Share

Bab 956

Mendengar pertanyaan Yumi, Teguh tertegun sejenak. Lantas, dia menjelaskan, "Aku pergi buru-buru tadi pagi. Maaf, jadinya lupa bawa oleh-oleh."

"Nggak apa-apa!"

Zaniya segera menyela untuk meredam situasi, "Kamu sudah bawa obat penting ini saja sudah cukup, kok. Kalau nggak bawa oleh-oleh juga nggak masalah."

"Cih."

Yumi melirik kantong obat itu, lalu mencibir,"Apanya yang obat! Itu cuma akar rumput liar yang digali sembarangan. Orang tua bodoh sepertimu yang nggak tahu apa-apa pasti akan menganggap itu berharga."

"Buat santunan ..."

"Kalau bukan uang ratusan juta, buat apa kasih santunan, sih?"

"Bahkan, aku nggak bisa beli tas gara-gara nggak ada uang."

Kerutan di wajah Teguh tampak makin banyak.

Mendengar perkataan itu, sontak Zaniya marah dan menegur Yumi, "Yumi, kenapa bicaramu begitu? Setidaknya, dia sudah berniat baik."

"Obat-obatan itu ..."

"Menyembuhkan berbagai penyakit yang aku dan ayahmu derita. Kenapa kamu malah jadi begini, sih?"

Yumi tetap diam tanpa ekspresi saat mendeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status