"Aku nggak rela!""Di tengah ibu kota, di bawah langit milik Kaisar!""Berani-beraninya ada orang yang seenaknya sendiri sampai kayak gini. Ini namanya menghina hukum Serenara!""Saya mohon, Yang Mulia Raja Serigala ...""Tolong selidiki masalah ini dan tegakkin keadilan buat kami!"Usai mendengarkan penjelasan Toby, amarah Teguh memuncak."Tenang saja."Teguh memberi isyarat kepada Bayangan untuk membantu Toby masuk ke dalam mobil. Dia pun berjanji dengan sungguh-sungguh, "Kalau apa yang kamu bilang itu benar, aku pasti bakal urus semua ini seadil-adilnya.""Bawa aku buat ketemu tentara-tentara yang masih hidup.""Baik!"10 menit kemudian, di bawah bimbingan Toby, kendaraan militer tiba di lokasi persembunyian.Teguh bertemu dengan para tentara yang tersisa.Seperti yang dikatakan Toby.Setiap tentara hanya memiliki satu tangan dan satu kaki yang terbungkus perban. Sesekali, luka-luka itu masih mengeluarkan darah."Yang Mulia Raja Serigala!""Yang Mulia Raja Serigala, tolong tegakkan
Markas Wilayah Perang Tengah.Kediaman pimpinan wilayah.Di ruang pertemuan, Tarendra tengah mengadakan rapat bersama jenderal-jenderal bawahannya."Lapor!"Seorang tentara berlari masuk dengan panik, napasnya terengah-engah saat memberikan laporan. "Pak Tarendra, ada orang yang nerobos masuk kediaman!""Apa?!"Tarendra sontak bangkit dari kursinya. Dengan wajah dingin, dia berjalan keluar sambil berteriak, "Aku mau lihat siapa yang punya nyali besar buat nerobos masuk ke kediamanku!""Pemimpin Wilayah Tengah ...""Wah, sombong banget dia!"Sebelum Tarendra sempat melangkah keluar, terdengar suara tawa dingin dari luar.Tak lama kemudian, seorang pria kurus berkulit sawo matang memasuki ruangan dengan langkah mantap.Pria itu adalah Bayangan.Melihat Bayangan datang, Tarendra merasa sedikit terkejut dan bertanya, "Hei, kenapa datang ke sini?""Nggak cuma aku yang datang.""Yang Mulia Raja Serigala juga datang!" ujar Bayangan dengan nada dingin."Raja Serigala ..."Tarendra makin terkej
Di dalam hatinya, dia masih ingin memperjuangkan keadilan bagi para tentara, tetapi sayangnya kekuatannya tidak memungkinkan.Dia tidak punya pilihan lain.Ini juga merupakan hal yang memalukan baginya.Seorang Pemimpin Wilayah Perang Tengah yang gagah, diancam oleh salah satu keluarga di ibu kota, ini adalah aib yang memalukan!"Srrtt."Teguh menuangkan teh dari teko yang ada di atas meja ke dalam gelas hingga penuh, lalu menyodorkannya ke hadapan Tarendra. "Kalau kamu sudah selesai minum teh ini, langsung kirim pasukan buat ngepung keluarga Zunata. Tangkap pelaku yang ngeremehin hukum negara dan membantai para tentara!" ujarnya dengan nada dingin.Setelah mendengar perintah Teguh.Tarendra tersentak kaget, tangannya gemetar, hampir saja dia menumpahkan seluruh teh yang ada di dalam cangkir.Raja Serigala berniat untuk berperang melawan keluarga Zunata yang dilindungi oleh keluarga ahli bela diri kuno!"Yang Mulia Raja Serigala ..."Setela menghela napas dan mencoba menstabilkan emosi
"Sialan!"Collin menyeka darah di wajahnya, amarahnya sudah meledak hingga dia melemparkan gelas anggurnya. Kemudian, dia berteriak kepada para tentara cacat itu, "Padahal aku sudah biarin kalian hidup, tapi ternyata kalian milih mati, ya?""Oke, hari ini kukabulin permintaan kalian!"Mendengar kata-kata itu, wajah Bayangan yang sudah gelap menjadi makin suram.Dia menyipitkan matanya, lalu menunjuk ke arah Collin sambil berteriak, "Dia orangnya?""Iya, memang dia orangnya!""Dia yang ngelecehin gadis itu di jalanan dan bunuh pacarnya!""Pak, kamu harus negakkin hukum dengan adil dan tangkap dia!""Pak ..."Para tentara itu menunjuk dengan penuh amarah dan kebencian."Cih!"Collin tertawa dengan nada merendahkan. "Bahkan Pemimpin Wilayah Tengah saja nggak berani lawan aku. Kalian pikir kalau bawa anjing hitam itu bisa ...""Plak!"Saat Collin masih berbicara dengan penuh semangat, Bayangan tidak bisa menahan dirinya lagi.Dia melompat maju dan menampar Collin dengan keras, membuatnya t
Bayangan tersenyum, kemudian memalingkan wajahnya ke arah Toby dan yang lainnya. "Gimana, sekarang sudah mendingan, 'kan?""Makasih banyak, Tim Hitam!"Para tentara berseru dengan suara lantang, tetapi kemudian menjadi hening kembali saat mereka teringat pada kapten dan rekan-rekan yang telah meninggal."Bawa dia pergi!"Bayangan merapikan alat-alat itu sembari memberi perintah kepada Toby dan yang lainnya.Selama seluruh proses itu, teman-teman akrab Collin tidak berani mengeluarkan suara sedikit pun, semuanya bersembunyi di sudut ruangan sembari gemetar ketakutan."Kak Teguh.""Aku sudah nangkap Collin."Bayangan menelepon Teguh dan melaporkan situasi di lapangan.Di Rumah Tuan Tanah."Bagus ..."Teguh memberikan pujian sebelum akhirnya menutup telepon dan berkata kepada Tarendra, "Ayo berangkat.""Oke."Tarendra segera mengorganisir para tentara untuk berangkat.Ribuan tentara bersenjata lengkap membentuk dua barisan panjang dan menuju ke arah kediaman keluarga Zunata.Keributan bes
"Dasar sinting!"Paru-paru Simon hampir meledak, dia menggebrak meja dengan keras hingga mengeluarkan suara detuman yang menggelegar dan meninggalkan bekas."Aku bahkan belum nyari masalah sama militer, tapi mereka malah datang nyerahin diri."Mata Simon menyipit, cahaya berbahaya terus berkilat dari celahnya, "Kalau kalian memang cari mati, aku bakal penuhin kemauan itu!"Setelah mengatakan hal itu ...Simon, bersama dengan sekumpulan pengawal keluarga Zunata, meninggalkan Mansion Emerald dengan amarah yang memuncak."Tarendra."Ketika Simon melihat sosok itu, tatapannya penuh dengan perasaan meremehkan, tetapi semua itu segera tertutup oleh kemarahan yang menggebu-gebu. "Aku sudah biarin kamu pergi, tapi kamu masih berani datang ke rumahku.""Sekarang, waktunya kamu mati!"Tarendra sama sekali tidak takut, dia langsung berteriak kepada para tentara di belakangnya, "Serang! Tangkap orang gila yang ngelanggar hukum besar Serenara ini!""Whush!""Bum!"Segera, para tentara menarik senja
Di belakangnya ada Bayangan, Harton, Elang Hitam, dan sejumlah ahli Alam Bela Diri lainnya.Ketiga ahli bela diri dari keluarga Yadira sedikit terkejut, tetapi setelah melihat bahwa orang yang datang adalah Teguh, mereka segera mencemooh dengan sinis, "Kupikir siapa yang berani bicara omong kosong di sini, ternyata cuma sampah kayak kamu!""Untung banget, ya, sampah nggak guna kayak kamu bisa selamat waktu Kepala Keluarga ngedorong ke dalam lava.""Tapi kali ini, kamu mungkin nggak bakal seberuntung itu!"Mereka bertiga saling menatap dan tersenyum sinis, bersiap-siap untuk bertindak.Menangkap Teguh dan membawanya kembali ke keluarga Yadira mungkin akan menjadi prestasi besar!"Bagus!"Teguh menyeringai, senyum di wajahnya tampak cerah, tetapi sebenarnya penuh dengan niat membunuh yang kuat. "Hari ini kita bakal nyelesaiin semua dendam yang ada."Setelah berkata seperti itu, Teguh memerintahkan Bayangan dan orang-orang yang ada di belakangnya, "Mulai!""Haha ...""Mau sebanyak apa pun
"Baik."Bayangan dan yang lainnya segera menuruti perintah, tidak berani menunjukkan sedikit pun ketidakpatuhan.Kemudian, mereka mundur.Namun, mereka tetap menjaga jarak yang cukup dekat dengan Teguh, siap untuk membantunya jika diperlukan."Haha ..."Indra melirik Teguh dengan tatapan sinis dan mengatakan, "Teguh, kalau waktu itu kamu bisa selamat dari lautan lava, harusnya kamu sembunyi dan bersyukur kepada Tuhan.""Bukan malah berlagak di depanku terus buang-buang nyawa."Menurutnya, Teguh sudah lama dianggap sebagai orang yang tidak berguna oleh Kepala Keluarga, diabaikan dan bahkan tidak dihargai sedikit pun.Dihadapkan dengan ejekan Indra, Teguh sama sekali tidak terpengaruh.Namun ...Dia dengan ringan menekankan kedua kakinya dan tubuhnya dengan cepat menyerang Indra, seperti elang yang meluncur dari langit."Huh?"Indra sedikit terkejut, tetapi kemudian tersenyum dingin dan menyerang Teguh dengan satu tangan, "Bisa-bisanya nantangin harimau pake tangan kosong!""Buk!"Dalam