Saat ini Gerald juga bingung, jadi ia hanya berkata, “Kita akan memikirkannya begitu kita kembali!”Karena masalah ini perlu direncanakan dengan hati-hati, Gerald merasa bahwa mereka harus melakukannya dengan aman di rumah mereka sendiri.Ray setuju dan setelah bepergian sepanjang hari, akhirnya keduanya berhasil kembali. Saat memasuki ruang tamu, keduanya melihat Juno dan Yrsa sedang duduk menonton televisi.Menyadari bahwa mereka sudah di rumah, Juno segera turun dari sofa lalu dengan bersemangat menghampiri mereka seraya berseru, “Kalian sudah datang!”Ray sendiri hanya berjalan melewatinya dan ikut duduk di sofa, lalu berseru, “Ya, Tuhan! Senang rasanya bisa pulang!”Melihat Ray kemudian menghela napas dengan keras, Juno sudah tahu bahwa misi ini tidak berjalan mulus. Dengan pemikiran itu, Juno berbalik menatap Gerald lalu bertanya, “Apakah… semuanya baik-baik saja, Gerald?”Hanya menggelengkan kepalanya, Gerald menjawab, “Tidak apa-apa. Kami hanya lelah!"Itu juga bukan kebohonga
Sementara Rey sangat gembira, Gerald—di sisi lain—bahkan tidak beranjak dari tempatnya dengan ekspresi yang muram. Melihat Gerald tenggelam dalam pikirannya, Juno berdehem dan bertanya, “Ada apa, Gerald? Kamu tidak suka makanannya?” Gerald langsung tersentak sadar dan menjawab, “Hah? Oh, tidak, aku cuma sedang memikirkan sesuatu!” Setelah itu, Gerald duduk di meja makan dan ikut makan juga. Tetapi dia hanya makan sedikit nasi lalu bagkit berdiri dan pergi ke ruang tamu. Dalam situasi seperti itu, tentu saja itu menandakan akan akan ada banyak sisa makanan. Tetapi Ray yang rakus tidak akan membiarkan itu terjadi. Dia menghabiskan semua makanan yang ada dengan senang hati.Setelah makan malam selesai, ketiganya menyusul Gerald ke ruang tamu untuk mengobrol.Juno yang pertama memecah keheningan dengan bertanya, “Um… Gerald? Apa yang kamu pikirkan? Kamu terlihat risau sejak pulang sampai sekarang.” “Aku memikirkan Tye. Singkat cerita, dia berhasil berubah menjadi setengah hantu
Tye menjatuhkan tubuhnya ke sofa dan menatap langit-langit, kemudian menggeram, “Tunggu saja, Gerald! Aku tidak akan melepaskanmu semudah itu!” Setiap kali dia memikirkan Gerald, kebencian di hatinya semakin berkobar. Dia akan memastikan Gerald mendapat balasan setimpal! ***Keesokan paginya, Gerald bangun lebih awal dan diam-diam meninggalkan rumah. Dia pergi menemui Master Snyder untuk menanyakan cara menghadapi Tye dalam kondisinya saat ini.Ketika tiba di rumah Master Snyder sekitar setengah jam kemudian, pintu segera terbuka bahkan sebelum Gerald sempat mengetuk."Masuk!" ujar Master Snyder dari dalam, tampaknya ia sudah merasakan kedatangan Gerald. Gerald pun melangkah masuk dan pintu di belakangnya menutup sendiri. Gerald menghentikan langkahnya di tengah aula lalu berseru, "Tuan Snyder!" Setelah itu, Gerald merasakan embusan angin kencang di belakangnya dan tiba-tiba saja Master Snyder secara misterius muncul di belakangnya! "Pasti kamu datang ke sini untuk mencari jawab
Seperti dugaan Gerald, Harold menelepon untuk meminta bantuannya memecahkan sebuah misteri. Tetapi karena Tye masih berkeliaran, Gerald tidak mau memprioritaskan hal lain. Toh dia juga tidak perlu harus selalu membantu Harold setiap kali diminta. Akhirnya Gerald hanya menjawab, “Sayang sekali, Tuan Lee, saat ini aku sedang sibuk. Ada beberapa hal yang harus aku urus…” “Hmm... begitu… Tapi, dengarkan aku dulu, Tuan Crawford! Telah terjadi pembunuhan di gedung Sun Group dan korbannya adalah seorang satpam, tubuhnya kering mengenaskan! Ini mungkin terdengar sedikit aneh, tapi sepertinya jiwanya disedot sebuah kekuatan misterius!” jelas Harold. "Apa? Sun Group? Mayat yang mengering?” seru Gerald, langsung ingat bahwa Tye sekarang punya kekuatan untuk menguras jiwa dan energi manusia. Apalagi pembunuhan itu terjadi di gedung Sun Group! Pelakunya pasti Tye! “Benar, Tuan Crawford! Jadi tolong, bisakah kau—" "Aku ke sana sekarang!" jawab Gerald sebelum Harold sempat menyelesaikan kalimatn
Tidak ingin membuang waktu, Gerald segera bertanya, "Bagaimana kejadiannya?" “Korbannya adalah satpam Sun Group. Dari hasil penyidikan yang sudah kami kumpulkan, waktu kematiannya sekitar tengah malam kemarin dan kami berasumsi dia mengalami sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan supranatural karena tubuhnya mengering dan matanya berubah seputih susu!” jelas Harold saat Gerald menuju ke depan dan berjongkok di samping mayat satpam. Setelah memeriksa dengan saksama, Gerald makin yakin bahwa Tye adalah pelakunya. Ia melihat sekeliling dan memperhatikan sebotol anggur dan satu gelas anggur di salah satu lemari.Sambil mengangkat alis, Gerald kemudian mendekati dua benda itu. Di gelas anggur, dia menemukan noda. Gerald berpikir keras bagaimana noda itu bisa ada di sana.Dari analisanya, Tye mungkin kembali ke gedung Sun Group tadi malam untuk minum anggur. Tetapi kemudian dia dipergoki oleh seorang satpam. Akhirnya Tye membunuh pria malang itu dan menyerap jiwa dan energinya. Begitu
“Soal itu, aku sudah melihat sekeliling kantor sebelumnya dan aku cukup yakin dia datang ke sini tadi malam untuk minum anggur. Jadi aku percaya bahwa dia akan kembali ke sini lagi malam ini untuk bersembunyi. Aku ingin kita bekerja sama untuk menangkapnya saat malam tiba!” ujar Gerald memberi usul. Mendengar itu, Harold tidak punya alasan untuk berkata tidak.“Baik, aku setuju! Semoga kita berhasil!” jawab Harold sepakat. Kemudian Harold menyerahkan mayat satpam kepada anak buahnya untuk diurus sementara dia dan Gerald mengatur rencana untuk nanti malam.Setelah selesai, CCTV dipasang di seluruh sudut kantor. Sekarang tinggal menunggu sampai malam tiba.Singkat cerita, saat malam mulai larut, lampu jalan bersinar sementara langit berubah menjadi gelap. Bagian dalam gedung Sun Group tetap dibiarkan gelap gulita atas perintah Gerald dengan harapan itu akan mendorong Tye untuk muncul. Rencana yang cukup sederhana. Gerald akan menyamar sebagai satpam dan berpatroli ke seluruh gedung—s
Setelah mengatakan itu, sebuah jaring keluar dan menuju ke arah Tye. Jaring itu dirancang khusus untuk mencegahnya melarikan diri. Ketika Tye tertutup jaring, dia tersengat listrik dan langsung kehilangan kesadaran. Akhirnya, Tye Lamano berhasil ditangkap atas kerja sama dari Gerald dan Harold. Zzztttt! Zzztttt!Jaring itu terus menerus melepaskan arus listrik ke dalam tubuh Tye. Setelah menangkap Tye, Harold segera memerintahkan anak buahnya untuk membawanya kembali ke Dewan Agung. "Tuan Crawford, terima kasih banyak atas semua ini!” ujar Harold berterima kasih pada Gerald. "Hahaha. Anda terlalu berlebihan, Tuan Lee. Tidak perlu berterima kasih, yang penting sekarang Tye Lamano sudah tertangkap,” jawab Gerald. Tujuan mereka adalah menangkap Tye Lamano agar tidak berkeliaran dan merugikan masyarakat. Hanya saja Gerald dan Harold tidak tahu bahwa menangkap Tye Lamano bukanlah hal yang bagus. Sebaliknya, itu justru membawa lebih banyak bencana. Saat malam makin larut, Gerald meng
Mereka duduk di depan kaca, menatap Tye Lamano. “Tye Lamano, katakan padaku, kenapa kau membunuh satpam itu?” Harold duduk di kursinya, menatap Tye dan bertanya. Tye tidak menjawab pertanyaan Harold. Dia hanya mengangkat kepalanya dan menatap Harold. Senyum sinis muncul di wajahnya dan itu membuat orang yang melihat senyumnya akan merasa ngeri. "Aku bertanya padamu!" teriak Harold dengan marah. “Hah, apakah kau pikir kau bisa menangkapku dengan mudah?” balas Tye dengan nada yang sangat dingin.Harold langsung mengernyit, tidak mengerti yang dimaksud Tye. Detik berikutnya, Tye mengeluarkan kabut hitam dari tubuhnya. Kabut hitam itu berubah menjadi paku tajam dan langsung menembus kaca di depannya, menghancurkan kaca menjadi berkeping-keping. Harold dan anak buahnya terlempar keras sementara Tye sudah membebaskan dirinya dari borgol. Dia berubah menjadi sosok separuh hantu dan muncul di depan Harold. "Kau ... Apa yang kau inginkan?" Harold memandang Tye dengan ekspresi kaget.