Home / Romansa / Love & Shit / Bagian 5

Share

Bagian 5

Author: Its_k_sia
last update Last Updated: 2021-01-27 09:53:59

"gimana dok?" Seru Leon setelah dokter yang memeriksa Yuki kembali dari ruangan.

"Anda siapa nya kalau boleh tau, ini masalah yang serius!"

"S-saya calon suami nya dok!" Ucap Leon mantap membuat Frans, bagas, Karin berserta Agam yang juga pada datang saling pandang, tapi mereka tak berani membantah sang bigboss.

"Baik, mari ikut saya!"

Leon mengikuti langkah dookter itu menuju ruangan. Sementara yang lainnya langsung memasuki ruang VVIP tempat Yuki dirawat.

Ck, bahkan hanya untuk tempat dirawat saja, Leon langsung memesan fasilitas terbaik. Bisa dibayangkan seberapa mahal nya biaya yang dikeluarkan Leon and jangan lupakan bagaimana ekspresi khawatir leleki itu tadi.

"Dia belom sadar juga!" Ucap Agam mendekati ranjang Yuki.

"Lo ngasih lagi ya Frans?" Tebak Agam lalu menatap Frans dengan tajam

"Dikit doang kok, tadi dia yang minta sendiri. Gue kasihan aja, gue gak nyangka efeknya sampe kayak gini!"

"Lo emang gadak otak bego!" Kesal Agam

"Udah deh, gak usah diperpanjang, yang penting Yuki masih bisa selamat!" Ucap Frans enteng.

Sementara Karin dan Bagas saling pandang dengan sorot wajah kebingungan.

"Emang Bos sebenarnya kenapa?" Ucap Karin kepo.

"Diam Lo!" Ucap Agam dan Frans berbarengan.

"Ciee, sehati-seiman sejiwa kalian berdua!" Goda Bagas.

"Ogah!" Ucap Agam dan Frans lagi -lagi berbarengan.

"Astagah, kalian emang berjodoh!" Teriak Karin. Tapi ia langsung menyumpal mulutnya yang menyadari bahwa mereka masih di ruangan Yuki.

"Lo mau dipecat sama bigboss Karin? Main teriak-teriak Mulut Lo, berasa punya teman gorilla gue!" Seru Bagas.

"Eh bocah, maksud Lo gue gorilla ya??" Seru Karin marah.

Bagas hendak membalas, namun urung karena mendengar sebuah suara.

"Keluar!"

Mereka berempat menoleh, lalu mendapati Leon yang masuk dengan wajah memerah. Kompak, mereka langsung keluar ruangan, namun tidak dengan Frans.

"Dia kenapa?" Seru Frans setelah memastikan ketiga orang tadi keluar.

"Gak ada yang serius, hanya kebawa stress aja kata dokter!" Ucap Leon datar namun dengan nada pengusiran.

"Ck, gue tau Lo suka sama dia. Jadi gue percayaan in dia sama Lo! Gue pergi dulu!"

Leon mendekat ke arah Yuki yang masih memejamkan matanya. Ia menitiskan air matanya lalu mengusap kening Yuki lembut lalu menciumnya.

"Yu- pliss, maafin gue ya! Gue gak tau!" Seru Leon berbisik.

Leon duduk di sebelah Yuki, ia bersalah telah membuat gadis itu masuk rumah sakit. Ia menyesal membentak gadis nya, ia merasa menjadi lelaki tolol sekarang.

***

Setelah mengganti baju nya, Leon kembali duduk di samping Yuki yang sudah sadar sekitar 1 jam yang lalu. Dan tentunya, setelah berhasil mengusir Karin, Bagas , Agam dan Frans yang tadi menjenguk Yuki.

"Makan ya Yu, biar cepat sembuh!" Ucap Leon lembut sambil menyodorkan apel yang baru ia kupas.

Yuki menolak, sama seperti ketika Leon memaksanya makan bubur.

"Yu, makan ya! Aaaaaa, aaaaaa!" Leon masih terus membujuk Yuki.

Yuki akhrinya membuka mulut lalu menelan apel barusan. Begitu seterusnya sampai Apel itu benar-benar habis, apalah daya seorang Yuki untuk menolak keinginan Leon?? Never be

Usai membersihkan peralatan nya. Leon kembali duduk di samping Yuki. Ia menatap Yuki dalam. Ia akui, Yuki memang sangatlah cantik. Bukan hanya luar nya saja, tapi hatinya juga. Itu lah yang menyebabkan Sosok seorang Leon bertekuk lutut hanya pada Yuki seorang. Selama ini, tidak ada gadis yang mampu memikat hatinya, namun ketika baru pertama kali melihat Yuki. Ia benar-benar sadar, bahwa gadis itu mencuri sesuatu yang haram untuk dicuri. Gadis itu sudah mencuri hatinya sejak dulu, dan hingga sekarang.

"Yu, aku minta maaf ya!" Seru Leon menarik tangan Yuki lembut.

Gadis itu diam, hanya menatap Leon tak berekspri.

"Yu, pliss jangan cuman Diam aja!"

Yuki terkejut merasakan tangannya yang tiba-tiba basah. Lalu ia melihat Leon yang memohon kepadanya dengan air mata yang keluar dari pipinya.

Yuki lemah

Ia paling anti dengan air mata, apalagi itu cowok. Yang ia tahu, hanya ayah nya yang dulu pernah menangis.

Yuki menghapus air mata Leon lalu tersenyum lembut kepada lelaki itu. Lelaki yang semenjak ia kuliah dulu selalu merecokinya, lelaki yang bisa dikatakan selalu melindunginya.

"Yu, pliss ngomong!" Ucap Leon sambil menggenggam tangan Yuki yang menghapus air matanya.

"Iya bang, Yuki maafin!" Ucapnya pada akhirnya.

Leon tersenyum lalu memeluk Yuki.

***
"Gue bakal tinggal di apartemen Lo!"

Yuki menoleh lalu melotot mendapati Leon yang masih saja mengatakan hal yang sama semenjak ia bisa pulang.

"Ogah!"

"Ralat, itu bukan pertanyaan tapi pernyataan!" Ucap Leon.

"Gak usah halu bos!" Kesal Yuki.

"Udah lah Yu, biarin aja lah. Gue bisa jamin keselamatan Lo meski tinggal berdua sama tuh curut!" Ucap Frans.

"Ah, Lo sama aja Frans!" Kesal Yuki.

Ia membuang pandangannya ke luar jendela. Membiarkan Frans yang menyetir dan Leon yang duduk di sampingnya.

15 menit kemudian

"Ayo Yu, udah sampai!"

Yuki memasuki apartemen nya diikuti oleh leon. Ia sebenarnya jengah, terlebih apa lagi ini?? Leon memaksa agar tinggal di apartemennya selama keadaan Yuki belum stabil. Berhadapan satu hari saja dengan nya sudah membuat emosinya naik-turun. Apalagi kalau tinggal serumah?? What the het yuki tidak tau apa yang akan terjadi kepadanya.

"Lo jaga dia, jangan macam-macam!" Seru Frans memperingati Leon.

Leon mengangguk patuh lalu menatap Yuki yang menatap mereka berdua kesal. Ia lalu menutup pintu setelah Frans pergi.

"Istirahat dulu gih!" Seru Leon menyadari Yuki yang masih memperhatikan nya sedari tadi.

"Atau, pengen gue temanin?" Seru Leon menaik-turunkan alisnya kembali menggoda Yuki.

Dejavu

Dugaan Yuki memang selalu benar, baru saja di detik ke 31- ia menghitung. And benar saja bukan? Leon pasti akan kembali menggodanya.

Yuki melewati Leon yang masih saja tetap menatapnya. Memasuki kamarnya lalu menguncinya. Tentu saja ia harus menguncinya, biar bagaimana pun. Leon itu tetap spesies buaya darat jadi ia lebih baik mencegah hal- hal yang kemungkinannya akan terjadi.

Yuki mulai memejamkan matanya, namun pikirannya tiba-tibah pindah haluan. Dengan kurang ajarnya, otaknya tiba-tiba memikirkan seorang Leon.

Entah lah, dulu sewaktu Kuliah. Yuki bahkan tidak tau apa yang menyebabkan Abang tingkatnya itu selalu mencari gara-gara dengannya. Karena seingatnya Yuki termasuk orang yang berada di zona nyamannya dan selama ospek pun, Yuki selalu menaati peraturan.

Namun, dengan tiba-tibanya setelah ospek. Leon datang secara tiba-tiba lalu selalu mengusiknya. Bahkan banyak mengira, mereka sedang pacaran. Big no, Yuki sama sekali tidak ada niat untuk pacaran.

Ia merasa aneh sendiri, Leon yang dikenal orang itu adalah Leon yang cueknya minta ampun. Namun secara tiba-tiba berubah 180 derajat. Ia menjadi sangat jahil, dan menyebalkan. Tapi, itu hanya berlaku untuk Yuki seorang. Finalnya , Leon memang menyatakan perasaannya pada Yuki tepat setelah laki-laki itu wisuda dan menyandang gelar wisudawan terbaik.

Tapi, Yuki tetaplah Yuki. Ia sama- sekali tidak memikirkan dulu tawaran Leon. Ia langsung menolak mentah-mentah dan berlalu meninggalakan lelaki itu.

Awalnya setelah Leon pergi, kehidupan nya menjadi tenang, sangat malah. Yuki juga bisa lebih fokus belajar setelah mengganti nomor handphone nya, and memang perjuangan Yuki tidaklah sia-sia. Ia juga berhasil menjadi mahasiswi dengan peringkat kumlaude.

And Yuki di tempatkan di pusat kementrian dan juga dengan jabatan yang tidak main-main.

Namun, siapa sangka?? Penempatan nya justru menjadi Boomerang baginya, ia kembali bertemu lagi dengan Leon namun dengan suasana yang sedikit berbeda.

Mereka seolah sudah di setting untuk dipertemukan. Leon yang menjabat sebagai Big-boss, dan dia sebagai ketua divisi. Satu tingkat di bawah Leon. Semenjak saat itu, Leon benar-benar menginterogasinya. Mulai dari kenapa ganti nomor, kenapa gak pernah balas surat lah, kenapa kabur waktu wisuda lah dan banyak lagi.

Namun, Yuki harus bisa propesional. Ia mulai terbiasa lagi dengan Leon yang berkeliaran di sekelilingnya.

***TBC***

Related chapters

  • Love & Shit    Bagian 6

    Yuki bangun, melirik jamBakkeryang sudah menunjukkan pukul 06.45. Allamak, Yuki langsung melompat dari tempat tidurnya.Fiks,dia bakal telat kali ini.Yuki langsung mandi, berpakaian rapi lalu mengambil tas nya. Ia segera keluar dari kamarnya sebelum,

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 7

    Yuki menatap Leon yang berada di hadapannya. Laki-laki itu masih saja melamun, tidak memakan makanannya.Setelah mengiyakan ajakan Leon untuk makan,di sinilah mereka sekarang. Di ruang kerja milik Leon."Kenapa hmm??" Ucap Yuki lembut.Leon menatap nya

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 8

    "Ck, paan sih Lo? Minggir dikit!"Frans terkekeh melihat pemandangan di depannya. Ia akui juga Leon itu tipe lelaki yang akan melakukan segala cara demi mencari perhatian Yuki."Gak ahh, kan yang nahan gue buat gak nonjok tuh curut kan elo!" Ucap Leon menunj

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 9

    Ada kalanya kita bakalMerasa bahwa pelarian terbaikSaat jiwa misqueen melandaAdalah caper sama sultan***

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 10

    Leon menikmati angin pantai yang dengan santainya membelai kulit nya. Semenjak tadi pagi, senyum nya tidak pernah pudar barang sedetik pun.Ia tambah mengembangkan senyumnya saat sebuah tangan mungil melingkar di pinggangnya. Ia membalik badan lalu Tersenyum manis ke arah seseorang yang memeluknya tadi.

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 11

    Staysantuy di rumah, mengabaikan beberapa panggilan yang sejak tadi mendemo-demo. Setelah pulang kantor bersama Leon, Yuki langsung bersih-bersih dan duduk ngopi di pantri bawah."Angkat tuh neng gawainya, mana tau penting!" Seru si mbok penjaga pantri."Biarin aja mbok, lagi malas lagian!" Ucap Yuki tetap meminum kopinya.

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 12

    "kenapa gak kasih tau gue kalo Lo masuk Harvard?" Seru Leon setelah mereka sampai di apartemen gadis itu."Niat nya mau ngasih tau, tapi ketunda!" Seru Yuki jutek."Astagah Yu, kita serumah, satu atap! Sesusah itu buat ngomong sama gue?"Yuki menghela nafas nya malas, ia malas berdebat dengan Leon."Jawab yu, jawab, jadi Lo nganggap gue apa sih se

    Last Updated : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 13

    "Ada apa?" Seru Yuki To the point setelah merasa tempatnya cukup aman."Buru-buru banget ya Yu?" Tanya Dani seperti kecewa dengan jawaban Yuki."Iya!""Aduh gimana ya, gue bingung mau mulai dari mana!""Kayaknya gak serumit soal olimpiade fisika kan?" Seru Yuki datar.

    Last Updated : 2021-01-27

Latest chapter

  • Love & Shit    Bagian 17 || Tunangan (?)||

    "Jadi Yuki itu!" Seru Nauval sengaja memotong"Tunangan gue!" Sambungnya, melirik Yuki yang juga melihatnya.What?? Apa?? Semua hampir menyerukan demikian. Lalu Karin, Bagas dan Agam melirik Leon. Wajah nya benar-benar pias.Tapi belum juga 5 menitNauval dan Yuki ngakak."Astagah bang, muka Leon anjir!" Kekeh Yuki."Laki Lo!" Kekeh Nauval masih tertawa."Ehe asu, laki gue dari mananya?""Udah deh, gue gak mau brantam, apalagi ini kita baru bisa ketemu lagi. Gue aja dah senang yu!" Seru Nauval sambil memeluk kembarannya nya itu penuh sayang.Ohh, kembarannya nya toh ternyata, tapi tunggu dulu."Apaan ini? Nauval Abang Lo atau siapa sih?? Gaje banget tau ngak??" Kesal Leon.Ia berdiri, lalu menarik Yuki.Nauval ngakak lagi."Jadi, Yuki itu kembaran gue. Cuman gue duluan lahir dari dia. Trus, semenjak kecil. Gue udah tinggal di Bali ini sama nenek gue!" Seru Nauval melihat Yuki yang mengan

  • Love & Shit    Bagian 16

    Sampai di Bali, semuanya langsungcek-inhotel. Yuki dan Leon datang belakangan. Mereka masih asik berbincang bersama dengan para petinggi menteri yang lain.Leon nampak sangat posesif pada Yuki. Terlebih ketika melihat dengan jelas, tatapan tertarik dari petinggi kementrian Bali. Leon mendengkus keras, ia membenci pria yang tertarik dengan Yuki."Ahh, perkenalan dulu nih. Gue Nauval!""Leon, dan dia Yuki calon ibu dari anak-anak gue!"

  • Love & Shit    Bagian 15

    Bagas, Agam dan karin. Ketiga bawahan Yuki itu menatap sang bos dengan curiga. Apa-apaan ini?? Kenapa sekarang, sang big boss aka Leon berada di ruangan mereka?? Dan parahnya, sedang bermanja-manja dengan Yuki.Tidak sadar usiaapa?? Seperti ABG yang baru kenal dengan cinta saja.Penampilan Leon juga tidak seburuk beberapa hari yang lalu. Tidak marah-marah, tidak ada karyawan yang kena pecat. Malah, sang bigboss selalu memamerkan senyumnya sedari tadi. Ya, meski senyumnya hanya ditujukan pada Yuki seorang. Namun, hal itu sukses membuat semua karyawan nya wanti-wanti. Jika tidak sedang marah-marah, masalah senyum-senyum pun bisa m

  • Love & Shit    Bagian 14

    "Ya elah bang, ngapain sih Lo Dateng kesini?""Emang gak bisa? Sama Abang kandung sendiri Lo kayak gini! Gue santet juga Lo!""Tega Lo nyantet gue bang??"Bodo-ah, minggir deh, gue mau tidur!"Silvia, adik satu-satunya Leon menatap bengis ke arah Leon. Sudah datang tiba-tiba, main nyelonong tidur di kamarnya lagi. Kalau sudah seperti ini, kesimpul

  • Love & Shit    Bagian 13

    "Ada apa?" Seru Yuki To the point setelah merasa tempatnya cukup aman."Buru-buru banget ya Yu?" Tanya Dani seperti kecewa dengan jawaban Yuki."Iya!""Aduh gimana ya, gue bingung mau mulai dari mana!""Kayaknya gak serumit soal olimpiade fisika kan?" Seru Yuki datar.

  • Love & Shit    Bagian 12

    "kenapa gak kasih tau gue kalo Lo masuk Harvard?" Seru Leon setelah mereka sampai di apartemen gadis itu."Niat nya mau ngasih tau, tapi ketunda!" Seru Yuki jutek."Astagah Yu, kita serumah, satu atap! Sesusah itu buat ngomong sama gue?"Yuki menghela nafas nya malas, ia malas berdebat dengan Leon."Jawab yu, jawab, jadi Lo nganggap gue apa sih se

  • Love & Shit    Bagian 11

    Staysantuy di rumah, mengabaikan beberapa panggilan yang sejak tadi mendemo-demo. Setelah pulang kantor bersama Leon, Yuki langsung bersih-bersih dan duduk ngopi di pantri bawah."Angkat tuh neng gawainya, mana tau penting!" Seru si mbok penjaga pantri."Biarin aja mbok, lagi malas lagian!" Ucap Yuki tetap meminum kopinya.

  • Love & Shit    Bagian 10

    Leon menikmati angin pantai yang dengan santainya membelai kulit nya. Semenjak tadi pagi, senyum nya tidak pernah pudar barang sedetik pun.Ia tambah mengembangkan senyumnya saat sebuah tangan mungil melingkar di pinggangnya. Ia membalik badan lalu Tersenyum manis ke arah seseorang yang memeluknya tadi.

  • Love & Shit    Bagian 9

    Ada kalanya kita bakalMerasa bahwa pelarian terbaikSaat jiwa misqueen melandaAdalah caper sama sultan***

DMCA.com Protection Status