"Oh, aku menemukannnya. Penjaga Sacret Tree. Dia benar-benar ada." sebuah suara tiba-tiba saja muncul dari arah belakang tubuhnya. Dan dalam sekejap, tubuhnya sudah terseret diikuti dengan rasa sakit di tangan dan kepalanya. Ia terjatuh dengan tangan yang menopang tubuhnya. Sebuah tangan yang kasar menggenggam wajahnya, memaksanya untuk mendongak."Oh... kau benar. Dia cacat. pantas saja, ketika Yang Mulia Kaisar tahu masih ada Lily of the Valley yang tersisa dia tidak begitu peduli. Dengan si bodoh Daniel yang bersedia mengorbankan dirinya sendiri, dan Lily of the Valley yang tersisa adalah seorang bunga yang cacat, tidak akan ada gangguan." di hadapannya. Seorang wanita yang menggunakan pakaian serba hitam dan memiliki mata semerah darah memberinya tatapan yang rendah. Wajah itu sangat asing, tetapi auranya begitu familiar. Aura yang sama dengan si pria tua, beserta orang yang mengejarnya di Beast Planet."Kakak benar. Wanita ini tidak akan bisa menyelamatkan Sacret Tree. Sia-sia ke
Dari markas militer kerajaan Crescere, pasukan elit Eagle Sky Legion bersama mecha mereka mendekat ke arah kapal induk yang memasuki atmosfer Soul Planet, Jenderal Xavier Knox memimpin di barisan paling depan, dengan mechanya yang gagah. "Jenderal aku menemukan titik lemah kapal induk." mereka saling berkomunikasi. "Tembak." pertama, mereka akan melemahkan kapal induk, dan membawanya ke luar atmosfer Soul Planet hingga bisa di hancurkan di angkasa luar. Untuk itu, dengan tugas yang jauh lebih berbahaya, Eagle Sky Legion yang menjalani tugas ini. 'Duarr' Tembakan di lancarkan, dan mematikan salah satu mesin kapal induk itu. "Jenderal, apa kau melihatnya? Itu adalah tembakan yang bagus." suara ceria milik Geon terdengar dari alat komunikasi. Anggota pasukannya yang satu itu selalu memiliki semangat yang lebih tinggi dari yang lain, padahal ia masih tergeletak tidak sadar beberapa hari yang lalu, dan sekarang Geon malah ikut ke dalam misi penyerangan. "Jenderal, mereka mengejar." Se
"Sampai kapan kau akan duduk di sana?" Youna Scarlett melihat Quinn yang masih terduduk di tanah dari sudut matanya. Tidak lupa dengan nada suaranya yang tidak berusaha menyembunyikan rasa tidak sukanya kepada Quinn. Walaupun begitu, salah satu pasukan elit Eagle Sky Legion itu masih menjulurkan tangannya untuk membantu Quinn berdiri. "Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak datang?" lanjut Youna yang matanya tidak lepas dari dua orang musuh yang masih terkejut dengan serangan tiba-tiba yang menghantam mereka.Quinn melihat Youna seperti sedang melihat makhluk tidak kasat mata, alisnya terangkat dan keningnya berkerut, "apa yang kau lakukan di sini?" tanya Quinn."Apa yang aku lakukan di sini? Tentu saja bertugas." jawab Youna yang dimana senjata miliknya sudah aktif kembali untuk menyerang musuh yang terus bergerak untuk mendekat ke arah mereka."Apa Xavier yang memintamu untuk kemari?" tebak Quinn. Sang suami mengatakan akan mengirim seseorang untuk melindunginya, tetapi ia tidak m
"Kapal ini sudah di lumpuhkan, aku berharap Lucas segera menemukan ruang kendali dan membawa planet ini menjauh dari area Soul Planet." dengan kondisi yang sudah dilumpuhkan, para Dark Dragon masih terus menerus datang untuk menyerbu Soul Planet. Itu pun belum semua sebab sekarang musuh juga mulai mengantisipasi dengan penyusup yang masuk ke dalam kapal secara sembunyi-sembunyi. Dari luar, kapal induk Dark Dragon sudah terlihat sangat besar, ketika masuk, mereka seperti di hadapi oleh labirin-labirin yang membingungkan. Setahunya, Dark Dragon tidak memiliki tempat tetap untuk tinggal. Mereka bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu galaxy ke galaxy yang lainnya dengan kapal induk mereka. Tidak jarang terdengar kabar kapal Dark Dragon berhenti di suatu tempat dan melakukan kekacauan di sana, maka dari itu, dulu, ketika hampir mendekati Soul Planet, Xavier beserta Sky Eagle Legion melakukan penyerangan pada kapal Dark Dragon. Hari itu mereka bertemu dengan sebuah kapal
Baik Xavier maupun Andrian terjatuh di dalam ruangan yang sangat gelap. Xavier berdiri dengan tegak, menajamkan inderanya yang lain ketika matanya tidak bisa melihat apapun di dalam ruangan tanpa cahaya. "Aku mendengar sesuatu." bisik Andrian di depannya. Bunyi memekakkan memaksa mereka untuk menutup telinga dengan rapat. Diikuti dengan suara derit yang begitu nyaring. Andrian terjatuh dan suaranya tenggelam dengan cepat, menyisakan Xaveir di dalam ruangan nan gelap itu. Xavier yakin Andrian akan baik-baik saja dan fokus pada musuh yang menunggunya di depan sana. Ya, firasatnya mengatakan bahwa semua ini bukan sebuah kebetulan, seseorang sengaja memisahkannya dengan Andrian dan membawanya ke tempat ini. Secara tiba-tiba, lampu menyala, memberikan penerangan lagi setelah kegelapan, Xavier myipitkan matanya karena cahaya itu terlalu terang. Lampu itu masih terus hidup dari tempatnya berdiri hingga ke ujung lorong yang juga menjadi terang, seolah menyuruhnya untuk segera bergerak dan
Pertarungan yang lebih sengit berlangsung dengan sangat intens. Pria tua yang selama ini tidak pernah memperlihatkan emosi atau perubahan dari wajahnya, sekarang selalu tersenyum dengan ekspresi yang mengerikan. Bersamaan dengan kedua matanya yang terlihat melotot, Xavier juga bisa merasakan kekuatan besar mengalir dari pria tua itu. Dia tidak peduli akan menghancurkan seluruh ruangan, sekarang yang ia inginkan adalah menghabisi Xavier yang tanpa kesulitan menahan setiap serangan yang ia berikan. Mengimbangi kemampuan dan kekuatan musuh, Xavier memperlihatkan kemampuanya sebagai jenderal terbaik di Galaxy Maxima. Ia melompat, menyerang dan bertahan tanpa kesulitan, dengan mata yang terus fokus kepada setiap gerakan musuh. Jenderal Xavier mengangkat pedanganya untuk menahan serangan musuh, berputar dengan gerakan yang sangat lincah, dengan gerakan yang sangat lembut namun kuat, ia memberikan pukulan yang amat keras ke arah tengkuk si pria tua. Pria tua itu terlempar dan menghantam aq
Xavier berlari meninggalkan ruangan yang sudah hancur tidak berbentuk karena pertarungan yang terjadi. Ukuran tidak pernah menjadi masalah ketika Xavier berhadapan dengan monter itu. Sulur-sulur panjang Blood Vine terarah ke arahnya, berusaha menangkapnya, akan tetapi dengan sekali ayunan, ia memotong sulur-sulur tanamann itu dengan mudah. Daun yang berjatuhan kemudian menjadi layu dan berubah menjadi genangan darah di lantai. Dinding kaca yang memperlihatkan keadaan di luar anggaksa sana, posisi pesawat induk Dark Dragon sudah menjauhi Soul Planet, jika ledakan besar terjadi, maka tidak akan memberikan dampak buruk pada Soul Planet. Dari markas, Darian hanya perlu menunggu arahan darinya dan mereka bisa menghancurkan pesawat ini sesuai rencana. Satu pedang milik sang jendral berubah menjadi dua bilah pedang, menyerang musuh dari kedua arah. Moster itu memuntahkan cairan lendir yang menghancurakn besi hanya dengan satu semburan kecil. Makhluk ini juga terlihat seperti Lizard dengan
Di taman belakang istana Crescere, tempat Sacret Tree tumbuh dan menjadi pusat dari Soul Planet, pertarungan antara dua orang Dark Dragon dan seorang prajurit Sky Eagle Legion beserta Lily of the Valley, pelindung dari Sacret Tree itu sendiri berlangsung sangat sengit dan menegangkan. Musuh mereka tidak mau kalah, belum lagi mereka juga memiliki banyak tipuan di balik lengan baju mereka. Youna tidak segan-degan melemparkan sebuah bom asap ke arah musuh, menyebabkan seluruh asap dimana-mana yang membatasi penglihatan. Di sebelahanya, Quinn dengan peluh yang membasahi pelipisnya, mengusap luka di pipinya, mata terang milik Quinn terlihat sangat dingin, seperti seekor serigala yang kelaparan. Antara merinding dan bingung, Youna harus mengakui jika Quinn yang bersamanya sekarang tidak terlihat seperti Quinn yang terlihat sangat lemah beberapa saat yang lalu. Gerakan wanita itu sangat lincah dan efektif, dengan mudah ia membaca gerakan musuh, menyerang hingga membuat pihak musuh terkejut
Hari itu, cuaca sangat cerah di Soul Planet. Di salah satu kediaman rumah keluarga bangsawan paling berpengaruh di kerajaan Crescere, para nyonya rumah itu tengah asik dengan kegiatan mereka— merangkai bunga. Pagi itu Quinn tidak perlu ke istana, apalagi semalam ia juga menginap di rumah Knox dan berencana untuk kembali ke istana sesudah jam makan siang. Seperti biasa, orang yang sangat senang merangkai bunga adalah ibu mertuanya— nyonya Lian Reigna Knox, sedangkan sang nenek lebih suka duduk meluruskan kakinya seraya menikmati teh hangat hasil racikan Quinn yang lain. Sang nenek tidak pernah berhenti untuk takjub, selalu saja ada inovasi terbaru dari Quinn dalam merangkai tehnya. Tidak ubahnya dengan pagi ini, wajah sang nenek langsung dipenuhi oleh senyuman kepuasan. "Betapa senangnya hari ini, cucu menantuku akhirnya berkunjung dan menghabiskan paginya di sini setelah sekian lama. Ah... maafkan aku Yang Mulia, tentu saja aku masih memperhatikan manner ku karena saat ini kau bukan
"Tidak, aku menolak. Perjalan kali ini aku bisa pergi dengan prajurit Syra atau Lucas dan Oliver, sedangkan untukmu sendiri, aku melarangmu untuk melakukan perjalanan jauh serta melarangmu untuk keluar dari planet ini, jenderal." ruangan itu terasa sangat mencekam dan tegang dari yang mereka duga. Tidak ada yang menyangka jika dua orang ini, baik Yang Mulia Ratu ataupun Jenderal Xavier sama-sama keras kepala. Apa mereka selalu bertengkar seperti ini setiap hari di rumah? Andrian menyenggol bahu saudara kembarnya dengan sikunya, ia memberi kode agar Darian mau angkat bicara dan mengentikan perdebatan mereka berdua yang sudah berlangsung lebih dari lima belas menit. Jika dibiarkan seperti ini, pekerjaan mereka bisa tertunda. "Tetapi Yang Mulia, perjalanan ke luar angkasa adalah perjalanan yang cukup berbahaya, sudah menjadi tugasku untuk melindungi anda sebagai jenderal kerajaan ini. Maka dari itu, anda harus berangkat ke Soul Planet bersama ku." Xavier, yang baru saja terbangun setel
Xavier di rawat di rumah keluarga Knox, selain agar nyonya beserta keluarga sang jenderal bisa mengawasi perkembangan kesehatannya, hal ini juga lebih aman daripada di rawat di rumah sakit umum maupun rumah sakit militer. Tidak ada yang bisa menjamin jika tidak ada yang ingin melukai sang jenderal. Hanya karena Dark Dragon sudah tidak ada, bukan berarti menghilangkan orang yang tidak menyukai mereka. Xavier tetap merupakan jenderal Soul Planet yang memiliki musuh di mana-mana. Sesampainya di depan gerbang rumah keluarga Knox, Zachary langsung bergegas masuk, meninggalkan Quinn yang mengingatkan sang anak dari belakang, "Zach, hati-hati!" ia tahu bahwa putranya tidak anak-anak tiga tahun lagi, Zachary sudah berusia tujuh tahun, dia sudah pergi ke sekolah bersama Shania— putri mendiang Raja Daniel III serta sudah menjadi kakak bagi untuk Freminete Black— putra dari Darian dan Seeli. Mungkin kelak setelah Flower milik putranya mekar, ia akan tetap menganggap Zachary adalah anak kecil.
"Kakek Edmund dan kakek besar pergi begitu saja meninggalkan aku bermain bersama Shania. Dia itu perempuan, dia mengajakku bermain boneka bersamanya." "Zach!" di belakang, Darian tengah berlari mengejar Zachary yang bergelayut di kaki sang ibu. "Yang Mulia! Maaf aku tidak bisa menahan tuan muda Zach yang ingin bertemu dengan anda." Darian nampak terengah-engah, entah dari mana pria itu mengejar Zachary. "Tidak apa. Maaf sudah meerepotkanmu, kepala Darian." Darian mengangguk, sudah lega karena anak tujuh tahun yang super aktif itu bertemu sang ibu dan tidak berlarian ke sana-kemari. Bisa buruk jika ia kehilangan putra dari Yang Mulia ratu! "Kalau begitu, aku pergi dulu." "Ya, silahkan." Setelah Darian pergi, Quinn memberi tatapan penuh tanya kepada sang putra, Zachary yang masih berusia tujuh tahun itu mengembungkan pipinya, mata hitamnya memelas, sedangkan bibirnya maju beberapa senti. "Aku masih tidak terima ibu tidak memperbolehkan ku untuk ikut ke upacara pernikahan bibi Youna
Tepukan tangan bergema di taman yang ada di belakang istana Crecere. Hari ini, halaman belakang itu di hiasi oleh dekorasi yang di dominasi dengan warna putih dan Scarlett sebagai perayaan pernikahan dari seorang dokter di rumah sakit militer dan seorang prajurti wanita yang tergabung dalam pasukan elit Sky Eagle Legion. Youna Scarlett terlihat sangat cantik dalam balutan gaun putihnya, berdiri bersama sang suami di hadapan Sacret Tree yang berdiri kokoh melindungi Soul Planet. Setelah tujuh tahun berlalu, akhirnya Youna memutuskan untuk menerima lamaran dari dokter yang merawatnya ketika di rumah sakit. Sejak penyerangan Dark Dragon tujuh tahun lalu, Youna mendapatkan luka yang cukup serius dan harus di rawat beberapa bulan di rumah sakit. Di sanalah mereka bertemu. Sebenarnya sang dokter sudah lama ingin menikahi Youna, namun wanita itu memerlukan waktu yang lama untuk menata kembali hati dan pikirannya. Berkat ke sabaran sang dokter, akhirnya Youna menerima lamaran itu dan menikah
Ia melihat seluruh kenangan yang tersimpan di dalam Sacret Tree berputar di kepalanya. Di mulai dari pohon kecil di tempat nan gersang, perlahan-lahan tumbuh besar hingga tempat yang tandus berubah menjadi ladang hijau yang subur. Lily of the Valley yang tumbuh mengelilinginya, dan para peri pohon yang hidup dari Sacret Tree. Perlahan-lahan, pohon itu tumbuh semakin besar dan dihuni oleh tumbuhan dan hewan-hewan. Lalu masa ketika para manusia datang, menyentuhkan tangan mereka pada Sacret Tree. Lambat laun, para peri pohon menyambut uluran tangan para manusia, era Soul People pun di mulai. Raja pertama, raja dan ratu selanjutnya. Soul Planet yang semula hanyalah sebuah tempat yang sunyi, perlahan berubah menjadi kota modern yang ramai. Hutan-hutan hijau berganti dengan gedung-gedung tinggi, padang rumput berubah menjadi taman atau rumah-rumah. Semua baik-baik saja hingga Raja Daniel pertama menumpahkan darah saudaranya sendiri, menghilangkan cahaya di setiap daun Sacret Tree yang ber
Quinn membuka matanya yang tertutup dengan rapat, pemandangan di depannya bukan lagi halaman belakang istana yang berantakan, efek dari pertarungan. Ia sekarang berdiri di atas akar raksasa, di kelilingi oleh kolam yang seeprti kaca, memantulkan cahaya. Di depannya, sebuah pohon berdiri dengan kokoh. Betapa cantiknya pohon itu, berwarna perak yang bercahaya berkilauan. Ia terjebak di sebuah tempat yang tidak ia ketahui, ia menatap jauh pada langit di atasnya, namun pandangannya tertutupi oleh daun perak yang seperti menyelimuti seluruh langit. Tidak mengindahkan rasa penasaran yang tengah ia rasakan, Quinn Flos melangkah maju, berjalan di atas akar-akar raksasa perak yang meninggalkan jejak berkilau saat ia lewati. Sangat indah dan mengagumkan. Ia sampai di depan pohon, menatap batangnya yang juga berwarna perak berkilau. Di sekitar pohon itu, tanaman Lily of the Valley mengelilinginya. Quinn ingin mengambil bunga itu, namun ia urungakan dan hanya menyentuhkan ujung jemarinya pada L
Di taman belakang istana Crescere, tempat Sacret Tree tumbuh dan menjadi pusat dari Soul Planet, pertarungan antara dua orang Dark Dragon dan seorang prajurit Sky Eagle Legion beserta Lily of the Valley, pelindung dari Sacret Tree itu sendiri berlangsung sangat sengit dan menegangkan. Musuh mereka tidak mau kalah, belum lagi mereka juga memiliki banyak tipuan di balik lengan baju mereka. Youna tidak segan-degan melemparkan sebuah bom asap ke arah musuh, menyebabkan seluruh asap dimana-mana yang membatasi penglihatan. Di sebelahanya, Quinn dengan peluh yang membasahi pelipisnya, mengusap luka di pipinya, mata terang milik Quinn terlihat sangat dingin, seperti seekor serigala yang kelaparan. Antara merinding dan bingung, Youna harus mengakui jika Quinn yang bersamanya sekarang tidak terlihat seperti Quinn yang terlihat sangat lemah beberapa saat yang lalu. Gerakan wanita itu sangat lincah dan efektif, dengan mudah ia membaca gerakan musuh, menyerang hingga membuat pihak musuh terkejut
Xavier berlari meninggalkan ruangan yang sudah hancur tidak berbentuk karena pertarungan yang terjadi. Ukuran tidak pernah menjadi masalah ketika Xavier berhadapan dengan monter itu. Sulur-sulur panjang Blood Vine terarah ke arahnya, berusaha menangkapnya, akan tetapi dengan sekali ayunan, ia memotong sulur-sulur tanamann itu dengan mudah. Daun yang berjatuhan kemudian menjadi layu dan berubah menjadi genangan darah di lantai. Dinding kaca yang memperlihatkan keadaan di luar anggaksa sana, posisi pesawat induk Dark Dragon sudah menjauhi Soul Planet, jika ledakan besar terjadi, maka tidak akan memberikan dampak buruk pada Soul Planet. Dari markas, Darian hanya perlu menunggu arahan darinya dan mereka bisa menghancurkan pesawat ini sesuai rencana. Satu pedang milik sang jendral berubah menjadi dua bilah pedang, menyerang musuh dari kedua arah. Moster itu memuntahkan cairan lendir yang menghancurakn besi hanya dengan satu semburan kecil. Makhluk ini juga terlihat seperti Lizard dengan