Dokter Regan adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam yang juga seorang direktur rumah sakit di kota B. Dulu saat di universitas dia selalu menjadi pesaing Emilio. Entah itu dalam nilai, kepopuleran ataupun percintaan. Regan memiliki seorang kekasih tapi kekasihnya ternyata lebih mencintai Emilio. Keduanya pernah bertengkar dalam memperebutkan seorang wanita.Setelah perdebatan dan perang logika akhirnya Regan pun merelakan kekasihnya untuk bersama dengan Emilio. walau menyakitkan tapi dia berusaha melepasnya demi kebahagiaan kekasihnya.Keduanya selalu dikaitkan satu sama lain. Hingga akhirnya Regan menjadi seorang dokter yang sangat sukses sedangkan Emilio menjadi pebisnis yang andal.Sebastian harus mengagumi sebuah kenyataan bahwa para dokter benar-benar memiliki kemurahan hati dan bertoleransi.Ketika bertemu dengan saingan, bukan hanya tidak cemburu, tapi setelah melakukan pemeriksaan, malah mengobrol dengan Emilio.“Anak kalian seharusnya sudah berusia lebih dari lima tah
Seperti yang dikatakannya. Tidak ada yang lebih disesali daripada hati yang telah putus asa. Emilio selalu berharap hatinya telah mati rasa dan tidak peduli pada apa pun lagi. Sampai saat ini, dia baru tahu bahwa dirinya sama sekali tidak dapat melakukannya. Emilio selalu merindukannya dan tidak dapat menikah dengan wanita lain.Mungkin apa yang Jesslyn katakan benar, pernikahan seperti ini hanya akan mencelakai orang lain dan dirinya sendiri.“Kylie, pernikahan seperti ini tidak adil bagimu, lupakan saja.” Emilio berkata padanya dengan dingin.“Mengapa harus Begitu? kamu telah berjanji padaku akan menikah denganku!” Kylie sangat kesal, apa yang dia inginkan telah berada di depannya. Tapi Emilio tiba-tiba membatalkannya begitu saja.Bagaimana mungkin Kylie dapat menerimanya, “Emilio, kamu tidak ingin menikah denganku, apakah karena syarat yang disebutkan ibuku?Dengarkan penjelasanku, dia bukan orang yang suka memeras, dia hanya karena mengkhawatirkan putrinya sendiri.Aku tidak mengi
Griselda tertawa dengan acuh tak acuh, dia memang ingin melihat Elijah yang begitu tak berdaya. Siapa suruh wanita ini menjadi pusat perhatian yang bahkan dipuji oleh Jeane? Bagaimana dia bisa membiarkan wanita masam ini untuk mencuri perhatiannya?"Kalau begitu, tanyalah kepada mereka semua apakah ini masuk akal untuk harga lima ratus juta. Pakaianku ini didesain oleh perancang Prancis terkenal. Sekarang kamu merusaknya dengan segelas anggur merah, biaya lima ratus juta bahkan sudah termasuk sedikit.""Ya, permintaannya sangat masuk akal." Timpal wanita yang berdiri di dekat Griselda. Suara mereka semua bergema. Meskipun disiram dengan anggur merah hanya sebuah masalah sepele, tetapi mereka tetap harus menyelesaikannya. Siapa suruh Elijah mencuri perhatian mereka dan mempelajarinya dengan begitu cepat. Kalau saja dia benar-benar menikah dengan orang kaya, lantas peluang mereka akan menjadi lebih kecil."Kalian..." Elijah menatap orang-orang ini dengan marah. Jelas-jelas orang-orang i
Elijah juga sudah tidak ingin berdebat dengannya lagi, lagipula menghadapi orang sepertinya harus menggunakan cara lain.“Baik, kalau begitu, aku akan lapor polisi. Mereka pasti bisa menyelesaikan masalah ini.” ungkapnya.“Kamu...” Griselda dia menunjuk ke arah Elijah, tidak menyangka Elijah tidak bisa dibodohi, dan berani bermain lebih ekstrim.“Menyerahkan semuanya untuk diselesaikan oleh polisi, menurutku kamu pasti tidak ada masalah kan?” Elijah mengambil ponselnya seolah mau menelepon polisi, dan Jeane di sebelahnya yang melihat ini, langsung mengeluarkan suara membantu Griselda yang semakin terdesak, “Diora, kamu dan Griselda kan teman sekolah, kenapa harus membuat semuanya menjadi semakin rumit? Bukankah sebaiknya salah satu orang mundur, dan mengalah...”Belum selesai Jeane bicara, Elijah tersenyum sinis, tanpa belas kasih menjawabnya, “Miss, kamu tadi tidak menyuruh kami berdamai. Malah memaksaku untuk menggantinya uang, kenapa sekarang malah berubah, kamu begini tidakkah ter
Elijah yang sudah selesai mencuci piring termangu, dia memiringkan kepala melihat dua orang yang bermain lego di ruang tamu, dia seketika mengerti, Dareen hari ini tidak berencana pulang.Mereka ini hanya sepasang suami istri palsu, Elijah sangat takut jika suatu saat nanti dia akan menaruh hati pada Dareen, dia tidak ingin melukainya. Tapi di satu sisi dia juga enggan kembali. Semua pikiran yang ada di kepalanya itu membuatnya frustrasi.Ia menatap Ezy yang begitu bahagia kala bersama Dareen, tapi detik berikutnya dia kembali murung. Yang namanya palsu tetaplah palsu, semakin mereka berhubungan mungkin semakin erat juga ikatannya. Dan di saat itu tiba Elijah khawatir jika nantinya Ezy akan terluka saat kontrak antara dirinya dan Dareen berakhir.Dan juga Dareen yang berada di dekatnya sudah membuatnya pusing. Karena laki-laki ini suka sekali mempermainkan dan menggodanya. Mengingat kejadian tadi. Saat dia di tahan di sudut dinding, wajah Elijah seketika berubah menjadi merah lagi.“T
Pagi hari, ruangan direktur perusahaan D&D Hitechnology terlihat suram.Asisten berdiri berdampingan dengan rasa ketakutan, dia takut bisa tidak sengaja menyentuh Alicia yang bisa meledak kapan saja.Alicia melihat dokumen perencanaan yang belum tersusun di tangannya, tetapi di dalam otaknya berputar adegan Dareen dan Elijah yang bersama, dia dengan marah merobek dokumen perencanaan di tangannya dengan begitu kejam.“Direktur, tenangkan dirimu!” Asisten sibuk menyodorkan teh padanya, bermaksud menenangkannya, menekan amarah yang kian memuncak.“Singkirkan, aku kalau ingat wanita murahan itu rasanya mau meledak, Dareen bisa-bisanya didapatkan olehnya, dan dia bisa-bisanya terus melindunginya.” Dareen semakin memikirkannya semakin kesal, dia dengan kesal berdiri, dia tidak bisa membiarkan wanita itu terlalu bangga akan semuanya.Alicia menatap dingin asistennya bertanya, “Paman dan bibi Lee, mereka kenapa belum pulang?”Asisten dengan ragu menjawab, “Dengar-dengar awalnya akhir bulan in
Wajah Alicia tidak langsung berubah hanya karena mendengar perkataan Marine yang tiba-tiba baik itu, dia dengan suara dingin bertanya, “Kamu kenapa tiba-tiba berubah jadi baik?”Marine menghela nafas, menggigit bibirnya seraya berkata, “Jangan begitu, kita kan teman baik. kalau kamu dalam keadaan tidak baik, aku tentu saja harus datang membantumu.” Marine mengulas senyum ke arah Alicia.Alicia hanya diam tidak meresponnya dan tersenyum dingin. Marine juga sepertinya tidak terlalu memikirkannya, dia mengangkat tangan melihat jam, lalu tertawa, “Ya sudah, aku juga sudah waktunya pulang, lain hari baru datang lihat kamu lagi.” Marine pun pergi meninggalkan Alicia.Asisten melihat wajah Alicia yang muram, memberanikan diri untuk bicara, “Direktur, sebenarnya apa yang dikatakan nona Marine ada benarnya...”Belum selesai ucapannya, sebuah tamparan keras melayang ke arahnya, asistennya seketika terkejut, walaupun temparamen Alicia jelek tapi dia sangat jarang memukul orang.“Direktur, apa ya
Suasana di dalam kelas sungguh terasa canggung bagi Elijah. dia merasa semua mata di sekitarnya menatapnya dengan cemburu, jengkel dan marah. Elijah merasa seperti ada duri di belakangnya dan berharap waktu bisa lebih cepat berlalu dan dia bisa melewati kepahitan ini sesegera mungkin.Elijah sangat menyesal tapi dia tidak bisa merubah keadaan saat ini, dia hanya bisa menunggu kelas selesai, dan berusaha tidak memperhatikan tatapan Geofrey yang sesekali jatuh pada dirinya.Setelah menyelesaikan kelas, Elijah akhirnya bisa menghela nafas lega, tetapi saat ingin keluar dari pintu kelas, melihat Geofrey dikelilingi sekelompok wanita, mereka semua tiba-tiba menjadi rajin belajar dan menanyai Geofrey banyak pertanyaan, merekabersaing untuk mendapatkan perhatian darinya.Elijah ingin pergi, tetapi dihentikan, ia di panggil oleh Geofrey, “Diora, tunggu, ada yang ingin kukatakan padamu.”Pada saat berikutnya, semua mata itu menatapnya lagi, Elijah merasa bahwa hari-hari setelah kelasnya ini ti
Tiga hari telah berlalu sejak Emilio mengetahui kabar Elijah akan menikah. Baik Earnest dan Jesslyn juga kebingungan dengah hal ini. Emilio terlihat frustrasi dan sangat pucat. Tapi, keduanya tidak tahu apa yang telah terjadi pada Emilio. Akhirnya Earnest menginterogasi Sebastian. Sebastian pun akhirnya menceritakan semuanya. Earnest tahu ini adalah buah perbuatannya, dia yang sengaja memisahkan Elijah terlepas dari semua kebohongan yang dilakukan oleh Emilio. sepenuhnya Elijah mengerti. Tapi, desakan untuk meninggalkan Emilio lebih besar akhirnya Elijah yang meninggalkannya meninggalkan bekas yang tak mungkin tertutup kembali. Emilio tidak terlihat di beberapa perusahaan. Dia hanya berdiam diri di rumahnya. tinggal di dalam ruang kerjanya tanpa berniat keluar. Perasaannya masih tidak stabil. Dia masih tidak bisa menerima kenyataan ini. tapi dia juga sadar akan kesalahannya yang tak mungkin untuk diperbaiki lagi. Di tengah kesedihannya suara ketukan pintu terdengar lem
Emilio membuka berkasnya dan melihat isi dari dokumen itu. Matanya membelalak. Sudah jelas jika Emilio juga sama kagetnya. Dia tidak pura-pura tidak mendengar perkataan Sebastian, dia tidak mempercayai kenyataan yang ada di depannya ini. Rasanya begitu sesak, ia kesulitan bernapas. Emilio mundur beberapa langkah. Di dalam pikirannya mungkin dia berkata, kenapa semua ini terjadi padanya? Selama enam tahun dia berharap jika istrinya akan kembali padanya suatu saat nanti. Tapi, harapan itu tinggal harapan. Hari yang selalu dinantikannya itu tidak akan pernah datang padanya. Emilio membalik setiap lembarnya. Dia melihat foto Elijah tertawa bahagia bersama seorang pria yang digadang-gadang adalah calon suaminya. “Apakah informasi ini valid?” Emilio bertanya. “Ya, informan kita bahkan mengirimkan undangannya.” Jawab Sebastian. Tidak ada pembicaraan lagi. Emilio meremas dokumen itu, matanya mulai memerah. Sebastian tahu bagaimana perasaannya sekarang. Sedih hancur dan
Elijah yang baru saja selesai memasak sejenak tertegun, hatinya begitu hangat kala melihat kedekatan Ezy dan Dareen. Mereka berdua bagaikan pasangan ayah dan anak. Jika orang di luaran sana melihat mereka berdua mungkin tidak akan menyangka jika Dareen hanyalah ayah sambung. Tawa renyah itu memenuhi seisi rumah, Celine yang berada di ruang tamu pun ikut tersenyum dengan tingkah laku keduanya. Mereka bagaikan anak kecil yang bahagia hanya dengan melakukan hal sederhana. “Ezy, turunlah. Ayahmu pasti sangat lelah.” Elijah berjalan ke arah meja makan seraya membawa sepiring daging dan meletakkannya di meja makan. “Cepat cuci tanganmu, kita makan malam bersama.” Ajak Elijah pada Dareen. “Ezy, kamu juga cuci tanganmu sebelum makan.” Perintahnya. “Ok!” Ezy memberi isyarat pada jari tangannya yang kecil. Elijah hanya mengulas senyum, lalu kembali menata meja makan. Dareen dan Ezy menuju wastafel, keduanya mencuci tangan bersamaan. Ezy menaiki kursi kecil lalu mele
Dareen sangat sibuk sekali, dia mulai mengurusi masalah pernikahan, lalu bulan madu semua itu membutuhkan waktu, namun Dareen memintanya untuk menyelesaikannya dalam waktu satu minggu. asistennya Maxi secara intensif sedang mengatur jadwalnya, berusaha keras agar jadwal Dareen tidak bentrok dengan yang lainnya. Setelah rapat rutin, Dareen berjalan keluar dari ruang rapat, tangan kirinya memegang sebuah dokumen, sambil berjalan, sambil berpesan sesuatu pada Daniel. Asisten Maxi datang dari depan, dengan hormat berkata. “Direktur, orang dari perusahaan penyelenggara pernikahan datang, saya sudah mengaturnya di ruang tamu untuk menunggu Anda.” “Mmm.” Dareen mengangguk pelan, berjalan memasuki ruang tamu. Daniel adalah salah satu orang kepercayaan Dareen, dan juga sahabat baginya. Maka dari itu setiap Dareen merencanakan sesuatu, dia akan selalu ikut andil di dalamnya. Dareen segera mengikutinya masuk ke dalam. Perusahaan penyelenggara pernikahan datang dua orang, satu
Untuk sesaat Elijah dibuat bingung harus berkata apa dengan kondisi yang ada di depannya. Beberapa waktu lalu, Elijah juga berharap Dareen bisa membawa cincin dan melamarnya. Dan sekarang saat momen itu tiba, Elijah malah belum sadar. Melihat Elijah tak bergerak, Geofrey tak kuasa bicara, "Nyonya, seharusnya Anda mengerti. Biasanya pria ini tak mau berurusan dengan hal seperti ini, menghindari wanita, janji yang diucapkannya juga tak sembarangan. Pria baik seperti ini, jika kamu sungguh melewatkannya, tidak akan ada kesempatan kedua." Kesadaran Elijah kembali dan tidak membalas perkataan Geofrey. Elijah lama sekali menatap Dareen. Kalau setuju, nantinya mungkin akan banyak bahaya. Jika tidak setuju, apakah dirinya sungguh melewati begitu saja perasaannya? "Ya." Akhirnya telah diputuskan. Hati Elijah seperti melepaskan sebuah batu besar. Ia merasa jika sudah saatnya dia melepaskan masa lalunya, dan memulai hidup baru. Melihat Elijah mengangguk, Dareen tak ku
Walau tubuhnya sedikit gemetar, tapi perlakuan Dareen sangatlah lembut. Elijah mengangguk, mengisyaratkan jika dirinya menyetujuinya. Dareen tersenyum puas, dia mulai menggeluti Elijah. desahan lembut terdengar memenuhi seisi ruangan. Keesokan paginya. Elijah terbangun, ia merasakan seluruh tubuhnya sakit. Elijah memutar tubuhnya dan melihat di Dareen yang berbaring di sebelahnya. Apa yang terjadi? Elijah berpikir. Ah benar. Dirinya ingin pergi, lalu dihalangi, setelah itu... Dada bidang serta perut berotot terlihat jelas, suara yang serak, karena bergairah, wajahnya pun memerah, saat itu Dareen sangat tampan dan menawan.. Elijah tak berani memikirkannya. Saat ini Elijah merasa wajahnya pasti merah sekali. Dareen sangat menikmati melihat perubahan wajah Elijah, ujung hidungnya yang mancung meneteskan keringat. "Kenapa? Apa kamu masih belum puas melihatnya?" Dareen tersenyum licik. Sepasang matanya yang sedari awal sudah bersinar semakin terliha
Setelah Dareen keluar dari rumah keluarga Lee, dia langsung berkendara menuju hotel di mana Elijah menginap. Daniel yang berada di luar ketika melihat mobil Dareen masuk, dan berhenti tepat di depannya segera menyapa, "Direktur." Dareen mengangguk dan bertanya, "Apakah semua orang berada di dalam?" Daniel menjawab, "Ya, mereka baru saja selesai makan." Dareen mengangguk dan berdiri di depan pintu, sejenak ragu-ragu apakah akan masuk atau tidak. Daniel melihatnya berdiri lama sekali, tanpa bergerak, tidak bisa menahan diri bertanya, "Apakah kamu tidak akan masuk dan melihat-lihat?" Begitu Dareen ingin menjawab, pintu terbuka. Celine ibu angkat Elijah yang membukakan pintu. Dia jelas mendengar langkah kaki seseorang, jadi dia keluar. Untuk melihatnya, Dareen sedikit terkejut, dan langsung menyapa, "Ibu." Celine menatapnya dalam-dalam lalu berkata, "Kita harus bicara." Dareen sudah lama ingin melakukan ini, mengangguk sekarang, menutup pintu den
Sejak hari di mana Elijah berbagi kisah dengannya. saat itu pula Dareen meyakinkan dirinya untuk memiliki dan menjaga Elijah beserta putranya. Dia tidak ingin kehilangan mereka, mendengar kisahnya membuat Dareen tahu bagaimana kuatnya Elijah. Dia merasa jika Elijah harus berada di sampingnya, dia memutuskan untuk benar-benar menikahinya bukan hanya sekedar kontrak belaka. Lika-liku telah dilewati. Ezy sudah keluar dari rumah sakit. Tes yang dilakukan juga tidak menunjukkan suatu penyakit di dalam tubuh kecil Ezy. Dan Elijah dia sudah kembali ke vila mengasuh Ezy dan merawat ibunya. Alicia terus memohon pada Dareen untuk melepaskan keluarganya, dia bahkan menunggunya berhari-hari untuk meminta mengampunannya. Walau Dareen bersiteguh dengan keputusannya tapi Elijah tidak bisa sejahat itu. Dia ikut memohon pada Dareen untuk melepaskan Alicia. Dareen pun menyetujuinya asalkan Alicia pergi, dan tidak menunjukkan batang hidungnya lagi di depan Dareen maupun Elijah. mau t
“Tenanglah,” Dareen menangkap tangan Elijah. Dia mengusap lembut bekas memar yang kian memudar itu. Ia menatapnya lekat dan dalam. “Semuanya akan baik-baik saja. Selagi kau tidak ada, aku akan merawatnya. Jadi jangan khawatir. Aku juga sudah mengirim seseorang untuk menjaga ibumu.” Dareen terus mengusap puncak kepala Elijah seperti anak kecil.Perkataan dan perlakuannya membuat Elijah takut. Takut semakin bergantung pada laki-laki yang baru dikenalnya ini. Semua tindakan Dareen membuat Elijah semakin nyaman. Jika saja hubungan ini bukan hanya sekedar pernikahan kontrak, alangkah bahagianya dia.Seorang pria yang begitu baik, bisa melindungi dan menjaganya. Rasanya dia mulai berharap lebih pada Dareen. Dia seakan menginginkan jika pernikahan ini seharusnya nyata tidak ada kebohongan.Elijah merasa semakin sering dia bersama Dareen, perasaannya kian berkembang. Dia mencoba mengabaikannya tapi lagi dan lagi persaan itu malah semakin kuat. Elijah menggelengkan kepalanya mencoba membuang s