Share

Bagian 4

Author: Its_k_sia
last update Last Updated: 2021-01-27 09:53:22

"Oi Yu, dipanggil big bos Lo !"

Datang-datang ke ruangannya ,Agam sudah membawa berita tidak mengenakkan pagi ini.

"Ngapain Gam? Perasaan gue baru aja dari Sono!" Kesal Yuki.

"Udah pergi aja boss, jangan kelamaan ntar jadi kita-kita yang kena semprot. Kan gak enak!" Ujar Karin

"Itu mah enak di Lo aja!"

"Nah itu tau Yu, buruan deh. Pigi Sono!" Usir Bagas sambil mendorong punggung Yuki.

Amazing emang, mereka melakukan Yuki tidak ada hormat-hormatnya. Mendengkus Yuki lalu menuju lift ke lantai atas.

Tok-tok

"Masuk!"

Yuki masuk ke ruangan Leon, ia mengerutkan kening nya ketika merasakan aura-aura negatif. Lalu pandangannya tertuju ke arah staf yang sedang menundukkan kepalanya. Yuki tebak , Leon pasti baru saja memarahinya.

"Ada apa Boss?" Seru Yuki.

Sebuah map terlempar, Yuki dan staf lainnya terkejut.

"Ulangi hasil kerja kalian, saya akan memecat kalian berempat jika berkas ini masih salah!" Leon berucap dingin.

Para staf itu langsung pamit setelah mengambil map yang tadi dilemparkan Leon.

Yuki masih terdiam di tempatnya. Sambil menatap Leon yang juga menatapnya.

"Kenapa ada yang salah Yu? " Seru Leon melembut menyadari Yuki yang diam dari tadi.

"Kemarin bukan gue yang handel mereka bos, itu urusan Karin!" Ucap Yuki membela diri.

Leon menahan nafasnya lalu membuangnya pelan-pelan. Ia tidak mau kasar kepada Yuki, gadis pujaannya.

"Tapi kan Karin bawahan Lo Yu!"

"Dia bawahan gue saat proyeknya bareng sama gue boss, itu lain halnya dengan ini!"

Brakk

Leon membanting meja, ia benar- benar emosi.

Yuki terkejut namun tetap berdiri dengan tegak seolah tak berpengaruh dengan gebrakan Leon.

"Kamu harus bisa propesional Yu, Karin itu bawahan kamu!" Bentak Leon.

Yuki tersulut emosi, ia menatap Leon tajam. 
"Oh, kalo gitu maksud Lo. Mendingan gak usah ada banyak ketua divisi di kantor. Cukup Lo aja yang mantau semua. Lo kira kerjaan gue cuman ngurusin kerjaan orang huh? Mikir dong boss, gue juga baru rapat direksi kemarin. Mana sempat gue review makalah mereka." Seru Yuki ikut berteriak.

Yuki melangkah menuju pintu dan membantingnya kuat. Beberapa karyawan yang berada di luar nampak terkejut, mereka pasti mendengar pertengkaran tadi.

Yuki berjalan dengan tergesa melewati Akmal yang menyapanya dan menatap nya heran. Dan juga melewati Karin, Bagas dan Agam yang baru saja sampai di ruang big boss.

"Kayaknya mereka berantam lagi ya?" Seru Bagas. 
"Gue jadi merasa bersalah sama bos, pasti tadi perihal kesalahan gue!" Ucap Karin lesu. 
"Ya udah jangan diulangi lagi Rin, ntar bos kita juga yang kena marah si bigboss!" Ucap Bagas bijak.

***
"Wah tumben banget jam siang gini Lo udah kesini Yu, any problem??

"Frans plis, buatin obatnya ya!" Pinta Yuki memelas pada Frans.

"Separah apa sih urusan kantor Lo?" Kekeh Frans langsung mengambil apa yang dipesan oleh Yuki.

"Nih Yu, gue masukin sedikit aja ya!" Ujar Frans memberikan secangkir americano dengan sedikit obat penenang saraf.

"Thanks!"

Yuki langsung meneguk habis kopinya. Lalu mulai menyandarkan kepalanya di meja. Ia benar-benar harus bisa mengontrol emosinya, kalau tidak- ia sendiri Yang akan dirugikan. Hanya Frans dan Agam yang tau tentang penyakit sialannya ini. Fuck emang kan?

"Yu, tidur di kamar gue aja noh! Kosong lagian, wangi kok!" Seru Frans sambil mengguncang bahu Yuki.

"Hmmm!"

Yuki berjalan lemas ke arah kamar Frans. Dari pada tertidur di meja, bagus kalau dia tidur di kasur saja.

***

Leon menghela nafas nya kasar. Ia jadi merasa serba salah sekarang. Ia tidak mau Yuki semakin jauh darinya, padahal baru saja ia menciptakan cerimyti dengan nya. Tapi, hancur lagi kan.

Ia melirik Akmal yang sedang memasuki ruangannya.

"Ck, kenapa lagi sih Lo bos!"

"Lo gue pecat!"

Nauzubillah ! Akmal langsung membisu. Ia, dia akui emang dia juga salah di sini. Tapi kenapa harus make acara pecat segala sih? Gila emang!

"Bos, becanda Lo gak lucu!"

"Gue gak becanda, gara-gara Lo. Bebeb gue jadi marah sama gue!"

Akmal kicep, ini kan urusannya udah beda kalee. Kenapa harus dibawa- bawa segala?

"Okehh, gue bakal bujuk Yuki deh bos. Tapi pliss, jangan pecat gue. Istri gue udah hamil bos, mau gue kasih makan apa coba!"

Leon terkekeh jahat, ia menatap Akmal yang sepertinya salah bicara.

"Hamil ya!" Kekeh Leon.

"Eh- aduh bukan bos ku. Itu maksud nya itu- Auh ah. Gelap!" Seru Akmal kicep.

"Adik Lo gatel juga ya mal, Lo nelan ludah Lo sendiri kayaknya! But buat sekarang gue gak bakal mecat Lo, tapi gantinya Lo harus beresin ini semua. Gue mau ngejar bebeb gue!" Seru Leon pergi dengan seringainya.

Akmal mencak-mencak tak terima, tiba masalahnya sebesar ini. Leon melampiaskannya pada. Dasar iblis emang.

***

Yuki merasa ada yang mengelus rambutnya. Mengerjapkan matanya, ia lalu meregangkan badannya.

"Udah bangun hmm?"

Yuki terkejut, ia langsung duduk dari tidurnya. Matanya membola menatap Leon ada di kamar Frans. Demi apa??

"Kenapa Lo ada di sini!" Tanya Yuki masih menatap Leon lekat.

"Look! Gue minta maaf ya Yu buat yang tadi. Pliss jangan ngejauhin gue!"

Tiba-tiba Leon sudah berjongkok di kasur sambil memandang Yuki penuh harap. Ia benar-benar menyesal tadi membentak Leon.

"Jawab pertanyaan gue dulu!"

"Okeh, tadi gue paksa Frans buat ngasih kunci kamar dia, and here why gue bisa ada di sini!"

Yuki mengehela nafas kasar. Ia bangkit berdiri lalu berjalan menuju pantri. Meninggalkan Leon yang masih dalam posisi duduknya.

"Frans, Lo tega ya!" Seru Yuki sambil menendang pantat Frans.

"Eh Babi, asu sakit!!!! Yukiiii!" Teriak Frans sambil mengusap bokongnya. Ia terlalu terkejut dengan serangan mendadak dari Yuki. Menyadari apa penyebabnya, ia langsung mendudukkan Yuki yang mengembang kempiskan hidung nya.

"Tenang dulu Yu, pliss jangan nendang dulu deh! Jadi kan, tadi itu calon suami elo. Datang marah-marah, trus ancem bakal bakar cafe gue kalo gue gak kasih kunci kamar!"

Yuki terdiam, ia lalu menghela nafas nya lelah. Ia mengalihkan pandangannya ketika Leon duduk di sampingnya.

"Yu, pliss ya sayang. Jangan ngambek gini dong!"

"Yu, kan- gue dikacangin!"

"Lo gak usah ganggu Yuki dulu deh. Lo gak tau apa-apa tentang dia !" Ujar Frans tajam

"Gue tau semua tentang dia, jangan sok- soakan deh Lo!"

"Semua hmm?" Seru Frans memandang remeh Leon.

"Diam Lo!"

"Kalo Lo tau tentang Yuki, seharusnya Lo tau dia punya penyakit saraf. Kalo tensinya naik, kebanyakan pikir, emosi berlebihan bisa aja dia mati! Lo udah tau faktanya itu hah?? "

Leon diam, dia memandang Yuki yang terdiam di sampingnya.

"Leon, kalo Lo beneren suka sama Yuki. Lo harus tau hal itu, gue gak mau sahabat gue menderita hanya karena elo! Gue tadi sengaja gak ngasih tau Lo, biar dia bisa nenangin pikirannya! Sekarang gue pergi dulu!"

Leon dan Yuki sama-sama terdiam, Tak ada yang berniat membuka percakapan. Leon rasanya sungguh merasa bersalah.

"Yu, astagahh Yukii!!" Teriak Leon heboh ketika Yuki tiba-tiba pingsan.

Leon langsung menggendong Yuki menuju mobilnya di bantu Frans. Seketika itu juga Frans sadar, Leon memang benar-benar mencintai sang sahabat.

***TBC***

Related chapters

  • Love & Shit    Bagian 5

    "gimana dok?" Seru Leon setelah dokter yang memeriksa Yuki kembali dari ruangan."Anda siapa nya kalau boleh tau, ini masalah yang serius!""S-saya calon suami nya dok!" Ucap Leon mantap membuat Frans, bagas, Karin berserta Agam yang juga pada datang saling pandang, tapi mereka tak berani memban

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 6

    Yuki bangun, melirik jamBakkeryang sudah menunjukkan pukul 06.45. Allamak, Yuki langsung melompat dari tempat tidurnya.Fiks,dia bakal telat kali ini.Yuki langsung mandi, berpakaian rapi lalu mengambil tas nya. Ia segera keluar dari kamarnya sebelum,

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 7

    Yuki menatap Leon yang berada di hadapannya. Laki-laki itu masih saja melamun, tidak memakan makanannya.Setelah mengiyakan ajakan Leon untuk makan,di sinilah mereka sekarang. Di ruang kerja milik Leon."Kenapa hmm??" Ucap Yuki lembut.Leon menatap nya

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 8

    "Ck, paan sih Lo? Minggir dikit!"Frans terkekeh melihat pemandangan di depannya. Ia akui juga Leon itu tipe lelaki yang akan melakukan segala cara demi mencari perhatian Yuki."Gak ahh, kan yang nahan gue buat gak nonjok tuh curut kan elo!" Ucap Leon menunj

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 9

    Ada kalanya kita bakalMerasa bahwa pelarian terbaikSaat jiwa misqueen melandaAdalah caper sama sultan***

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 10

    Leon menikmati angin pantai yang dengan santainya membelai kulit nya. Semenjak tadi pagi, senyum nya tidak pernah pudar barang sedetik pun.Ia tambah mengembangkan senyumnya saat sebuah tangan mungil melingkar di pinggangnya. Ia membalik badan lalu Tersenyum manis ke arah seseorang yang memeluknya tadi.

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 11

    Staysantuy di rumah, mengabaikan beberapa panggilan yang sejak tadi mendemo-demo. Setelah pulang kantor bersama Leon, Yuki langsung bersih-bersih dan duduk ngopi di pantri bawah."Angkat tuh neng gawainya, mana tau penting!" Seru si mbok penjaga pantri."Biarin aja mbok, lagi malas lagian!" Ucap Yuki tetap meminum kopinya.

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 12

    "kenapa gak kasih tau gue kalo Lo masuk Harvard?" Seru Leon setelah mereka sampai di apartemen gadis itu."Niat nya mau ngasih tau, tapi ketunda!" Seru Yuki jutek."Astagah Yu, kita serumah, satu atap! Sesusah itu buat ngomong sama gue?"Yuki menghela nafas nya malas, ia malas berdebat dengan Leon."Jawab yu, jawab, jadi Lo nganggap gue apa sih se

    Last Updated : 2021-01-27

Latest chapter

  • Love & Shit    Bagian 17 || Tunangan (?)||

    "Jadi Yuki itu!" Seru Nauval sengaja memotong"Tunangan gue!" Sambungnya, melirik Yuki yang juga melihatnya.What?? Apa?? Semua hampir menyerukan demikian. Lalu Karin, Bagas dan Agam melirik Leon. Wajah nya benar-benar pias.Tapi belum juga 5 menitNauval dan Yuki ngakak."Astagah bang, muka Leon anjir!" Kekeh Yuki."Laki Lo!" Kekeh Nauval masih tertawa."Ehe asu, laki gue dari mananya?""Udah deh, gue gak mau brantam, apalagi ini kita baru bisa ketemu lagi. Gue aja dah senang yu!" Seru Nauval sambil memeluk kembarannya nya itu penuh sayang.Ohh, kembarannya nya toh ternyata, tapi tunggu dulu."Apaan ini? Nauval Abang Lo atau siapa sih?? Gaje banget tau ngak??" Kesal Leon.Ia berdiri, lalu menarik Yuki.Nauval ngakak lagi."Jadi, Yuki itu kembaran gue. Cuman gue duluan lahir dari dia. Trus, semenjak kecil. Gue udah tinggal di Bali ini sama nenek gue!" Seru Nauval melihat Yuki yang mengan

  • Love & Shit    Bagian 16

    Sampai di Bali, semuanya langsungcek-inhotel. Yuki dan Leon datang belakangan. Mereka masih asik berbincang bersama dengan para petinggi menteri yang lain.Leon nampak sangat posesif pada Yuki. Terlebih ketika melihat dengan jelas, tatapan tertarik dari petinggi kementrian Bali. Leon mendengkus keras, ia membenci pria yang tertarik dengan Yuki."Ahh, perkenalan dulu nih. Gue Nauval!""Leon, dan dia Yuki calon ibu dari anak-anak gue!"

  • Love & Shit    Bagian 15

    Bagas, Agam dan karin. Ketiga bawahan Yuki itu menatap sang bos dengan curiga. Apa-apaan ini?? Kenapa sekarang, sang big boss aka Leon berada di ruangan mereka?? Dan parahnya, sedang bermanja-manja dengan Yuki.Tidak sadar usiaapa?? Seperti ABG yang baru kenal dengan cinta saja.Penampilan Leon juga tidak seburuk beberapa hari yang lalu. Tidak marah-marah, tidak ada karyawan yang kena pecat. Malah, sang bigboss selalu memamerkan senyumnya sedari tadi. Ya, meski senyumnya hanya ditujukan pada Yuki seorang. Namun, hal itu sukses membuat semua karyawan nya wanti-wanti. Jika tidak sedang marah-marah, masalah senyum-senyum pun bisa m

  • Love & Shit    Bagian 14

    "Ya elah bang, ngapain sih Lo Dateng kesini?""Emang gak bisa? Sama Abang kandung sendiri Lo kayak gini! Gue santet juga Lo!""Tega Lo nyantet gue bang??"Bodo-ah, minggir deh, gue mau tidur!"Silvia, adik satu-satunya Leon menatap bengis ke arah Leon. Sudah datang tiba-tiba, main nyelonong tidur di kamarnya lagi. Kalau sudah seperti ini, kesimpul

  • Love & Shit    Bagian 13

    "Ada apa?" Seru Yuki To the point setelah merasa tempatnya cukup aman."Buru-buru banget ya Yu?" Tanya Dani seperti kecewa dengan jawaban Yuki."Iya!""Aduh gimana ya, gue bingung mau mulai dari mana!""Kayaknya gak serumit soal olimpiade fisika kan?" Seru Yuki datar.

  • Love & Shit    Bagian 12

    "kenapa gak kasih tau gue kalo Lo masuk Harvard?" Seru Leon setelah mereka sampai di apartemen gadis itu."Niat nya mau ngasih tau, tapi ketunda!" Seru Yuki jutek."Astagah Yu, kita serumah, satu atap! Sesusah itu buat ngomong sama gue?"Yuki menghela nafas nya malas, ia malas berdebat dengan Leon."Jawab yu, jawab, jadi Lo nganggap gue apa sih se

  • Love & Shit    Bagian 11

    Staysantuy di rumah, mengabaikan beberapa panggilan yang sejak tadi mendemo-demo. Setelah pulang kantor bersama Leon, Yuki langsung bersih-bersih dan duduk ngopi di pantri bawah."Angkat tuh neng gawainya, mana tau penting!" Seru si mbok penjaga pantri."Biarin aja mbok, lagi malas lagian!" Ucap Yuki tetap meminum kopinya.

  • Love & Shit    Bagian 10

    Leon menikmati angin pantai yang dengan santainya membelai kulit nya. Semenjak tadi pagi, senyum nya tidak pernah pudar barang sedetik pun.Ia tambah mengembangkan senyumnya saat sebuah tangan mungil melingkar di pinggangnya. Ia membalik badan lalu Tersenyum manis ke arah seseorang yang memeluknya tadi.

  • Love & Shit    Bagian 9

    Ada kalanya kita bakalMerasa bahwa pelarian terbaikSaat jiwa misqueen melandaAdalah caper sama sultan***

DMCA.com Protection Status