Beranda / Romansa / Let You Go / Dijodohkan.

Share

Dijodohkan.

Penulis: Darmawati212
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-03 05:55:54

Paginya, Kanaya bangun dengan wajah segar seperti tak terjadi apa apa semalam.

Ia pun mulai melakukan rutinitas seperti biasanya.

Setelah usai, Naya melangkah menuju ke dapur, karena maid belum datang. Maka dari itu ia yang akan membuat sarapan pagi bersama ayahnya.

Naya termasuk wanita yang gak pandai memasak, maka itu ia hanya membuat nasi goreng ala kadarnya. Untung lah ayah nya tidak banyak pilih pilih makanan, yaps bisa di bilang naya itu anak yang sangat menyukai kesederhanaan.

Meskipun hidup bergelimpangan harta, naya tak pernah menyombongkan dirinya apa lagi menghambur hambur kan uang untuk hal yang berguna.

Jika kebanyakan anak orang kaya lainnya, akan mengoleksi tas harga miliyaran, justru naya hanya memiliki beberapa tas di lemari nya itu pun yang termahal 30 juta, pemberian dari ayah nya.

Karena naya tau bertapa sulitnya mencari uang. Pekerjaan naya adalah menjadi guru TK atau anak paud di sekolah yang bukan termasuk sekolah internasional atau sekolah biasa saja.

Di sekolah pun, gak ada yang tahu naya adalah anak dari pengusaha konglomerat. Yang mereka tahu naya itu hanya lah guru biasa yang memang bekerja untuk mencari uang.

Naya termasuk seseorang yang begitu menyukai anak kecil, sedari dulu ia sangat menginginkan seorang adik namun keinginannya tak bisa tercapai.

Naya memasak sembari bersenandung riang. Setelah nasi goreng yang ia buat telah matang, ia segera menata nasi goreng ke atas piring dan membawa nya ke meja makan, naya pun segera memanggil ayah nya di ruang keluarga yang sudah rapi dengan jas kantornya.

"Ayah, makan dulu," ucap naya.

Alden yang di panggil pun. Meletakkan dokumen yang sedang ia baca. Alden dan naya berjalan ke ruang makan, sembari naya terus berceloteh tentang hari hari nya di sekolah bersama anak anak kecil, membuat paginya tambah menyenangkan.

"Yah tau gak, tadi di sekolah ada anak baru, lucuuuu banget, gemes. Pengen nyubit pipi tembem nya," kata naya sambil merayakan kata greget gemes

Alden yang melihat tingkah putrinya hanya tertawa "kamu tuh ada ada aja. Nama nya juga anak kecil ya pasti lucu lah."kata Alden sembari duduk di meja makan diikuti naya.

"Tapi ya, murid naya yang baru ini tuh gemesin banget banget, pipi nya itu loh tembem, mata nya besar bulat terus bibir nya kecil dan kemerahan gitu. Pokok nya lucu pengen naya cubit cubit, karungin terus bawa pulang."

"Jangan di cubit dong, nanti anak nya malah nangis."

"Habis nya naya gemes ayah. Pengen deh punya adik kek gitu," ucap naya.

Perkataan naya seketika membuat Alden berhenti makan, mendadak ia menjadi sedih. Namun tak di ketahui oleh naya yang terus saja bercerita, bak anak sd yang menceritakan pengalamannya ketika di sekolah.

Skip

Setelah usai makan, Alden belum berangkat ke kantor. Hal itu membuat Kanaya sedikit bingung, biasanya Ayahnya gak pernah telat ke kantor.

Hari ini naya tak memiliki jadwal ngajar, jadi dia hanya berdiam diri di rumah. Dan posisi mereka sekarang sedang berada di ruang tamu.

"Ayah kok tumben belum berangkat, apa ayah memang gak pengen ke kantor?" tanya naya yang sudah sangat sangat kepo.

"Sebentar saja. Ada yang ingin ayah sampaikan pada kamu."

"Apa itu yah?" tanya naya menatap fokus pada Alden.

Alden menghela nafas panjang, lalu menghembuskan nya. "Ini adalah keinginan terakhir bunda mu. Ayah harap kamu gak akan marah."

Dan kemudian berkata "Bunda kamu memiliki seorang sahabat, mereka sudah seperti saudara kandung. Dan saat dulu, saat mereka masih SMA, pernah berjanji ketika kelak nanti mereka mempunyai anak, jika itu perempuan dan perempuan akan di jadikan saudara, namun jika anak itu laki laki dan perempuan maka mereka sepakat untuk menjodohkannya."

"Mereka sudah berjanji jauh sebelum kamu lahir, dan beberapa hari yang lalu, ayah tak sengaja bertemu sahabat bunda mu itu, lalu menceritakan segalanya. Permintaan terakhir bunda agar kamu bisa menepati janji bunda bersama sahabatnya itu, dan anak dari sahabat bunda mu itu laki laki, yang artinya kalian harus menikah" kata Alden.

"Apa maksud ayah? Mengapa bunda ingin menjodohkan Kanaya dengan anak sahabat bunda? Kanaya gak mau ayah," kata Kanaya dengan perasaan yang kacau.

"Sayang ini permintaan bunda mu, ayah juga gak tahu mengapa bunda menjodohkan kalian. Maafin ayah nak, jika kamu mau kamu boleh menolaknya, ayah gak maksa kamu buat menerimanya,  semua keputusan ada di tangan kamu" kata Alden lembut.

"Ayah, maafin Kanaya gak bisa ngasih jawaban sekarang. Kanaya butuh waktu buat pikirin matang matang, Kanaya gak mau mengambil jalan yang salah. Permisi yah, Kanaya pamit ke kamar," kata Kanaya sopan lalu mengambil kotak itu dan berjalan ke kamarnya.

Alden hanya mengangguk, ia tak tahu harus berkata apa. Ia merasa begitu bersalah pada Kanaya, ini semua terjadi, karena beberapa hari yang lalu ia tak sengaja bertemu Karin, sahabat bunda Kanaya dan memberitahu segalanya. Sebenarnya dirinya cukup senang jika Kanaya bisa menikah dengan putra karin, hanya saja melihat Kanaya yang seperti tak nyaman dengan keputusan itu, membuat dirinya di landa rasa bersalah.

"Maafin ayah nak, ayah memang gak pernah bisa bahagiain kamu," batin Alden.

****

Di kamar, Kanaya yang baru masuk ke kamar, langsung mengunci pintunya.

Kanaya duduk di atas kasur dengan air mata yang berlinang, ia mengambil foto bundanya yang sedang tersenyum bahagia. Kanaya menangis sambil memeluk foto seseorang yang sangat ia sayang.

"Bun..da apa maksud semua ini hiks..."

"Apa maksud bunda menjodohkan Kanaya... Hiks hiks dengan seseorang yang gak naya kenal hiks."

"Kanaya sayang bunda.. Tapi Kanaya gak bisa menerima seseorang yang gak Kanaya cinta hiks.. Karena percuma menjalin hubungan apa lagi sampai berumah tangga jika kita tak saling mencintai, maka semuanya akan hancur sia sia tanpa adanya ikatan cinta hiks...hiks.."

"Dan naya belum pengen nikah... naya masih ingin kerja, berbakti sama ayah hiks.. Naya takut jika nanti naya punya suami, naya akan melupakan ayah hiks..hiks."

"Bunda apa yang harus naya lakukan hiks..."

Drrrr drrrr

(Anggap suara hp yang bergetar tanda panggilan masuk.)

Mendengar handphone nya berbunyi, Kanaya meletakkan foto bundanya lalu meraih ponselnya yang berada di atas nakas.

Panggilan masuk dari sahabatnya.

Kanaya menghapus air matanya lalu menerima panggilan video itu.

"HAIII NAY, GUE KANGEEEEN BANGET SAMA LO," sapa seseorang di seberang sana.

Kanaya terkekeh mendengar tingkah putri, sahabatnya yang sekarang berada di luar negeri.

"Lo pasti kangen juga kan sama gue, iyalah masa gak kangen sama kebawelan gue," kata nya dengan pede.

"Gak, justru kalo lo jauh, jadi hidup jauh lebih tenang," kata Kanaya bercanda.

Di seberang sana, Kanaya bisa melihat putri yang merenggut lucu, memajukan bibirnya beberapa centi pertanda sedang kesal.

"Ihh kok nay gitu sih. Lo pasti boongkan, cuma gengsi aja bilang nya."

"Terserah sih kalo gak mau percaya." kata naya berniat menjahili putri.

"Tau ah, btw tuh tiga curut mana, susah banget buat di hubungi?" tanya nya.

"Gue gak tau, tapi akhir akhir ini. Mereka sibuk banget deh." kata naya mengingat ketiga sahabat nya memang sedang sibuk.

"Sibuk ngapain? Sibuk buat pesta pernikahan," kata putri ngasal.

Kanaya tertawa mendengar putri berkata demikian.

"Hahaha, nikah sama siapa coba. Lo tau sendiri mereka bertiga jomblo, termasuk gue. Jadi untuk acara nikahan yah butuh beberapa tahun lagi." kata naya sambil tertawa.

"Kan bisa aja. Jodoh itu gak ada yang tau nay, hari ini kita bilang gak ada eh besok ada yang lamar."

"Iya sih, cuma gue belum pengen aja."kata naya setelah berhenti tertawa.

"Why? Lo kayak nya udah pantas deh buat nikah."kata putri yang sengaja ingin menggoda naya.

"Gue belum siap kali put, masih banyak yang pengen gue lakuin, yang gak akan mungkin bisa di lakuin kalo udah nikah," kata naya.

"Emang apa yang gak bisa lo lakuin setelah nikah. Mainin hati cowok? Pengen cowok yang banyak?" kata putri sambil tertawa di seberang sanak.

"Ya gak lah. Emangnya gue cewek apaan put, gue pacaran aja gak pernah apa lagi mainin perasaan orang."kata naya tak terima.

"Hmm iya juga sih. Selama ini lo selalu tertutup sama cowok, padahal banyak banyak orang yang ngantri buat dapatin lo."

"Gue juga gak tau sih, tapi gue ngelakuin semua itu Karena yang gue cari itu, cowok yang bisa seperti bokap gue, setia. Meskipun bunda udah gak ada, ayah gak pernah buat kepikiran cari istri baru, meskipun gue udah beberapa kali membujuk ayah tapi beliau selalu menolak," kata naya sedih. Karena Alden juga seharusnya bahagia, ada yang ngurus, bukannya naya gak ingin mengurus Alden, hanya saja anak dan istri itu berbeda. Naya bahkan masih begitu manja, suka ngambek, cengeng, jadi mana mungkin ia bisa mengurus ayah nya.

"Sorry gue gak maksud, gue doain lo bisa dapatin cowok yang lo pengenin,"kata putri sambil tersenyum.

"Amiin thanks buat doanya," kata Kanaya tulus.

"Lo kapan mau balik ke Indonesia?" tanya naya.

"50 Tahun lagi deh kayaknya."kata putri kembali bercanda.

"Lo jangan becanda dong. Gue serius nanya nih," kata naya kesal.

"Hehe sorry, gue juga gak tau, tergantung orang tua gue. Gak mungkin kan gue ke indonesia sendiri."

"Makanya belajar mandiri put, jadi biarin aja orang tua lo ke luar negeri dan lo tetap tinggal di indonesia."

"Masa gue tinggal sendiri sih."

"Kan ada gue, lo bisa nginap di rumah atau gue yang ke rumah lo."

"Nanti deh gue pikirin, kalo sekolah gue disini udah selesai, dan orang tua gue juga bolehin."

"Put, hmm gue pengen ngomong sesuatu," ucap naya serius.

"Ngomong apa? Mau cerita, gue siap dengerin."

Ini lah yang sebenarnya naya suka dari putri, meskipun dia itu suka bercanda tapi ketika sahabat nya sedang ada masalah ia akan menjadi pendengar yang baik dan juga memberinya nasihat membantu meringankan beban para sahabat nya.

"Gue mau cerita, lo bisa kan ngasih saran."

"Cerita aja nay. Gue bisa sih cuma kalo masalah nya sulit gue juga gak yakin."

"tadi bokap gue ngasih tahu jika sebelum nyokap gue meninggal dia telah menjodohkan gue sama sahabat bunda."

"Hah? Seriusan lo?" tanya putri terkejut.

"Demi apa nay, lo di jodohkan," lanjut putri masih gak percaya.

"Gue serius. Gue aja kaget, gak nyangka gitu. Put gue harus gimana?"

"Sekarang gue tanya lo sendiri mau gak di jodohin?"

"Gue gak tahu. Gue bingung. Gue sebenarnya gak pengen, tapi itu permintaan terakhir nyokap gue."

"Ini permasalahannya sulit nay, kalo lo nerima pun, gimana lo ngelajanin hidup, apa lagi lo itu gak kenal sama seseorang yang ingin di jodohkan sama lo. Tapi jika lo nolak, bunda lo pasti akan sedih di atas sana."

"Itu yang membuat gue bingung put. Gue harus gimana, gue juga gak pengen nikah muda. Gue masih pengen menjalani hidup seperti sekarang," ucap putri sedih.

"Sabar nay, ini adalah cobaan buat lo. Mending lo pikirin baik baik dulu, jangan langsung mengambil keputusan jika nanti pada akhirnya akan merugikan lo sendiri."

"Maaf gue gak bisa bantu lo naya," lanjut putri.

"Karena kita itu hampir sama nay, gue juga di jodohin sama orang tua gue. Tapi gue gak pengen. Maaf gue gak pernah cerita soal ini," batin putri.

"Gak papa put. Thanks udah dengerin cerita gue. Ini masalah gue jadi gue sendiri yang harus nyari solusi nya,"ucap naya sambil tersenyum tak ingin membuat putri merasa bersalah.

"Lo harus ingat kata kata gue naya. Apa pun keputusan lo harus menjalani nya dengan bahagia, gak boleh nangis nangis lagi, harus selalu tersenyum. Apa lagi kita sekarang gak bisa bertemu," kata putri.

"Iya put, semoga aja kita bisa segera bertemu. Gue beneran rindu sama lo, gue ngerasa kurang saat lo jauh."

"Apa lagi gue gak sabar ingin ketemu kalian lagi."

"Makanya cepat balik ke indonesia, kumpul bareng lagi. Kalo gitu gue tutup dulu yah." kata naya.

"Iyah, hati hati yah lo di sana, see you," kata putri.

"Yang harus hati hati tuh elu, kan lo berada negara orang."

"Iya iya," balas putri.

Sambungan terputus, Kanaya segera merebahkan dirinya di atas kasur. Ia kembali memikirkan perkataan ayah nya.

"Apa yang harus gue lakuin menerima atau menolak,  itu adalah pilihan yang sulit," gumam Kanaya.

"Kalo bingung, nolak itu sama saja gue gak menghargai permintaan bunda, dan bakalan menyesal seumur hidup. Tapi kalo pun gue terima perjodohan itu, gue takut gimana gue menjalani hidup, gimana dengan calon suami gue itu, apakah orang nya baik, atau enggak, gue juga belum bisa menjadi istri yang baik."

"Bunda tolong bantu naya kali ini, apa yang harus naya lakukan," gumam naya.

Putri adalah salah satu sahabat Kanaya, mereka berlima bersahabat. Namun putri lebih dekat dengan Kanaya layaknya saudara kandung.

Hanya saja, saat lulus SMA putri pergi ke london untuk melanjutkan sekolahnya hingga sampai sekarang, dan sudah 5 tahun sejak kepergian putri meninggalkan tanah kelahirannya.

Bab terkait

  • Let You Go   Menerima.

    2 minggu berlalu Kini Kanya sudah memutuskan apa yang harus ia lakukan, ia sudah memikirkannya matang matang, dan semua resikonya akan ia tanggung.Kanaya menghampiri ayahnya yang sedang berkutat di depan komputer, di ruang kerja nya.Tok. Tok. Tok."Ayah...""Masuk," kata Alden.Setelah mendapat izin, Kanaya dengan gerakan pelan membuka pintu itu, dan berjalan ke arah ayahnya yang fokus pada komputer di depannya."Apa Kanaya ganggu ayah," tanya Kanaya melihat ayah nya sedang sibuk."Enggak, tapi tumben putri ayah ke sini," jawab Alden sembari masih fokus pada komputer nya."Naya pengen ngebahas masalah 2 minggu yang lalu yah soal perjodohan itu."Alden mengalihkan fokusnya pada komputer lalu menatap seksama naya, siapa tau aja kan ia salah dengar."Ayah kira kamu udah lu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Let You Go   Masa lalu Alvin dan kisah cintanya.

    Flashback on.6 tahun yang lalu.Saat Alvin baru menduduki kelas 3 SMA, tak sengaja saat pulang sekolah, ia menabrak seorang gadis. Gadis itu terluka pada bagian kaki nya, Alvin segera turun dari motor dan membantu gadis yang baru saja ia tabrak."Sorry gue gak sengaja," kata Alvin sambil berjongkok di hadapan gadis itu dan mengecek apa saja yang terluka pada gadis itu.Gadis itu yang tadi nya menunduk, menjadi mendongak ketika mendengar Penuturan Alvin. Tak sengaja, pandangan mereka bertemu dan terdiam untuk beberapa saat, ada perasaan asing yang Alvin rasakan ketika menatap gadis di depan nya.Gadis yang di ketahui masih SMA, di lihat dari seragam sekolah nya namun berbeda dengan seragam yang di kenakan Alvin, itu artinya mereka berbeda sekolah."Kaki lo berdarah, sakit ya," kata Alvin menunjuk pada kaki si gadis."Lumay

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-04
  • Let You Go   Bentakan kecil

    Di pagi hari, Alvin bermimpi, memimpikan gadis itu. Dengan penuh airmata yang membasahi pipinya, alvin meracau memanggil gadis itu kembali. Padahal ini sudah 5 tahun sejak yuna pergi.Mendengar Alvin yang mengigau, Kanaya yang masih terpejam mendadak bangun, dan segera menghampiri Alvin yang memang tidur di sofa yang ada di kamar."Alvin," panggil naya mencoba membangunkan Alvin.Namun tetap saja, Alvin masih terus menangis sambil mengatakan 'jangan pergi'."Alvin," panggil naya lagi"Alvin.""Alvin bangun, ini udah pagi!" teriak naya pada akhirnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-04
  • Let You Go   Mulai suka?

    Tepat jam 10, bi Ana datang, maid yang bertugas menggantikan posisi bi siti selama pulang kampung."Assalamualaikum," kata bi ana."Waalaikum salam," kata Naya membukakan pintu.Naya memerhatikan wanita muda itu,"Maaf nyari siapa?" tanya naya."Saya maid yang di suruh nyonya untuk menggantikan bi siti untuk sementara di rumah ini," kata bi ana sambil tersenyum ramah."Ohh, yaudah silahkan masuk bi," kata naya sambil membawa nya ke ruang tamu."Makasih non.""Bibi ini bi ana?" tanya Naya karena ini pertama kalinya mereka bertemu."Iya non, nama saya Ana," kata maid itu sopan."Panggil naya aja. Bibi kayak masih muda gitu deh," kata Naya yang memperhatikan bi Ana layak nya wanita berumur 20an."Iya non, saya berusia 26 tahun," jawab bi ana.Naya membolakan mata nya kaget. Bi ana ini ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-04
  • Let You Go   Tak asing

    4 bulan berlalu.Sejak itu, hubungan alvin dan kanaya semakin dekat layak nya pasangan suami istri pada umum nya.Alvin yang dulunya cuek, tak menerima perjodohan itu kini ia mulai menunjukkan perhatiannya meskipun itu terbilang kecil, namun mampu membuat Naya merasa menjadi istri yang sesungguhnya meskipun tanpa ikatan cinta.Kanaya tidak mengerti perasaannya, apakah ia mulai mencintai Alvin apa enggak, namun saat berdekatan atau hanya sekedar berbicara dengan Alvin membuat ia merasa senang, dan ketika ia pulang larut membuat ia tidak tidur menunggu nya pulang, tak jarang, ia tidur di sofa.Ia pun tak tahu, apa yang membuat Alvin yang dulunya Tidak menyukai kehadirannya. kini, pria itu mulai menunjukkan perhatian nya, walau pun hanya sekedar menyapa ketika pulang kerja atau pun menemani nya menonton ketika ia sedang libur kerja. Dan janji nya untuk mengantar dan menjemput naya untuk mengajar benar benar d

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-04
  • Let You Go   Putri dan Gabriel

    Gabriel Ezra abraham Ialah nama dari pemuda tampan yang saat ini berusia 23 tahun, seumuran dengan putri. Pemuda yang bukan hanya memiliki wajah rupawan, kekayaan yang berlimpah namun ia juga memiliki hati yang begitu baik.Pemuda yang biasa di sapa gabriel itu, memiliki perasaan kepada Putri sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya, ia hanya menganggap putri sebagai sahabat nya, seperti yang lain. Namun, tiga tahun bersahabat, sejak kedatangan putri. Ia mulai memiliki perasaan hingga saat ini.Gabriel berbeda dari yang lain. Jika pemuda seusianya akan menghabiskan waktu di luar ketika malam, ia hanya akan tinggal di rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga atau pun belajar di kamar nya hingga ia tertidur.Karena baginya masa muda bukan hanya untuk kesenangan dan kebebasan saja. Dan Gabriel tak ingin masa muda nya hanya sia sia saja.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-04
  • Let You Go   Permintaan ibu mertua

    Indonesia. Tak terasa satu minggu telah berlalu. Dan kini saatnya bagi Kanaya dan Alvin untuk kembali ke rumah ayah bisma. Saat telah sampai, mereka di sambut dengan hangat oleh bunda karin yang memang sedang di rumah, sengaja menunggu menantu kesayangannya. Selama mereka berdua pergi rumah mewah ini begitu sepi. Sama seperti dulu, ketika Alvin belum menikah. Alasan Alvin cepat menikah adalah untuk meramaikan rumah ini dan juga agar mereka cepat mendapatkan cucu, pewaris keluarga abraham, salah satu Orang terkaya di dunia. "Akhirnya menantu kesayangannya mama datang," ucap karin sambil merangkul naya ke dalam rumah. Sedangkan Alvin bertugas membawa barang barang. "Gimana sayang disana, naya bersenang senang kan?"tanya karin setelah duduk di sofa bersama naya. "Iya ma, makasih udah ijinin Kanaya menginap di sana," ucap Kanaya

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11
  • Let You Go   Yuna? Siapa dia?

    Esok harinya, Kanaya bangun lebih lambat dari biasanya. Saat terbangun ternyata sudah pukul 08.00. Dan hari ini juga termasuk hari yang penting di sekolah, tempatnya mengajar.Ia dengan terburu buru masuk ke kamar mandi, melakukan rutinitas paginya. Jika biasanya ia mandi 45 menitan, namun saat ini ia hanya bisa 15 menit.Mengingat waktu yang mengejarnya, ia tak bisa se santai biasanya. Dengan cepat, Naya mengambil tas selempang nya dan keluar dari kamar untuk mencari mama karin ataupun Alvin jika belum berangkat ke kantor.Samar samar, ia mendengar suara obrolan."Ma, berapa kali aku bilang, dia gak akan pernah bisa mengganti yuna di hatiku.""Alvin, sekarang Naya yang menjadi istrimu, bukan wanita itu."Suaranya itu berasal dari ruang tamu, dengan langkah pelan, Naya menghampiri mereka. Bukan niat menguping, tapi hanya penasaran.&n

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11

Bab terbaru

  • Let You Go   Semuanya telah berakhir

    "Apa anda yakin ingin menjual rumah anda, nyonya? Rumah anda sangat indah, anda mungkin tak akan bisa mendapatkannya kembali jika anda menjualnya kepada saya," ucap seorang wanita yang berada di samping Kanaya tanpa bisa mengalihkan tatapan takjubnya dari rumah megah Kanaya yang hendak dibelinya. "Saya yakin sekali ingin menjual rumah saya. Saya dan keluarga kecil saya ingin pindah ke tempat yang lebih sepi," jawab Kanaya tak kalah ramahnya. "Ah... semoga anda bisa menemukan rumah impian anda," ucap wanita itu sembari tersenyum. Kanaya menganggukkan kepalanya dengan mantap. Setelah percakapan singkat itu, Kanaya langsung menyerahkan kunci rumah yang telah ditempatinya bersama Alvin selama beberapa tahun terakhir kepada wanita tersebut. Wanita itu juga menyerahkan selembar cek ke depan Kanaya. Kanaya lantas membiarkan wanita itu melangkahkan

  • Let You Go   Yacht 2

    "Mereka belum memanggilku, jadi aku menghabiskan waktuku untuk bersenang-senang disini. Lagipula, Madrid lebih baik daripada Sisilia," ucap Loco sembari menampilkan senyumannya.Apa yang dikatakan oleh Loco itu memang benar adanya. Dibandingkan tinggal di Sisilia, Loco lebih suka tinggal di Madrid. Di Madrid, Loco tak perlu repot-repot memikirkan tentang nyawanya yang mungkin saja bisa hilang kapan saja, namun saat dia berada di Sisilia, untuk tidur 2 jam saja, rasanya Loco tidak mampu.Rasa antisipasi milik pria itu sangat tinggi ketika berada di Sisilia. Mungkin hal itu karena Loco adalah seorang penjahat buronan yang selalu menjadi target para polisi Sisilia. Selain itu, Sisilia juga terkenal dengan angka tindak kriminalnya yang sangat tinggi. Meskipun Loco adalah seorang penjahat, namun ia juga mewaspadai teman se pekerjaan nya... well... karena dalam dunia kejahatan, tidak ada satupun orang yang bisa kau percayai. Semua orang adalah musuh mu.

  • Let You Go   Yacht

    "Tiket," ucap seorang bodyguard bertubuh tambun yang sedang berjaga di pintu masuk yacht. Bodyguard itu dan satu teman nya yang lain bertugas untuk mengawasi tamu-tamu yang masuk ke dalam pesta yacht ini. Mereka harus memastikan bahwa di antara tamu-tamu itu, tidak terselip satu orang anggota kepolisian yang sangat nasionalis, karena hal itu akan membawa petaka bagi pemilik bisnis yang mengadakan pesta yacht ini."2 VVIP," ucap Loco sembari menyodorkan dua tiket berwarna hitam dengan tulisan berwarna gold yang menambah kesan elegan tiket itu.Bodyguard bertubuh tambun itu langsung mengambil tiket itu dan mengecek keaslian masing-masing tiket itu dengan melakukan pengecekan terhadap kode QR yang terdapat di tiket itu.Setelah memastikan bahwa tiket itu adalah tiket asli, bodyguard itu langsung menyerahkan kedua tiket itu kepada teman bodyguard nya yang lain. Namun, nampak nya, pengecekan identi

  • Let You Go   Nikmati waktumu

    Berhari-hari semenjak kejadian malam peringatan hari tunangan Alvin dan Kanaya yang kedua tahun itu, hubungan antara Alvin dan Kanaya semakin merenggang. Sudah berhari-hari juga, Alvin selalu pulang terlambat ke rumah mereka dan pergi ke perusahaannya pagi-pagi sekali.Awalnya, Kanaya mengira jika Alvin melakukan hal itu karena pria itu sedang memiliki proyek besar yang sangat membutuhkan dirinya. Namun, lagi-lagi semua itu hanya pikiran naif Kanaya. Dari Loco, Kanaya tau jika suaminya itu beberapa kali menghabiskan waktunya bersama dengan Claudia.Terkadang, mereka akan bertemu di perusahaan Alvin, di rumah Claudia atau di tempat-tempat umum seperti restoran dan café mahal yang pastinya sudah dibooking seluruhnya oleh Alvin. Sepertinya, pria itu tak ingin pertemuan mereka diketahui oleh publik. Cih!Jujur, hati Kanaya sangat sakit ketika mendengar hal itu dari Loco. Namun, Kanaya

  • Let You Go   Selamat hari pertunangan

    "Permintaanku kali ini... aku harap... pria yang saat ini sedang bersamaku, dapat membalas perasaanku kepadanya," ucap Claudia penuh keyakinan sembari menatap wajah Alvin dari samping.Alvin yang mendengar ucapan Claudia itu langsung mengernyitkan dahinya. Pria itu menolehkan wajahnya ke samping agar dirinya bisa melihat seluruh wajah Claudia."Maaf... tapi sepertinya permintaanmu itu tidak akan pernah menjadi nyata," ucap Alvin.Glek.Claudia menegak ludahnya dengan kasar."Aku sudah menikah, Claudia. Aku adalah pria yang sudah beristri."Rasa panas menjalari punggung Claudia. Ia sangat malu, sangking malunya, wanita itu tak berani menatap mata Alvin.Astaga... bagaimana kata-kata memalukan itu bisa keluar dari mulut Claudia? Nampaknya, Claudia memang sudah benar-benar kehilangan akalnya."Tapi... aku t

  • Let You Go   Pertemuan malam

    Aku sudah berada di bawah. Kau cepatlah keluar. Aku tidak memiliki banyak waktu.Claudia tidak bisa menahan senyumannya ketika dirinya menerima email dari Alvin. Well... perlu kalian tau, sampai sekarang, baik Alvin dan Claudia tak pernah saling bertukar nomor ponsel. Claudia sangat ingin mendapatkan nomor ponsel pria itu, tapi ia sangat segan untuk memintanya selain itu, ia takut dikira wanita murahan oleh pria itu.Sejujurnya, Claudia tidak menyangka jika Alvin akan menerima permintaannya itu.FLASH BACK."Cepat katakan! Aku tidak memiliki banyak waktu," ucap Alvin sembari melempar tatapan tajamnya kepada Claudia.Claudia menggigit bibir bawahnya. Ia sudah memiliki satu permintaan. Permintaan yang mungkin akan mengubah hubungan mereka."Jika aku meminta waktumu, apa kau akan memberikannya kepadaku?" tanya Claudia dengan berani seolah-olah urat

  • Let You Go   Meminta waktumu

    "Sssshhh..."Claudia meringis kecil, ketika dirinya merasakan sensasi dingin dari batu es yang diusap-usap kecil di atas pipinya yang sudah membiru."Saya minta maaf atas nama istri saya. Sejak dulu, Kanaya memang tidak pernah bisa mengontrol emosinya," ucap Alvin sembari menekan-nekan batu es yang sudah dilapisi dengan sebuah kain ke pipi Claudia yang sudah membiru akibat tamparan maha dahsyat dari istrinya, Kanaya."Saya juga ingin minta maaf... Jika saya menjelaskan kedatangan Alvin kesini, pasti nyonya Dominguez tidak akan marah dan... dan... Alvin serta nyonya Dominguez pasti tidak akan bertengkar. Ini semua salah saya," ucap Claudia sembari menundukkan kepalanya.Alvin menghela nafasnya dengan kasar.Jika diingat-ingat, semua masalah ini disebabkan oleh Alvin sendiri. Andai saja tadi malam ia tidak bertemu dengan Claudia di Club, andai saja pagi

  • Let You Go   Aku tidak akan pernah mencintai kamu

    Brumm... Brumm... Brumm...Kanaya menambah kecepatan motor milik Loco yang saat ini sedang dikendarainya. Jika diingat-ingat, sudah lama rasanya Kanaya tidak menaiki motor apalagi mengendarainya. Semenjak menikah dengan Alvin, Kanaya selalu dimanjakan dengan berbagai macam mobil mewah, helikopter dan jet pribadi. Meskipun di dalam garasi rumah mereka terdapat motor, namun motor itu hanya satu dari sekian koleksi pribadi milik Alvin dan Alvin tak pernah membiarkan Kanaya untuk menaiki motor itu.Well... nampaknya Alvin lebih menyayangi motor itu dibandingkan istrinya sendiri.Tak perlu waktu lama, kini motor yang dikendarai oleh Kanaya itu sudah berhenti di depan sebuah kawasan perumahan yang tidak terlalu mewah namun lumayan besar.juga ingin masuk? Saya akan men-"Plak!Sebuah tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi put

  • Let You Go   Kamu suami gila

    Kanaya menatap ponselnya yang saat ini sedang menghubungkan panggilan kepada Loco. Loco adalah satu-satunya orang yang bisa diandalkan Kanaya saat ini. Awalnya, Kanaya ingin menelpon Alan dan meminta bantuan dari pria itu agar mengeluarkannya dari rumah ini, namun setelah berpuluh-puluh kali percobaan, panggilan itu tak pernah diangkat oleh Alan. Sama seperti terakhir kali Kanaya menelponnya."Halo."Kanaya menghela nafasnya lega saat dirinya mendengar suara Loco."Kau ada dimana?" tanya Kanaya saat mendengar suara berisik dari ujung panggilan itu."Sedang melatih anak-anak," ucap Loco gamblang.Well... Kalian perlu tau, selain menjadi salah satu tangan kanan Kanaya, Loco juga merupakan seorang penjahat dunia bawah yang sangat ditakuti dan disegani. Oleh dunia bawah, dirinya dijadikan panutan dan sekarang, Loco sudah dipilih untuk menjadi pemimpin anak-anak dunia ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status