Setelah orang-orang itu hilang dari pandangan, Ray kemudian berbalik menatap Gerald sambil bertanya, “Jadi sekarang bagaimana, Tuan Crawford?”“Ya, kita sudah mendapatkan yang kita inginkan jadi mari kita kembali ke desa. Adapun Tye dan anak buahnya, aku punya firasat yang cukup kuat bahwa jika mereka bahkan berhasil menemukan makam itu, maka mereka tidak akan keluar hidup-hidup!” jawab Gerald yang tidak tertarik dengan peti mati.Gerald telah membuat klaim berani itu karena suatu alasan. Setelah menyelidiki ruangan itu secara menyeluruh, Gerald pun menyimpulkan bahwa ada beberapa jebakan tersembunyi di dalam makam. Terlebih lagi, tampaknya sebagian besar jebakan akan aktif jika ada yang menyentuh berbagai bagian peti emas.Dengan pemikiran itu, jika Tye dan anak buahnya bersikeras untuk membuka peti mati, mereka pasti akan memicu satu atau sepuluh jebakan maut, dan bisa dipastikan akan sekarat ketika melakukannya. Apa pun masalahnya, Gerald dan Ray pun kembali ke Desa Moonbeam.Namun
Karena Gerald dan Ray sebelumnya telah membongkar semua jebakan yang menuju ke makam, Tye dan anak buahnya mengalami sedikit kesulitan untuk mencapai makam dan setelah melihat peti mati untuk pertama kalinya, Tye langsung pusing saking gembira.Sambil tertawa penuh kemenangan, mata Tye berkilat rakus sambil berlari menuju peti mati dan berteriak, “Akhirnya aku menemukanmu! Setelah sekian lama!"Melihat betapa senangnya Tye, salah satu anak buahnya yang bingung tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, “Umm, makam siapa ini, Ketua Lamano?”"Hmm? Ini adalah makam seorang jenderal besar dari negara kuno Zanekh! Meskipun ada harta yang tak terhitung jumlahnya di makam ini, harta yang paling tak ternilai bisa ditemukan di dalam peti mati ini! Berdasarkan rumor yang kudengar, di dalamnya ada mutiara berusia sepuluh ribu tahun yang mampu mengawetkan tubuh selamanya!” jelas Tye sementara tangannya membelai peti emas itu.“B-benarkah? Itu harta yang sangat berharga kalau begitu!” seru pria
Tidak ada yang akan menghalangi jalanku membuka peti mati, bahkan Gerald sekali pun!“Kau sudah mati, Tye!” raung Gerald sambil berlari ke arah manusia jahat itu."Hentikan dia!" teriak Tye sementara beberapa anak buahnya dengan cepat berdiri di depan Gerald, menghalanginya untuk mencapai Tye!Namun, Gerald tidak ingin membuang waktu dengan para badut ini. Dengan cepat menyerang mereka, yang Gerald butuhkan hanya satu tangan untuk mengirim semua orang terbang melayang!Melihat itu, anak buah Tye yang lain segera mengambil tindakan juga.Tye sendiri terlalu sibuk mencongkel peti mati—bersama dengan tiga pria lainnya—sama sekali tidak peduli tentang Gerald. Dalam pikirannya, membuka peti mati adalah prioritas utamanya.Bagaimanapun, anak buah Tye secara alami bukan tandingan Gerald dan Gerald dengan mudah menjatuhkan mereka ke tanah.Setelah mendengar jeritan kesakitan anak buahnya, akhirnya Tye terpaksa memalingkan muka dari peti mati.Menyadari bahwa anak buahnya yang terluka parah bah
Begitu selesai tertawa, Tye menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengangkat tutup peti mati!Meskipun Gerald segera melompat ke depan dan menendang Tye ke udara setelah melihat itu, membuka peti mati telah dilakukan. Dengan peti mati yang sekarang terbuka, seluruh ruangan mulai bergetar hebat, mengirimkan puing-puing—dari langit-langit—jatuh ke mana-mana!Meskipun begitu, perhatian Gerald saat ini tertuju pada hal-hal yang lebih mengkhawatirkan, seperti kabut hitam yang baru saja keluar dari peti emas! Seperti yang telah diprediksi Gerald, ada sesuatu yang sangat berbahaya di dalam peti mati itu!Apa pun masalahnya, semuanya terlihat buruk.Gerald segera mundur dari ruangan dan bertemu kembali dengan Ray yang bersembunyi di titik buta tepat di luar ruangan. Setelah melihat Gerald, Ray dengan cepat bertanya, “A-apa yang harus kita lakukan sekarang, Tuan Crawford?”“Lari, tentu saja! Kita harus pergi dari sini!” teriak Gerald sambil meraih tangan Ray lalu menariknya ke pintu keluar.Me
Setelah itu, Tye memelototi keduanya sambil menembakkan bola kabut hitam ke arah Gerald dan Ray!Keduanya mampu menghindar ke samping tepat waktu dan melihat bahwa Ray tidak memiliki peluang di sini, Gerald segera menginstruksikan, “Temukan tempat untuk bersembunyi! Aku akan berurusan dengannya!"Ray hanya mengangguk sebagai tanggapan, kemudian berlari ke salah satu rumah penduduk desa sementara Gerald menghunus Pedang Astrabyss.Gerald menyipitkan matanya saat niat membunuhnya melonjak, kemudian berteriak, “Karena kamu belum mati, aku akan mengambil kesempatan ini untuk menghabisimu secara pribadi, Tye! Kepala desa dan penduduk desa akan dibalaskan dendamnya apapun yang terjadi!”Tepat ketika Gerald merasa senang bahwa dia masih bisa secara pribadi membalaskan dendam orang-orang yang tidak bersalah, Tye hanya menanggapi dengan tawa menghina. Dari itu saja, jelas bahwa saat ini Tye bahkan tidak terlalu takut pada Gerald dibanding sebelumnya. Baginya, sekarang Gerald hanyalah semut yang
Saat ini Gerald juga bingung, jadi ia hanya berkata, “Kita akan memikirkannya begitu kita kembali!”Karena masalah ini perlu direncanakan dengan hati-hati, Gerald merasa bahwa mereka harus melakukannya dengan aman di rumah mereka sendiri.Ray setuju dan setelah bepergian sepanjang hari, akhirnya keduanya berhasil kembali. Saat memasuki ruang tamu, keduanya melihat Juno dan Yrsa sedang duduk menonton televisi.Menyadari bahwa mereka sudah di rumah, Juno segera turun dari sofa lalu dengan bersemangat menghampiri mereka seraya berseru, “Kalian sudah datang!”Ray sendiri hanya berjalan melewatinya dan ikut duduk di sofa, lalu berseru, “Ya, Tuhan! Senang rasanya bisa pulang!”Melihat Ray kemudian menghela napas dengan keras, Juno sudah tahu bahwa misi ini tidak berjalan mulus. Dengan pemikiran itu, Juno berbalik menatap Gerald lalu bertanya, “Apakah… semuanya baik-baik saja, Gerald?”Hanya menggelengkan kepalanya, Gerald menjawab, “Tidak apa-apa. Kami hanya lelah!"Itu juga bukan kebohonga
Sementara Rey sangat gembira, Gerald—di sisi lain—bahkan tidak beranjak dari tempatnya dengan ekspresi yang muram. Melihat Gerald tenggelam dalam pikirannya, Juno berdehem dan bertanya, “Ada apa, Gerald? Kamu tidak suka makanannya?” Gerald langsung tersentak sadar dan menjawab, “Hah? Oh, tidak, aku cuma sedang memikirkan sesuatu!” Setelah itu, Gerald duduk di meja makan dan ikut makan juga. Tetapi dia hanya makan sedikit nasi lalu bagkit berdiri dan pergi ke ruang tamu. Dalam situasi seperti itu, tentu saja itu menandakan akan akan ada banyak sisa makanan. Tetapi Ray yang rakus tidak akan membiarkan itu terjadi. Dia menghabiskan semua makanan yang ada dengan senang hati.Setelah makan malam selesai, ketiganya menyusul Gerald ke ruang tamu untuk mengobrol.Juno yang pertama memecah keheningan dengan bertanya, “Um… Gerald? Apa yang kamu pikirkan? Kamu terlihat risau sejak pulang sampai sekarang.” “Aku memikirkan Tye. Singkat cerita, dia berhasil berubah menjadi setengah hantu
Tye menjatuhkan tubuhnya ke sofa dan menatap langit-langit, kemudian menggeram, “Tunggu saja, Gerald! Aku tidak akan melepaskanmu semudah itu!” Setiap kali dia memikirkan Gerald, kebencian di hatinya semakin berkobar. Dia akan memastikan Gerald mendapat balasan setimpal! ***Keesokan paginya, Gerald bangun lebih awal dan diam-diam meninggalkan rumah. Dia pergi menemui Master Snyder untuk menanyakan cara menghadapi Tye dalam kondisinya saat ini.Ketika tiba di rumah Master Snyder sekitar setengah jam kemudian, pintu segera terbuka bahkan sebelum Gerald sempat mengetuk."Masuk!" ujar Master Snyder dari dalam, tampaknya ia sudah merasakan kedatangan Gerald. Gerald pun melangkah masuk dan pintu di belakangnya menutup sendiri. Gerald menghentikan langkahnya di tengah aula lalu berseru, "Tuan Snyder!" Setelah itu, Gerald merasakan embusan angin kencang di belakangnya dan tiba-tiba saja Master Snyder secara misterius muncul di belakangnya! "Pasti kamu datang ke sini untuk mencari jawab