Beranda / Fantasi / Lentera Kegelapan / Chapter 89 - Pertemuan

Share

Chapter 89 - Pertemuan

Penulis: Jiebon Swadjiwa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-29 20:00:29

POV Andre

Pertempuran sudah berlalu beberapa hari, namun suasana suram masih saja terlihat di tempatnya Alex dan kawan-kawannya. Tak bisa aku pungkiri, beberapa orang dari anggota The ELMNTAL sudah menjadi korban, bahkan yang terluka pun ada yang belum bisa pulih. Sejak tadi pagi, aku sudah berada di tempat Alex. Rencananya hari ini kami akan membahas tentang peristiwa pertempuran kemarin, kami harus mempunyai rencana ke depannya dengan tindakan brutal yang sudah dilakukan oleh para aparat yang didomplengin oleh anggota SDI.

Khususnya bagiku yang manusia biasa tak punya kekuatan, sangat menyesalkan semua yang terjadi. Para aparat memilih membantu SDI yang tak segan mengorbankan orang-orang tak bersalah, hingga meluluh lantakkan sebuah perkampungan. 

Kejadian demi kejadian membuat hubungan aku dan Puri semakin dekat, mungkin karena peristiwa malam itu, atau mungkin rasa egois aku yang membutuhkan satu pelampiasan karena rasa pa

Jiebon Swadjiwa

Mohon dukungannya dengan cara berikan komentar berupa kritik dan saran, VOTE, atau kamu bisa menambahkan Novel ini ke dalam pustakamu. Terima kasih readear!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lentera Kegelapan   Chapter 90 – Intuisi Tak Selamanya Benar

    POV AndreAku hanya bisa terdiam bersama detektif Johan dan inspektor James menyaksikan keharuan Balancer dan para pengguna elemen. Detektif Johan sepertinya sama belum mengertinya dengan aku tentang kehadiran seorang Balancer. Itu terlihat dengan diamnya detektif Johan sambil sesekali menatap kesal pada inspektur James.Tak lama Balancer, mengajak semua para pengguna elemen untuk kembali fokus pada yang akan dia sampaikan. Sesuatu yang sangat-sangat penting dan berhubungan dengan kebangkitan dari Azazel. Sebelumnya Balancer menjelaskan kepada kami semua, bahwa kurang dari seminggu lagi akan ada satu peristiwa di mana seluruh planet dan satelit di gugusan bima sakti ini dalam posisi sejajar. Di saat itulah kekuatan dari raja kegelapan Azazel akan dibangkitkan.Kami semua menjadi shock saat Balancer juga menjelaskan kemungkinan apa yang akan terjadi saat raja kegelapan Azazel dibangkitkan. Jika kekuatan kegelapan berhasil di bangkit

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-30
  • Lentera Kegelapan   Chapter 91 – Penyapu Ranjau

    POV AndreAku, Puri , Alex, Tim dan beberapa orang lainnya sedang berkumpul di kamarnya Alex, kami sedang membuat rencana untuk besok pagi latihan bagi para pengguna elemen. Seorang pengguna elemen berlari menghampiri kami dengan nafas yang memburu."Lex, cepatlah keluar, ada orang SDI yang mendatangi kita," katanya dengan suara memburu."Ahh..., mau apa mereka ke sini dan tahu dari mana tempat kita?" kata Alex yang langsung berdiri dan melangkah keluar ruangan.Kami semua langsung mengikuti langkah Alex, dan benar saja di luar sudah terjadi keributan yang cukup membuat Alex berang. Kami mendapati lima orang berseragam SDI sedang berdiri dengan sombongnya, mereka seperti sengaja menantang keributan. Tapi ada yang aneh dari penampilan mereka, tak satu pun dari kelima orang itu membawa tongkat jolt atau memakai sarung tangan sebagai senjatanya. Namun salah satu dari mereka terlihat memainkan bebatuan hingga melayang-layang di

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-01
  • Lentera Kegelapan   Chapter 92 – Kembalinya Ray

    POV AlexGila, orang bernama Mark ini, gerakannya begitu cepat hingga aku tak bisa mengimbanginya. Tubuhku jadi bulan-bulanan terkena pukulan dan tendangannya. Walau Tim sudah mencoba membantuku namu dia pun harus merelakan tubuhnya ikut jadi sasaran pukulan dan tendangannya. Tubuh kecil Tim beberapa kali terhempas ke dinding dan tanah. Sama seperti yang menimpaku.Beberapa teman-temanku juga ikut membantu, namun kekuatan orang gila ini berada jauh di atas kami yang baru berlatih dengan benar beberapa hari saja. Di tengah rasa sakitku aku masih sempat untuk mencoba melindungi tubuh kecil Tim, beberapa kali dia mencoba ,engeluarkan elemen apinya namu selalu di patahkan oleh terjangan pukulan kilat Mark.Aku tak boleh menyerah begitu saja, kucoba terus bangkit dan menyerang Mark. Saat aku bangkit lagi aku melihat sosok perempuan yang tak asing lagi bagiku."Hoi cewek.., Ngapain lo ada di sini!" teriakku, tapi

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-02
  • Lentera Kegelapan   Chapter 93 – Lawan Yang Tak Seimbang

    POV Alex Sebuah pemandangan yang sangat mengerikan, mèlihat orang yang terbakar oleh elemennya sendiri. Aku jadi berpikir tentang diriku sendiri, aku harus banyak belajar dari Ray. Karena aku tak mau elemen yang menjadi bagian di tubuhku ini marah padaku."Ray, inikah kekuatanmu..., Benar-benar mengerikan," gumamku pelan, namun sepertinya Ray mendengarku, dia menoleh ke arahku.Melihat Fei yang hangus terbakar oleh elemennya sendiri, Yuzak terlihat sangat marah. Dia yang sempat ikut terkesima kemudian mengeluarkan seluruh kekuatannya. Yuzak membuat sebuah bola raksasa yang terbuat dari tanah dan bebatuan yang ada di sekitar tempat itu. Yuzak menyatukan tanah dan bebatuan dan kini bola raksasa itu melayang di atas kepalanya. Semakin besar dan terus membesar hingga sebesar badan bus."Aku tak peduli siapa itu kamu, tapi kamu sudah mencelakai Fei temanku, maka rasakan ini!" Teriaknya sambil bersiap melemparkan bol

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-03
  • Lentera Kegelapan   Chapter 94 – Nikmati Hari

    POV RAY Sebenarnya aku ingin melepaskan Elena begitu saja, tapi aku berpikir dia belum tentu mau berbah menjadi lebih baik. Apalagi saat aku mengetahui kalau mereka berlima sudah tak muda lagi walau penampilan mereka masih terlihat seumuran denganku. elemen yang ada di miliki oleh Elena cukup berbahaya jadi kuputuskan untuk menghabisinya dengan menggunakan elemen milikiny saperti yang lain. Selesai menuntaskan kelime agen SDI, aku langsung menemui Maria, yang berada di atas gedung bersama detektif Johan. "Apa kabar tuan Detektif," sapaku ketika sudah sampai di atap gedung. "Kamu...., ahrrgghhh..., kamu datang juga Ray!" seru Detektif Johan tampak gemas sekali lalu dia memelukku. Aku juga melihat inspektur James di sana, sebenarnya aku ingin sekali memeluknya, namun dia memberiku isyarat untuk bersabar. "Piere!" panggil Inspektur James. "Ya?" "Biarkan mereka berdua,"

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-06
  • Lentera Kegelapan   Chapter 95 – Menunggu Waktu

    7 Hari Sebelum Pertempuran AkhirPOV MICHELEHidup lama tak membuatku banyak memiliki teman, hidup menyendiri menjadi pilihan bagiku yang di karuniai menjadi seorang Mist. Seseorang yang memiliki kekuatan bisa berkomunikasi dengan semua elemen di dunia ini. Syberia menjadi tempat tinggalku sejak dahulu, dengan salju abadi yang tak pernah mencair. Salju bisa dibilang menjadi sumber kehidupanku, jika saja aku jauh dari salju kekuatanku akan menurun.Sebagai seorang The Mist, aku bisa tetap berwujud wanita muda yang berubur dua puluh tahunan, padahal usiaku sampai saat ini sudah lebih dari seribu tahun, itu adalah salah satu keistimewaan diriku. Saat temanku yang seorang Balancer bernama Lili Van Bosh memintaku untuk menjadi guru dari anaknya, tentu saja aku merasa senan. Ini adalah kesempatan langka yang belum pernah aku lakukan, ya melatih sorang anak. Selain mendapatkan seora

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Lentera Kegelapan   Chapter 96 – Rindu Ini

    POV AndreAda kebahagian tersendiri melihat Maria sudah kembali tersenyum lebar dan bercanda. Sesuatu yang sudah lama sekali tak aku temui di wajah Maria, dia sangat bahagia dengan kebradaan Ray di sampingnya. Begitupun dengan Ray. Baru kali ini aku melihat Ray berbincang dan bercanda. Bahkan dia tertawa dengan lepas, satu hal yang tak pernah aku lihat setelah mengenal lama dirinya. Ya aku hanya tahu dia anak yang pendiam, jangankan untuk mengobrol menyapapun setahuku tidak tidak pernah sama sekali. Jika ada yang menyapanya, paling dia hanya menoleh dan berlalu.Tak sengaja aku bertemu Ray di rumah detektif Johan, aku belum sempat menyapa Ray dengan benar, bahkan beberapa hari ini aku hanya melihat dia, cukup dari jauh. Aku melihat Ray dengan Maria di sana tapi aku tak berani untuk menyapa mereka. Aku masih menata hatiku, walau bagaimanapun Maria pernah hadir di hidupku, mengisi hatiku dan melewati masa-masa indah bersamaku. Meskipun aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12
  • Lentera Kegelapan   Chapter 97 - The Assignment Part 1

    POV Balancer(Seribu tahun sebelumnya)Kemenangan atas pembasmian pemuja Azazel, kami bawa ke ibu kota kerajaan, Raja memberikan kami hadiah berkarung-karung emas untuk keberhasilan. Sudah menjadi kebiasaan bagi seorang prajurit yang pulang dari perang dan membawa kemenangannya, kami berpesta semalaman. Entah berapa botol anggur yang aku habiskan malam itu, hingga aku mabuk. Walaupun dalam keadaan mabuk, tak ada satu pun lelaki yang berani menggangguku. Seperti halnya yang menjadi kebiasaan para lelaki yang selalu menjadikan kesempatan jika ada wanita yang mabuk.Tapi tidak berlaku bagiku, tak akan ada yang mau bila nanti kemaluannya dipotong. Apalagi aku adalah satu-satunya wanita yang mampu mengendalikan elemen besi."Hai Miss Lili!" sapa seseorang.Mendengar seorang lelaki menghampiri dan memanggil namaku yang sedang dalam keadaan mabuk, sama saja memancing keributan, aku langs

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-13

Bab terbaru

  • Lentera Kegelapan   Chapter 114  –  Kemenangan

    POV RAYAku berlari menghampiri Azazel yang masih berlutut di depan kursi kebesarannya. Tanpa banyak berkata lagi aku menerjang dengan pukuran dan tendangan yang yang bertubi-tubi. Dia sekarang tak lebih dari seorang manusia pengguna elemen, kekuatan yang ada pada tubuh Thomas hanya kekuatan milik Thomas saja.DUESH!Azazel beberapakalu terpelanting, walau begitu dia masih bisa bertahan dengan kekuatan elemen milik Thomas. Azazel pun berusaha untuk balik menyerangku dengan mengeluarkan elemen tanah dan membentuk sebuah palu besar, lalu diayunkan palu itu ke arahku sambil melompat. Aku bersiap menunggunya dengan membentuk palu yang lebih besar dari milik Azazel. Begitu serangan palu Azazel mendekat, dengan kekuatan palu yang aku buat, aku hancurkan dengan sekali hantaman paluku.Azazel bergerak secepat kilat dengan elemen petir, melontarkan panah-panah petir yang dengan mudah aku tangkis. Dia pun berusaha untuk lari, tapi aku tak akan melepas

  • Lentera Kegelapan   Chapter 113 –  Gerhana Palsu!

    POV RAY Ruangan sekarang menjadi terang lagi. Dengan susah payah aku berdiri sambil memegangi dadaku yang terluka. Mataku mulai berkunang-kunang. Darah sudah banyak yang keluar sepertinya. Tapi aku masih harus berdiri. "Creator?" kata Thomas. Tidak. Ia bukan Thomas. Dia Azrael yang telah mengambil alih tubuh Thomas. "Azrael?! Kenapa kamu tidak menjadi tubuhmu saja yang besar itu?" tanyaku. "Justru wujud manusia adalah wujud yang paling sempurna menurutku. Aku cukup menjadikan tubuhnya sebagai vesel untuk kebangkitanku. Segar sekali rasanya setelah lama terkurung di kegelapan oleh lima creator terkutuk itu selama ribuan tahun. Dan aku tak perlu membunuh mereka karena mereka sudah mati. Hahahahahah," kata Azrael. "Ugh!" rasa sakit didadaku. Ah...darah. Darah itu elemen air bukan? Aku terpaksa melakukannya. Obati lukaku siapa namamu? Dia tidak bernama. Tolonglah. Ahh...aku tertolong. Lukaku mulai tertutup.

  • Lentera Kegelapan   Chapter 112–  Puri, Bertahanlah!

    POV ANDRE Pertarunganku dan Puri melawan laki-laki bernama Hund semakin seru, kami berusaha keras mengalahkan dia, walau beberapa kali kami harus berusaha menghindari semua serangan Hund yang tentu saja pengalaman bertarungnya jauh diatas kami berdua. Sering kali aku kewalahan dan hampir terkena sabetan-sabetan pedang besinya yang super tajam. Tapi beruntung aku terlindungi dengan kayu-kayu yang muncul dari penggabungan jolt yang aku pakai. Namun pertarungan kami mendadak terhenti, perlahan tapi pasti suasana menjadi gelap. Aku dan Puri saling pandang. Begitupun Alex dan teman-teman lainnya. Ada rasa panik yang aku rasakan dan mungkin juga Alex dan yang lainnya juga merasakan. "Puri, apa ini sudah saatnya terjadi gerhana?" Tanyaku sambil mendekati Puri. Puri yang terlihat kelelahan hanya menatapku sendu, lalu mengangguk pelan. "Puri, kita masih belum kalah, kita harus terus bertarung" bisikku sambil

  • Lentera Kegelapan   Chapter 111 –  Kebangkitan Sang Iblis 2

    POV BALANCER Aku kembali berhadapan dengan Robert. lelaki yang telah membunuh adikku satu-satunya. Aku tak dapat melupakan kejadian itu walau sesaatpun, jasad William yang dilemparkannya ke bawah jembatan. William yang berusaha melindungiku dan anakku dari orang-orang biadab ini. Dia tak dapat mengimbangi serangan-serangan yang diterimanya dari para agen SDI yang mengeroyoknya. Sedangkan aku, Ketika itu baru saja melahirkan. Dalam kondisi yang masih lemah Thomas yang sudah mengetahui keberadaanku, memerintahkan untuk membunuh ku juga William. "Balancer, akhirnya kita selesaikan pertarungan kita yang tertunda," kata Robert. Aku yang malas meladeni ucapannya, lalu memanggil kekuatan elemenku, besi. Seperti biasa, aku dengan kuku-kuku besiku sudah siap mencabik-cabik Robert. Aku langsung menerjangnya, melancarkan serangan-serangan untuk bisa cepat mencabik dan membunuhnya. Robert dengan memakai kekuatan joltnya, dia pun m

  • Lentera Kegelapan   Chapter 110 –  Kebangkitan Sang Iblis

    POV RAY Aku mengakui kekuatan Thomas, dia sangat kuat. Walaunsejauh ini aku dapat mengimbangi kekuatannya. Aku yang seorang Creator dapat mengimbangi cara bertarung Thomas, yang tak beda jauh dengan cara bertarungku. Aku berdiri di atas platform yang terbuat dari es, ketika aku mengimbangi dia membentuk golem raksasa bersenjatakan tombak bertarung dengan golem raksasa yang dia buat dengan bersenjatakan pedang. Pertarungan kami cukup aneh sekali, kami tidak melakukan pertarungan langsung. Kami saling melemparkan elemen dan menciptakan berbagai bentuk makhluk yang kamu gerakkan dari jauh. Seandainya ada yang melihat pasti mereka seperti melihat dua orang yang bermain mainan remote control untuk saling mengalahkan. Aku bisa mengimbangi cara bertarung seperti itu. Kalau ada kesempatan baru aku menyerangnya secara langsung dengan melemparkan sesuatu untuk melukainya, begitupun dengan Thomas. Dan Sial. Dia Kuat sekali, tak ada satup

  • Lentera Kegelapan   Chapter 109 –  Pertempuran Akhir 3

    POV ANDREAku, Puri, Alek, Tobi, dan para elemental lainnya, kini berhadapan dengan tiga anggota SDI. Mereka yang masing-masing menggunakan sarung tangan jolt, menyeringai ke arah kami. Senyum merendahkan pun tersungging di wajah mereka. Dengan sangat angkuh mereka mendekat ke arah kami."Halo kalian tikus-tikus elemen, kenalkan namaku John. Ada baiknya bukan, jika sebelum mati kalian mengetahui nama siapa yang sudah membunuh kalian, hahaha..." kata orang pertama sambil tertawa mengejek."Aku Scarlet," kata orang kedua, seorang cewek dengan dandanan layaknya laki-laki."Hahaha..., dan Hund, bersiaplah kalian untuk mati," katanya."Kalian tak lihat apa, jumlah kami banyak. Apa sanggup kalian melawan kami?" tanya Alex dengan lagaknya seperti biasa."Hahaha..., lihat teman-teman. Dia meragukan kita!" Kata John sambil melirik kedua temannya."Hahaha...., mereka memang cari mati John! Hai bocah sebanyak apapu

  • Lentera Kegelapan   Chapter 108 –  Pertempuran Akhir 2

    Pov RayAku dan sang Balancer ibuku memimpin para pengguna elemen menuju senayan, dimana bangunan aneh berada. Kami sudah berada di depan bangunan besar yang menjulang yang mengelilingi Tugu Monas. Menurut ramalan tepat jam dua belas siang nanti akan terjadi gerhana matahari, dimana seluruh planet berada pada satu garis lurus.Sebelum itu terjadi, kami harus bisa mengalahkan Thomas dan menghalanginya untuk menjadi wadah dari kekuatan Azazel. Walau kami tahu, itu tidak akan mudah. Tapi kami pantang untuk menyerah, demi kedamaian di dunia ini.Semua bangunan ini sudah dipersiapkan oleh Thomas. Bagunan yang dibuat dengan menggunakan elemen tanah, besi dan elemen es untuk atapnya."Ray cepat temukan Thomas, Kita tak punya banyak waktu lagi. Sebelum terjadi gerhana Matahari, terlambat saja, kita sudah dapat dipastikan akan binasa," kata Ibuku dengan tegas padaku."Iya Ibu, Ray tahu hal itu," jawabku sambil terus melangkah.

  • Lentera Kegelapan   Chapter 107 – Pertempuran Akhir Part 1

    POV Ray (6 jam sebelum gerhana)."Sebuah bangunan megah yang aneh tiba-tiba saja muncul dari dalam tanah, kemunculan bangunan itu disertai dengan terjadinya gempa dahsyat. Gempa yang bukan saja terjadi di sekitar kemunculan bagunan aneh itu, tapi hingga melanda keseluruh kota Jakarta."Sebuah headline dari berita yang muncul di beberapa stasiun televisi nasional, yang tentu saja membuat geger seluruh warga. Apalagi peristiwa gempa telah membuat orang-orang menjadi panik, kaca-kaca gedung pecah. Bahkan sebagian bangunan milik warga ada yang rubuh, hingga ada juga yang rata dengan tanah.Seluruh stasiun televisi menyiarkan fenomena aneh ini. Aparat dari kepolisian dan militer pun mensterilkan sekitar Senayan. Hanya pihak pemberitaan yang bisa mendekati lokasi, walau area yang diliput di batasi. Tapi semua lapisan masyarakat bisa melihat bangunan megah itu dari jauh.Bangunan besar, menyerupai sebuah istana raja-raja. Yang tiba-tiba saja ter

  • Lentera Kegelapan   Chapter 106 – Paman?

    POV MariaLelaki berambut abu-abu itu berdiri si depan kami, senyumnya tersungging. Namun aku tak merasakan keramahan dari senyuman itu, tapi kengerian yang mulai menjalar ke seluruh tubuhku."Halo Keponakanku, apa kabar?" sapa lelaki itu."Ahhh...., ponakan!" Pikirku."Thomas....," gumam Ray, dia berdiri dengan posisi waspada.Aku heran siapa laki-laki ini, meski menyebut Ray dengan kata keponakan, tapi Ray terlihat tak bergeming dari tempatnya. Sepertinya ada percakapan batin dari kedua orang ini, yang tak bisa aku dengar."Aku hanya ingin menyapa saja, tak apa kan," kata Thomas."Kenapa?""Wajar bukan seorang paman menyapa keponakannya. Apalagi kalau basa-basi ini diperlukan sebelum kita bertemu lagi dalam pertempuran," kata Thomas. Dia menoleh ke arahku."Sore nona, pacarmu Ray?""Thomas, sudahi semua ini. Kamu tahu siapa Azazel bukan?""Aku tahu Ray, hanya saja aku lebih

DMCA.com Protection Status