Share

Lagu Alam Kubur

22

Hari berganti hari. Sabtu siang ini aku tiba di kafe lebih awal karena akan bertemu dengan vokalis dan pemain gitar baru untuk pertama kalinya. Aku baru memasuki ruangan yang tengah dibersihkan oleh pegawai ketika Bang Ali melambaikan tangan dari kursi kebangsaannya yang berada di dekat panggung.

Seorang pria berparas manis dan seorang perempuan berambut pendek mengamati. Kedua orang tersebut mengulaskan senyuman ketika aku sampai di dekat mereka. Sang pria asing itu berdiri dan seketika aku merasa terintimidasi karena tubuhnya menjulang tinggi serta mengingatkanku dengan tiang lampu taman di kompleks perumahan.

"Halo. Kenalin, aku Mono, tapi bukan monopoli atau monochrom, ya," ucapnya dengan suara mendayu-dayu yang membuatku teringat dengan sosok rekannya Mas Fa yang merupakan seorang penata rias.

"Halo, Mas Mono, aku Kenzo, bukan Ken Arok atau Ken Dedes, apalagi kentongan pos ronda," jawabku sembari mengulurkan tangan dan dijabatnya dengan cukup tegas.

"Hai, Kenzo. Namaku Car
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status