Marine membuka pintu mobil Maserati merahnya, Ezy sedikit berwajah dingin saat masuk ke dalam. Dia juga tidak terlalu bersuara, duduk dengan tenang di kursi belakang.Entah mengapa dia sedikit tidak menyukai perangai Marine. Dia merasa jika dia hanya mendekati ibunya dengan maksud tertentu. Ezy sedikit kesal ketika Elijah masih berbincang di luar bersama dengan Marine.“Bu, bukankah kita akan pergi?” nada suaranya terdengar kesal.Elijah menghela napasnya lalu berkata. “Iya... iya,” Elijah pun masuk ke dalam mobil berbarengan dengan Marine.Mobil meluncur melintasi jalanan kota yang sedikit padat, gemerlap lampu gedung di malam hari sungguh memanjakan mata.Melalui kaca spion, Marine melihat ibu dan anak yang tengah duduk tenang, sindiran dari matanya terlihat semakin dalam dan selama anak kecil itu ada, keluarg Lee pasti tidak bisa mentolerir wanita itu, dan perceraian hanya tinggal masalah waktu saja.Teringat saat dia dan Arthur Sheng sama-sama belajar di universitas, dan dia yang
Begitu gadis-gadis itu melihat Dareen, mata mereka tidak bisa berpaling darinya. Memiliki wajah yang tampan, sudut muka yang indah, tinggi, dan penampilan dingin, memegang gelas anggur dengan anggun. Dia seperti patung yunani berjalan, orang-orang terus melihatnya, dan membuat gadis-gadis ini mulai tergila-gila.Mereka semua ingin meraih hati Dareen, tetapi lelaki itu membuka mulutnya dengan suara dingin, "Aku meminta kalian untuk datang, untuk menemaninya." Wajah Dareen yang dingin itu mengisyaratkan ke arah Geofrey.Mata gadis-gadis itu melebar, pasti kecewa, seolah-olah hati mereka hancur. Mereka kira Dareen menunggu, ternyata pria lain.Ketika Geofrey melihat ini, sudut mulutnya membangkitkan lengkungan lucu, "Sungguh kamu tidak bisa mengerti keindahan."Dareen mengabaikannya, tetapi terus minum, tampaknya memperlakukan gadis-gadis cantik dan mempesona itu seperti udara mati.“Dia tidak tahu bagaimana cara menghargai kalian, aku datang untuk mencintai kalian.” Dareen membuka tanga
Mata Elijah sangat mengantuk sehingga menyempit menjadi garis. Dia hanya ingin tidur nyenyak. Tanpa diduga, Dareen berbalik dan meraih dia ke dalam pelukannya. Kantuk Elijah menghilang dalam sekejap, dia seperti rusa kecil yang ketakutan dan jantungnya berdebar kencang, dan napasnya tidak tenang.Elijah mengerjapkan matanya, bulu matanya yang terkulai gemetar, tetapi Dareen tidak mengambil langkah berikutnya, tetapi hanya memeluknya, pelukannya begitu erat, dan wajahnya yang tampan masih memerah karna mabuk.Elijah diam-diam menghela nafas lega ketika melihat ini. Dia memerhatikan tidur lelaki itu dan ingin menyingkirkan lengan besarnya. Tapi dia tidak bisa mengguncangnya dengan sekuat tenaga, dan dia hanya bisa menyerah.“Tidurlah, aku terlalu lelah untuk meladenimu,” Dareen berbisik lembut, jantung Elijah yang gugup perlahan-lahan menjadi rileks. Begitu dia meredakan rasa kantuknya, dia bangkit, mencium napas lelaki yang tenang itu, perlahan-lahan dia tertidur.Keesokan paginya. Per
Daniel menatapnya dengan tidak berdaya, "Tuan muda, meminta kamu untuk menghadiri pesta ulang tahun putri walikota malam ini. Kamu bersiaplah terlebih dahulu. Ada sopir yang akan menjemput kamu nanti. Ingatlah untuk berpakaian dengan tepat, tidak boleh mempermalukannya."Elijah mendengarnya, dan ada kegembiraan yang tak dapat dijelaskan di dalam hatinya, tetapi dia tidak mengerti dari mana datangnya sukacita ini. Jika Dareen benar-benar membawanya ke perjamuan, maka hubungan mereka mungkin terungkap dan memancing semua orang membahas hubungannya. Jelas seharusnya dia khawatir, tetapi yang anehnya dia malah bersukacita dalam kekhawatiran yang kian memenuhi hatinya.Kalimat Daniel berikutnya membuatnya sepenuhnya dipukul mundur kembali ke bentuk aslinya, "Namun, tuan muda memerintahkan kamu untuk pergi sendiri, dia tidak akan pergi bersamamu."Tangan Elijah menegang tanpa sadar, mengepal, dan kukunya tertanam dalam daging sedikit demi sedikit.Apa yang terjadi dengan suasana ceria dan p
"Jangan mengira aku tidak tahu, bukankah kamu sedang melihat Diora? Kamu juga ingin tahu bagaimana dia muncul di sini, kan?" Marine tersenyum simpul.Alicia tidak berbicara, tetapi setuju dengan apa yang dikatakan oleh Marine padanya.Marine diam-diam bersandar ke telinga Alicia dan tersenyum licik, "Mengapa kamu tidak pergi dan memeriksanya untuk melihat apakah ada cara untuk membuatnya terlihat menyedihkan?"Ketika Alicia mendengarnya, sudut alisnya bergerak, dan tampak sangat tertarik, "Bisakah kamu benar-benar melakukannya?""Itu tergantung. Lihat saja aku." Marine tampak seperti dia sedang melilitnya, tetapi diam-diam berkata dalam hatinya bahwa dia adalah wanita bodoh. Dia hanya sedikit provokatif.Marine mengambil sampanye dan berjalan ke sisi Elijah dan menepuk pundaknya dengan ringan."Kebetulan sekali?"“Nona Marine," Elijah juga terkejut. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan kenalan di sini. Tentu saja, Alicia jelas tidak termasuk kenalan, tetapi musuh."Apakah mengejutk
Elijah menggigit bibir bawahnya, berdiri tak berdaya, menyaksikan dua penjaga keamanan mendekatinya langkah demi langkah seperti hantu.“Nona, tolong kamu segera pergi.” suara itu acuh tak acuh.Elijah mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, hingga tak terasa kuku-kukunya menekan telapak tangannya hingga berbekas. Dia berkeringat dingin, dan penghinaan dari orang di sekitarnya bisa membuatnya putus asa.“Tolong kamu pergi, atau aku hanya bisa meminta orang untuk mengeluarkanmu!” Sepasang mata Ralline bergerak memutar menunjukkan ketidaksukaannya.Elijah masih terpana, Ralline memandangnya dengan sangat dingin, dan dua penjaga keamanan berdiri di kedua sisinya, langsung mendukung lengannya, berencana untuk mengeluarkan dirinya.“Lepaskan aku!” Elijah berjuang keras, tetapi bagaimana dia bisa bersaing dengan kekuatan dua orang pria dan diseret menjauh dari tempat perjamuan secara tiba-tiba.Alicia memandangnya dengan puas, perbuatannya berhasil membuat Elijah dipermalukan dan kehilanga
Elijah memandangi delapan kartu nama di tangannya dan dalam keadaan terpana sejenak. Banyak orang entah itu berkecimpung dalam dunia bisnis ataupun selebriti yang menghampirinya dan memberikannya kartu nama. Apakah tujuan Dareen untuk membuat dia berinteraksi dengan orang lain? Dia tidak ingin menjadi sosialita, dan terlihat mencolok, dia mengkritik di dalam hati, tetapi dia tidak bisa membiarkan Dareen memandang rendah dirinya.Baru saja memikirkannya, Elijah merasakan tatapan jahat yang melesat langsung ke arahnya melalui kerumunan yang ramai itu, tatapannya tajam seperti pisau yang menembus tulang.Pria itu tampaknya memperingatkannya atau memprovokasinya.Tampaknya hal-hal yang membuatnya malu yang dibuat oleh Ralline tadi, barangkali tidak ada hubungannya dengan nona muda ini. Bagaimanapun, dia sedikit kesulitan dalam berbaur dengan para tamu undangan, dan rasanya itu membuat kepalanya sangat sakit.Alicia selalu bersikap tidak baik padanya dan tentu saja tidak akan melepaskan pe
Johanes mengerutkan bibirnya dan tersenyum jahat, "Kami hanya ingin mengundang nona Diora untuk bersenang-senang, tolong kamu memberikanku muka di hadapan teman-temanku ini."“Sudah aku katakan, aku benar-benar tidak bisa, jika punya kesempatan baru bertemu lagi nanti.” Elijah mencoba untuk tetap tenang, dan sekarang orang-orang ini masih lembut dan tidak berbahaya, tetapi siapa yang tahu bagaimana rasanya memprovokasi mereka."Kami dengan baik hati mengundang kamu lagi dan lagi, tetapi kamu telah berulang kali menolaknya. Ini jelas tidak memberiku muka." Johanes jarang ditolak, dan sudah cukup dia ditolak sekali oleh Alicia, tapi wanita yang di depannya itu, hanya sedikit cantik.Elijah terus meremas gaunnya."Aku tidak bermaksud begitu, kelak kalau ada kesempatan..."Elijah belum menyelesaikan kata-katanya, sudah disela dengan dingin oleh pria lainnya, "Jangan bicara tentang lain hari, Kami mau hari ini, dan kamu jangan berbicara omong kosong, sebutkan harganya, berapa biayanya untu
Tiga hari telah berlalu sejak Emilio mengetahui kabar Elijah akan menikah. Baik Earnest dan Jesslyn juga kebingungan dengah hal ini. Emilio terlihat frustrasi dan sangat pucat. Tapi, keduanya tidak tahu apa yang telah terjadi pada Emilio. Akhirnya Earnest menginterogasi Sebastian. Sebastian pun akhirnya menceritakan semuanya. Earnest tahu ini adalah buah perbuatannya, dia yang sengaja memisahkan Elijah terlepas dari semua kebohongan yang dilakukan oleh Emilio. sepenuhnya Elijah mengerti. Tapi, desakan untuk meninggalkan Emilio lebih besar akhirnya Elijah yang meninggalkannya meninggalkan bekas yang tak mungkin tertutup kembali. Emilio tidak terlihat di beberapa perusahaan. Dia hanya berdiam diri di rumahnya. tinggal di dalam ruang kerjanya tanpa berniat keluar. Perasaannya masih tidak stabil. Dia masih tidak bisa menerima kenyataan ini. tapi dia juga sadar akan kesalahannya yang tak mungkin untuk diperbaiki lagi. Di tengah kesedihannya suara ketukan pintu terdengar lem
Emilio membuka berkasnya dan melihat isi dari dokumen itu. Matanya membelalak. Sudah jelas jika Emilio juga sama kagetnya. Dia tidak pura-pura tidak mendengar perkataan Sebastian, dia tidak mempercayai kenyataan yang ada di depannya ini. Rasanya begitu sesak, ia kesulitan bernapas. Emilio mundur beberapa langkah. Di dalam pikirannya mungkin dia berkata, kenapa semua ini terjadi padanya? Selama enam tahun dia berharap jika istrinya akan kembali padanya suatu saat nanti. Tapi, harapan itu tinggal harapan. Hari yang selalu dinantikannya itu tidak akan pernah datang padanya. Emilio membalik setiap lembarnya. Dia melihat foto Elijah tertawa bahagia bersama seorang pria yang digadang-gadang adalah calon suaminya. “Apakah informasi ini valid?” Emilio bertanya. “Ya, informan kita bahkan mengirimkan undangannya.” Jawab Sebastian. Tidak ada pembicaraan lagi. Emilio meremas dokumen itu, matanya mulai memerah. Sebastian tahu bagaimana perasaannya sekarang. Sedih hancur dan
Elijah yang baru saja selesai memasak sejenak tertegun, hatinya begitu hangat kala melihat kedekatan Ezy dan Dareen. Mereka berdua bagaikan pasangan ayah dan anak. Jika orang di luaran sana melihat mereka berdua mungkin tidak akan menyangka jika Dareen hanyalah ayah sambung. Tawa renyah itu memenuhi seisi rumah, Celine yang berada di ruang tamu pun ikut tersenyum dengan tingkah laku keduanya. Mereka bagaikan anak kecil yang bahagia hanya dengan melakukan hal sederhana. “Ezy, turunlah. Ayahmu pasti sangat lelah.” Elijah berjalan ke arah meja makan seraya membawa sepiring daging dan meletakkannya di meja makan. “Cepat cuci tanganmu, kita makan malam bersama.” Ajak Elijah pada Dareen. “Ezy, kamu juga cuci tanganmu sebelum makan.” Perintahnya. “Ok!” Ezy memberi isyarat pada jari tangannya yang kecil. Elijah hanya mengulas senyum, lalu kembali menata meja makan. Dareen dan Ezy menuju wastafel, keduanya mencuci tangan bersamaan. Ezy menaiki kursi kecil lalu mele
Dareen sangat sibuk sekali, dia mulai mengurusi masalah pernikahan, lalu bulan madu semua itu membutuhkan waktu, namun Dareen memintanya untuk menyelesaikannya dalam waktu satu minggu. asistennya Maxi secara intensif sedang mengatur jadwalnya, berusaha keras agar jadwal Dareen tidak bentrok dengan yang lainnya. Setelah rapat rutin, Dareen berjalan keluar dari ruang rapat, tangan kirinya memegang sebuah dokumen, sambil berjalan, sambil berpesan sesuatu pada Daniel. Asisten Maxi datang dari depan, dengan hormat berkata. “Direktur, orang dari perusahaan penyelenggara pernikahan datang, saya sudah mengaturnya di ruang tamu untuk menunggu Anda.” “Mmm.” Dareen mengangguk pelan, berjalan memasuki ruang tamu. Daniel adalah salah satu orang kepercayaan Dareen, dan juga sahabat baginya. Maka dari itu setiap Dareen merencanakan sesuatu, dia akan selalu ikut andil di dalamnya. Dareen segera mengikutinya masuk ke dalam. Perusahaan penyelenggara pernikahan datang dua orang, satu
Untuk sesaat Elijah dibuat bingung harus berkata apa dengan kondisi yang ada di depannya. Beberapa waktu lalu, Elijah juga berharap Dareen bisa membawa cincin dan melamarnya. Dan sekarang saat momen itu tiba, Elijah malah belum sadar. Melihat Elijah tak bergerak, Geofrey tak kuasa bicara, "Nyonya, seharusnya Anda mengerti. Biasanya pria ini tak mau berurusan dengan hal seperti ini, menghindari wanita, janji yang diucapkannya juga tak sembarangan. Pria baik seperti ini, jika kamu sungguh melewatkannya, tidak akan ada kesempatan kedua." Kesadaran Elijah kembali dan tidak membalas perkataan Geofrey. Elijah lama sekali menatap Dareen. Kalau setuju, nantinya mungkin akan banyak bahaya. Jika tidak setuju, apakah dirinya sungguh melewati begitu saja perasaannya? "Ya." Akhirnya telah diputuskan. Hati Elijah seperti melepaskan sebuah batu besar. Ia merasa jika sudah saatnya dia melepaskan masa lalunya, dan memulai hidup baru. Melihat Elijah mengangguk, Dareen tak ku
Walau tubuhnya sedikit gemetar, tapi perlakuan Dareen sangatlah lembut. Elijah mengangguk, mengisyaratkan jika dirinya menyetujuinya. Dareen tersenyum puas, dia mulai menggeluti Elijah. desahan lembut terdengar memenuhi seisi ruangan. Keesokan paginya. Elijah terbangun, ia merasakan seluruh tubuhnya sakit. Elijah memutar tubuhnya dan melihat di Dareen yang berbaring di sebelahnya. Apa yang terjadi? Elijah berpikir. Ah benar. Dirinya ingin pergi, lalu dihalangi, setelah itu... Dada bidang serta perut berotot terlihat jelas, suara yang serak, karena bergairah, wajahnya pun memerah, saat itu Dareen sangat tampan dan menawan.. Elijah tak berani memikirkannya. Saat ini Elijah merasa wajahnya pasti merah sekali. Dareen sangat menikmati melihat perubahan wajah Elijah, ujung hidungnya yang mancung meneteskan keringat. "Kenapa? Apa kamu masih belum puas melihatnya?" Dareen tersenyum licik. Sepasang matanya yang sedari awal sudah bersinar semakin terliha
Setelah Dareen keluar dari rumah keluarga Lee, dia langsung berkendara menuju hotel di mana Elijah menginap. Daniel yang berada di luar ketika melihat mobil Dareen masuk, dan berhenti tepat di depannya segera menyapa, "Direktur." Dareen mengangguk dan bertanya, "Apakah semua orang berada di dalam?" Daniel menjawab, "Ya, mereka baru saja selesai makan." Dareen mengangguk dan berdiri di depan pintu, sejenak ragu-ragu apakah akan masuk atau tidak. Daniel melihatnya berdiri lama sekali, tanpa bergerak, tidak bisa menahan diri bertanya, "Apakah kamu tidak akan masuk dan melihat-lihat?" Begitu Dareen ingin menjawab, pintu terbuka. Celine ibu angkat Elijah yang membukakan pintu. Dia jelas mendengar langkah kaki seseorang, jadi dia keluar. Untuk melihatnya, Dareen sedikit terkejut, dan langsung menyapa, "Ibu." Celine menatapnya dalam-dalam lalu berkata, "Kita harus bicara." Dareen sudah lama ingin melakukan ini, mengangguk sekarang, menutup pintu den
Sejak hari di mana Elijah berbagi kisah dengannya. saat itu pula Dareen meyakinkan dirinya untuk memiliki dan menjaga Elijah beserta putranya. Dia tidak ingin kehilangan mereka, mendengar kisahnya membuat Dareen tahu bagaimana kuatnya Elijah. Dia merasa jika Elijah harus berada di sampingnya, dia memutuskan untuk benar-benar menikahinya bukan hanya sekedar kontrak belaka. Lika-liku telah dilewati. Ezy sudah keluar dari rumah sakit. Tes yang dilakukan juga tidak menunjukkan suatu penyakit di dalam tubuh kecil Ezy. Dan Elijah dia sudah kembali ke vila mengasuh Ezy dan merawat ibunya. Alicia terus memohon pada Dareen untuk melepaskan keluarganya, dia bahkan menunggunya berhari-hari untuk meminta mengampunannya. Walau Dareen bersiteguh dengan keputusannya tapi Elijah tidak bisa sejahat itu. Dia ikut memohon pada Dareen untuk melepaskan Alicia. Dareen pun menyetujuinya asalkan Alicia pergi, dan tidak menunjukkan batang hidungnya lagi di depan Dareen maupun Elijah. mau t
“Tenanglah,” Dareen menangkap tangan Elijah. Dia mengusap lembut bekas memar yang kian memudar itu. Ia menatapnya lekat dan dalam. “Semuanya akan baik-baik saja. Selagi kau tidak ada, aku akan merawatnya. Jadi jangan khawatir. Aku juga sudah mengirim seseorang untuk menjaga ibumu.” Dareen terus mengusap puncak kepala Elijah seperti anak kecil.Perkataan dan perlakuannya membuat Elijah takut. Takut semakin bergantung pada laki-laki yang baru dikenalnya ini. Semua tindakan Dareen membuat Elijah semakin nyaman. Jika saja hubungan ini bukan hanya sekedar pernikahan kontrak, alangkah bahagianya dia.Seorang pria yang begitu baik, bisa melindungi dan menjaganya. Rasanya dia mulai berharap lebih pada Dareen. Dia seakan menginginkan jika pernikahan ini seharusnya nyata tidak ada kebohongan.Elijah merasa semakin sering dia bersama Dareen, perasaannya kian berkembang. Dia mencoba mengabaikannya tapi lagi dan lagi persaan itu malah semakin kuat. Elijah menggelengkan kepalanya mencoba membuang s