Share

Bagian 3

Penulis: Its_k_sia
last update Terakhir Diperbarui: 2021-01-27 09:52:47


"Meski kamu berusaha menjauh, tapi itu akan berujung sia-sia. Karena meski omongan mu pahit, tapi ngangenin"

***

Ting nong Ting nong

Yuki geram, sudah lebih dari 5 kali bel nya dibunyikan dengan brutal. Tidak tau ya, kalau ini adalah me time nya seorang Yuki??

Meletakkan gelas kopi nya, lalu mulai berjalan menuju pintu lalu membukanya.

"Hai pujaan hati? Rindu sama yayang gak?"

Seketika Yuki menyesal telah membukakan pintu. Karena orang itu adalah Leon, laki-laki yang benar-benar ingin dia hindari. See? Belum di ijinkan untuk masuk saja, dia sudah main nyelonong sendiri. Dasar babi emang.

"Mau kopi bang?" Seru Yuki.

"Iya sayang, kopi nya make cinta ya. Ntar mana tau udah ada benih-benih cinta di hati kamu!"

"Gombal Tros!"

"Khusus untuk kamu, gombalan Abang gak pernah abis!" Kekeh Leon

Yuki tak berniat membalas, ia segera mengambil secangkir kopi dan memberikannya pada Leon. Saat hendak beranjak pergi, tiba-tiba tangan Leon menariknya hingga terduduk tepat di sampingnya.

Yuki melotot, dan terkejut saat Leon memeluknya erat.

"Ck, main peluk aja Lo boss. Lepas selagi gue baik!" Kesal Yuki.

"Gue sakit Yu, kepala gue pening!"

Yuki mendengkus, tapi ia juga memang merasa suhu tubuh Leon sedikit lebih panas darinya. Kan, bagaimana bisa Yuki mengusir Leon jadinya.

Yuki melepas pelukan Leon. Laki-laki itu menatapnya tidak suka. Bodo amat lah, Yuki langsung mendekatkan keningnya dengan kening Leon. Yuki merasakan laki-laki itu tegang di tempat duduknya.

Ternyata benar, Leon memang sedang demam. Yuki melepas keningnya, lalu beranjak menuju kamar meninggalkan Leon yang masih mencerna apa yang terjadi.

Yuki kembali dengan membawa termometer dan beberapa obat penurun demam. Leon masih sama saja, masih terdiam di sofa layaknya patung.

"Nafas Bos, Nafas. Ya Tuhan, jangan mati di sini!"

"Eh, iy-iya!" Ucap Leon gagap.

"Tapi tunggu dulu deh bos, kenapa Lo udah ada di sini?" Seru Yuki

"Gue sengaja flight subuh biar ketemu Ama kesayangan dong!" Seru Leon kembali menggombali Yuki.

"Tolol!" Kesal Yuki.

"Kangen Yu, ya ampun. Udah gue bela- belain flight nya subuh, trus langsung otw ke sini. Tapi gak ada kata rindu dari Lo!"

"Ngehalu aja Lo, emang Lo siapanya gue?"

"Jadi kamu minta kepastian status?? Okeh, kapan kamu bersedia aku lamar?"

"Gila!"

"Hari ini bisa ngak Yu? Biar langsung keluarga gue datang trus lamar lo!?"

"Sinting!"

"Ato- gue buat dulu benih-benih gue di dalam rahim Lo Yu?" Seru Leon mulai mesum.

"Gue potong adik Lo!"

"Ntar masa depan kita hancur Yu, tega kamu ya!"

"Bodo-amat!" Seru Yuki kesal.

"Nih termometer sama obatnya, Lu obatin sendiri. Gak mood lagi gue!" Seru Yuki sambil melemparkan kotak obatnya pada Leon!"

"Yah- Yang, tega kamu ya. Gue lagi sakit nih yang! Yang, oi sayang bebeb!!!"

Yuki menulikan telinganya, ia sibuk dengan ponselnya saat mendengar sebuah Notif yang masuk.

Agam 12

Beb? Gue depan apartemen 
Lo. Bukain pintunya dong!"

Yuki langsung beranjak menuju pintu dan benar saja, Agam sudah datang lengkap dengan kotak makanan nya.

"Ada orang ya Yu?? Cowok?" Tanya Agam saat melihat sepatu hitam yang sepertinya milik seorang laki-laki.

"Hmmm! Masuk aja!"

"Siapa nih?"

Agam mengekori Yuki yang menuju ruang tamu. Ia terkejut mendapati Big boss nya ada di sini juga. Ya elah, gagal dong rencananya mau gombal-gombalin Yuki.

***

Leon yang kabur dari hotel langsung menuju bandara. Fiks, ia benar-benar sudah rindu berat dengan pujaan hatinya. 
Ia memberikan mandat penuh pada Akmal agar tidak memberitahu pihak kementerian kalau ia duluan pulang.

Sampainya di bandara internasional Soekarno-Hatta , Leon langsung menuju rumah Yuki. Selama di perjalanan ia senyum- senyum membayangkan bagaimana nantinya ekspresi gadis itu ketika bertemu dengannya yang tiba-tiba.

Leon membunyikan bel apartemen Yuki berulang kali. Apa gadis itu masih tidur? Tapi ini sudah pukul setengah 7 pagi.

15 menit kemudian

Pintu itu terbuka, Leon langsung memamerkan senyum andalannya melihat ekspresi Yuki dan langsung masuk ke apartemennya.

Saat Yuki memberinya secangkir kopi, Tiba-tiba saja Leon menarik nya dan memeluknya. Leon tau jika Yuki berusaha melepas pelukannya. Oleh karena itu, ia beralasan sedang sakit.

And paling parah nya, Yuki percaya dan menyentuh keningnya dengan kening gadis itu. Leon memang terlalu kaget dengan gerakan tak terbaca gadis itu. Hal itu berdampak buruk pada jantung dan juga wajahnya yang ia yakin sudah memerah.

And now??

Leon menatap bengis kehadiran Agam.

"Loh bos?? Udah balek dari singapur??" Seru agam mencoba bersikap ramah meski di tatap tak bersahabat oleh sang bos.

"Ngapain Lo ke sini?" Seru Leon to the point

"Ya elah bos,emang ada tulisan dilarang berkunjung ke sini? Aneh aja Lo boss!" Seru Agam tak terima

"Ck, Gam gak usah ribut!" Seru Yuki yang sedari tadi duduk di sebelah Leon, itu juga karena permintaan leon.

"Dengar kan Lo, bebeb gue lebih belain gue daripada curut asem kayak Lo!" Seru Leon.

"Yu??" Seru Agam memelas.

"Huh, Gam gak usah dengar. Lo juga boss, obat nya udah Lo makan?" Kesal Yuki.

"Udah!" Seru Leon cuek bebek

"Istirahat aja noh, di kamar kemarin!" Ucap Yuki

"Temanin yang!"

"Mati aja Sono!"

"Ck, ngomongannya pahit tapi ngangenin deh! Ya udah, Abang tidur dulu ya yang!" Seru Leon sambil mengecup pipi Yuki lalu berlari masuk ke kamar.

Yuki mengerang kesal, lalu membanting bantal ke kepala Leon yang sekarang tertawa kegirangan.

Agam yang dari tadi menjadi penonton menatap Yuki minta penjelasan.

"Yu, jangan bilang kalian udah jadian! Trus apa maksud nya itu, kamar yang kemarin?? Huh?? Jelasin Yu!" Seru Agam.

"Kepo Lo gam, jadi gak kita pergi?" Seru Yuki mengalihkan pembicaraan.

"Stop Yu, bilang apa yang terjadi!"

Dan disinilah, Ayu mulai menceritakan perihal kamar kemarin dan kenapa Leon bisa ada di apartemen sekarang.

"Hmmm, Tuh si boss kayaknya udah budak cintanya Lo deh yu, Lo sih sok-sokan ngasih harapan!" Seru Agam setelah mendengar semua cerita Yuki.

"Ngasih harapan apa??"

"Ck, elo emang gak peka Yu. Gue aja kalo diposisi si boss bakal merasa lo ngasih harapan bego!"

"Bodo-ah!"

"Kan, dibilangin malah ngeyel Lo!"

"Ck, gue kasihan aja loh gam!"

"Tapi awal dari semuanya nanti itu, ketika Lo ikut sertakan belas kasihan! Dengar Yu, gue gak mau lagi Lo kayak dulu!"

Yuki mengehela nafas lelah, Agam memang selalu benar. Dulu, ia juga sudah memperingatkan Yuki agar tidak melibatkan belas kasihan. Namun, Yuki malah tidak mendengarnya dan berujung kesalah pahaman.

"Lo aja jadi pacar gue mau ngak Gam?" Goda Yuki.

"Amit-amit sama Lo, jijik gue!"

"Babi lah!"

"Ya iyalah, lagian gue gak mau pindah haluan lagi!"

"Jadi? Lo udah fiks sama tuh tunangan Lo?"

"Ck, kalo gue gak terlanjur ngerusak dia sih mana mau gue!"

Yuki melotot, apa maksudnya coba?? Dasar Human.

"Yang duluan dia atau Lo sih gam?" Seru Yuki penuh selidik.

"Ck, Lo kan tau gue ilfell sama dia. But sialnya, kemarin bokap gue jebak gue. Bokap nyuruh kami tinggal satu apartemen, and ternyata bokap udah ngasih perangsang ke minuman gue. Ya udah deh, gue kemarin udah tegang banget. Malah dia make acara make baju seksi lagi, ya terlanjur lah. Lagian dia terima-terima aja kemarin waktu gue ena- ena sama dia!"

Fuck

Yuki berucap lalu membanting kepala Agam dengan sofa lalu beranjak dari duduknya. Bagaimana dengan mudahnya Agam menceritakan hal sevulgar itu padanya??

Sial emang, dasar laknat.

***TBC***

Bab terkait

  • Love & Shit    Bagian 4

    "Oi Yu, dipanggil big bos Lo !"Datang-datang ke ruangannya ,Agam sudah membawa berita tidak mengenakkan pagi ini."Ngapain Gam? Perasaan gue baru aja dari Sono!" Kesal Yuki.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 5

    "gimana dok?" Seru Leon setelah dokter yang memeriksa Yuki kembali dari ruangan."Anda siapa nya kalau boleh tau, ini masalah yang serius!""S-saya calon suami nya dok!" Ucap Leon mantap membuat Frans, bagas, Karin berserta Agam yang juga pada datang saling pandang, tapi mereka tak berani memban

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 6

    Yuki bangun, melirik jamBakkeryang sudah menunjukkan pukul 06.45. Allamak, Yuki langsung melompat dari tempat tidurnya.Fiks,dia bakal telat kali ini.Yuki langsung mandi, berpakaian rapi lalu mengambil tas nya. Ia segera keluar dari kamarnya sebelum,

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 7

    Yuki menatap Leon yang berada di hadapannya. Laki-laki itu masih saja melamun, tidak memakan makanannya.Setelah mengiyakan ajakan Leon untuk makan,di sinilah mereka sekarang. Di ruang kerja milik Leon."Kenapa hmm??" Ucap Yuki lembut.Leon menatap nya

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 8

    "Ck, paan sih Lo? Minggir dikit!"Frans terkekeh melihat pemandangan di depannya. Ia akui juga Leon itu tipe lelaki yang akan melakukan segala cara demi mencari perhatian Yuki."Gak ahh, kan yang nahan gue buat gak nonjok tuh curut kan elo!" Ucap Leon menunj

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 9

    Ada kalanya kita bakalMerasa bahwa pelarian terbaikSaat jiwa misqueen melandaAdalah caper sama sultan***

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 10

    Leon menikmati angin pantai yang dengan santainya membelai kulit nya. Semenjak tadi pagi, senyum nya tidak pernah pudar barang sedetik pun.Ia tambah mengembangkan senyumnya saat sebuah tangan mungil melingkar di pinggangnya. Ia membalik badan lalu Tersenyum manis ke arah seseorang yang memeluknya tadi.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-27
  • Love & Shit    Bagian 11

    Staysantuy di rumah, mengabaikan beberapa panggilan yang sejak tadi mendemo-demo. Setelah pulang kantor bersama Leon, Yuki langsung bersih-bersih dan duduk ngopi di pantri bawah."Angkat tuh neng gawainya, mana tau penting!" Seru si mbok penjaga pantri."Biarin aja mbok, lagi malas lagian!" Ucap Yuki tetap meminum kopinya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-27

Bab terbaru

  • Love & Shit    Bagian 17 || Tunangan (?)||

    "Jadi Yuki itu!" Seru Nauval sengaja memotong"Tunangan gue!" Sambungnya, melirik Yuki yang juga melihatnya.What?? Apa?? Semua hampir menyerukan demikian. Lalu Karin, Bagas dan Agam melirik Leon. Wajah nya benar-benar pias.Tapi belum juga 5 menitNauval dan Yuki ngakak."Astagah bang, muka Leon anjir!" Kekeh Yuki."Laki Lo!" Kekeh Nauval masih tertawa."Ehe asu, laki gue dari mananya?""Udah deh, gue gak mau brantam, apalagi ini kita baru bisa ketemu lagi. Gue aja dah senang yu!" Seru Nauval sambil memeluk kembarannya nya itu penuh sayang.Ohh, kembarannya nya toh ternyata, tapi tunggu dulu."Apaan ini? Nauval Abang Lo atau siapa sih?? Gaje banget tau ngak??" Kesal Leon.Ia berdiri, lalu menarik Yuki.Nauval ngakak lagi."Jadi, Yuki itu kembaran gue. Cuman gue duluan lahir dari dia. Trus, semenjak kecil. Gue udah tinggal di Bali ini sama nenek gue!" Seru Nauval melihat Yuki yang mengan

  • Love & Shit    Bagian 16

    Sampai di Bali, semuanya langsungcek-inhotel. Yuki dan Leon datang belakangan. Mereka masih asik berbincang bersama dengan para petinggi menteri yang lain.Leon nampak sangat posesif pada Yuki. Terlebih ketika melihat dengan jelas, tatapan tertarik dari petinggi kementrian Bali. Leon mendengkus keras, ia membenci pria yang tertarik dengan Yuki."Ahh, perkenalan dulu nih. Gue Nauval!""Leon, dan dia Yuki calon ibu dari anak-anak gue!"

  • Love & Shit    Bagian 15

    Bagas, Agam dan karin. Ketiga bawahan Yuki itu menatap sang bos dengan curiga. Apa-apaan ini?? Kenapa sekarang, sang big boss aka Leon berada di ruangan mereka?? Dan parahnya, sedang bermanja-manja dengan Yuki.Tidak sadar usiaapa?? Seperti ABG yang baru kenal dengan cinta saja.Penampilan Leon juga tidak seburuk beberapa hari yang lalu. Tidak marah-marah, tidak ada karyawan yang kena pecat. Malah, sang bigboss selalu memamerkan senyumnya sedari tadi. Ya, meski senyumnya hanya ditujukan pada Yuki seorang. Namun, hal itu sukses membuat semua karyawan nya wanti-wanti. Jika tidak sedang marah-marah, masalah senyum-senyum pun bisa m

  • Love & Shit    Bagian 14

    "Ya elah bang, ngapain sih Lo Dateng kesini?""Emang gak bisa? Sama Abang kandung sendiri Lo kayak gini! Gue santet juga Lo!""Tega Lo nyantet gue bang??"Bodo-ah, minggir deh, gue mau tidur!"Silvia, adik satu-satunya Leon menatap bengis ke arah Leon. Sudah datang tiba-tiba, main nyelonong tidur di kamarnya lagi. Kalau sudah seperti ini, kesimpul

  • Love & Shit    Bagian 13

    "Ada apa?" Seru Yuki To the point setelah merasa tempatnya cukup aman."Buru-buru banget ya Yu?" Tanya Dani seperti kecewa dengan jawaban Yuki."Iya!""Aduh gimana ya, gue bingung mau mulai dari mana!""Kayaknya gak serumit soal olimpiade fisika kan?" Seru Yuki datar.

  • Love & Shit    Bagian 12

    "kenapa gak kasih tau gue kalo Lo masuk Harvard?" Seru Leon setelah mereka sampai di apartemen gadis itu."Niat nya mau ngasih tau, tapi ketunda!" Seru Yuki jutek."Astagah Yu, kita serumah, satu atap! Sesusah itu buat ngomong sama gue?"Yuki menghela nafas nya malas, ia malas berdebat dengan Leon."Jawab yu, jawab, jadi Lo nganggap gue apa sih se

  • Love & Shit    Bagian 11

    Staysantuy di rumah, mengabaikan beberapa panggilan yang sejak tadi mendemo-demo. Setelah pulang kantor bersama Leon, Yuki langsung bersih-bersih dan duduk ngopi di pantri bawah."Angkat tuh neng gawainya, mana tau penting!" Seru si mbok penjaga pantri."Biarin aja mbok, lagi malas lagian!" Ucap Yuki tetap meminum kopinya.

  • Love & Shit    Bagian 10

    Leon menikmati angin pantai yang dengan santainya membelai kulit nya. Semenjak tadi pagi, senyum nya tidak pernah pudar barang sedetik pun.Ia tambah mengembangkan senyumnya saat sebuah tangan mungil melingkar di pinggangnya. Ia membalik badan lalu Tersenyum manis ke arah seseorang yang memeluknya tadi.

  • Love & Shit    Bagian 9

    Ada kalanya kita bakalMerasa bahwa pelarian terbaikSaat jiwa misqueen melandaAdalah caper sama sultan***

DMCA.com Protection Status