Ludus   2. Pemilik diary putih

    Lewat satu jam pasukan berdiam diri dikelas sambil wifi an dan ghibah, akhirnya semuanya memutuskan untuk pulang dengan motor masing-masing, kecuali si mungil yang yang memang hari ini tidak membawa kendaraan. "Bi, ikut gue aja kuy lah. Gue anterin," ucap Anggun pada Noura. Para sahabat Noura memang memanggil Bintang, dan orang orang terdekatnya memanggil seperti itu. "ga usah!" 2 kata itu adalah hal yang tak bisa dibantah. Mau memaksapun jika ia sudah berkata tidak pasti tidak. "ok dah, tiati dijalannya ye!" balas anggun. Bintang hanya mengangguk sambil memasang earphone ditelinganya untuk menemani Noura disepanjang jalan menuju rumahnya. Fakta Rumah Noura yang paling jauh memang membuat ia malas untuk merepotkan orang lain termasuk sahabatnya. "Bi kita tungguin aja dulu dah sampe ada angkot, tar diculik lagi. Pasti pada ngiranya lu tuh anak esempe." "Syami syami, o

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Ludus   3. Hai Noubiku

    Sorak sorai ditengah lapangan futsal terdengar jelas, jam istirahat digunakan sebaik mungkin oleh siswa siswi, mulai dari mengisi amunisi dikantin, mampir ke perpustakaan, sibuk dengan organisasi yang diikuti, olah raga dan sisanya bergosip ria. Seperti halnya yang dilakukan oleh kawan-kawan Bintang didepan kelas tepatnya teras kelasnya, Bintang asik melihat hasil bidikan di ponselnya, ia salah satu orang yang menyukai photografi walapun hanya sebatas suka. Syami, liana, ranti dan anggun asik memakan kuaci yang dibeli dari kantin, kebiasaan mereka ketika berkumpul itu harus ada kuaci bahkan tong sampah hadir di belakang mereka dengan setia untuk sampahnya, gini-gini anti buang sampah sembarangan mereka tuh. Malia dan Aryani tak ada karena sibuk diorganisasinya, Malia dengan Madingnya dan Aryani dengan paskibranya."tadi katanya ada yang liat anak baru sebelah di halte loh!" ujar syami sambil memakan kuaciny

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Ludus   4. Permintaan pertama

    Suara lonceng kesekian kalinya bersuara, kedua remaja berbeda jenis kelamin ini masih diam membisu tak ada yang mulai berbicara, lima menit pun telah berlalu membuat Bintang tak sabar lagi menunggu sang lawan bersuara. "ga mau ngomong heh?" tanya Bintang ketus. Namun Darga malah tersenyum lebar karena tujuannya membuat Bintang bicara pun berhasil. "akhirnya bicara juga," ujar Darga membuat Bintang mendengus kesal. "apa?" tanya Bintang singkat. "jadi aku mau kamu kabulin 3 permintaan aku! Ga ada penolakan!" jelas Darga lancar. "Gue bukan jin!!" ketus Bintang.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Ludus   5. Ice queen

    Sore hari ini cuaca cukup mendukung bagi orang yang berniat bermain ke luar rumah karena cuacanya cerah, bahkan terlihat beberapa orang sekitar mengelap keringat karena panas. Namun tidak untuk seorang pemuda yang tengah menunggu sang pujaan hati di halte dekat sekolahnya. Banyak orang yang merupakan siswa siswi dari SMA pancasila dan SMK widiya kusuma yang melihatnya dengan tatapan memuja dan tatapan seolah sang pemuda adalah makhluk asing karena belum pernah melihatnya. Asyik dengan buku komiknya membuat ia tak sadar bahwa seorang gadis tengah menatapnya dengan pandangan tajam. Namun tak lama si pemuda seperti merasakan sebuah tatapan yang tajam padanya akhirnya ia mengedarkan pandangannya dan bertemu dengan mata coklat jernih yang tengah menatapnya. Senyum si pemuda seketika terbit.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Ludus   6. Berkunjung

    Pagi hari ini cuaca kurang mendukung, tidak hanya mendung namun hujan lumayan lebat di pagi hari jam 6 ini, membuat seorang gadis mendesah kesal karena ia sedang malas untuk menerobos hujan guna mencapai sekolah untuk menimba ilmu. Seorang pria paruh baya yang melihat anaknya terus mendengus segera menghampiri sang gadis, "Teh berangkatnya ayah anterin aja ya? Ga ada penolakan!" ujarnya yang kemudian terkekeh. "Ayah mah bukan nanya tapi maksa!" balas sang gadis terkekeh geli. "TEH BINTANG! PINJEMIN PIJA PENCIL WALNA YA! PUNYA PIJA ABIS," teriak sang adik dari dapur karena takut sang kakak segera pergi. "FIZA JANGAN TERIAK-TERIAK IH! AMBIL DI KAMAR TETEH AJA!" balas sang Bunda sambil teriak pula, membuat ayah dan Bintang tekekeh geli. "pamit dulu ya sama Bunda, ayah ambil mobil dulu di garasi." Bintang bergegas berpamitan pada bunda untuk berangkat sekolah, m

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10
  • Ludus   7. Kian akrab

    Hentakan suara sepatu pentople beradu dengan lantai menggema dikoridor kelas 12, keadaan terlihat sepi karena bel sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, seorang gadis meraup wajahnya yang penuh keringat karena untuk pertama kalinya ia terlambat seperti ini walau hanya 3 menit saja.Sesampainya dikelas 12 OTKP 2 ia langsung mengetuk pintu membuat suara gemuruh dari kelas mendadak tak ada suara, namun setelah si gadis membuka pintu dan masuk suara gemuruh kembali bahkan lebih keras."KIRAIN BU YASH BI!" Teriak Bayu dari belakang.Tak memperdulikan teriakan teman-temannya, Bintang melangkah menuju tempat duduknya dibagian belakang. Sambil menunggu bu Yashinta masuk ia mengeluarkan earphone dari tasnya kemudian menyumpal telinganya dengan itu.Baru beberapa putar lagu kelas mendadak hening, Bintang yang asik memejamkan mata langsung membuka matanya karena ia pikir Bu Yash sudah datang, namun yang ada didepan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14
  • Ludus   8. Tragedi tangga

    Bel di SMA pancasila menggema menandakan waktu pulang telah tiba, semua murid dengan cepat membereskan alat tulis guna cepat pulang, namun ada juga yang tengah bersiap untuk mengikuti kegiatan tambahan. Darga dan Hans merupakan salah satu dari opsi pertama, keduanya tengah bersiap untuk pergi dari sekolah, namun kegiatan keduanya terhenti ketika dua orang perempuan menghampiri kedunya dengan sesuatu ditangannya. Darga hanya mengerutkan keningnya kemudian melanjutkan kegiatannya yang tinggal memakai ranselnya kemudian bersiap meninggalkan kelas bersama Hans. Langkahnya terhenti ketika salah satu perempuan itu berujar. "Darga? Bisa bicara sebentar?" tanya salah satu perempuan tersebut. "boleh mau biacara apa?" tanya Darga ketika sudah berhadapan dengan perempuan itu. "aku bisa nebeng ke kamu? Soalnya aku ga dijemput." Hans tertawa kecil kemudian melangkah mendekati ked

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-16
  • Ludus   9. Mau ga jadi pacar aku?

    Kelas 12 OTKP 2 terlihat masih lenggang, baru ada 3 siswa dikelas itu dan rata-rata itu yang mengerjakan PR nya, Bintang mendudukan dirinya dibangku paling belakang kemudian melepaskan tas yang berada dipunggungnya dengan cara melemparnya ke atas meja. Ketiga siswa itu langsung menoleh ke arah Bintang dan mengerutkan dahinya, karena tak biasanya Bintang datang dengan wajah pucat pasi."Ra lu gapapa?" tanya Bayu."ah itu anu, eh gapapa," balas Bintang tidak jelas. Ketiganya kembali melanjutkan kegiatannya tanpa menoleh kembali ke arah Bintang.Tangan Bintang bergetar hebat, wajahnya semakin pucat, pikirannya melanglang buana tak jelas, bayangan silih berganti menari diotaknya membuat ia mengepalkan tangannya kuat hingga kukunya memutih."sialan," gumam Bintang sambil menutup matanya.Memori masa lalunya silih berganti menampakan diri di otaknya, semakin iya menenangkan diri semakin cepat me

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17

Bab terbaru

  • Ludus   56. Kebenaran (End)

    pagi ini terlihat cerah, sang surya memancarkan sinarnya diangaksa yang biru, sudah sebulan sejak Bintang sadar dari komanya, semuanya berjalan sebagaimana mestinya, tak ada lagi pesan ancaman, tak ada lagi bayangan kekerasan. Satu bulan penuh Bintang menjalani berbagai macam terapi ditemani keluarga, sahabat dan kekasihnya.Rasa takut dalam dirinya perlahan hilang ketika ia mulai konsultasi ke salah satu Dokter psikologi atas saran Bagas dan bujukan orang orang terdekatnya, Kakinya yang patah kini mulai membaik walau masih belum bisa berlari. Dokter Vian menjadi dokter yang terus mengawasi pengobatan Bintang atas permintaan Dokter Bagas. Hingga akhirnya Bintang dapat dinyatakan sembuh total dan bisa kembali bersekolah setelah sekian lama ia tak masuk ke sekolahnya. Kakinya menginjakan kaki diparkiran sekolah dengan bantuan Darga yang kini tengah merapikan rambutnya. Banyak pasang mata yang menatap Bintang pangling karena hamoir satu bulan setengah Bintang tak

  • Ludus   55. pelukan

    Terik matahari sore masih terasa menyengat dikulit, suasana ramai didukung dengan cuaca panas tak membuat banyak orang mengurungkan dan menunda kegiatannya, banyak orang yang berkeliaran diparkiran rumah sakit, Yasa dan Niken yang sudah menunggu sejak sepuluh menit yang lalu mulai gerget karena ketiga orang yang keduanya tunggu tak kunjung datang, Niken memang tahu ruangannya namun sudah janjian diparkiran. Tak enak jika ia dan Yasa duluan padahal yang mengajaknya Aryani dan sahabatnya.Keduanya tengan berdiri dibawah pohon mangga yang tidak terlalu tinggi namun sedikitnya bisa menghindari panasnya sengatan matahari walau hanya sedikit tubuhnya saja yang terhalangi."kita masuk duluan aja yuk, panas, mana disini ga ada tempat buat neduh," ujar Yasa pada Niken yang tengah mengedarkan pandangannya ke sekeliling parkiran yang nampak banyak orang bolak balik dan kendaraan yang tanpa henti keluar masuk."ga enak kalo duluan, kan kita cuma ikut sama

  • Ludus   54. putus?

    Sudah satu minggu sejak kejadian para wartawan mengejar siswa siswi, guru dan kepala sekolah SMK Widya Kusuma, semuanya sudah mereda sejak kemarin pagi akhirnya perwakilan dari guru dan siswa yang bersangkutan mau untuk diwawancara dengan syarat tidak mau dipublikasikan. Hanya sedikit penjelasan agar para wartawan berhenti mengganggu kenyamanan sekolah.Siswa yang menjadi perwakilan yaitu Yasa sebagai ketua OSIS yang sebentar lagi akan lengser. Banyak pertanyaan yang para wartawan ajukan, namun tak banyak yang dijawab oleh Yasa temasuk korban, Yasa tidak memberitahunya demi kenyamanan berbagai pihak.Suasana kelas OTKP 2 terlihat hening dengan Bu Yash yang tengah menjelaskan materi didepan kelas. Seminggu terakhir ini suasana kelas terlihat muram membuat para guru sedikit memberi arahan karena hampir semua muridnya terlihat tak bersemangat."materi hari ini cukup sekian, minggu depan tugasnya harus sudah selesai ya," jelas Bu Yash yang dibalas

  • Ludus   53. tersebar

    Yasa mengecek satu persatu CCTV, ia baru ingat mengenai kejadian beberapa hari yang lalu ketika Bintang diculik Sandi, dengan bergerak cepat Yasa membuka CCTV kelas Bintang.Terlihat pada jam istirahat kelas Bintang hanya Bintang seorang yang tengah memakan bekalnya, tak lama seseorang masuk yang tak lain Sandi membuat Bintang mematung, Senyum Yasa mengembang seketika.Namun senyumnya surut dan berubah menjadi umpatan ketika Yasa melihat jika rekaman CCTV kejadian itu dihapus dan hanya ada kelanjutannya ketika Sandi membawa Bintang yang terkulai lemas keluar kelas.Dengan tangan yang cepat, Yasa membuka satu persatu dari sekian banyak. Bahkan CCTV parkiran pun dihapus. CCTV hari ini bahkan tak bisa diputar semuanya dijam sembilan lebih. Sepertinya kejadian tadi sudah direncanakan.Dengan cepat Yasa bertanya pada security yang menunggunya diluar ruangan, "pak?" panggil Yasa."iya den?""apa sebelumnya ada yang mi

  • Ludus   52. Bukti

    Entah sudah berapa lama Darga beridam diri dikursi itu, Matanya menatap kosong ke arah lantai dengan kedua tangan disatukan dengan dikepalkan, kepalanya menunduk dengan memejamkan matanya yang sesekali keluar air mata.Silahkan jika kalian anggap Darga cengeng, satu hal yang membuat ia bisa tertawa lepas dengan kehidupan yang penuh warna selain dari keluarganya, ia bisa melalu itu hanya ketika bersama Bintang seorang.Niken mentapa Anggun dan Darga dengan tangan bergetar karena masih syok dan merasa bersalah. "Anggun? Darga?" panggil Niken membuat keduanya menoleh dan bertanya dengan sorot matanya."ada yang mau gue jelasin," ujar Niken membuat Anggun yangs sejak tadi berdiri menatap jendela pintu UGD yang tertutup gorden.Dengan langkah pelan, Darga dan Anggun berjalan menghampiri Niken kemudian duduk disamping gadis itu. Niken menutup matanya sekejap kemudian membuka matanya kembali dengan tangan yang tidak terlalu bergetar sekar

  • Ludus   51. Lagi

    Sorak sorai dengan tepuk tangan yang meriah menggema diseluruh penjuru SMK Widkum. Baik laki laki ataupun perempuan, siswa ataupun guru, semuanya ikut berpartisipasi menjadi supporter yang sangat dibutuhkan bagi para pemain.Dua tim yang kini tengah bersiap untuk berlawan yaitu Tim Yasa dengan Tim Romi dari SMA Pancasila membuat kedua tim mendapat banyak dukungan. Tribun yang biasanya hanya diisi paling banyak setengahnya kini tiba tiba penuh, pinggir lapangan dikelilingi para supporter yang akan mendukung tim sekolah masing masing.Berbeda dengan teman teman Darga yang kini bersemangat untuk mendukung Romi dan Timnya, Darga malah sibuk mencari sosok yang mengganggu pikirannya sejak tadi malam hingga ia tak bisa tidur.Matanya terus memindai dari sisi ke sisi, namun Darga belum menemukan satu orang yang ia cari dianta ratusan manusia dengan suara yang menggema disuruh antero sekolah. Ala Bintang tidak menonton pertandingan?Dengan geraka

  • Ludus   50. Salah paham

    Baju tidur motif beruang dilengkapi dengan jaket hitam polos menjadi pilihan Bintang saat ini, dengan langkah tergesa Bintang berjalan ke ruang keluarga untuk menemui Darga yang tadi mengantarnya pulang. Sakit dikakinya tak ia perdulikan saking semangatnya, dengan senyum yang terus mengembang tak luntur dari wajahnya.sampai diruang keluarga ia tak melihat Darga sama sekali, hanya ada Nur yang tengah mengajarkan Rangga dan Fiza menulis huruf. Nur yang sadar jika anak pertamanya berdiri disamping sofa sambil mengedarkan pandangannya mencari seseorang seketika memberi tahu kepulangan Darga."nyari Darga Teh?" tanya Nur basa basi yang padahal sudah tau alasan Bintang menghampiri ruangan ini."kenama dia Bu?" tanya Bintang malu malu."takut kemaghriban pulangnya jadi buru buru tadi, kamu kan lagi bersih bersih jadi Aga pamitnya sama Ibu aja," jelas Nur membuat senyum diwajah Bintang sirna digantikan dengan wajah murung dengan bibir cemberut.

  • Ludus   49. Pulang bersama

    Suasana SMK widya kusuma sore ini masih terbilang ramai di waktu ketika bel lulang sekolah sudah terdengar sejak setangah jam yang lalu, masih banyak siswa siswi yang mempersiapkan segala hal untuk esok hari, Pertandingan persahabatan antara sekolah sebelum ujian kenaikan kelas berlangsung bulan depan, maka sebagai bentuk kepedulian kedua sekolah ini kepada seluruh anak didiknya, kedua sekolah ini mengadakan perlombaan yang akan berlangsung selama beberapa hari kedepan.Tak ingin para siswanya dilanda stress untuk menghadapi ujian, jadi kedua sekolah ini berinisiatif untuk membuat siswa siswinya santai sejenak dengan adanya perlombaan ini. Istirahat sejenak dari banyaknya materi yang dipupuk sejak awal tahun ajaran lalu. "perlombaannya emang apa aja?" tanya Anggun yang melihat beberapa anggota OSIS dengan panitia penyelenggara membawa beberapa dus yang entah isinya apa."banyak loh, mulai dari olah raga, sains, senirupa sama kesenian lainnya," ujar

  • Ludus   48. Titip salam

    Tangan Bintang memeluk erat leher Darga membuat sesekali Darga menepuk tangan Bintang, namun bukannya dilepaskan malah semakin dieratkan, Bintang tertawa puas dan Darga menderita karena itu.Dengan sengaja Darga memutarkan tubuhnya dengan cepat membuat Bintang menjerit histeris karena putaran yang dilakukan Darga dilorong sekolah dengan lantai yang tak seberapa. Bagaimana ketika Darga berputar dan kakinya tak seimbang malah menabrak dinding kelas atau pilar?Sekarang terbalik, Darga yang tertawa puas dan Bintang yang menderita, beberapa orang yang kenal dengan Bintang ragu untuk menyapa karena jarang jarang Bintang yang dingin dan pendiam tertawa selepas itu."Ga udah ih cape," ujar Bintang disela jeritannya."yang cape aku, kan aku yang jalan," balas Darga dengan senyumnya."aku juga cape jerit jerit terus," ujar Bintang lelah kemudian menyimpan kepalanya dibahu Darga, membuat Darga mengembangkan senyumnya karena gema

DMCA.com Protection Status