Home / Romansa / Let You Go / Menerima.

Share

Menerima.

Author: Darmawati212
last update Last Updated: 2021-09-03 05:56:27

2 minggu berlalu

Kini Kanya sudah memutuskan apa yang harus ia lakukan, ia sudah memikirkannya matang matang, dan semua resikonya akan ia tanggung.

Kanaya menghampiri ayahnya yang sedang berkutat di depan komputer, di ruang kerja nya.

Tok. Tok. Tok.

"Ayah..."

"Masuk," kata Alden.

Setelah mendapat izin, Kanaya dengan gerakan pelan membuka pintu itu, dan berjalan ke arah ayahnya yang fokus pada komputer di depannya.

"Apa Kanaya ganggu ayah," tanya Kanaya melihat ayah nya sedang sibuk.

"Enggak, tapi tumben putri ayah ke sini," jawab Alden sembari masih fokus pada komputer nya.

"Naya pengen ngebahas masalah 2 minggu yang lalu yah soal perjodohan itu."

Alden mengalihkan fokusnya pada komputer lalu menatap seksama naya, siapa tau aja kan ia salah dengar.

"Ayah kira kamu udah lupa," jawab Alden.

"Gak yah. Kanaya mau ngasih tau, kalo naya udah setuju buat nikah sama anak sahabat nya bunda," kata naya serius.

Alden semakin mengernyitkan alisnya bingung, ada apa dengan Kanaya? Mengapa ia tiba tiba ingin menerima perjodohan itu, batin Alden bertanya.

"Kamu yakin?" tanya Alden memastikan.

Kanaya tersenyum menatap ayah nya yang tampak ragu dengan jawaban nya barusan, maka ia pun dengan mantap menjawab.

"Iya. naya yakin. Aku udah mikirin semuanya matang matang, dan keputusan Kanaya ingin menikah dengan anak dari sahabat nya bunda. Mungkin aja, orang itu memang jodoh Kanaya."

"Tapi ayah gak mau jika seandainya suatu hari nanti kamu akan menyesal nak," kata Alden yang sebenarnya masih ragu.

"Naya akan tanggung semuanya, pernikahan akan bertahan jika kedua nya saling mempercayai dan mencintai. Dan Kanaya akan berusaha mencintainya."

Jawab Kanaya begitu yakin, namun sebenarnya di hati nya ia ragu, tidak yakin dengan keputusan nya sendiri. Tapi bunda, Kanaya siap dan rela di jodohkan.

"Baiklah jika itu keputusan kamu. Besok ayah akan bertemu dengan mereka dan membicarakan nya lagi, kamu pasti melakukan ini demi bunda kan."

"Iya yah. Naya gak mau mengecewakan bunda karena janjinya gak di tepati."

"Yasudah pergi lah tidur. Ini udah hampir tengah malam," kata Alden melihat jam di ponselnya.

"Iya, ayah juga istirahat. Jangan terlalu capek. Good night."

"Good night too. Setelah ini ayah langsung tidur."

Kanaya keluar dari kamar dan pergi ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Naya harap, semuanya akan lancar dan hal hal buruk yang selalu naya pikirkan gak terjadi. Amiin," batin naya berdoa.

****

Siang hari ini, di kantornya, Alden membuat janji dengan karin dan suaminya Bisma. Untuk membahas masalah perjodohan itu.

Tepat di jam 10.00 ini, mereka sampai di kantor Alden.

Sekretaris yang bertugas menunggu kedatangan mereka langsung saja mengantar kedua tamu terhormat itu, keruangan Alden.

Tok tok

"Permisi pak, tamu nya sudah datang," kata si sekretaris, sambil membuka pintu.

"Persilakan mereka masuk,' jawab Alden.

"Baik pak," sekretaris itu membungkuk sopan lalu menyuruh tamu yang di maksud itu masuk ke dalam.

"Silahkan duduk pak bu," kata Alden mempersilahkan mereka duduk di sofa di hadapannya.

"Terimah kasih pak," jawab bisma.

"Terima kasih pak, bu atas ke datangnya," kata Alden sopan.

"Iya pak Alden. Kalo saya boleh tau, mengapa tiba tiba bapak mengundang kami dengan tiba tiba,"tanya bisma.

"Begini, saya ingin membahas tentang masalah perjodohan itu, yang tempo lalu pernah kita bicarakan."

"Kanaya, putri saya sudah setuju menikah dengan anak kalian," lanjut Alden.

"Benarkah itu pak?" hanya karin dengan raut bahagia.

"Iya bu, tadi malam naya mendatangi saya dan mengatakan ingin menerima perjodohan itu," kata Alden.

"Alhamdulillah. Karena kami juga sudah sangat menginginkan seorang cucu sebagai pewaris perusahaan keluarga kami," kata Karin begitu antusias.

"Tapi apakah putri bapak sudah memikirkannya baik baik?" tanya Bisma.

"Iya pak, anak saya sudah yakin dengan keputusan nya."

"Terima kasih banyak pak Alden," kata Bisma.

"Saya gak sabar ketemu sama Kanaya, pasti ia cantik seperti kaila, ibunya," kata Karin senang.

Sedangkan Alden dan bisma hanya tersenyum dengan sikap karin.

"Kalo gitu, mari kita memutuskan tempat, tanggal dan keperluan lainnya untuk keperluan pernikahan mereka," ujar bisma.

"Kalo bisa gak udah terlalu mewah, karena naya lebih suka yang sederhana," kata Alden.

"Dia benar benar mirip Kaila," gumam karin.

Tak terasa, 45 menit telah mereka habiskan mengobrol, dan kini mereka harus pamit karena ada urusan penting.

"Baiklah, pak. Kami permisi dulu, semoga aja acaranya bisa berjalan lancar," kata Bisma menjabat tangan Alden.

"Amiin. Terima kasih ada waktunya pak," balas Alden.

"Kami permisi."

Mereka berdua pun meninggalkan kantor Alden, dengan perasaan senang.

Sedangkan Alden, sebenarnya ia ragu untuk menikahkan Kanaya dengan anak bisma dan karin. Tapi semuanya sudah terlanjut, ia hanya berharap semoga Kanaya akan selalu bahagia.

Alden kemudian memutuskan untuk menelpon Kanaya, sekalian memberi tahu nya akan pulang larut malam.

"Halo," sapa Kanaya setelah panggilan tersambung.

"Kamu lagi apa nak,"

"Naya lagi di rumah rara yah."

"Ayah mau ngasih tau, kalo malam ini ayah pulang larut malam. Kalo bisa kamu minta sama rara buat nemenin kamu di rumah."

"Iya ayah."

"Dan satu lagi,"

"Apa itu yah?" tanya naya penasaran.

"Tadi ayah sudah membicarakan nya dengan teman bunda mu itu, dan kami sudah memutuskan waktu dan tempatnya."

"Ok yah," jawab Kanaya singkat, karena ia tak tahu harus membalas apa perkataan ayahnya itu.

"Kamu hati hati yah, ayah tutup telponnya."

"Iyah."

****

Di rumah rara, salah satu sahabat Kanaya. Rara menatap heran naya yang melamun setelah panggilan putus dari ayahnya.

"Loh napa nay? Kesambet yah?" tanya Rara sambil memakan cemilan nya.

Kanaya tersadar. "Gaklah. Gue cuma mikirin aja. Apa keputusan gue ini udah benar ya," kata Kanaya.

Ia memang sudah menceritakan semuanya.

"Gue gak bisa membantu lo untuk masalah yang ini nay, karena lo yang akan menjalani nya, keputusan ada di tangan lo sendiri," kata Rara.

"Hmm gue sebenarnya takut, kan gue seeing nonton film yang di jodohkan itu, endingnya gak akan bahagia, entah itu perselingkuhan lah, apa lah pokonya pernikahan tanpa dasar cinta itu gak akan bertahan lama."

"Makanya lo jangan mikir yang macam macam. Kalo semisalkan hal itu terjadi, yah lo tinggal jalani aja. Semuanya kan udah terjadi gak mungkin bisa di ulang."

"Tapi semoga aja sih, itu gak terjadi."

"Amiin,"

"Eh ra, nginap di rumah gue yuk. Bokap gue pulang larut malam, gue sendirian di rumah."

"Ok, bentar gue ambil barang dulu."

Sementara rara menyiapkan barangnya, Kanaya menunggu di sofa sambil menonton.

25 menit barulah rara selesai.

"Udah yuk, berangkat." kata Rara setelah sampai di ruang tamu.

Kanaya kaget melihat rara yang membawa dua koper.

"Kok lo bawa koper? Kan cuma semalam bukan tinggal sampai setahun," kata Naya heran.

"Gak papa lah nay, kapan lagi coba gue bisa nginap lagi di rumah lo. Kan kalo lo udah nikah udah gak mungkin lagi gue nginap di rumah lo."

"Iye deh, terserah lo."

1 bulan berlalu

Pesta pernikahan Kanaya dengan Alvin berjalan lancar, meskipun tak mewah dan hanya keluarga yang di undang acara tersebut tetap berjalan dengan meriah.

Ketiga sahabat Kanaya tentu saja tidak ketinggalan. Mereka bahkan yang sangat bersemangat. Dina, rara dan salsa minus putri yang masih berada di london.

Saat pertama kali bertemu dengan Alvin, Kanaya entah kenapa takjub dengan wajah pria yang sudah resmi menjadi suami nya itu. Kulitnya yang putih, tinggi, tatapan nya yang tajam dan juga ia sedikit dingin seolah ia tak setuju dengan pernikahan ini.

****

Kanaya dan alvin sedang berada di rumah keluarga alvin. Kanaya duduk terdiam di sofa sedangkan orang asing yang sekarang menjadi keluarganya itu, tengah memandangi nya.

Wanita paruh baya yang sekarang berstatus sebagai ibu mertuanya itu, duduk di samping nya. Menambah rasa gugup yang sedari tadi coba ia sembunyikan.

"Nak kamu kenapa? Kok sedari tadi diam terus" tanya wanita itu dengan lembut.

Dengan rasa gugup, Kanaya menjawab pertanyaan dari ibu mertuanya "Naya gak papa tante."

"Kok manggil tante, panggil mama. Kan sekarang kamu udah jadi anak nya mama."

Naya terdiam beberapa saat, sampai akhirnya ia berani menatap wajah mertuanya "ma...ma,"kata naya dengan senyuman manis nya.

"Kamu benar benar cantik nak, mirip sekali dengan ibumu."

"Makasih tan, eh mama," kata Naya.

"Nanti juga terbiasa kok. Mulai sekarang anggap mama kayak ibu kamu sendiri, mama mungkin gak akan bisa gantiin posisi bunda kamu, tapi mama akan berusaha jadi ibu yang baik buat kamu. Kamu sekarang jangan sedih lagi yah, kan sekarang ada mana," kata Karin tulus.

Kanaya terdiam mendengar kata kata dari karin, ibu mertuanya. Ia gak pernah mengira kalo mama mertuanya begitu baik, yang ia kita mertuanya itu akan jahat dan membencinya seperti film film yang sering ia tonton.

"Makasih banyak ma," kata Naya.

"Iya sayang."

Hal itu tak luput dari perhatian Alvin dan bisma. Memang, dulu mereka sangat menginginkan anak perempuan namun yang lahir anak laki laki, yaitu Alvin. Karena sebuah kecelakaan, membuat karin tidak bisa lagi memiliki anak.

Mereka terus mengobrol meskipun Kanaya masih canggung dan asing berada di tengah tengah mereka. Namun keluarga ini, begitu baik. Kecuali Alvin yang sedari tadi hanya diam, mungkin ia belum terima dengan pernikahan ini.

"Kalau boleh tau, naya kok bisa pada akhirnya menerima perjodohan ini, kan kata ayah Kanaya, ingin kerja dulu dan belum siap. Kamu gak terpaksa kan menerimanya," tanya Karin.

Kanaya yang mendapat pertanyaan itu, mendadak bingung. Apa yang harus ia katakan, sebenarnya ia menikah karena memang terpaksa, tak ingin mengecewakan ayah dan bunda nya. Tapi masa Kanaya harus jujur.

"Mmm sulit buat di jelasin ma, yang pasti Kanaya gak terpaksa kok nerima nya, itu berdasarkan keinginan Kanaya sendiri," jawabnya.

"Makasih ya sayang, udah mau jadi istrinya Alvin. Semoga aja pernikahan kalian bisa langgeng sampai tua bahkan sampai mati," kata karin membuat Kanaya tersenyum. Namun senyum itu luntur ketika Alvin bersuara.

"Lebai deh," kata Alvin dingin.

Sontak saja, Bisma menegurnya "Alvin!" bentak Bisma.

"Maaf pah," kata Alvin tak ingin dimarahi.

"Sayang maafin Alvin yah, ia memang begitu orang nya," kata karin yang tak enak hati pada Kanaya.

"Iya mah."

"Naya kalo udah ngantuk tidur aja," kata bisma yang tadi melihat Kanaya menguap menahan kantuk tapi terus di ajak bicara oleh karin.

"Naya udah ngantuk ya. Yaudah naya tidur aja," kata Karin.

Kanaya yang merasa tak enak, masa ia duluan yang tidur dari pemilik rumah, bukan kah ia tidak sopan jika tidur duluan. Tapi kantuk benar benar menyerang nya, ia memang tak biasa begadang.

"Nanti aja mah, naya belum ngantuk," kata Kanaya berusaha agar terlihat segar dan tidak mengantuk.

"Kamu jangan bohong, ayah kamu tadi bilang kamu sudah tidur sebelum jam 10 malam."

"Maaf, ini memang kebiasaan Kanaya dari kecil," kata Kanaya menundukkan kepala nya seolah ia sedang membuat suatu kesalahan.

Melihat Kanaya menunduk, karin mengelus surai hitam milik menantu nya itu. "Nak, gak usah minta maaf. Gak ada yang marah, naya lebih baik tidur sekarang dari pada nanti sakit," kata Karin lembut.

"Iya, makasih," jawab Kanaya.

"Sini mama antar ke kamar baru kamu."

Kanaya menurut dan mengikuti langkah ibu mertuanya setelah tadi pamit pada bisma dan alvin juga.

Kanaya di bawa ke lantai 2, Dimana kamar yang di maksud oleh karin berada.

Karin membuka salah satu pintu kamar, dan Kanaya pun ikut masuk ke dalam.

"Mulai sekarang ini menjadi kama kamu dan alvin. Kalo kamu butuh sesuatu bilang sama mama yah," kata karin.

"Iya mah. Terima kasih."

"Istirahat ya nak," kata Karin menutup pintu itu.

Kanaya menghembuskan nafas nya. Mulai hari ini dan seterusnya ia menjadi istri alvin, banyak hal yang akan berubah dalam hidup nya mungkin.

Termasuk berbagi kamar, yah Kanaya tau mulai sekarang ia harus berbagi kamar, menyiapkan keperluan Alvin dan masih banyak lagi.

Karena ngantuk, akhirnya Kanaya tertidur dan meletakkan bantal guling di tengah sebagai pembatas.

Di ruang keluarga

Alvin yang masih sibuk dengan ponsel nya di kaget kan karena karin yang tiba tiba mengambil ponsel nya.

"Ma balikin ponsel aku," kata Alvin.

"Gak. Siapa suruh tadi kamu bilang gitu di depan Kanaya, itu membuat naya tersinggung vin," kata Karin duduk di samping bisma.

"Kan emang benar. Itu tuh termasuk lebai, gak usah mengharapkan sesuatu yang gak mungkin bisa terjadi," kata Alvin.

"Maksud kamu apa vin?"

"Ok, aku menerima pernikahan ini, tapi jangan pernah paksa aku untuk menerima apa lagi cinta sama dia, karena hal itu gak akan pernah terjadi ma, pa."

"Mama gak maksa kamu buat mencintai dia vin, tapi jangan salahkan mama jika suatu hari nanti kamu sendiri lah yang takut kehilangan nya," kata karin.

"Gak akan pernah," kata Alvin dengan yakin.

"Takdir itu gak ada yang tahu. Dan semakin berjalan nya waktu. Papa yakin kamu akan mencintai nya, memang sekarang kamu bilang gak akan pernah mau karena kalian belum saling mengenal," kata bisma.

"Kamu gak usah berharap sama dia yang gak pernah datang lagi, dia udah pergi ninggalin kamu apa semua iti gak cukup buat ngehilangin cinta kamu sama dia," kata karina.

"Gak akan pernah. Selama nya alvin mencintai dia, bukan naya wanita pilihan kalian," kata Alvin lalu berdiri dari duduk nya, keluar dari rumah.

Related chapters

  • Let You Go   Masa lalu Alvin dan kisah cintanya.

    Flashback on.6 tahun yang lalu.Saat Alvin baru menduduki kelas 3 SMA, tak sengaja saat pulang sekolah, ia menabrak seorang gadis. Gadis itu terluka pada bagian kaki nya, Alvin segera turun dari motor dan membantu gadis yang baru saja ia tabrak."Sorry gue gak sengaja," kata Alvin sambil berjongkok di hadapan gadis itu dan mengecek apa saja yang terluka pada gadis itu.Gadis itu yang tadi nya menunduk, menjadi mendongak ketika mendengar Penuturan Alvin. Tak sengaja, pandangan mereka bertemu dan terdiam untuk beberapa saat, ada perasaan asing yang Alvin rasakan ketika menatap gadis di depan nya.Gadis yang di ketahui masih SMA, di lihat dari seragam sekolah nya namun berbeda dengan seragam yang di kenakan Alvin, itu artinya mereka berbeda sekolah."Kaki lo berdarah, sakit ya," kata Alvin menunjuk pada kaki si gadis."Lumay

    Last Updated : 2021-10-04
  • Let You Go   Bentakan kecil

    Di pagi hari, Alvin bermimpi, memimpikan gadis itu. Dengan penuh airmata yang membasahi pipinya, alvin meracau memanggil gadis itu kembali. Padahal ini sudah 5 tahun sejak yuna pergi.Mendengar Alvin yang mengigau, Kanaya yang masih terpejam mendadak bangun, dan segera menghampiri Alvin yang memang tidur di sofa yang ada di kamar."Alvin," panggil naya mencoba membangunkan Alvin.Namun tetap saja, Alvin masih terus menangis sambil mengatakan 'jangan pergi'."Alvin," panggil naya lagi"Alvin.""Alvin bangun, ini udah pagi!" teriak naya pada akhirnya.

    Last Updated : 2021-10-04
  • Let You Go   Mulai suka?

    Tepat jam 10, bi Ana datang, maid yang bertugas menggantikan posisi bi siti selama pulang kampung."Assalamualaikum," kata bi ana."Waalaikum salam," kata Naya membukakan pintu.Naya memerhatikan wanita muda itu,"Maaf nyari siapa?" tanya naya."Saya maid yang di suruh nyonya untuk menggantikan bi siti untuk sementara di rumah ini," kata bi ana sambil tersenyum ramah."Ohh, yaudah silahkan masuk bi," kata naya sambil membawa nya ke ruang tamu."Makasih non.""Bibi ini bi ana?" tanya Naya karena ini pertama kalinya mereka bertemu."Iya non, nama saya Ana," kata maid itu sopan."Panggil naya aja. Bibi kayak masih muda gitu deh," kata Naya yang memperhatikan bi Ana layak nya wanita berumur 20an."Iya non, saya berusia 26 tahun," jawab bi ana.Naya membolakan mata nya kaget. Bi ana ini ma

    Last Updated : 2021-10-04
  • Let You Go   Tak asing

    4 bulan berlalu.Sejak itu, hubungan alvin dan kanaya semakin dekat layak nya pasangan suami istri pada umum nya.Alvin yang dulunya cuek, tak menerima perjodohan itu kini ia mulai menunjukkan perhatiannya meskipun itu terbilang kecil, namun mampu membuat Naya merasa menjadi istri yang sesungguhnya meskipun tanpa ikatan cinta.Kanaya tidak mengerti perasaannya, apakah ia mulai mencintai Alvin apa enggak, namun saat berdekatan atau hanya sekedar berbicara dengan Alvin membuat ia merasa senang, dan ketika ia pulang larut membuat ia tidak tidur menunggu nya pulang, tak jarang, ia tidur di sofa.Ia pun tak tahu, apa yang membuat Alvin yang dulunya Tidak menyukai kehadirannya. kini, pria itu mulai menunjukkan perhatian nya, walau pun hanya sekedar menyapa ketika pulang kerja atau pun menemani nya menonton ketika ia sedang libur kerja. Dan janji nya untuk mengantar dan menjemput naya untuk mengajar benar benar d

    Last Updated : 2021-10-04
  • Let You Go   Putri dan Gabriel

    Gabriel Ezra abraham Ialah nama dari pemuda tampan yang saat ini berusia 23 tahun, seumuran dengan putri. Pemuda yang bukan hanya memiliki wajah rupawan, kekayaan yang berlimpah namun ia juga memiliki hati yang begitu baik.Pemuda yang biasa di sapa gabriel itu, memiliki perasaan kepada Putri sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya, ia hanya menganggap putri sebagai sahabat nya, seperti yang lain. Namun, tiga tahun bersahabat, sejak kedatangan putri. Ia mulai memiliki perasaan hingga saat ini.Gabriel berbeda dari yang lain. Jika pemuda seusianya akan menghabiskan waktu di luar ketika malam, ia hanya akan tinggal di rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga atau pun belajar di kamar nya hingga ia tertidur.Karena baginya masa muda bukan hanya untuk kesenangan dan kebebasan saja. Dan Gabriel tak ingin masa muda nya hanya sia sia saja.

    Last Updated : 2021-10-04
  • Let You Go   Permintaan ibu mertua

    Indonesia. Tak terasa satu minggu telah berlalu. Dan kini saatnya bagi Kanaya dan Alvin untuk kembali ke rumah ayah bisma. Saat telah sampai, mereka di sambut dengan hangat oleh bunda karin yang memang sedang di rumah, sengaja menunggu menantu kesayangannya. Selama mereka berdua pergi rumah mewah ini begitu sepi. Sama seperti dulu, ketika Alvin belum menikah. Alasan Alvin cepat menikah adalah untuk meramaikan rumah ini dan juga agar mereka cepat mendapatkan cucu, pewaris keluarga abraham, salah satu Orang terkaya di dunia. "Akhirnya menantu kesayangannya mama datang," ucap karin sambil merangkul naya ke dalam rumah. Sedangkan Alvin bertugas membawa barang barang. "Gimana sayang disana, naya bersenang senang kan?"tanya karin setelah duduk di sofa bersama naya. "Iya ma, makasih udah ijinin Kanaya menginap di sana," ucap Kanaya

    Last Updated : 2021-10-11
  • Let You Go   Yuna? Siapa dia?

    Esok harinya, Kanaya bangun lebih lambat dari biasanya. Saat terbangun ternyata sudah pukul 08.00. Dan hari ini juga termasuk hari yang penting di sekolah, tempatnya mengajar.Ia dengan terburu buru masuk ke kamar mandi, melakukan rutinitas paginya. Jika biasanya ia mandi 45 menitan, namun saat ini ia hanya bisa 15 menit.Mengingat waktu yang mengejarnya, ia tak bisa se santai biasanya. Dengan cepat, Naya mengambil tas selempang nya dan keluar dari kamar untuk mencari mama karin ataupun Alvin jika belum berangkat ke kantor.Samar samar, ia mendengar suara obrolan."Ma, berapa kali aku bilang, dia gak akan pernah bisa mengganti yuna di hatiku.""Alvin, sekarang Naya yang menjadi istrimu, bukan wanita itu."Suaranya itu berasal dari ruang tamu, dengan langkah pelan, Naya menghampiri mereka. Bukan niat menguping, tapi hanya penasaran.&n

    Last Updated : 2021-10-11
  • Let You Go   Cemburu?

    "Yuna? Siapa dia?"Ucap Naya pelan, bahkan hanya terdengar gumaman kecil.Naya perlahan mendekat ke ranjang, di mana Alvin tertidur dengan bekas air mata di kedua pipinya. Alvin mungkin tak sadar jika Kanaya masuk ke kamar dan mendengar semua ucapan nya.Tadi, Naya memang akan berangkat ke sekolah, namun karena sebuah panggilan dari sepupu nya, yang katanya akan mampir ke rumah mertuanya, jadi terpaksa Kanaya tak jadi ke sekolah.Dan sampai di kamar, dirinya mendengar semua perkataan Alvin tentang Yuna. Jujur saja, ia kecewa.Naya tidak tau apakah ini yang dinamakan cinta. Apakah ia sudah mencintai Alvin, suaminya sendiri.Dan jika hal itu benar terjadi, apa yang harus di lakukan nya.Ini adalah pertama kalinya ia merasakan cinta selama hidup nya. Namun ia harus merasakan kekecewaan dengan fakta Alvin memiliki kekasih.

    Last Updated : 2021-10-11

Latest chapter

  • Let You Go   Semuanya telah berakhir

    "Apa anda yakin ingin menjual rumah anda, nyonya? Rumah anda sangat indah, anda mungkin tak akan bisa mendapatkannya kembali jika anda menjualnya kepada saya," ucap seorang wanita yang berada di samping Kanaya tanpa bisa mengalihkan tatapan takjubnya dari rumah megah Kanaya yang hendak dibelinya. "Saya yakin sekali ingin menjual rumah saya. Saya dan keluarga kecil saya ingin pindah ke tempat yang lebih sepi," jawab Kanaya tak kalah ramahnya. "Ah... semoga anda bisa menemukan rumah impian anda," ucap wanita itu sembari tersenyum. Kanaya menganggukkan kepalanya dengan mantap. Setelah percakapan singkat itu, Kanaya langsung menyerahkan kunci rumah yang telah ditempatinya bersama Alvin selama beberapa tahun terakhir kepada wanita tersebut. Wanita itu juga menyerahkan selembar cek ke depan Kanaya. Kanaya lantas membiarkan wanita itu melangkahkan

  • Let You Go   Yacht 2

    "Mereka belum memanggilku, jadi aku menghabiskan waktuku untuk bersenang-senang disini. Lagipula, Madrid lebih baik daripada Sisilia," ucap Loco sembari menampilkan senyumannya.Apa yang dikatakan oleh Loco itu memang benar adanya. Dibandingkan tinggal di Sisilia, Loco lebih suka tinggal di Madrid. Di Madrid, Loco tak perlu repot-repot memikirkan tentang nyawanya yang mungkin saja bisa hilang kapan saja, namun saat dia berada di Sisilia, untuk tidur 2 jam saja, rasanya Loco tidak mampu.Rasa antisipasi milik pria itu sangat tinggi ketika berada di Sisilia. Mungkin hal itu karena Loco adalah seorang penjahat buronan yang selalu menjadi target para polisi Sisilia. Selain itu, Sisilia juga terkenal dengan angka tindak kriminalnya yang sangat tinggi. Meskipun Loco adalah seorang penjahat, namun ia juga mewaspadai teman se pekerjaan nya... well... karena dalam dunia kejahatan, tidak ada satupun orang yang bisa kau percayai. Semua orang adalah musuh mu.

  • Let You Go   Yacht

    "Tiket," ucap seorang bodyguard bertubuh tambun yang sedang berjaga di pintu masuk yacht. Bodyguard itu dan satu teman nya yang lain bertugas untuk mengawasi tamu-tamu yang masuk ke dalam pesta yacht ini. Mereka harus memastikan bahwa di antara tamu-tamu itu, tidak terselip satu orang anggota kepolisian yang sangat nasionalis, karena hal itu akan membawa petaka bagi pemilik bisnis yang mengadakan pesta yacht ini."2 VVIP," ucap Loco sembari menyodorkan dua tiket berwarna hitam dengan tulisan berwarna gold yang menambah kesan elegan tiket itu.Bodyguard bertubuh tambun itu langsung mengambil tiket itu dan mengecek keaslian masing-masing tiket itu dengan melakukan pengecekan terhadap kode QR yang terdapat di tiket itu.Setelah memastikan bahwa tiket itu adalah tiket asli, bodyguard itu langsung menyerahkan kedua tiket itu kepada teman bodyguard nya yang lain. Namun, nampak nya, pengecekan identi

  • Let You Go   Nikmati waktumu

    Berhari-hari semenjak kejadian malam peringatan hari tunangan Alvin dan Kanaya yang kedua tahun itu, hubungan antara Alvin dan Kanaya semakin merenggang. Sudah berhari-hari juga, Alvin selalu pulang terlambat ke rumah mereka dan pergi ke perusahaannya pagi-pagi sekali.Awalnya, Kanaya mengira jika Alvin melakukan hal itu karena pria itu sedang memiliki proyek besar yang sangat membutuhkan dirinya. Namun, lagi-lagi semua itu hanya pikiran naif Kanaya. Dari Loco, Kanaya tau jika suaminya itu beberapa kali menghabiskan waktunya bersama dengan Claudia.Terkadang, mereka akan bertemu di perusahaan Alvin, di rumah Claudia atau di tempat-tempat umum seperti restoran dan café mahal yang pastinya sudah dibooking seluruhnya oleh Alvin. Sepertinya, pria itu tak ingin pertemuan mereka diketahui oleh publik. Cih!Jujur, hati Kanaya sangat sakit ketika mendengar hal itu dari Loco. Namun, Kanaya

  • Let You Go   Selamat hari pertunangan

    "Permintaanku kali ini... aku harap... pria yang saat ini sedang bersamaku, dapat membalas perasaanku kepadanya," ucap Claudia penuh keyakinan sembari menatap wajah Alvin dari samping.Alvin yang mendengar ucapan Claudia itu langsung mengernyitkan dahinya. Pria itu menolehkan wajahnya ke samping agar dirinya bisa melihat seluruh wajah Claudia."Maaf... tapi sepertinya permintaanmu itu tidak akan pernah menjadi nyata," ucap Alvin.Glek.Claudia menegak ludahnya dengan kasar."Aku sudah menikah, Claudia. Aku adalah pria yang sudah beristri."Rasa panas menjalari punggung Claudia. Ia sangat malu, sangking malunya, wanita itu tak berani menatap mata Alvin.Astaga... bagaimana kata-kata memalukan itu bisa keluar dari mulut Claudia? Nampaknya, Claudia memang sudah benar-benar kehilangan akalnya."Tapi... aku t

  • Let You Go   Pertemuan malam

    Aku sudah berada di bawah. Kau cepatlah keluar. Aku tidak memiliki banyak waktu.Claudia tidak bisa menahan senyumannya ketika dirinya menerima email dari Alvin. Well... perlu kalian tau, sampai sekarang, baik Alvin dan Claudia tak pernah saling bertukar nomor ponsel. Claudia sangat ingin mendapatkan nomor ponsel pria itu, tapi ia sangat segan untuk memintanya selain itu, ia takut dikira wanita murahan oleh pria itu.Sejujurnya, Claudia tidak menyangka jika Alvin akan menerima permintaannya itu.FLASH BACK."Cepat katakan! Aku tidak memiliki banyak waktu," ucap Alvin sembari melempar tatapan tajamnya kepada Claudia.Claudia menggigit bibir bawahnya. Ia sudah memiliki satu permintaan. Permintaan yang mungkin akan mengubah hubungan mereka."Jika aku meminta waktumu, apa kau akan memberikannya kepadaku?" tanya Claudia dengan berani seolah-olah urat

  • Let You Go   Meminta waktumu

    "Sssshhh..."Claudia meringis kecil, ketika dirinya merasakan sensasi dingin dari batu es yang diusap-usap kecil di atas pipinya yang sudah membiru."Saya minta maaf atas nama istri saya. Sejak dulu, Kanaya memang tidak pernah bisa mengontrol emosinya," ucap Alvin sembari menekan-nekan batu es yang sudah dilapisi dengan sebuah kain ke pipi Claudia yang sudah membiru akibat tamparan maha dahsyat dari istrinya, Kanaya."Saya juga ingin minta maaf... Jika saya menjelaskan kedatangan Alvin kesini, pasti nyonya Dominguez tidak akan marah dan... dan... Alvin serta nyonya Dominguez pasti tidak akan bertengkar. Ini semua salah saya," ucap Claudia sembari menundukkan kepalanya.Alvin menghela nafasnya dengan kasar.Jika diingat-ingat, semua masalah ini disebabkan oleh Alvin sendiri. Andai saja tadi malam ia tidak bertemu dengan Claudia di Club, andai saja pagi

  • Let You Go   Aku tidak akan pernah mencintai kamu

    Brumm... Brumm... Brumm...Kanaya menambah kecepatan motor milik Loco yang saat ini sedang dikendarainya. Jika diingat-ingat, sudah lama rasanya Kanaya tidak menaiki motor apalagi mengendarainya. Semenjak menikah dengan Alvin, Kanaya selalu dimanjakan dengan berbagai macam mobil mewah, helikopter dan jet pribadi. Meskipun di dalam garasi rumah mereka terdapat motor, namun motor itu hanya satu dari sekian koleksi pribadi milik Alvin dan Alvin tak pernah membiarkan Kanaya untuk menaiki motor itu.Well... nampaknya Alvin lebih menyayangi motor itu dibandingkan istrinya sendiri.Tak perlu waktu lama, kini motor yang dikendarai oleh Kanaya itu sudah berhenti di depan sebuah kawasan perumahan yang tidak terlalu mewah namun lumayan besar.juga ingin masuk? Saya akan men-"Plak!Sebuah tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi put

  • Let You Go   Kamu suami gila

    Kanaya menatap ponselnya yang saat ini sedang menghubungkan panggilan kepada Loco. Loco adalah satu-satunya orang yang bisa diandalkan Kanaya saat ini. Awalnya, Kanaya ingin menelpon Alan dan meminta bantuan dari pria itu agar mengeluarkannya dari rumah ini, namun setelah berpuluh-puluh kali percobaan, panggilan itu tak pernah diangkat oleh Alan. Sama seperti terakhir kali Kanaya menelponnya."Halo."Kanaya menghela nafasnya lega saat dirinya mendengar suara Loco."Kau ada dimana?" tanya Kanaya saat mendengar suara berisik dari ujung panggilan itu."Sedang melatih anak-anak," ucap Loco gamblang.Well... Kalian perlu tau, selain menjadi salah satu tangan kanan Kanaya, Loco juga merupakan seorang penjahat dunia bawah yang sangat ditakuti dan disegani. Oleh dunia bawah, dirinya dijadikan panutan dan sekarang, Loco sudah dipilih untuk menjadi pemimpin anak-anak dunia ba

DMCA.com Protection Status