Share

Bab, 42

                Sebastian terbangun, sesaat menatap langit-langit ruangan berwarna serba putih. Sementara dia tergeletak di atas ranjang. Detik kemudian logikanya kembali bekerja.

            “Aku berada di rumah sakit.”

            “Sebastian?” terdengar suara lirih dari sisi ranjang.

            Sebastian menoleh. Wanita itu duduk dengan wajah menunduk sama sekali tak berani menatap mata Sebastian.

            Ingatan kembali ke pristiwa terakhir yang diingatnya. Sebastian yang dipukuli tanpa alasan hanya karena bersama dengan wanita yang kini berada di sebelahnya.

            “Maafkan aku.” Wanita

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status