Share

Bab 962

Jain marah besar sampai tak bisa bernapas.

Jemari Jain menunjuk Yumi sembari bergetar, "Kamu ... pembawa sial, katakan, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Mau gimana lagi?"

Menyadari situasinya sudah terbongkar, Yumi langsung mengaku dengan santainya, "Aku pinjam uang ke Kak Kael 100 juta untuk beli tas dan ponsel."

"Ya, mana aku tahu kalau kalian berdua benar-benar nggak berguna, bahkan uang 100 juta saja nggak punya!"

Perkataan yang dia lontarkan ini.

Yumi tiba-tiba menyalahkan orang tuanya. Tak pernah sekalipun melihat orang yang begitu kurang ajar dan tidak tahu malu begini.

"Ka ... kamu ..."

Tubuh Zaniya tampak gemetaran. "Kamu menggadaikan rumah ini ke orang lain. Lantas, kakakmu gimana? Arwahnya mau pulang ke mana?"

"Buat apa, orangnya sudah mati juga."

Yumi berkata dengan tak tahu malu, "Bukannya bisa ditempatkan di mana saja? Tinggal gali lubang di gunung dan beres, dah!"

Ucapan Yumi benar-benar membuat orang tuanya naik pitam.

Pasangan lansia itu menatap Yumi sambil menggelengkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status