Share

Bab. 102

Author: Harumi
last update Last Updated: 2022-05-27 21:22:41

“Rindu denganku?” bibir Emilio menempel di telinga Elijah, napasnya yang hangat, suaranya serak membuat gejolak di dalam dirinya bangkit.

“Aku menjagamu di rumah sakit setiap hari, mataku bahkan tidak pernah meninggalkanmu, bagaimana mungkin aku rindu padamu?” Elijah tersenyum tak berdaya.

“Aku sudah hampir gila karena merindukanmu,” tangan Emilio yang panas menyentuh pinggangnya dengan lembut, membuat Elijah menahan diri untuk tidak tenggelam dalam setiap kata-katanya.

“Tuan, jangan bergurau seperti ini, sudah waktunya aku mengambil Stela untuk tidur siang denganku.” Elijah berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tangan Emilio.

Elijah mencari kemeja dengan asal lalu melemparnya ke arah Emilio yang masih berdiri di tempatnya. Saat Elijah berbalik pergi, tiba-tiba sebuah lengan kuat yang tiba-tiba saja menutup pintu, hingga suara nyaring terdengar di telinga.

“Tuan...” Elijah berbalik bingung, di tengah pikirannya yanag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 103

    Di dalam ruang rapat Emilio tampak serius melihat dokumen yang dipegang olehnya, satu demi satu dilihatnya, seperti ada yang tidak sesuai dengan kesepakatannya. Emilio menghela napasnya, ia memijat dahinya berharap rasa sakitnya dapat berkurang. Sebastian yang menyadarinya pun, menghentikan jalannya rapat. Ia berbalik ke arah Emilio. ia setengah berbisik padanya. Mendapat penolakan darinya Sebastian kembali melanjutkan rapatnya hingga selesai. Rapat telah usai, Emilio dan juga Sebastian keluar lebih dulu dari pada yang lain. Emilio langsung menuju ruangannya. Di tengah perjalanannya tiba-tiba saja Emilio kehilangan keseimbangannya. Matanya tiba-tiba saja berkunang. “Presdir,” Sebastian segera menangkap tubuh Emilio, dan membawanya masuk ke ruangannya. Sebastian membaringkannya di sofa. “Apa kau merasa pusing, apa aku perlu membawamu ke rumah sakit?” Sebastian bertanya dengan cemas. “Tidak perlu, ini hanya sakit sed

    Last Updated : 2022-05-27
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 104

    Setelah mendapat Elijah masuk rumah sakit Emilio datang ke rumah sakit dengan tergesa-gesa. Sejak berada di dalam mobil Emilio sudah sangat gelisah bagaimana tidak, istri kecilnya tiba-tiba saja masuk ke rumah sakit. Turun dari mobil Emilio segera berlari, walau kepalanya pening, tapi dia tetap berlari mencari keberadaan istrinya. Saat memasuki lobi, dia bertemu dengan Jose yang sedang menunggu. Jose segera menghampiri Emilio. “Tuan muda,” panggilnya. “Di mana?” tanyanya cemas. “Nyonya sedang ada di dalam Tuan, lukanya sedang bersihkan dan diobati.” “Apa yang terjadi sebenarnya?” “Saya kurang tahu, hanya saja saya melihat Nyonya tengah berselisih dengan seorang pria, mungkin sebaya dengan Nyonya.” “Seorang pria?” “Ya, Tuan. Mereka berseteru, pria itu bahkan menyeret Nyonya hingga terluka seperti ini. maafkan saya Tuan. Saya tidak menjaga Nyonya dengan baik.” Emilio menghela napas lega,

    Last Updated : 2022-05-27
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 105

    Drama kejar-kejaran pun terjadi, Emilio tanpa menyerah terus mengejar Dias di antara rumput yang tinggi. Dias yang merasa tertekan dan ketakutan pun dengan tunggang langgang berlari mencoba melepaskan diri dari pandangan Emilio. Napasnya terengah, Emilio berhenti di tengah padang rumput. Ia melihat sekelilingnya. Rumput yang setinggi dada orang dewasa itu membuatnya kesulitan untuk melihat keberadaan Dias. “Sial, di mana dia?” dengusnya. Emilio kembali menyusuri padang rumput, menyibakkannya mencoba melihat apakah ada penampakan dari Dias. Dirasa usahanya tidak berhasil Emilio meraih ponselnya, menekan beberapa digit nomor di ponselnya. “Ini aku, bantu aku mencarinya... sekarang aku berada di padang rumput tadi...” Di saat Emilio tengah lengah karena sedang bicara di telepon. Tiba-tiba saja Dias datang menyerbu ke arah Emilio. Ponsel yang dipegang oleh Emilio terlempar entah ke mana, hanya terdengar suara-suara yang tidak jel

    Last Updated : 2022-05-28
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 106

    Di tengah cahaya penerangan yang temaram, Dias terkapar dalam dinginnya tanah, wajahnya hancur bahkan sudah tidak bisa dikenali lagi. tiba-tiba saja dia kembali teringat akan masa kecil saat dirinya sering dipukuli olehnya, dia berlari ke arah pemukiman di mana Elijah tinggal. Elijah kecil melihatnya yang berantakan pun membawanya masuk ke dalam rumah, dia bahkan mengobati lukanya dengan penuh kasih sayang. Dulu Elijah anak yang ceria, dia selalu mengajak bermain dirinya yang selalu saja sendirian. “Dias, jika kau besar nanti kau ingin jadi apa?” “Aku?” “Ya, kau ingin jadi apa?” “Entahlah, aku tidak bisa memikirkan hal itu.” “Kenapa?” “Hanya saja aku tidak tahu, aku bisa hidup sampai kapan? Kau tahu betul bagaimana ayahku.” Dias tersenyum seraya berbalik menatap Elijah. Elijah memiringkan kepalanya, ia menatap ke arah dimana Dias berada. Tatapannya sangat heran. Mata coklatnya tampak redup

    Last Updated : 2022-05-29
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 107

    Sebastian duduk di samping ranjang Emilio, dia mengupas apel dengan sangat terampil dan cepat. Dia melirik ke arah Emilio yang sedari tadi hanya melihat ke arah luar, membuatnya sedikit tidak nyaman karena tidak ada pembicaraan di sana. “Kau sedang melihat apa, kenapa terus menatap ke arah luar?” Sebastian bertanya dengan nada yang sedikit kesal karena kehadirannya seakan tidak ada di mata Emilio. “Aku hanya melihat burung-burung di luaran sana, mereka begitu beruntung karena bisa terbang bebas sesuka hati mereka.” Mendengar hal itu Sebastian berdiri, ia melangkahkan kakinya ke arah jendela kaca yang besar di bangsal VVIP. Ia memandang ke arah Emilio lihat, di sana tampak seorang burung berwarna biru serta hitam singgah di sebuah kabel listrik yang menggantung. “Apa kau melihatnya, tampak indah dan menawan bukan?” Emilio bertanya setelah kepalanya hampir pecah oleh segala tipu muslihatnya. “Uhm, aku melihatnya sedikit.

    Last Updated : 2022-05-29
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 108

    Setelah berhari-hari tinggal di rumah sakit akhirnya memar di wajah Emilio sudah pulih, bahkan tidak meninggalkan bekas sedikit pun. Obat yang diberikan oleh Rayn sangat manjur. Walau baru beberapa hari Emilio sudah sangat merindukan Elijah dan juga Stela, rasanya dia ingin segera pulang untuk menemui mereka. Saat Emilio tengah berganti pakaian, pintu terbuka, dia berbalik dan mendapati Earnest telah berada di belakanganya. Dia menatap tajam ke arah Emilio. dia juga tidak memberikan celah sedikit pun. “Anda datang. Kukira Anda sudah lupa jika memiliki putra seperti aku ini.” “Bagaimana aku bisa tidak datang menjenguk putraku sendiri?” Emilio menyeringai, dia bahkan tidak menganggap perkataan Earnest. Dia meliriknya sekilas lalu berkata. “Tentu saja kau bisa melewatkannya, lagi pula kemarin pun Anda tidak berpihak padaku.” Emilio berbalik menatapnya yang terkesan mengejek itu. “Emilio! kamu tidak sepantasnya b

    Last Updated : 2022-05-30
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 109

    Saat bersantai di ruang tamu, Emilio kembali mendapat panggilan telepon dari Sebastian. Dengan enggan Emilio pergi ke perusahaan. Waktu berlalu begitu cepat tak terasa langit yang awalnya masih terang kini sudah gelap. Jam menunjukkan sudah tengah malam. Emilio bergegas pulang ke mansion. Saat memasuki rumah suasana di sana begitu sepi. Semua orang telah tidur kecuali Joseph yang senantiasa menunggunya pulang. Emilio kembali ke rumah dengan sedikit lelah, pelan-pelan dia berjalan menaiki anak tangga yang memutar ke lantai atas dan kembali ke kamar. Lampu dinding kamar tidur masih menyala, cahayanya redup dan hangat. Elijah tengah bersandar duduk di tepi ranjang, matanya terpejam, tertidur nyenyak dan manis, tubuhnya ditutupi dengan selimut yang berwarna biru pastel, kedua tangannya tengah tengah memegang sebuah buku. Emilio melepaskan mantel, dan menggantungnya di gantungan pakaian yang ada di sebelah samping lemari. Dia berjalan perlahan-lahan ke tepi

    Last Updated : 2022-05-31
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 110

    Setelah mereka pergi, Areum selalu membungkuk dan menangis di atas meja. Di saat menangis tiba-tiba saja mendengar lonceng angin pintu berbunyi. Dia mengangkat wajahnya, dan sembarang menyeka air mata di wajahnya, tetapi sepasang matanya sangat merah seperti mata kelinci. Dia melihat ke arah pintu, hanya melihat seorang pria muda berdiri, dengan kedua tangan yang disematkan ke dalam saku celananya. Postur tubuhnya agak malas, alis dan matanya mirip dengan Areum, penampilannya sangat lembut dan anggun. “Untuk apa kamu datang ke sini?” Areum mengalihkan pandangannya suaranya terkesan acuh dan dingin. Aaron mengayunkan kakinya, berjalan ke dalam dengan santai, dia melambaikan tangan pada Reina. “Kamu, hari ini pulang lebih awal. Pergilah.” Mendengar hal itu Reina merasa senang, dia segera mengambil tasnya dan melarikan diri dari pandangan Areum. Melihat hal itu Areum mengerutkan keningnya, dia tidak habis pikir palayan tokonya kabu

    Last Updated : 2022-05-31

Latest chapter

  • Lelaki Penyembuh Luka   END

    Tiga hari telah berlalu sejak Emilio mengetahui kabar Elijah akan menikah. Baik Earnest dan Jesslyn juga kebingungan dengah hal ini. Emilio terlihat frustrasi dan sangat pucat. Tapi, keduanya tidak tahu apa yang telah terjadi pada Emilio. Akhirnya Earnest menginterogasi Sebastian. Sebastian pun akhirnya menceritakan semuanya. Earnest tahu ini adalah buah perbuatannya, dia yang sengaja memisahkan Elijah terlepas dari semua kebohongan yang dilakukan oleh Emilio. sepenuhnya Elijah mengerti. Tapi, desakan untuk meninggalkan Emilio lebih besar akhirnya Elijah yang meninggalkannya meninggalkan bekas yang tak mungkin tertutup kembali. Emilio tidak terlihat di beberapa perusahaan. Dia hanya berdiam diri di rumahnya. tinggal di dalam ruang kerjanya tanpa berniat keluar. Perasaannya masih tidak stabil. Dia masih tidak bisa menerima kenyataan ini. tapi dia juga sadar akan kesalahannya yang tak mungkin untuk diperbaiki lagi. Di tengah kesedihannya suara ketukan pintu terdengar lem

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 275

    Emilio membuka berkasnya dan melihat isi dari dokumen itu. Matanya membelalak. Sudah jelas jika Emilio juga sama kagetnya. Dia tidak pura-pura tidak mendengar perkataan Sebastian, dia tidak mempercayai kenyataan yang ada di depannya ini. Rasanya begitu sesak, ia kesulitan bernapas. Emilio mundur beberapa langkah. Di dalam pikirannya mungkin dia berkata, kenapa semua ini terjadi padanya? Selama enam tahun dia berharap jika istrinya akan kembali padanya suatu saat nanti. Tapi, harapan itu tinggal harapan. Hari yang selalu dinantikannya itu tidak akan pernah datang padanya. Emilio membalik setiap lembarnya. Dia melihat foto Elijah tertawa bahagia bersama seorang pria yang digadang-gadang adalah calon suaminya. “Apakah informasi ini valid?” Emilio bertanya. “Ya, informan kita bahkan mengirimkan undangannya.” Jawab Sebastian. Tidak ada pembicaraan lagi. Emilio meremas dokumen itu, matanya mulai memerah. Sebastian tahu bagaimana perasaannya sekarang. Sedih hancur dan

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 274

    Elijah yang baru saja selesai memasak sejenak tertegun, hatinya begitu hangat kala melihat kedekatan Ezy dan Dareen. Mereka berdua bagaikan pasangan ayah dan anak. Jika orang di luaran sana melihat mereka berdua mungkin tidak akan menyangka jika Dareen hanyalah ayah sambung. Tawa renyah itu memenuhi seisi rumah, Celine yang berada di ruang tamu pun ikut tersenyum dengan tingkah laku keduanya. Mereka bagaikan anak kecil yang bahagia hanya dengan melakukan hal sederhana. “Ezy, turunlah. Ayahmu pasti sangat lelah.” Elijah berjalan ke arah meja makan seraya membawa sepiring daging dan meletakkannya di meja makan. “Cepat cuci tanganmu, kita makan malam bersama.” Ajak Elijah pada Dareen. “Ezy, kamu juga cuci tanganmu sebelum makan.” Perintahnya. “Ok!” Ezy memberi isyarat pada jari tangannya yang kecil. Elijah hanya mengulas senyum, lalu kembali menata meja makan. Dareen dan Ezy menuju wastafel, keduanya mencuci tangan bersamaan. Ezy menaiki kursi kecil lalu mele

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 273

    Dareen sangat sibuk sekali, dia mulai mengurusi masalah pernikahan, lalu bulan madu semua itu membutuhkan waktu, namun Dareen memintanya untuk menyelesaikannya dalam waktu satu minggu. asistennya Maxi secara intensif sedang mengatur jadwalnya, berusaha keras agar jadwal Dareen tidak bentrok dengan yang lainnya. Setelah rapat rutin, Dareen berjalan keluar dari ruang rapat, tangan kirinya memegang sebuah dokumen, sambil berjalan, sambil berpesan sesuatu pada Daniel. Asisten Maxi datang dari depan, dengan hormat berkata. “Direktur, orang dari perusahaan penyelenggara pernikahan datang, saya sudah mengaturnya di ruang tamu untuk menunggu Anda.” “Mmm.” Dareen mengangguk pelan, berjalan memasuki ruang tamu. Daniel adalah salah satu orang kepercayaan Dareen, dan juga sahabat baginya. Maka dari itu setiap Dareen merencanakan sesuatu, dia akan selalu ikut andil di dalamnya. Dareen segera mengikutinya masuk ke dalam. Perusahaan penyelenggara pernikahan datang dua orang, satu

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 272

    Untuk sesaat Elijah dibuat bingung harus berkata apa dengan kondisi yang ada di depannya. Beberapa waktu lalu, Elijah juga berharap Dareen bisa membawa cincin dan melamarnya. Dan sekarang saat momen itu tiba, Elijah malah belum sadar. Melihat Elijah tak bergerak, Geofrey tak kuasa bicara, "Nyonya, seharusnya Anda mengerti. Biasanya pria ini tak mau berurusan dengan hal seperti ini, menghindari wanita, janji yang diucapkannya juga tak sembarangan. Pria baik seperti ini, jika kamu sungguh melewatkannya, tidak akan ada kesempatan kedua." Kesadaran Elijah kembali dan tidak membalas perkataan Geofrey. Elijah lama sekali menatap Dareen. Kalau setuju, nantinya mungkin akan banyak bahaya. Jika tidak setuju, apakah dirinya sungguh melewati begitu saja perasaannya? "Ya." Akhirnya telah diputuskan. Hati Elijah seperti melepaskan sebuah batu besar. Ia merasa jika sudah saatnya dia melepaskan masa lalunya, dan memulai hidup baru. Melihat Elijah mengangguk, Dareen tak ku

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 271

    Walau tubuhnya sedikit gemetar, tapi perlakuan Dareen sangatlah lembut. Elijah mengangguk, mengisyaratkan jika dirinya menyetujuinya. Dareen tersenyum puas, dia mulai menggeluti Elijah. desahan lembut terdengar memenuhi seisi ruangan. Keesokan paginya. Elijah terbangun, ia merasakan seluruh tubuhnya sakit. Elijah memutar tubuhnya dan melihat di Dareen yang berbaring di sebelahnya. Apa yang terjadi? Elijah berpikir. Ah benar. Dirinya ingin pergi, lalu dihalangi, setelah itu... Dada bidang serta perut berotot terlihat jelas, suara yang serak, karena bergairah, wajahnya pun memerah, saat itu Dareen sangat tampan dan menawan.. Elijah tak berani memikirkannya. Saat ini Elijah merasa wajahnya pasti merah sekali. Dareen sangat menikmati melihat perubahan wajah Elijah, ujung hidungnya yang mancung meneteskan keringat. "Kenapa? Apa kamu masih belum puas melihatnya?" Dareen tersenyum licik. Sepasang matanya yang sedari awal sudah bersinar semakin terliha

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 270

    Setelah Dareen keluar dari rumah keluarga Lee, dia langsung berkendara menuju hotel di mana Elijah menginap. Daniel yang berada di luar ketika melihat mobil Dareen masuk, dan berhenti tepat di depannya segera menyapa, "Direktur." Dareen mengangguk dan bertanya, "Apakah semua orang berada di dalam?" Daniel menjawab, "Ya, mereka baru saja selesai makan." Dareen mengangguk dan berdiri di depan pintu, sejenak ragu-ragu apakah akan masuk atau tidak. Daniel melihatnya berdiri lama sekali, tanpa bergerak, tidak bisa menahan diri bertanya, "Apakah kamu tidak akan masuk dan melihat-lihat?" Begitu Dareen ingin menjawab, pintu terbuka. Celine ibu angkat Elijah yang membukakan pintu. Dia jelas mendengar langkah kaki seseorang, jadi dia keluar. Untuk melihatnya, Dareen sedikit terkejut, dan langsung menyapa, "Ibu." Celine menatapnya dalam-dalam lalu berkata, "Kita harus bicara." Dareen sudah lama ingin melakukan ini, mengangguk sekarang, menutup pintu den

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 269

    Sejak hari di mana Elijah berbagi kisah dengannya. saat itu pula Dareen meyakinkan dirinya untuk memiliki dan menjaga Elijah beserta putranya. Dia tidak ingin kehilangan mereka, mendengar kisahnya membuat Dareen tahu bagaimana kuatnya Elijah. Dia merasa jika Elijah harus berada di sampingnya, dia memutuskan untuk benar-benar menikahinya bukan hanya sekedar kontrak belaka. Lika-liku telah dilewati. Ezy sudah keluar dari rumah sakit. Tes yang dilakukan juga tidak menunjukkan suatu penyakit di dalam tubuh kecil Ezy. Dan Elijah dia sudah kembali ke vila mengasuh Ezy dan merawat ibunya. Alicia terus memohon pada Dareen untuk melepaskan keluarganya, dia bahkan menunggunya berhari-hari untuk meminta mengampunannya. Walau Dareen bersiteguh dengan keputusannya tapi Elijah tidak bisa sejahat itu. Dia ikut memohon pada Dareen untuk melepaskan Alicia. Dareen pun menyetujuinya asalkan Alicia pergi, dan tidak menunjukkan batang hidungnya lagi di depan Dareen maupun Elijah. mau t

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 268

    “Tenanglah,” Dareen menangkap tangan Elijah. Dia mengusap lembut bekas memar yang kian memudar itu. Ia menatapnya lekat dan dalam. “Semuanya akan baik-baik saja. Selagi kau tidak ada, aku akan merawatnya. Jadi jangan khawatir. Aku juga sudah mengirim seseorang untuk menjaga ibumu.” Dareen terus mengusap puncak kepala Elijah seperti anak kecil.Perkataan dan perlakuannya membuat Elijah takut. Takut semakin bergantung pada laki-laki yang baru dikenalnya ini. Semua tindakan Dareen membuat Elijah semakin nyaman. Jika saja hubungan ini bukan hanya sekedar pernikahan kontrak, alangkah bahagianya dia.Seorang pria yang begitu baik, bisa melindungi dan menjaganya. Rasanya dia mulai berharap lebih pada Dareen. Dia seakan menginginkan jika pernikahan ini seharusnya nyata tidak ada kebohongan.Elijah merasa semakin sering dia bersama Dareen, perasaannya kian berkembang. Dia mencoba mengabaikannya tapi lagi dan lagi persaan itu malah semakin kuat. Elijah menggelengkan kepalanya mencoba membuang s

DMCA.com Protection Status