Shinta!Terlintas sebuah wajah cantik dan manis dalam benak Teguh, kemudian dia mengerutkan dahinya selagi bertanya, "Apa yang terjadi?""Kak Teguh, ini gawat."Bayangan mengusulkan, "Mari kita naik pesawat lebih dulu, baru kita akan membicarakannya lebih detail!""Oke."Teguh terkejut dengan keadaan mendesak ini, jadi dia buru-buru menyetujuinya.Beberapa saat kemudian.Di pesawat khusus menuju Kota Senggigi."Bayangan, kamu bisa bicara sekarang, ada apa sebenarnya?"Teguh tak bisa tenang dibuatnya."Pasukan Serigala melaporkan."Bayangan dengan serius berkata, "Shinta tiba-tiba saja terserang suatu penyakit aneh di Wilayah Barat. Nggak ada dokter yang bisa memberikan penjelasan, bahkan Kepala Rumah Sakit Pusat juga nggak mampu menemukan solusi.""Sekarang, dia sudah kembali ke Kota Senggigi dan tinggal sementara di Vila Sultan Permai untuk beristirahat."Kota Senggigi ...Sejak kepulangan Rina, Grup Jagaraga bangkit hingga menguat dan berpengaruh. Banyak dokter genius berbondong-bond
Bertahun-tahun Teguh belajar kedokteran, tetapi belum pernah menghadapi situasi yang begitu aneh seperti ini.Setelah meraba nadi Shinta selama beberapa menit.Teguh rasa nadinya tak bermasalah, jadi dia menarik tangannya dengan putus asa dan bertanya kepada Rina yang ada di sebelahnya, "Sejak kapan dia jadi begini?"Rina menggelengkan kepala, menunjukkan ketidaktahuannya juga."Ugh ..."Pada saat itu, Shinta yang berbaring di tempat tidur pun perlahan membuka matanya. Ketika melihat Teguh di sampingnya, sangat jelas terpancar kegembiraan dalam mata jernihnya."Shinta!""Kamu sudah bangun, ya ..."Keduanya menyapa secara bersamaan."Hmm."Shinta menganggukkan kepala dengan susah payah, lalu berkata dengan lirih, "Saat berada di Wilayah Perbatasan Barat, aku membawa staf medis dari markas besar untuk mengunjungi para prajurit yang terluka.""Kami bertemu dengan seorang pria tua yang pingsan di jalan.""Kami juga memutuskan untuk menyelamatkannya.""Orang itu merasa sangat berterima kasi
"Baik, aku akan pergi menanyakannya sekarang." Xena segera menjawab.Setelah mendapatkan tanggapan dari Xena. Teguh menutup telepon dan pergi ke luar Vila Sultan Permai."Suamiku."Rina mengejar dan bertanya, "Apa rencanamu?""Aku akan mempertimbangkan situasi Shinta setelah Ketua Sekte Obat-obatan memberiku balasan," jawab Teguh."Jadi, sekarang kamu pergi ke mana?"Mata Rina yang besar nan cantik menatap Teguh, memantulkan bayangan Teguh dengan jelas di dalamnya."Aku mau pergi ke Klinik Obat Husada, meminta bantuan Pak Husada untuk mencarikan beberapa bahan obat.""Bahan obat?"Mata Rina langsung berbinar, dengan bangga dia berkata, "Sekarang, keluarga Yulianto sudah menjadi keluarga pertama di Provinsi Julang. Kalau kamu ingin bahan obat apa pun, katakan saja padaku, nggak perlu repot meminta orang lain."Rina sangat ingin membantu Teguh sekaligus ingin memperbaiki hubungan mereka dengan cara ini.Teguh membalas dengan tenang, "Lebih baik nggak usah."Setelah mendengar penolakannya
Setelah menutup telepon.Tanpa sadar, Teguh sudah berjalan hingga jalan raya.Perkembangan Kota Senggigi sangatlah pesat.Raja Serigala pernah tinggal di tempat ini, bahkan peraih peringkat pertama Konferensi Ilmu Medis, Rina, juga ada di sini. Karena itu, hal ini mampu menarik banyak orang berbakat dan investor, sehingga perkembangan pesat ini dapat tercapai.Teguh merasa senang melihat semua ini.Kalau saja ...Semua kota di Serenara bisa menjadi makmur dan sejahtera seperti ini. Semua orang akan merasa tenang karena bisa bekerja dan hidup dengan damai!Cit!Ketika Teguh sedang melamun, sebuah mobil BMW berhenti di sebelahnya.Kemudian, terdengar lengkingan suara orang layaknya sedang terkejut. "Kak Raja Serigala, kamu juga di sini, toh!"Saat kaca mobil diturunkan, tampak wajah wanita yang cantik di hadapannya.Dia adalah Hanum Husada."Hanum, kebetulan banget!"Teguh juga tak menyangka bisa bertemu dengan Hanum di sini, lalu bertanya, "Kamu mau ke mana?"Hanum tersenyum genit dan m
Saat ini.Teguh dan Hanum sudah tiba di area perumahan martir.Mereka berdua mengantarkan bahan obat ke para keluarga sesuai daftar catatan.Ketika sudah sampai di keluarga terakhir."Nek ...""Salam kenal, nama saya Teguh Laksamana dan bertugas sebagai relawan santunan kali ini. Ini bahan obat yang kalian butuhkan untuk bulan ini."Teguh menyerahkan bahan obat tersebut."Makasih, ya.""Terima kasih, Nak."Rumah ini ditempati oleh sepasang lansia.Informasi menunjukkan, kakek itu bernama Jain Carl dan istrinya bernama Zaniya. Mereka memiliki putra dan putri, tetapi sang putra bernama Wandra Carl sudah gugur dalam bertugas.Putri bungsu mereka bernama Yumi Carl.Pasangan lansia itu tampak sangat bersyukur ketika melihat mereka berdua.Jain menyambut dengan hangat, "Nak, kulihat hari sudah larut, gimana kalau kalian mampir dulu untuk makan?"Ini.Teguh melirik Hanum tanpa sadar.Hanum memberikan senyum manis kepadanya.Tak peduli apa pun keputusan Teguh, dia akan mendukungnya."Nak."Zan
Mendengar pertanyaan Yumi, Teguh tertegun sejenak. Lantas, dia menjelaskan, "Aku pergi buru-buru tadi pagi. Maaf, jadinya lupa bawa oleh-oleh.""Nggak apa-apa!"Zaniya segera menyela untuk meredam situasi, "Kamu sudah bawa obat penting ini saja sudah cukup, kok. Kalau nggak bawa oleh-oleh juga nggak masalah.""Cih."Yumi melirik kantong obat itu, lalu mencibir,"Apanya yang obat! Itu cuma akar rumput liar yang digali sembarangan. Orang tua bodoh sepertimu yang nggak tahu apa-apa pasti akan menganggap itu berharga.""Buat santunan ...""Kalau bukan uang ratusan juta, buat apa kasih santunan, sih?""Bahkan, aku nggak bisa beli tas gara-gara nggak ada uang."Kerutan di wajah Teguh tampak makin banyak.Mendengar perkataan itu, sontak Zaniya marah dan menegur Yumi, "Yumi, kenapa bicaramu begitu? Setidaknya, dia sudah berniat baik.""Obat-obatan itu ...""Menyembuhkan berbagai penyakit yang aku dan ayahmu derita. Kenapa kamu malah jadi begini, sih?"Yumi tetap diam tanpa ekspresi saat mendeng
"Minta uang 10 juta."Tanpa basa-basi, Yumi bergegas melangkah ke hadapan Zaniya dan mengajukan permintaan.Zaniya pun terkejut, lalu membalas dengan ekspresi yang rumit, "Yumi, bukannya tiga hari yang lalu sudah kuberi empat juta. Kenapa sekarang minta lagi?""Yumi ..."Jain juga mengingatkan, "Kita nggak punya uang sebanyak itu, jadi jangan ambil semua ...""Kalau nggak mau kasih bilang saja!"Jain belum sempat menyelesaikan ucapannya, tetapi Yumi justru menyela dengan kurang ajarnya.Pasangan lansia tersebut saling tatap, enggan berniat memberikan uang sepeser pun kepadanya.Karena itu, Yumi makin berontak."Tua bangka yang nggak tahu apa-apa!"Sambil mengumpat, Yumi berlari ke arah Zaniya dan merogoh saku bajunya."Yumi, kamu ..."Jain tak punya pilihan lain selain memberi anak itu uang. Melihat sifat keras kepalanya, dia hanya bisa berkata dengan putus asa, "Akan kuberi kamu uang!"Lantas, dia mengambil kartu ATM dari kamarnya."Di dalam ada 20 juta."Jain memberikan kartu ATM kep
"Sampai jumpa, Kak Rina."Tak lama kemudian.Di kediaman keluarga Yulianto.Rina tiba seraya membawa Teguh pulang.Mereka berdua berpapasan dengan Zakir, lalu Rina memberi isyarat kepadanya, "Ayah, masakannya sudah matang?""Astaga, belum juga masuk waktu makan ..."Zakir refleks menjawab, tetapi sesaat kemudian, dia menangkap kehadiran Teguh di sebelah Rina.Lantas, Zakir langsung tersentak, memahami maksud dari pertanyaan Rina. Cepat-cepat dirinya mengganti kalimat, "Makan ... makanannya akan segera matang, kok.""Teguh, cepat masuk kemari."Rina segera menarik Teguh masuk sembari mengatakan itu.Akhirnya, Rina bisa merasa lega.Kemudian.Zakir bersama beberapa anggota keluarga Yulianto terburu-buru ketika bergegas mempersiapkan makanannya.Yoga juga keluar kamar dengan cepat sembari membawa catur."Teguh ..."Terlengkung senyum yang lama tak terlihat di wajah keriput Yoga. "Kita sudah lama nggak main catur. Ayo, temani aku main.""Baik."Teguh menerima ajakannya tanpa pikir panjang.
Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu
Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak
Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga
Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan
Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y
Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag
Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber
"Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli
"Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya