"Sayang sekali, ketidak pedulian ibuku yang gila membuatmu masih selamat. Tetapi tidak apa, setidaknya kau masih bisa melihat Sacret Tree yang agung untuk terakhir kali dan menangisi dirimu sendiri yang tidak bisa melakukan apapun ketika seluruh isi Soul Planet hancur." Daniel III berbicara dengan dirinya sendiri, di antara gumamannya, ada tawa yang terdengar."Apa kau bisa membanggakan dirimu sendiri yang bekerja sama dengan musuh untuk menghentikan ku?" Xavier menarik pedang yang telah melukai tubuh pelayan Daniel III yang tidak bereskpresi. Ia melihat tetesan darah mengalir dari pedangnya, namun tidak dari tubuh pria itu. "Harus aku akui, kau adalah orang yang sangat menyebalkan dan sulit untuk disingkirkan. Aku mulai jengah dengan dirimu yang, setelah semua yang terjadi, kau masih bisa selamat." Daniel III keluar dari persembunyian di belakang sang pelayan, ia meletakan tangannya di bahu pria tua itu."Hari yang kalian nanti akhirnya datang. Aku, dengan darah peri pohon yang meng
"Oh, aku menemukannnya. Penjaga Sacret Tree. Dia benar-benar ada." sebuah suara tiba-tiba saja muncul dari arah belakang tubuhnya. Dan dalam sekejap, tubuhnya sudah terseret diikuti dengan rasa sakit di tangan dan kepalanya. Ia terjatuh dengan tangan yang menopang tubuhnya. Sebuah tangan yang kasar menggenggam wajahnya, memaksanya untuk mendongak."Oh... kau benar. Dia cacat. pantas saja, ketika Yang Mulia Kaisar tahu masih ada Lily of the Valley yang tersisa dia tidak begitu peduli. Dengan si bodoh Daniel yang bersedia mengorbankan dirinya sendiri, dan Lily of the Valley yang tersisa adalah seorang bunga yang cacat, tidak akan ada gangguan." di hadapannya. Seorang wanita yang menggunakan pakaian serba hitam dan memiliki mata semerah darah memberinya tatapan yang rendah. Wajah itu sangat asing, tetapi auranya begitu familiar. Aura yang sama dengan si pria tua, beserta orang yang mengejarnya di Beast Planet."Kakak benar. Wanita ini tidak akan bisa menyelamatkan Sacret Tree. Sia-sia ke
Dari markas militer kerajaan Crescere, pasukan elit Eagle Sky Legion bersama mecha mereka mendekat ke arah kapal induk yang memasuki atmosfer Soul Planet, Jenderal Xavier Knox memimpin di barisan paling depan, dengan mechanya yang gagah. "Jenderal aku menemukan titik lemah kapal induk." mereka saling berkomunikasi. "Tembak." pertama, mereka akan melemahkan kapal induk, dan membawanya ke luar atmosfer Soul Planet hingga bisa di hancurkan di angkasa luar. Untuk itu, dengan tugas yang jauh lebih berbahaya, Eagle Sky Legion yang menjalani tugas ini. 'Duarr' Tembakan di lancarkan, dan mematikan salah satu mesin kapal induk itu. "Jenderal, apa kau melihatnya? Itu adalah tembakan yang bagus." suara ceria milik Geon terdengar dari alat komunikasi. Anggota pasukannya yang satu itu selalu memiliki semangat yang lebih tinggi dari yang lain, padahal ia masih tergeletak tidak sadar beberapa hari yang lalu, dan sekarang Geon malah ikut ke dalam misi penyerangan. "Jenderal, mereka mengejar." Se
"Sampai kapan kau akan duduk di sana?" Youna Scarlett melihat Quinn yang masih terduduk di tanah dari sudut matanya. Tidak lupa dengan nada suaranya yang tidak berusaha menyembunyikan rasa tidak sukanya kepada Quinn. Walaupun begitu, salah satu pasukan elit Eagle Sky Legion itu masih menjulurkan tangannya untuk membantu Quinn berdiri. "Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak datang?" lanjut Youna yang matanya tidak lepas dari dua orang musuh yang masih terkejut dengan serangan tiba-tiba yang menghantam mereka.Quinn melihat Youna seperti sedang melihat makhluk tidak kasat mata, alisnya terangkat dan keningnya berkerut, "apa yang kau lakukan di sini?" tanya Quinn."Apa yang aku lakukan di sini? Tentu saja bertugas." jawab Youna yang dimana senjata miliknya sudah aktif kembali untuk menyerang musuh yang terus bergerak untuk mendekat ke arah mereka."Apa Xavier yang memintamu untuk kemari?" tebak Quinn. Sang suami mengatakan akan mengirim seseorang untuk melindunginya, tetapi ia tidak m
"Kapal ini sudah di lumpuhkan, aku berharap Lucas segera menemukan ruang kendali dan membawa planet ini menjauh dari area Soul Planet." dengan kondisi yang sudah dilumpuhkan, para Dark Dragon masih terus menerus datang untuk menyerbu Soul Planet. Itu pun belum semua sebab sekarang musuh juga mulai mengantisipasi dengan penyusup yang masuk ke dalam kapal secara sembunyi-sembunyi. Dari luar, kapal induk Dark Dragon sudah terlihat sangat besar, ketika masuk, mereka seperti di hadapi oleh labirin-labirin yang membingungkan. Setahunya, Dark Dragon tidak memiliki tempat tetap untuk tinggal. Mereka bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu galaxy ke galaxy yang lainnya dengan kapal induk mereka. Tidak jarang terdengar kabar kapal Dark Dragon berhenti di suatu tempat dan melakukan kekacauan di sana, maka dari itu, dulu, ketika hampir mendekati Soul Planet, Xavier beserta Sky Eagle Legion melakukan penyerangan pada kapal Dark Dragon. Hari itu mereka bertemu dengan sebuah kapal
Baik Xavier maupun Andrian terjatuh di dalam ruangan yang sangat gelap. Xavier berdiri dengan tegak, menajamkan inderanya yang lain ketika matanya tidak bisa melihat apapun di dalam ruangan tanpa cahaya. "Aku mendengar sesuatu." bisik Andrian di depannya. Bunyi memekakkan memaksa mereka untuk menutup telinga dengan rapat. Diikuti dengan suara derit yang begitu nyaring. Andrian terjatuh dan suaranya tenggelam dengan cepat, menyisakan Xaveir di dalam ruangan nan gelap itu. Xavier yakin Andrian akan baik-baik saja dan fokus pada musuh yang menunggunya di depan sana. Ya, firasatnya mengatakan bahwa semua ini bukan sebuah kebetulan, seseorang sengaja memisahkannya dengan Andrian dan membawanya ke tempat ini. Secara tiba-tiba, lampu menyala, memberikan penerangan lagi setelah kegelapan, Xavier myipitkan matanya karena cahaya itu terlalu terang. Lampu itu masih terus hidup dari tempatnya berdiri hingga ke ujung lorong yang juga menjadi terang, seolah menyuruhnya untuk segera bergerak dan
Pertarungan yang lebih sengit berlangsung dengan sangat intens. Pria tua yang selama ini tidak pernah memperlihatkan emosi atau perubahan dari wajahnya, sekarang selalu tersenyum dengan ekspresi yang mengerikan. Bersamaan dengan kedua matanya yang terlihat melotot, Xavier juga bisa merasakan kekuatan besar mengalir dari pria tua itu. Dia tidak peduli akan menghancurkan seluruh ruangan, sekarang yang ia inginkan adalah menghabisi Xavier yang tanpa kesulitan menahan setiap serangan yang ia berikan. Mengimbangi kemampuan dan kekuatan musuh, Xavier memperlihatkan kemampuanya sebagai jenderal terbaik di Galaxy Maxima. Ia melompat, menyerang dan bertahan tanpa kesulitan, dengan mata yang terus fokus kepada setiap gerakan musuh. Jenderal Xavier mengangkat pedanganya untuk menahan serangan musuh, berputar dengan gerakan yang sangat lincah, dengan gerakan yang sangat lembut namun kuat, ia memberikan pukulan yang amat keras ke arah tengkuk si pria tua. Pria tua itu terlempar dan menghantam aq
Xavier berlari meninggalkan ruangan yang sudah hancur tidak berbentuk karena pertarungan yang terjadi. Ukuran tidak pernah menjadi masalah ketika Xavier berhadapan dengan monter itu. Sulur-sulur panjang Blood Vine terarah ke arahnya, berusaha menangkapnya, akan tetapi dengan sekali ayunan, ia memotong sulur-sulur tanamann itu dengan mudah. Daun yang berjatuhan kemudian menjadi layu dan berubah menjadi genangan darah di lantai. Dinding kaca yang memperlihatkan keadaan di luar anggaksa sana, posisi pesawat induk Dark Dragon sudah menjauhi Soul Planet, jika ledakan besar terjadi, maka tidak akan memberikan dampak buruk pada Soul Planet. Dari markas, Darian hanya perlu menunggu arahan darinya dan mereka bisa menghancurkan pesawat ini sesuai rencana. Satu pedang milik sang jendral berubah menjadi dua bilah pedang, menyerang musuh dari kedua arah. Moster itu memuntahkan cairan lendir yang menghancurakn besi hanya dengan satu semburan kecil. Makhluk ini juga terlihat seperti Lizard dengan