Share

11. Jalan Keluar

"Turunkan celanamu," titah Azura.

"What?!"

Gavin membulatkan mata. Setelah tadi berhasil mengendap menuju apotek terdekat, kini mereka sedang duduk di selasar belakang ruko. Suasana terbilang sangat sepi, hanya ada mereka berdua saja.

"Cepatlah," ucap Azura.

"Kenapa kamu seperti mau memperkosaku?"

Azura berdecak malas. "Gimana aku bisa mengobatimu kalau kakimu masih tertutup begitu?"

"Ok, then." Meski sedikit canggung, tapi Gavin akhirnya menurut.

"Ini mungkin akan sedikit perih," ucap Azura.

"It’s ok."

Tak ada adegan romantis seperti di cerita romansa. Mereka tidak sempat saling pandang dan tidak pula berpegangan tangan. Azura hanya membersihkan luka, memberi obat, lalu menutupnya dengan kasa. Hanya itu saja.

Benar-benar hanya itu saja.

Setelah semuanya selesai, mereka lantas kembali pada mode waspada. Pandangan mata mereka meniti segala arah untuk memastikan semuanya aman. Jangan sampai ada orang melihat mereka, terutama Riki.

"Apa di sini aman?" Azura berguman. Tak hanya bertanya p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status