Setelah Felicity membuat pengumuman di grup, segera teman-teman sekelasnya berkumpul di forum live online. Di sana juga sudah ada ribuan fans Felicity yang lain.Aturan main di kompetisi online itu adalah setiap kontestan akan melakukan tayangan langsung untuk menunjukkan bakat mereka. Para penonton bisa mendukung kontestan dengan cara mengklik emoji yang disebut ‘gift’. Gift dimiliki ketika seseorang melakukan isi ulang saldo pada akunnya. Jika yang memberi gift adalah akun premium terverifikasi, maka skornya akan dilipatgandakan. Di platform itu, Gerald menggunakan akun premium dengan nama ‘Manusia Biasa’. Felicity mulai mengetikkan sesuatu di layar. Dia sudah mahir menggunakan platform online itu. Dia bisa berinteraksi dengan penonton sekaligus menunjukkan bakatnya."Hai, Semuaa! Kalian jangan lupa beri aku gift, yaa?""...Oke aku akan memberikan penampilanspesial untuk semua fanskuu.. Aku akan menyanyikan lagi 'Meong, Meong, Meong' hari ini!"Fans: "Wah Felicity cantik banget! Aku
”Benar banget! Quera udah punya belasan fans senior. Aku dengar mereka ini para bos di Kota Mayberry, salah satunya Tuan Yoshi yang ke mana-mana mengendarai Range Rover.”Fans Quera terus saling menimpali di kolom komentar dan semakin ramai ketika sebuah akun bernama Brother Champion ikut bergabung.Champion, "Ada apa, Quera? Kamu kekurangan gift? Aku baru menambah lagi saldoku lima belas ribu dolar, kamu tenang saja. Kalau ada orang rese yang menyebalkan, kamu tendang saja dari tayangan livemu.""Wah, ada Champion di sini!" Seketika saat melihat Champion mengetik, Quera segera meminggirkan alat-alat make-up nya dan mendekat ke arah kamera dengan mempertontonkan wajah imutnya."Hai, Champion, aku pikir kamu sudah nggak peduli sama aku. Aku nggak happy lagi!" jawab Quera sambil memasang wajah cemberut yang dipaksakan."Ya, enggak lah, buktinya aku ada di sini."“Oke, oke!"Setelah berkata begitu, Quera mengarahkan kursor menggunakan mousenya dan...Ting!Gerald dikeluarkan dari forum."
Yang muncul tidak lain tidak bukan adalah Quera, kontestan yang tadi mengeluarkan Gerald dari forum live.Benar-benar sebuah kebetulan.Kontestan dengan fans mencapai sepuluh ribu orang biasanya tidak dipasangkan dengan pendatang baru seperti Felicity. Tetapi faktanya tayangan Felicity sudah mendapatkan hampir tujuh ribu fans. Jadi, sudah jelas terlihat bahwa mereka berdua adalah lawan yang sepadan. Sebelumnya, Felicity sudah banyak mencari tahu tentang Quera. Dia adalah kontestan teratas di platform live broadcast kota mereka. Felicity sedang menghadap pesaing yang sangat berat saat ini. Tetapi meski begitu, Felicity tidak mau menyerah. Apapun hasilnya nanti, dia akan berjuang keras untuk babak ini."Wah, gila! Si anak baru ini cantik juga ternyata. Tetapi gimana bisa dia disandingkan dengan Quera? Yok, Teman-teman, kita akan buktikan kehebatan Quera di babak ini," tulis seorang fans di kolom komentar.Sementara Felicity juga tidak mau kalah. Dia semakin menggebu meminta dukungan dar
Cassandra baru menyadari kalau semua mahasiswa yang dia suruh sedang asik duduk-duduk di sofa barunya.Sofa yang diduduki Gerald harganya mencapai seribu lima ratus dolar satu setnya. Cassandra tidak rela orang seperti Gerald duduk di atas sofa mahalnya. Dia lalu membentak Gerald untuk segera berdiri dan menjauhi perabot rumahnya."Hei, enak saja kamu duduk di sofa mahalku! Berdiri kamu!" Bentakan Cassandra mengagetkan Gerald.Ya, ampun, padahal Gerald cuma duduk di sofa, lagipula apa masalahnya, sih?Gerald tahu Cassandra membencinya. Dia memilih untuk diam saja dan tidak mau buang energi untuk mendebat Cassandra lebih jauh. Gerald segera berdiri sesuai perintah Cassandra."Semuanya, kecuali Gerald boleh pergi sekarang. Ini tinggal bersih-bersih saja, kan? Gerald pasti bisa mengerjakannya sendiri.""Gerald, jangan terlalu diambil hati dan mengira aku membencimu. Aku melakukan ini ya untuk kebaikanmu sendiri. Coba deh kamu pikir baik-baik. Meskipun sekarang kamu udah punya banyak uang
Lima belas juta dolar!Ini serius?Semua penonton masih terkejut melihat notifikasi yang berjalan di layar.Quera mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri dan membujuk Brother Champion untuk memberi dukungan lagi. Di babak sebelumnya, Champion sudah memberinya dua ribu dua ratus dolar dan total perolehan Quera tidak lebih dari empat ribu lima ratus dolar.Sementar di sisi lain, Manusia Biasa menyumbang lima belas ribu dolar sekaligus dan mengisi ulang saldo akunnya hingga lima belas juta dolar.Platform itu bahkan secara resmi mengumumkan dan memberi ucapan selamat kepada Tuan Manusia Biasa. Coba siapa lagi yang bisa menandingi? Padahal tadi Manusia Biasa diusir dari ruang tayang, sekarang justru dia dipuja-puja. Wajah Quera pucat. Lima belas juta dolar! Berarti Manusia Biasa memang orang kaya.Tadi Si Manusia Biasa sempat mampir di tayangan live Quera, itu berarti Manusia Biasa sempat tertarik dengan penampilan Quera, kan? Mungkin itu alasan Manusia Biasa dengan lugas meminta Quera
Si Manusia Biasa ini masih mahasiswa, tetapi bisa berinvestasi sebesar lima belas juta dolar. Ini gila!Kasak-kusuk terjadi di asrama putri.“Ngomong-ngomong, kamu ingat nggak mobil Lamborghini yang harganya dua juta enam ratus dolar yang pernah parkir di gerbang kampus? Apa jangan-jangan itu milik Manusia Biasa?”“Ah, benar! Pasti itu mobil miliknya!“Waktu itu semua orang sibuk menebak pemilik mobil itu. Ah, ketahuan sekarang pemiliknya sangat mungkin dari Jurusan Bahasa dan Sastra dan sepertinya milik mahasiwa tahun ketiga.” “Waduh, siapa, ya kira-kira?”Para mahasiswi yang bergosip itu berasal dari Jurusan Sastra. Mereka tidak menyangka ada jutawan kaya di jurusan mereka. Ditambah lagi, si mahasiswa kaya ini belum diketahui ada di kelas mana. Ini membuat mereka semakin gemas penasaran. Para gadis itu bahkan menenelepon pacar mereka masing-masing dan mulai menginterogasi dengan menanyakan tentang latar belakang keluarga. Mereka curiga jangan-jangan pacar mereka adalah Si Man
Orang yang menamparnya tidak lain adalah Cassandra. Gerald tidak menyadari kehadiran Cassandra karena tadi dia sibuk menatap layar ponselnya. Gerald buru-buru memasukkan HPnya ke dalam saku karena takut ketahuan.“Gerald, kamu tuh makin hari makin nggak berguna, ya! Aku tadi nyuruh kamu bersih-bersih, kan? Malah asyik main HP di sini. Apa karena menang lotre kamu jadi seenaknya sekarang? Dengar, ya, orang yang beneran kaya saja mereka harus tetap bekerja keras. Dan satu hal yang kamu harus selalu ingat, kamu itu nggak punya modal apa-apa untuk bisa dibandingkan sama mahasiswa lain di kampus ini!” Tidak selesai dengan tamparan, Cassandra menambah cercaan dan omelan pada Gerald. Bangsat! Cassandra selalu memperlakukan Gerald seperti sampah di dunia nyata. Tetapi pada Manusia Biasa di akun WeChat, dia benar-benar bersikap berbeda. Kalau tidak ingat sedang mengerjai Cassandra di dunia online, mungkin Gerald sudah benar-benar kehilangan rasa sabar sekarang. Gerald memilih tidak berkata
Lokasinya ada di Kota Rivington!Sejurus kemudian ponsel Gerald berdering. Di layarnya tertulis nama Elena. “Tuan Crawford, Anda sudah menerima tiket masuk yang saya kirim?”“Ya, sudah kuterima. Kamu kan bisa memberinya langsung ke aku kalau ada kesempatan. Nggak perlu repot-repot pakai kurir.”“Ehehehe... jadi begini, Tuan Crawford. Saya sudah di Kota Rivington sejak kemarin untuk mengunjungi Tante saya. Baru kemudian saya ingat tadi malam kalau Anda belum mendapat tiket masuk. Jadi tengah malam tadi saya mengirimnya untuk Anda,” jawab Elena dengan sopan dan hormat.Setelah beberapa kali menghabiskan waktu bersama Gerald, Elena semakin menyadari bahwa Gerald memang memiliki pesona yang tidak biasa. Meski Gerald adalah seorang pewaris yang kaya raya tapi dia sama sekali tidak punya sifat arogan. Gerald justru sangat sederhana dan bersahaja. Hal itu membuat Elena semakin terpikat. Jadi kali ini dia yang sebenarnya menginginkan Gerald untuk datang ke pesta.“Ada tempat-tempat yang