Share

Kabar Baik dan Kabar Buruk

20

Bunyi pintu mobil dibuka dan ditutup seakan-akan terdengar seperti suara genderang perang di telingaku. Detik demi detik menunggu kehadiran pria dewasa tersebut membuatku deg-degan. Titik-titik keringat muncul di dahi dan atas bibir. Demikian pula dengan kedua telapak tangan yang spontan berkeringat.

Aku tidak berani menengadah ketika mendengar suara pria tersebut menyapa dengan salam yang dibalas teman-temanku dengan semangat. Selanjutnya mereka bergantian menyalami Om Yoga setelah Aleea menyalaminya terlebih dahulu. Pada kesempatan terakhir aku memberanikan diri untuk berdiri dan menyalaminya dengan takzim tanpa sanggup mengucapkan kata-kata.

"Ken, bantuin Om bawa barang yang di mobil," pintanya yang kubalas dengan anggukan. "Om tunggu di dalam," sambungnya sembari melenggang meninggalkanku yang kian gundah.

Aleea menarik tangan kiriku dan mengajak ke pekarangan. Sang satpam tengah membuka bagasi mobil dan mengeluarkan koper merah berukuran sedang dan beberapa tas serupa warna
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status