Tidak ada yang akan menghalangi jalanku membuka peti mati, bahkan Gerald sekali pun!“Kau sudah mati, Tye!” raung Gerald sambil berlari ke arah manusia jahat itu."Hentikan dia!" teriak Tye sementara beberapa anak buahnya dengan cepat berdiri di depan Gerald, menghalanginya untuk mencapai Tye!Namun, Gerald tidak ingin membuang waktu dengan para badut ini. Dengan cepat menyerang mereka, yang Gerald butuhkan hanya satu tangan untuk mengirim semua orang terbang melayang!Melihat itu, anak buah Tye yang lain segera mengambil tindakan juga.Tye sendiri terlalu sibuk mencongkel peti mati—bersama dengan tiga pria lainnya—sama sekali tidak peduli tentang Gerald. Dalam pikirannya, membuka peti mati adalah prioritas utamanya.Bagaimanapun, anak buah Tye secara alami bukan tandingan Gerald dan Gerald dengan mudah menjatuhkan mereka ke tanah.Setelah mendengar jeritan kesakitan anak buahnya, akhirnya Tye terpaksa memalingkan muka dari peti mati.Menyadari bahwa anak buahnya yang terluka parah bah
Begitu selesai tertawa, Tye menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengangkat tutup peti mati!Meskipun Gerald segera melompat ke depan dan menendang Tye ke udara setelah melihat itu, membuka peti mati telah dilakukan. Dengan peti mati yang sekarang terbuka, seluruh ruangan mulai bergetar hebat, mengirimkan puing-puing—dari langit-langit—jatuh ke mana-mana!Meskipun begitu, perhatian Gerald saat ini tertuju pada hal-hal yang lebih mengkhawatirkan, seperti kabut hitam yang baru saja keluar dari peti emas! Seperti yang telah diprediksi Gerald, ada sesuatu yang sangat berbahaya di dalam peti mati itu!Apa pun masalahnya, semuanya terlihat buruk.Gerald segera mundur dari ruangan dan bertemu kembali dengan Ray yang bersembunyi di titik buta tepat di luar ruangan. Setelah melihat Gerald, Ray dengan cepat bertanya, “A-apa yang harus kita lakukan sekarang, Tuan Crawford?”“Lari, tentu saja! Kita harus pergi dari sini!” teriak Gerald sambil meraih tangan Ray lalu menariknya ke pintu keluar.Me
Setelah itu, Tye memelototi keduanya sambil menembakkan bola kabut hitam ke arah Gerald dan Ray!Keduanya mampu menghindar ke samping tepat waktu dan melihat bahwa Ray tidak memiliki peluang di sini, Gerald segera menginstruksikan, “Temukan tempat untuk bersembunyi! Aku akan berurusan dengannya!"Ray hanya mengangguk sebagai tanggapan, kemudian berlari ke salah satu rumah penduduk desa sementara Gerald menghunus Pedang Astrabyss.Gerald menyipitkan matanya saat niat membunuhnya melonjak, kemudian berteriak, “Karena kamu belum mati, aku akan mengambil kesempatan ini untuk menghabisimu secara pribadi, Tye! Kepala desa dan penduduk desa akan dibalaskan dendamnya apapun yang terjadi!”Tepat ketika Gerald merasa senang bahwa dia masih bisa secara pribadi membalaskan dendam orang-orang yang tidak bersalah, Tye hanya menanggapi dengan tawa menghina. Dari itu saja, jelas bahwa saat ini Tye bahkan tidak terlalu takut pada Gerald dibanding sebelumnya. Baginya, sekarang Gerald hanyalah semut yang
Saat ini Gerald juga bingung, jadi ia hanya berkata, “Kita akan memikirkannya begitu kita kembali!”Karena masalah ini perlu direncanakan dengan hati-hati, Gerald merasa bahwa mereka harus melakukannya dengan aman di rumah mereka sendiri.Ray setuju dan setelah bepergian sepanjang hari, akhirnya keduanya berhasil kembali. Saat memasuki ruang tamu, keduanya melihat Juno dan Yrsa sedang duduk menonton televisi.Menyadari bahwa mereka sudah di rumah, Juno segera turun dari sofa lalu dengan bersemangat menghampiri mereka seraya berseru, “Kalian sudah datang!”Ray sendiri hanya berjalan melewatinya dan ikut duduk di sofa, lalu berseru, “Ya, Tuhan! Senang rasanya bisa pulang!”Melihat Ray kemudian menghela napas dengan keras, Juno sudah tahu bahwa misi ini tidak berjalan mulus. Dengan pemikiran itu, Juno berbalik menatap Gerald lalu bertanya, “Apakah… semuanya baik-baik saja, Gerald?”Hanya menggelengkan kepalanya, Gerald menjawab, “Tidak apa-apa. Kami hanya lelah!"Itu juga bukan kebohonga
Sementara Rey sangat gembira, Gerald—di sisi lain—bahkan tidak beranjak dari tempatnya dengan ekspresi yang muram. Melihat Gerald tenggelam dalam pikirannya, Juno berdehem dan bertanya, “Ada apa, Gerald? Kamu tidak suka makanannya?” Gerald langsung tersentak sadar dan menjawab, “Hah? Oh, tidak, aku cuma sedang memikirkan sesuatu!” Setelah itu, Gerald duduk di meja makan dan ikut makan juga. Tetapi dia hanya makan sedikit nasi lalu bagkit berdiri dan pergi ke ruang tamu. Dalam situasi seperti itu, tentu saja itu menandakan akan akan ada banyak sisa makanan. Tetapi Ray yang rakus tidak akan membiarkan itu terjadi. Dia menghabiskan semua makanan yang ada dengan senang hati.Setelah makan malam selesai, ketiganya menyusul Gerald ke ruang tamu untuk mengobrol.Juno yang pertama memecah keheningan dengan bertanya, “Um… Gerald? Apa yang kamu pikirkan? Kamu terlihat risau sejak pulang sampai sekarang.” “Aku memikirkan Tye. Singkat cerita, dia berhasil berubah menjadi setengah hantu
Tye menjatuhkan tubuhnya ke sofa dan menatap langit-langit, kemudian menggeram, “Tunggu saja, Gerald! Aku tidak akan melepaskanmu semudah itu!” Setiap kali dia memikirkan Gerald, kebencian di hatinya semakin berkobar. Dia akan memastikan Gerald mendapat balasan setimpal! ***Keesokan paginya, Gerald bangun lebih awal dan diam-diam meninggalkan rumah. Dia pergi menemui Master Snyder untuk menanyakan cara menghadapi Tye dalam kondisinya saat ini.Ketika tiba di rumah Master Snyder sekitar setengah jam kemudian, pintu segera terbuka bahkan sebelum Gerald sempat mengetuk."Masuk!" ujar Master Snyder dari dalam, tampaknya ia sudah merasakan kedatangan Gerald. Gerald pun melangkah masuk dan pintu di belakangnya menutup sendiri. Gerald menghentikan langkahnya di tengah aula lalu berseru, "Tuan Snyder!" Setelah itu, Gerald merasakan embusan angin kencang di belakangnya dan tiba-tiba saja Master Snyder secara misterius muncul di belakangnya! "Pasti kamu datang ke sini untuk mencari jawab
Seperti dugaan Gerald, Harold menelepon untuk meminta bantuannya memecahkan sebuah misteri. Tetapi karena Tye masih berkeliaran, Gerald tidak mau memprioritaskan hal lain. Toh dia juga tidak perlu harus selalu membantu Harold setiap kali diminta. Akhirnya Gerald hanya menjawab, “Sayang sekali, Tuan Lee, saat ini aku sedang sibuk. Ada beberapa hal yang harus aku urus…” “Hmm... begitu… Tapi, dengarkan aku dulu, Tuan Crawford! Telah terjadi pembunuhan di gedung Sun Group dan korbannya adalah seorang satpam, tubuhnya kering mengenaskan! Ini mungkin terdengar sedikit aneh, tapi sepertinya jiwanya disedot sebuah kekuatan misterius!” jelas Harold. "Apa? Sun Group? Mayat yang mengering?” seru Gerald, langsung ingat bahwa Tye sekarang punya kekuatan untuk menguras jiwa dan energi manusia. Apalagi pembunuhan itu terjadi di gedung Sun Group! Pelakunya pasti Tye! “Benar, Tuan Crawford! Jadi tolong, bisakah kau—" "Aku ke sana sekarang!" jawab Gerald sebelum Harold sempat menyelesaikan kalimatn
Tidak ingin membuang waktu, Gerald segera bertanya, "Bagaimana kejadiannya?" “Korbannya adalah satpam Sun Group. Dari hasil penyidikan yang sudah kami kumpulkan, waktu kematiannya sekitar tengah malam kemarin dan kami berasumsi dia mengalami sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan supranatural karena tubuhnya mengering dan matanya berubah seputih susu!” jelas Harold saat Gerald menuju ke depan dan berjongkok di samping mayat satpam. Setelah memeriksa dengan saksama, Gerald makin yakin bahwa Tye adalah pelakunya. Ia melihat sekeliling dan memperhatikan sebotol anggur dan satu gelas anggur di salah satu lemari.Sambil mengangkat alis, Gerald kemudian mendekati dua benda itu. Di gelas anggur, dia menemukan noda. Gerald berpikir keras bagaimana noda itu bisa ada di sana.Dari analisanya, Tye mungkin kembali ke gedung Sun Group tadi malam untuk minum anggur. Tetapi kemudian dia dipergoki oleh seorang satpam. Akhirnya Tye membunuh pria malang itu dan menyerap jiwa dan energinya. Begitu