Share

Bab. 106

Di tengah cahaya penerangan yang temaram, Dias terkapar dalam dinginnya tanah, wajahnya hancur bahkan sudah tidak bisa dikenali lagi. tiba-tiba saja dia kembali teringat akan masa kecil saat dirinya sering dipukuli olehnya, dia berlari ke arah pemukiman di mana Elijah tinggal.

Elijah kecil melihatnya yang berantakan pun membawanya masuk ke dalam rumah, dia bahkan mengobati lukanya dengan penuh kasih sayang. Dulu Elijah anak yang ceria, dia selalu mengajak bermain dirinya yang selalu saja sendirian.

“Dias, jika kau besar nanti kau ingin jadi apa?”

“Aku?”

“Ya, kau ingin jadi apa?”

“Entahlah, aku tidak bisa memikirkan hal itu.”

“Kenapa?”

“Hanya saja aku tidak tahu, aku bisa hidup sampai kapan? Kau tahu betul bagaimana ayahku.” Dias tersenyum seraya berbalik menatap Elijah.

Elijah memiringkan kepalanya, ia menatap ke arah dimana Dias berada. Tatapannya sangat heran. Mata coklatnya tampak redup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status