Bayangan tersenyum, kemudian memalingkan wajahnya ke arah Toby dan yang lainnya. "Gimana, sekarang sudah mendingan, 'kan?""Makasih banyak, Tim Hitam!"Para tentara berseru dengan suara lantang, tetapi kemudian menjadi hening kembali saat mereka teringat pada kapten dan rekan-rekan yang telah meninggal."Bawa dia pergi!"Bayangan merapikan alat-alat itu sembari memberi perintah kepada Toby dan yang lainnya.Selama seluruh proses itu, teman-teman akrab Collin tidak berani mengeluarkan suara sedikit pun, semuanya bersembunyi di sudut ruangan sembari gemetar ketakutan."Kak Teguh.""Aku sudah nangkap Collin."Bayangan menelepon Teguh dan melaporkan situasi di lapangan.Di Rumah Tuan Tanah."Bagus ..."Teguh memberikan pujian sebelum akhirnya menutup telepon dan berkata kepada Tarendra, "Ayo berangkat.""Oke."Tarendra segera mengorganisir para tentara untuk berangkat.Ribuan tentara bersenjata lengkap membentuk dua barisan panjang dan menuju ke arah kediaman keluarga Zunata.Keributan bes
"Dasar sinting!"Paru-paru Simon hampir meledak, dia menggebrak meja dengan keras hingga mengeluarkan suara detuman yang menggelegar dan meninggalkan bekas."Aku bahkan belum nyari masalah sama militer, tapi mereka malah datang nyerahin diri."Mata Simon menyipit, cahaya berbahaya terus berkilat dari celahnya, "Kalau kalian memang cari mati, aku bakal penuhin kemauan itu!"Setelah mengatakan hal itu ...Simon, bersama dengan sekumpulan pengawal keluarga Zunata, meninggalkan Mansion Emerald dengan amarah yang memuncak."Tarendra."Ketika Simon melihat sosok itu, tatapannya penuh dengan perasaan meremehkan, tetapi semua itu segera tertutup oleh kemarahan yang menggebu-gebu. "Aku sudah biarin kamu pergi, tapi kamu masih berani datang ke rumahku.""Sekarang, waktunya kamu mati!"Tarendra sama sekali tidak takut, dia langsung berteriak kepada para tentara di belakangnya, "Serang! Tangkap orang gila yang ngelanggar hukum besar Serenara ini!""Whush!""Bum!"Segera, para tentara menarik senja
Di belakangnya ada Bayangan, Harton, Elang Hitam, dan sejumlah ahli Alam Bela Diri lainnya.Ketiga ahli bela diri dari keluarga Yadira sedikit terkejut, tetapi setelah melihat bahwa orang yang datang adalah Teguh, mereka segera mencemooh dengan sinis, "Kupikir siapa yang berani bicara omong kosong di sini, ternyata cuma sampah kayak kamu!""Untung banget, ya, sampah nggak guna kayak kamu bisa selamat waktu Kepala Keluarga ngedorong ke dalam lava.""Tapi kali ini, kamu mungkin nggak bakal seberuntung itu!"Mereka bertiga saling menatap dan tersenyum sinis, bersiap-siap untuk bertindak.Menangkap Teguh dan membawanya kembali ke keluarga Yadira mungkin akan menjadi prestasi besar!"Bagus!"Teguh menyeringai, senyum di wajahnya tampak cerah, tetapi sebenarnya penuh dengan niat membunuh yang kuat. "Hari ini kita bakal nyelesaiin semua dendam yang ada."Setelah berkata seperti itu, Teguh memerintahkan Bayangan dan orang-orang yang ada di belakangnya, "Mulai!""Haha ...""Mau sebanyak apa pun
"Baik."Bayangan dan yang lainnya segera menuruti perintah, tidak berani menunjukkan sedikit pun ketidakpatuhan.Kemudian, mereka mundur.Namun, mereka tetap menjaga jarak yang cukup dekat dengan Teguh, siap untuk membantunya jika diperlukan."Haha ..."Indra melirik Teguh dengan tatapan sinis dan mengatakan, "Teguh, kalau waktu itu kamu bisa selamat dari lautan lava, harusnya kamu sembunyi dan bersyukur kepada Tuhan.""Bukan malah berlagak di depanku terus buang-buang nyawa."Menurutnya, Teguh sudah lama dianggap sebagai orang yang tidak berguna oleh Kepala Keluarga, diabaikan dan bahkan tidak dihargai sedikit pun.Dihadapkan dengan ejekan Indra, Teguh sama sekali tidak terpengaruh.Namun ...Dia dengan ringan menekankan kedua kakinya dan tubuhnya dengan cepat menyerang Indra, seperti elang yang meluncur dari langit."Huh?"Indra sedikit terkejut, tetapi kemudian tersenyum dingin dan menyerang Teguh dengan satu tangan, "Bisa-bisanya nantangin harimau pake tangan kosong!""Buk!"Dalam
"Sret ..."Setelah sekali lagi kalah telak oleh pukulan Teguh, Indra memuntahkan darah dengan gila. Karena tidak lagi mampu menahan malu untuk berdiri di tempat, dia mulai menggunakan ajaran rahasia keluarganya."Teguh.""Kamu yang maksa aku, kamu yang maksa aku!"Indra terus melambaikan kedua tangannya, dan hembusan energi pun berkumpul di udara.Samar-samar, seperti ada harimau ilusi di dalam energi itu, sedang meraung-raung ke arah Teguh.Indra sudah hampir menggila akibat ejekan dari Teguh.Dia belum sepenuhnya menguasai gerakan ini, dia baru saja belajar.Namun, sekarang dia tidak punya waktu lagi untuk memikirkan itu semua.Meskipun berisiko terkena balas dendam, dia tetap ingin membuat Teguh mati di tempat ini."Shh ...""Ini salah satu ilmu paling hebat dari keluarga kami, Pukulan Harimau!"Melihatnya, ketiga ahli botak itu sontak terkesiap."Padahal katanya batas buat ngeluarin Pukulan Harimau itu di Alam Bela Diri Raja, Tuan Muda benar-benar berbakat, bisa cepat banget pelaja
"Teguh ..."Wajah Indra memucat dan terlihat ketakutan, suaranya terdengar bergetar. "Kamu, sebenarnya apa yang kamu kultivasi? Bisa-bisanya kuat banget?!"Dia sangat terkejut dengan kekuatan yang dimiliki oleh Teguh."Kamu beneran mau tahu?"Teguh melemparkan pandangan kepadanya dan tersenyum aneh, kemudian berjalan menuju Indra.Teguh berjalan dengan santai, tetapi memberikan tekanan besar pada Indra, membuat jantungnya berdegap kencang.Tubuhnya terus mundur, tetapi segera pantatnya menabrak dinding, dia saat ini sudah terpojok.Tiga ahli bela diri botak ingin membantu Indra, tetapi ketika menghadapi Teguh yang perlahan mendekat, kaki mereka terasa sangat berat seperti terisi timah, sama sekali tidak dapat digerakkan.Beberapa detik kemudian.Teguh sampai di depan Indra."Ini bukan keajaiban, ini murni kekuatan!" kata Teguh sambil menghantam Indra dengan satu pukulan.Dia akan menggunakan metode yang sama yang digunakan Indra pada dirinya."Whush!"Indra secara refleks merentangkan
Setelah Teguh selesai berbicara, keinginan membunuh yang dingin tiba-tiba terlepas.Seluruh tubuh Indra terasa seperti terjatuh ke dalam kuburan es, tubuhnya menjadi dingin dalam sekejap."Tapi, aku nggak bakal bunuh kamu."Teguh tiba-tiba berubah sikap, tetapi tatapannya kepada Indra makin dingin, "Keluarga Yadira sudah ngelakuin banyak kejahatan di dunia ini, aku nggak mau biarin kamu mati dengan cepat."Tanpa disadari, ada seekor Lipan Beracun yang berlumuran darah di tangan Teguh, terlihat sangat jahat dan aneh.Saat Teguh selesai bicara, tiba-tiba Lipan Beracun itu masuk ke dalam hidung Indra dengan suara "swoosh.""Ka-kamu ..."Indra sangat ketakutan oleh benda itu.Dia bertanya-tanya tanpa sadar, "Teguh, apa yang kamu lakuin ke aku tadi?""Itu adalah lipan pemakan jiwa."Teguh menjelaskan dengan serius, "Makanannya itu meridian seseorang, cuma butuh waktu sebentar, serangga itu bisa habisin semua meridianmu.""Terus ...""Lama-lama, itu bakal makan organ dalam sama daging di dad
Mendengar empat kata itu, Noah sedikit mengernyitkan keningnya.Teguh sudah merebut liontin gioknya, tetapi dia masih memiliki harta karun keluarga Xabel?Jangan-jangan ...Sesepuh Agung melanjutkan, "Orang berbaju hitam itu kuat banget, kalau bukan karena gurunya, si rubah tua itu, Teguh sama Rina pasti bakal mati.""Tapi ...""Waktu itu, rubah tua juga jatuh dari tebing."Saat kata-kata itu diucapkan oleh Sesepuh Agung, semua orang di ruangan sontak terdiam.Kakek rubah tua ini ... orang berpakaian hitam itu berhasil bikin dia jatuh ke jurang?"Dari mana kamu dapat berita ini? Yakin bisa dipercaya?" tanya Noah dengan mata yang berkilat cemerlang.Sesepuh Agung mengangguk dengan serius, "Pasti, begitu Teguh pulang, dia langsung pergi ke ibu kota dan ngasih tau berita ini ke Tedja. Terus, Tedja sudah mutusin bangun makam buat kakek rubah."Kaisar mendirikan makam!Kalau begitu, semua ini pasti sudah benar-benat terjadi!Semua orang yang ada di dalam ruangan terdiam sejenak, sedang menc