Xavier menangkup wajah Quinn pada telapak tangannya yang besar. Menahan wajahnya untuk memperdalam ciuman yang mereka bagi. Quinn mengalungkan lengannya di leher sang pria, dengan sangat kikuk mengikuti setiap ciuman yang suaminya berikan. Hari ini ia dengan percaya diri memanggil Xavier sebagai suaminya. Itu adalah ciuman yang lembut nan pelan serta hangat. Bersatu untuk mengutaran perasaan masing-masing, membuat Quinn merasakan perasaan menggelitik di perutnya, ia mengeratkan rengkuhan di leher sang jendral. Wajah mereka terpisah, dua mata dengan warna yang berbeda hanyut dalam keindahan masing-masing, dari dekat, Quinn meneliti setiap lekuk wajah Xavier. Ada banyak perasaan yang tidak dapat diucapkan oleh kata-kata, apalagi ketika Xavier menemukan jika dirinya sudah menumbuhkan rasa yang sangat besar untuk Quinn, kepada wanita yang selalu memasang dinding tinggi diantaranya, hingga tidak ada yang bisa mendekatinya. Seorang wanita yang sangat kuat, setelah mengalami banyak hal y
Tidak seperti perjalanan ketika menuju Beast Planet bersama kapal luar angkasa dan anggota Sky Eagle Legion yang tenang, perjalanan kembali ke Soul Planet yang hanya bersama dengan jenderal Xavier Knox adalah perjalanan terburu-buru yang jauh dari kesan santai. Xavier tidak ragu membawa kapal itu melewati jump berkali-kali, melaju dengan cepat di antara angkasa yang gelap. Entah beberapa lama perjalanan yang mereka lakukan dari panet KL-O1, akhirnya, Quinn dan Xavier sampai di planet mereka tanpa gangguan. Xavier mencoba menghubungi pusat militer, "Markas, apa kalian mendengarku?" sang jenderal sudah memastikan jika alat komunikasi pesawat itu masih bisa untuk digunakan, hanya saja masih memerlukan berkali-kali panggilan agar bisa terhubung. "Jenderal?" tanya suara dibalik panggilan. "Ya, ini aku." Suara penuh semangat terdengar dari sisi lain paggilan, "jenderal! Kau kembali. Tunggu, aku harus memastikan anda bisa mendarat dengan selamat." Suara di balik panggilan tidak familiar u
"Pastikan seluruh tamu yang hadir malam ini selamat." Darian bersama dengan Andrian beserta beberapa prajurit dengan cepat mengevakuasi para tamu yang menghadiri pesta penutupan pemilihan jenderal Xavier Knox yang terkenal. "Kenapa markas tidak memberikan peringatan terlebih dahulu? Apa kita kecolongan?" ujar Darian pada dirinya sendiri, begegas untuk menyuruh semua prajurit yang sedang siaga untuk datang ke kediaman keluarga Knox. ia juga harus memastikan mecha milik Andrian dan Xavier siap untuk digunakan sekarang juga. Di tengah hiruk pikuk dan keramaian Lizard dimana-mana, pria yang merupakan asisten pribadi jenderal Xaveir itu juga membunuh beberapa Lizard yang terlalu dekat dengan para tamu. Rumah kelaurga Knox sangat aman, selama para tamu mengikuti instruksi dengan baik, maka tidak akan ada korban jiwa. Hologramnya berbunyi, wajah salah satu prajurit yang bertugas di markas langsung muncul dari hologram itu. "Kirim pasukan ke sini, dan siapkan mecha milik jenderal, jenderal
Quinn Flos— yang sekarang telah menjadi bagian dari keluarga Knox turun dari spacecar di depan gerbang istana Crescere yang megah. Bersama jenderal Xavier Knox, sang pelindung Soul Planet, ia berdiri di tempat yang belum eprnah ia kunjungi seumur hidupnya. Semenjak pemerintahan Ratu Luxiana, istana tertutup untuk khalayak. Selain keluarga kerajaan, dan mereka yang mendapatkan ijin, tidak ada yang diperbolehkan untuk masuk ke dalam istana.Dua orang penjaga di depan gerbang menghentikan langkah mereka untuk masuk, Xavier memutar bola matanya dan Quinn sekarang tahu, bahkan untuk seorang jenderalpun tidak bisa masuk ke dalam istana menemui sang raja sesuakanya."Aku ingin bertemu dengan Raja Daniel III. Katakan, jenderal Xavier ingin bertemu dengannya." dua orang penjaga itu tidak memiliki perubahan wajah yang berarti, keduanya seperti robot ketika menyampaikan permintaannya melalui hologram."Biarkan dia masuk." suara itu bukan milik sang raja, melainkan sebuah suara seorang pria yang
Mata yang terkejut menjadi mata yang suram dan gelap. Tanpa peduli dengan luka dan rasa sakit yang ia rasakan, Xavier yakin bahwa pria tua yang selalu bersama Daniel III bukanlah orang biasa— atau bukan makhluk biasa."Tetapi mengapa...?" di belakang, Quinn bertanya, tubuhnya bergetar sedangkan tangannya terkepal dengan erat di sisi tubuhnya."Apa yang bisa aku lakukan? Tempat ini sejak awal memang bukan milikku, maka aku akan melakukan apapun untuk mempertahankannya. Sejak awal Liliy of the Valley hanyalah sebagai penjaga Sacret Tree, tidak ada peraturan yang mengatakan kalian adalah orang yang menduduki tahta raja. Itu yang ibuku katakan, dan melenyapkan semua keturunan Lily of the Valley yang tersisa. Termasuk ibumu, termasuk dirimu.""Sebagai tambahan, kami memanggil mereka yang memiliki tanda penjaga Sacret Tree sebagai Lily of the Valley." Dengan pelayan setianya yang berdiri di hadapannya sebagai pelindung, Daniel III tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Berkata tanpa jika sa
Sambil tertawa mencemooh, Raru Triana berkata, "Hah, apa kau pikir aku akan memberikan planet ini kepadamu begitu saja jika kau memintanya?" pria tua misterius mungkin terlihat sangat mengerikan dengan auranya yang sangat mencekam. Akan tetapi, dia juga tidak akan duduk diam mendengarkan permintaan bodoh dari pria tua itu."Aku ingin membuat perjanjian dengan mu, yang mulia Ratu. Kesetiaan yang aku berikan tidak akan terbatas, apapun itu, aku akan melakukan apapun yang kau mau. Aku menginginkan Soul Planet sebagai rumah bagi kaumku.""Seperti yang aku katakan, selama aku masih hidup, kau tidak akan bisa mendapatkan apapun." Triana mengibaskan tangannya, berpikir jika orang bodoh di hadapannya tidak berhenti berbicara omong kosong."Aku tidak akan merebut Soul Planet seperti yang anda pikirkan. Aku akan menunggu hingga raja ataupun ratu di masa depan menyerahkan Soul Planet dengan sendirinya."Triana yang arogan bangkit dari duduknya, meninggalkan kursi singgasananya yang berwarna emas
"Sayang sekali, ketidak pedulian ibuku yang gila membuatmu masih selamat. Tetapi tidak apa, setidaknya kau masih bisa melihat Sacret Tree yang agung untuk terakhir kali dan menangisi dirimu sendiri yang tidak bisa melakukan apapun ketika seluruh isi Soul Planet hancur." Daniel III berbicara dengan dirinya sendiri, di antara gumamannya, ada tawa yang terdengar."Apa kau bisa membanggakan dirimu sendiri yang bekerja sama dengan musuh untuk menghentikan ku?" Xavier menarik pedang yang telah melukai tubuh pelayan Daniel III yang tidak bereskpresi. Ia melihat tetesan darah mengalir dari pedangnya, namun tidak dari tubuh pria itu. "Harus aku akui, kau adalah orang yang sangat menyebalkan dan sulit untuk disingkirkan. Aku mulai jengah dengan dirimu yang, setelah semua yang terjadi, kau masih bisa selamat." Daniel III keluar dari persembunyian di belakang sang pelayan, ia meletakan tangannya di bahu pria tua itu."Hari yang kalian nanti akhirnya datang. Aku, dengan darah peri pohon yang meng
"Oh, aku menemukannnya. Penjaga Sacret Tree. Dia benar-benar ada." sebuah suara tiba-tiba saja muncul dari arah belakang tubuhnya. Dan dalam sekejap, tubuhnya sudah terseret diikuti dengan rasa sakit di tangan dan kepalanya. Ia terjatuh dengan tangan yang menopang tubuhnya. Sebuah tangan yang kasar menggenggam wajahnya, memaksanya untuk mendongak."Oh... kau benar. Dia cacat. pantas saja, ketika Yang Mulia Kaisar tahu masih ada Lily of the Valley yang tersisa dia tidak begitu peduli. Dengan si bodoh Daniel yang bersedia mengorbankan dirinya sendiri, dan Lily of the Valley yang tersisa adalah seorang bunga yang cacat, tidak akan ada gangguan." di hadapannya. Seorang wanita yang menggunakan pakaian serba hitam dan memiliki mata semerah darah memberinya tatapan yang rendah. Wajah itu sangat asing, tetapi auranya begitu familiar. Aura yang sama dengan si pria tua, beserta orang yang mengejarnya di Beast Planet."Kakak benar. Wanita ini tidak akan bisa menyelamatkan Sacret Tree. Sia-sia ke
Hari itu, cuaca sangat cerah di Soul Planet. Di salah satu kediaman rumah keluarga bangsawan paling berpengaruh di kerajaan Crescere, para nyonya rumah itu tengah asik dengan kegiatan mereka— merangkai bunga. Pagi itu Quinn tidak perlu ke istana, apalagi semalam ia juga menginap di rumah Knox dan berencana untuk kembali ke istana sesudah jam makan siang. Seperti biasa, orang yang sangat senang merangkai bunga adalah ibu mertuanya— nyonya Lian Reigna Knox, sedangkan sang nenek lebih suka duduk meluruskan kakinya seraya menikmati teh hangat hasil racikan Quinn yang lain. Sang nenek tidak pernah berhenti untuk takjub, selalu saja ada inovasi terbaru dari Quinn dalam merangkai tehnya. Tidak ubahnya dengan pagi ini, wajah sang nenek langsung dipenuhi oleh senyuman kepuasan. "Betapa senangnya hari ini, cucu menantuku akhirnya berkunjung dan menghabiskan paginya di sini setelah sekian lama. Ah... maafkan aku Yang Mulia, tentu saja aku masih memperhatikan manner ku karena saat ini kau bukan
"Tidak, aku menolak. Perjalan kali ini aku bisa pergi dengan prajurit Syra atau Lucas dan Oliver, sedangkan untukmu sendiri, aku melarangmu untuk melakukan perjalanan jauh serta melarangmu untuk keluar dari planet ini, jenderal." ruangan itu terasa sangat mencekam dan tegang dari yang mereka duga. Tidak ada yang menyangka jika dua orang ini, baik Yang Mulia Ratu ataupun Jenderal Xavier sama-sama keras kepala. Apa mereka selalu bertengkar seperti ini setiap hari di rumah? Andrian menyenggol bahu saudara kembarnya dengan sikunya, ia memberi kode agar Darian mau angkat bicara dan mengentikan perdebatan mereka berdua yang sudah berlangsung lebih dari lima belas menit. Jika dibiarkan seperti ini, pekerjaan mereka bisa tertunda. "Tetapi Yang Mulia, perjalanan ke luar angkasa adalah perjalanan yang cukup berbahaya, sudah menjadi tugasku untuk melindungi anda sebagai jenderal kerajaan ini. Maka dari itu, anda harus berangkat ke Soul Planet bersama ku." Xavier, yang baru saja terbangun setel
Xavier di rawat di rumah keluarga Knox, selain agar nyonya beserta keluarga sang jenderal bisa mengawasi perkembangan kesehatannya, hal ini juga lebih aman daripada di rawat di rumah sakit umum maupun rumah sakit militer. Tidak ada yang bisa menjamin jika tidak ada yang ingin melukai sang jenderal. Hanya karena Dark Dragon sudah tidak ada, bukan berarti menghilangkan orang yang tidak menyukai mereka. Xavier tetap merupakan jenderal Soul Planet yang memiliki musuh di mana-mana. Sesampainya di depan gerbang rumah keluarga Knox, Zachary langsung bergegas masuk, meninggalkan Quinn yang mengingatkan sang anak dari belakang, "Zach, hati-hati!" ia tahu bahwa putranya tidak anak-anak tiga tahun lagi, Zachary sudah berusia tujuh tahun, dia sudah pergi ke sekolah bersama Shania— putri mendiang Raja Daniel III serta sudah menjadi kakak bagi untuk Freminete Black— putra dari Darian dan Seeli. Mungkin kelak setelah Flower milik putranya mekar, ia akan tetap menganggap Zachary adalah anak kecil.
"Kakek Edmund dan kakek besar pergi begitu saja meninggalkan aku bermain bersama Shania. Dia itu perempuan, dia mengajakku bermain boneka bersamanya." "Zach!" di belakang, Darian tengah berlari mengejar Zachary yang bergelayut di kaki sang ibu. "Yang Mulia! Maaf aku tidak bisa menahan tuan muda Zach yang ingin bertemu dengan anda." Darian nampak terengah-engah, entah dari mana pria itu mengejar Zachary. "Tidak apa. Maaf sudah meerepotkanmu, kepala Darian." Darian mengangguk, sudah lega karena anak tujuh tahun yang super aktif itu bertemu sang ibu dan tidak berlarian ke sana-kemari. Bisa buruk jika ia kehilangan putra dari Yang Mulia ratu! "Kalau begitu, aku pergi dulu." "Ya, silahkan." Setelah Darian pergi, Quinn memberi tatapan penuh tanya kepada sang putra, Zachary yang masih berusia tujuh tahun itu mengembungkan pipinya, mata hitamnya memelas, sedangkan bibirnya maju beberapa senti. "Aku masih tidak terima ibu tidak memperbolehkan ku untuk ikut ke upacara pernikahan bibi Youna
Tepukan tangan bergema di taman yang ada di belakang istana Crecere. Hari ini, halaman belakang itu di hiasi oleh dekorasi yang di dominasi dengan warna putih dan Scarlett sebagai perayaan pernikahan dari seorang dokter di rumah sakit militer dan seorang prajurti wanita yang tergabung dalam pasukan elit Sky Eagle Legion. Youna Scarlett terlihat sangat cantik dalam balutan gaun putihnya, berdiri bersama sang suami di hadapan Sacret Tree yang berdiri kokoh melindungi Soul Planet. Setelah tujuh tahun berlalu, akhirnya Youna memutuskan untuk menerima lamaran dari dokter yang merawatnya ketika di rumah sakit. Sejak penyerangan Dark Dragon tujuh tahun lalu, Youna mendapatkan luka yang cukup serius dan harus di rawat beberapa bulan di rumah sakit. Di sanalah mereka bertemu. Sebenarnya sang dokter sudah lama ingin menikahi Youna, namun wanita itu memerlukan waktu yang lama untuk menata kembali hati dan pikirannya. Berkat ke sabaran sang dokter, akhirnya Youna menerima lamaran itu dan menikah
Ia melihat seluruh kenangan yang tersimpan di dalam Sacret Tree berputar di kepalanya. Di mulai dari pohon kecil di tempat nan gersang, perlahan-lahan tumbuh besar hingga tempat yang tandus berubah menjadi ladang hijau yang subur. Lily of the Valley yang tumbuh mengelilinginya, dan para peri pohon yang hidup dari Sacret Tree. Perlahan-lahan, pohon itu tumbuh semakin besar dan dihuni oleh tumbuhan dan hewan-hewan. Lalu masa ketika para manusia datang, menyentuhkan tangan mereka pada Sacret Tree. Lambat laun, para peri pohon menyambut uluran tangan para manusia, era Soul People pun di mulai. Raja pertama, raja dan ratu selanjutnya. Soul Planet yang semula hanyalah sebuah tempat yang sunyi, perlahan berubah menjadi kota modern yang ramai. Hutan-hutan hijau berganti dengan gedung-gedung tinggi, padang rumput berubah menjadi taman atau rumah-rumah. Semua baik-baik saja hingga Raja Daniel pertama menumpahkan darah saudaranya sendiri, menghilangkan cahaya di setiap daun Sacret Tree yang ber
Quinn membuka matanya yang tertutup dengan rapat, pemandangan di depannya bukan lagi halaman belakang istana yang berantakan, efek dari pertarungan. Ia sekarang berdiri di atas akar raksasa, di kelilingi oleh kolam yang seeprti kaca, memantulkan cahaya. Di depannya, sebuah pohon berdiri dengan kokoh. Betapa cantiknya pohon itu, berwarna perak yang bercahaya berkilauan. Ia terjebak di sebuah tempat yang tidak ia ketahui, ia menatap jauh pada langit di atasnya, namun pandangannya tertutupi oleh daun perak yang seperti menyelimuti seluruh langit. Tidak mengindahkan rasa penasaran yang tengah ia rasakan, Quinn Flos melangkah maju, berjalan di atas akar-akar raksasa perak yang meninggalkan jejak berkilau saat ia lewati. Sangat indah dan mengagumkan. Ia sampai di depan pohon, menatap batangnya yang juga berwarna perak berkilau. Di sekitar pohon itu, tanaman Lily of the Valley mengelilinginya. Quinn ingin mengambil bunga itu, namun ia urungakan dan hanya menyentuhkan ujung jemarinya pada L
Di taman belakang istana Crescere, tempat Sacret Tree tumbuh dan menjadi pusat dari Soul Planet, pertarungan antara dua orang Dark Dragon dan seorang prajurit Sky Eagle Legion beserta Lily of the Valley, pelindung dari Sacret Tree itu sendiri berlangsung sangat sengit dan menegangkan. Musuh mereka tidak mau kalah, belum lagi mereka juga memiliki banyak tipuan di balik lengan baju mereka. Youna tidak segan-degan melemparkan sebuah bom asap ke arah musuh, menyebabkan seluruh asap dimana-mana yang membatasi penglihatan. Di sebelahanya, Quinn dengan peluh yang membasahi pelipisnya, mengusap luka di pipinya, mata terang milik Quinn terlihat sangat dingin, seperti seekor serigala yang kelaparan. Antara merinding dan bingung, Youna harus mengakui jika Quinn yang bersamanya sekarang tidak terlihat seperti Quinn yang terlihat sangat lemah beberapa saat yang lalu. Gerakan wanita itu sangat lincah dan efektif, dengan mudah ia membaca gerakan musuh, menyerang hingga membuat pihak musuh terkejut
Xavier berlari meninggalkan ruangan yang sudah hancur tidak berbentuk karena pertarungan yang terjadi. Ukuran tidak pernah menjadi masalah ketika Xavier berhadapan dengan monter itu. Sulur-sulur panjang Blood Vine terarah ke arahnya, berusaha menangkapnya, akan tetapi dengan sekali ayunan, ia memotong sulur-sulur tanamann itu dengan mudah. Daun yang berjatuhan kemudian menjadi layu dan berubah menjadi genangan darah di lantai. Dinding kaca yang memperlihatkan keadaan di luar anggaksa sana, posisi pesawat induk Dark Dragon sudah menjauhi Soul Planet, jika ledakan besar terjadi, maka tidak akan memberikan dampak buruk pada Soul Planet. Dari markas, Darian hanya perlu menunggu arahan darinya dan mereka bisa menghancurkan pesawat ini sesuai rencana. Satu pedang milik sang jendral berubah menjadi dua bilah pedang, menyerang musuh dari kedua arah. Moster itu memuntahkan cairan lendir yang menghancurakn besi hanya dengan satu semburan kecil. Makhluk ini juga terlihat seperti Lizard dengan