Pagi hari, ruangan direktur perusahaan D&D Hitechnology terlihat suram.Asisten berdiri berdampingan dengan rasa ketakutan, dia takut bisa tidak sengaja menyentuh Alicia yang bisa meledak kapan saja.Alicia melihat dokumen perencanaan yang belum tersusun di tangannya, tetapi di dalam otaknya berputar adegan Dareen dan Elijah yang bersama, dia dengan marah merobek dokumen perencanaan di tangannya dengan begitu kejam.“Direktur, tenangkan dirimu!” Asisten sibuk menyodorkan teh padanya, bermaksud menenangkannya, menekan amarah yang kian memuncak.“Singkirkan, aku kalau ingat wanita murahan itu rasanya mau meledak, Dareen bisa-bisanya didapatkan olehnya, dan dia bisa-bisanya terus melindunginya.” Dareen semakin memikirkannya semakin kesal, dia dengan kesal berdiri, dia tidak bisa membiarkan wanita itu terlalu bangga akan semuanya.Alicia menatap dingin asistennya bertanya, “Paman dan bibi Lee, mereka kenapa belum pulang?”Asisten dengan ragu menjawab, “Dengar-dengar awalnya akhir bulan in
Wajah Alicia tidak langsung berubah hanya karena mendengar perkataan Marine yang tiba-tiba baik itu, dia dengan suara dingin bertanya, “Kamu kenapa tiba-tiba berubah jadi baik?”Marine menghela nafas, menggigit bibirnya seraya berkata, “Jangan begitu, kita kan teman baik. kalau kamu dalam keadaan tidak baik, aku tentu saja harus datang membantumu.” Marine mengulas senyum ke arah Alicia.Alicia hanya diam tidak meresponnya dan tersenyum dingin. Marine juga sepertinya tidak terlalu memikirkannya, dia mengangkat tangan melihat jam, lalu tertawa, “Ya sudah, aku juga sudah waktunya pulang, lain hari baru datang lihat kamu lagi.” Marine pun pergi meninggalkan Alicia.Asisten melihat wajah Alicia yang muram, memberanikan diri untuk bicara, “Direktur, sebenarnya apa yang dikatakan nona Marine ada benarnya...”Belum selesai ucapannya, sebuah tamparan keras melayang ke arahnya, asistennya seketika terkejut, walaupun temparamen Alicia jelek tapi dia sangat jarang memukul orang.“Direktur, apa ya
Suasana di dalam kelas sungguh terasa canggung bagi Elijah. dia merasa semua mata di sekitarnya menatapnya dengan cemburu, jengkel dan marah. Elijah merasa seperti ada duri di belakangnya dan berharap waktu bisa lebih cepat berlalu dan dia bisa melewati kepahitan ini sesegera mungkin.Elijah sangat menyesal tapi dia tidak bisa merubah keadaan saat ini, dia hanya bisa menunggu kelas selesai, dan berusaha tidak memperhatikan tatapan Geofrey yang sesekali jatuh pada dirinya.Setelah menyelesaikan kelas, Elijah akhirnya bisa menghela nafas lega, tetapi saat ingin keluar dari pintu kelas, melihat Geofrey dikelilingi sekelompok wanita, mereka semua tiba-tiba menjadi rajin belajar dan menanyai Geofrey banyak pertanyaan, merekabersaing untuk mendapatkan perhatian darinya.Elijah ingin pergi, tetapi dihentikan, ia di panggil oleh Geofrey, “Diora, tunggu, ada yang ingin kukatakan padamu.”Pada saat berikutnya, semua mata itu menatapnya lagi, Elijah merasa bahwa hari-hari setelah kelasnya ini ti
Marine membuka pintu mobil Maserati merahnya, Ezy sedikit berwajah dingin saat masuk ke dalam. Dia juga tidak terlalu bersuara, duduk dengan tenang di kursi belakang.Entah mengapa dia sedikit tidak menyukai perangai Marine. Dia merasa jika dia hanya mendekati ibunya dengan maksud tertentu. Ezy sedikit kesal ketika Elijah masih berbincang di luar bersama dengan Marine.“Bu, bukankah kita akan pergi?” nada suaranya terdengar kesal.Elijah menghela napasnya lalu berkata. “Iya... iya,” Elijah pun masuk ke dalam mobil berbarengan dengan Marine.Mobil meluncur melintasi jalanan kota yang sedikit padat, gemerlap lampu gedung di malam hari sungguh memanjakan mata.Melalui kaca spion, Marine melihat ibu dan anak yang tengah duduk tenang, sindiran dari matanya terlihat semakin dalam dan selama anak kecil itu ada, keluarg Lee pasti tidak bisa mentolerir wanita itu, dan perceraian hanya tinggal masalah waktu saja.Teringat saat dia dan Arthur Sheng sama-sama belajar di universitas, dan dia yang
Begitu gadis-gadis itu melihat Dareen, mata mereka tidak bisa berpaling darinya. Memiliki wajah yang tampan, sudut muka yang indah, tinggi, dan penampilan dingin, memegang gelas anggur dengan anggun. Dia seperti patung yunani berjalan, orang-orang terus melihatnya, dan membuat gadis-gadis ini mulai tergila-gila.Mereka semua ingin meraih hati Dareen, tetapi lelaki itu membuka mulutnya dengan suara dingin, "Aku meminta kalian untuk datang, untuk menemaninya." Wajah Dareen yang dingin itu mengisyaratkan ke arah Geofrey.Mata gadis-gadis itu melebar, pasti kecewa, seolah-olah hati mereka hancur. Mereka kira Dareen menunggu, ternyata pria lain.Ketika Geofrey melihat ini, sudut mulutnya membangkitkan lengkungan lucu, "Sungguh kamu tidak bisa mengerti keindahan."Dareen mengabaikannya, tetapi terus minum, tampaknya memperlakukan gadis-gadis cantik dan mempesona itu seperti udara mati.“Dia tidak tahu bagaimana cara menghargai kalian, aku datang untuk mencintai kalian.” Dareen membuka tanga
Mata Elijah sangat mengantuk sehingga menyempit menjadi garis. Dia hanya ingin tidur nyenyak. Tanpa diduga, Dareen berbalik dan meraih dia ke dalam pelukannya. Kantuk Elijah menghilang dalam sekejap, dia seperti rusa kecil yang ketakutan dan jantungnya berdebar kencang, dan napasnya tidak tenang.Elijah mengerjapkan matanya, bulu matanya yang terkulai gemetar, tetapi Dareen tidak mengambil langkah berikutnya, tetapi hanya memeluknya, pelukannya begitu erat, dan wajahnya yang tampan masih memerah karna mabuk.Elijah diam-diam menghela nafas lega ketika melihat ini. Dia memerhatikan tidur lelaki itu dan ingin menyingkirkan lengan besarnya. Tapi dia tidak bisa mengguncangnya dengan sekuat tenaga, dan dia hanya bisa menyerah.“Tidurlah, aku terlalu lelah untuk meladenimu,” Dareen berbisik lembut, jantung Elijah yang gugup perlahan-lahan menjadi rileks. Begitu dia meredakan rasa kantuknya, dia bangkit, mencium napas lelaki yang tenang itu, perlahan-lahan dia tertidur.Keesokan paginya. Per
Daniel menatapnya dengan tidak berdaya, "Tuan muda, meminta kamu untuk menghadiri pesta ulang tahun putri walikota malam ini. Kamu bersiaplah terlebih dahulu. Ada sopir yang akan menjemput kamu nanti. Ingatlah untuk berpakaian dengan tepat, tidak boleh mempermalukannya."Elijah mendengarnya, dan ada kegembiraan yang tak dapat dijelaskan di dalam hatinya, tetapi dia tidak mengerti dari mana datangnya sukacita ini. Jika Dareen benar-benar membawanya ke perjamuan, maka hubungan mereka mungkin terungkap dan memancing semua orang membahas hubungannya. Jelas seharusnya dia khawatir, tetapi yang anehnya dia malah bersukacita dalam kekhawatiran yang kian memenuhi hatinya.Kalimat Daniel berikutnya membuatnya sepenuhnya dipukul mundur kembali ke bentuk aslinya, "Namun, tuan muda memerintahkan kamu untuk pergi sendiri, dia tidak akan pergi bersamamu."Tangan Elijah menegang tanpa sadar, mengepal, dan kukunya tertanam dalam daging sedikit demi sedikit.Apa yang terjadi dengan suasana ceria dan p
"Jangan mengira aku tidak tahu, bukankah kamu sedang melihat Diora? Kamu juga ingin tahu bagaimana dia muncul di sini, kan?" Marine tersenyum simpul.Alicia tidak berbicara, tetapi setuju dengan apa yang dikatakan oleh Marine padanya.Marine diam-diam bersandar ke telinga Alicia dan tersenyum licik, "Mengapa kamu tidak pergi dan memeriksanya untuk melihat apakah ada cara untuk membuatnya terlihat menyedihkan?"Ketika Alicia mendengarnya, sudut alisnya bergerak, dan tampak sangat tertarik, "Bisakah kamu benar-benar melakukannya?""Itu tergantung. Lihat saja aku." Marine tampak seperti dia sedang melilitnya, tetapi diam-diam berkata dalam hatinya bahwa dia adalah wanita bodoh. Dia hanya sedikit provokatif.Marine mengambil sampanye dan berjalan ke sisi Elijah dan menepuk pundaknya dengan ringan."Kebetulan sekali?"“Nona Marine," Elijah juga terkejut. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan kenalan di sini. Tentu saja, Alicia jelas tidak termasuk kenalan, tetapi musuh."Apakah mengejutk