Plak!Teguh tak tahan lagi mendengarnya, terngiang akan hinaannya pada Wandra yang diucapkan sebelumnya. Dia langsung menampar wajah Yumi tanpa belas kasih, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau kamu tahu status dan identitasku. Biar kuberi tahu kamu, rumah itu untuk ditinggali Kakek Jain dan Nenek Zaniya.""Kalau kamu berani masuk sejengkal saja ...""Aku punya ratusan metode supaya hidupmu sangat menderita dan menyesal sudah terlahir ke dunia ini!"Setelah mengatakan itu.Teguh menahan niat membunuh yang terpancar dari matanya.Pada momen singkat itu, tubuh Yumi bergetar tanpa henti seperti tengah berada dalam gua yang dikelilingi es berusia ribuan tahun.Beranjak keluar dari rumah.Qiyoda miliknya masih terparkir di sana.Lalu, Teguh mengayuh sepedanya menuju Grup Bumi Langit.Sementara itu.Di sisi lain, Kael dilarikan ke Rumah Sakit Pratama Kota Senggigi."Kak Kael, tanganmu baik-baik saja?""Kak Kael, si Hina itu benar-benar keterlaluan!""Kak Kael, sekarang kita harus pergi
Terlalu sinting!Yosef baru pertama kali bertemu dengan pemuda yang sangat gila seperti ini, membuatnya sontak tertawa terbahak-bahak. "Bocah, kalau gitu coba bicara, konsekuensi apa yang akan kutanggung kalau nggak mengundurkan diri?"Teguh menatapnya dengan sorot mata dingin karena malas terlibat dalam percekcokkan, langsung mengambil ponselnya, kemudian menelepon seseorang."Kelly.""Aku di Gedung Bintang lantai satu, temui aku dalam tiga menit," ucap Teguh, lalu memutus panggilan.Dalam ruang pertemuan.Kelly yang sedang ada rapat.Mendapat panggilan mendadak dari Teguh, Kelly langsung berdiri dan bicara tanpa pikir panjang, "Bos datang ke Gedung Bintang, rapat dihentikan sekarang. Semua orang ikuti aku untuk menyambutnya."Setelah berbicara seperti itu, Kelly segera keluar.Para petinggi yang tengah berada di ruang pertemuan sempat terkejut, lalu merasa bersemangat."Bos datang!""Shh ... aku sudah lama bekerja di Grup Bumi Langit, tapi belum pernah bertemu dengan Bos!""Sama deng
"Bu Kelly!"Yosef segera menundukkan kepala, menyapa Kelly bersama senyumnya yang terkesan menjilat, lalu membungkuk seraya berkata, "Bu Kelly, orang ini hanya sedang pura-pura hebat di depan kita.""Cukup beri saya waktu tiga menit dan saya akan mengusirnya dari sini.""Sungguh arogan.""Kusarankan ..."Yosef melirik Teguh sambil berkata dengan nada dingin, "Bawa dia ..."Tampak bak penjahat yang tengah menggertak orang lain, bahkan Yosef sama sekali tak menyadari ekspresi muram di wajah Kelly dan yang lainnya.Plak!Kelly tidak tahan lagi.Dia menampar Yosef dengan keras hingga meninggalkan bekas merah di pipinya. "Dasar sialan!" teriak Kelly."Buka matamu lebar-lebar dan lihat dengan jelas," bentak Kelly."Di depan kita ini adalah bos dari Grup Bumi Langit sekaligus Raja Serigala Serenara."Begitu kata-kata Kelly keluar ...Keheningan menyelimuti ruangan dalam sekejap.Semua orang langsung tercengang, menatap Teguh dengan sorot mata kosong.Pemuda yang kelihatan biasa-biasa saja di
Yosef terus menundukkan kepala. Memohon pengampunan seraya merangkak maju, berusaha menggapai kaki Teguh."Minggir."Saat tangannya hampir menyentuh kaki Teguh, sebuah sepatu hak tinggi berwarna merah menendang wajahnya. Kemudian, membuatnya terhuyung ke samping dengan keras.Itu adalah Kelly."Petugas keamanan!"Seraya menunjuk Yosef dan Kael, Kelly memberi perintah dengan suara dingin, "Patahkan tangan dan kaki kedua orang ini. Lalu, buang mereka ke Wilayah Barat untuk dijadikan buruh kasar!"Wajah Yosef dan Kael langsung pucat pasi."Bu Kelly!""Bu Kelly!"Keduanya bergegas maju, mencoba untuk memohon ampunan dengan kepala tertunduk.Namun, petugas keamanan jauh lebih gesit. Mereka langsung menyeret keduanya keluar."Bu Kelly!""Tolong ampuni kami, Bu Kelly ..."Keduanya masih terus memohon, tetapi tak ada gunanya."Ah!"Tak lama kemudian, suara jeritan yang memilukan bergema di seluruh penjuru Gedung Bintang,Kelly mendekati Teguh dengan kepala tertunduk, tampak seperti anak kecil
Karena anak ini sudah telanjur berlutut.Agak aneh rasanya bila dia tidak menerima teh itu.Jadi, Teguh terpaksa menerimanya. Dia berkata, "Karena sekarang kamu sudah jadi muridku, ada beberapa hal yang ingin kukatakan padamu.""Dalam hidup, moralitas adalah hal yang utama.""Meskipun kamu nggak punya kekuatan besar, kamu tetap harus punya karakter yang baik.""Setelah bergabung sama kami, kuharap kamu bisa belajar dengan tekun untuk mencapai cita-citamu.""Nantinya ...""Kalau kamu memilih jadi pejabat, kamu harus bisa membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi rakyat.""Sama halnya kalau kamu memilih jadi prajurit. Berantas segala kejahatan dan tegakkan keadilan.""Aku akan mematuhi perintah Guru. Kelak, aku janji akan membawa manfaat untuk masyarakat dan memberantas kejahatan!" timpal Hiram penuh ekspresi kesungguhan.Teguh mengangguk. "Bangunlah.""Baik."Meski prosesi ini terkesan terburu-buru, setidaknya bisa usai juga."Hahaha ..."Wira merasa begitu bahagia saat ini. "Teguh, ini
Sementara itu, di Hotel Royal.Teguh, Wira, dan Hiram tengah makan bersama di sebuah ruang VIP lantai atas."Teguh.""Mulai sekarang, aku percayakan Hiram padamu."Wira melirik Hiram sejenak sebelum kembali bicara, "Dia belum pernah merasakan kesulitan sejak kecil, tapi jangan dimanjakan. Kalau dia salah, didik saja dengan tegas."Teguh terkekeh, lalu membalas, "Wira, kamu sudah lihat sendiri. Apa aku suka memanjakan orang?"Wira terdiam sebentar, lalu tertawa terbahak-bahak.Tentu Wira masih ingat.Bahkan, Teguh tidak pernah sekalipun menyenangkannya meskipun dia adalah Pemimpin Wilayah Selatan. Jadi, mana mungkin Teguh akan memanjakan anaknya?Wira memang berlebihan saja."Guru!"Mengabaikan segalanya, Hiram berkata, "Kalau aku berbuat salah, silakan didik aku dengan keras. Aku bukan laki-laki sejati kalau mengeluh sedikit saja."Bagus!Sangat jantan!Teguh senang mendidik pemuda seperti ini. Delapan Senapati di Wilayah Perbatasan Barat juga dia didik dengan cara ini!Kring! Kring!S
Kota Senggigi tengah bergejolak.Mulai dari Tentara Wilayah Selatan.Pasukan Serigala elite.Hingga Organisasi Mata Elang.Tiga kekuatan besar ini hampir mengguncang Kota Senggigi.Sehari berlalu begitu cepat.Sementara itu, di Grup Bumi Langit.Teguh menerima telepon dari Bayangan."Kak Teguh, para tentara sudah mencari dengan berbagai cara. Hampir semua kamera pengawas di Kota Senggigi sudah diperiksa. Tapi, nggak ada yang bisa menemukan Kak Rina," lapor Bayangan."Seolah-olah Kak Rina menguap dari muka bumi.""Baiklah."Begitu menutup telepon, wajah Teguh tampak diliputi kecemasan.Tuk!Tuk!Tuk!Duduk di meja kerja Rina, Teguh tanpa sadar mengetuk-ngetukkan jarinya. Menghasilkan suara tajam yang sedikit berirama.Teguh tenggelam dalam pikirannya.Rasanya, Teguh menangkap ada yang janggal.Sejak memimpin Pasukan Serigala ke timur, mengungkap Kaisar Palsu, dan membangun kembali kejayaan, rangkaian peristiwa yang aneh terus terjadi.Mulai dari pemberontakan keluarga Yadira!Meridianny
Hiram termasuk salah satu orang yang mudah tersulut emosi.Tanpa basa-basi, Hiram membuka pintu mobil dan keluar, lalu berkata penuh amarah, "Kalau mau mati, lebih baik sana ke laut saja biar bisa jadi pakan ikan. Jangan malah membuatku jengkel!""Hehehe ..."Orang berpakaian hitam itu malah tertawa aneh dan menantang Hiram, "Aku cuma mau membuatmu kesal, ada masalah?"Sialan.Hiram, dengan temperamennya yang buruk, tidak kuasa menahan amarahnya lagi.Langsung saja Hiram menyerang orang berpakaian hitam itu.Bugh!Tak disangka, orang berpakaian hitam itu ternyata seorang ahli sejati. Dia meninju mata Hiram hingga bengkak, kemudian menghajarnya tanpa ampun.Hiram dihajar hingga babak belur.Akan tetapi, selayaknya pria sejati, dia tak bersuara sedikit pun."Murid Teguh benar-benar lemah, ya!"Lantas, orang itu menginjak kepala Hiram, mencemoohnya, lalu melemparkan sebuah surat. "Hari ini, aku masih membiarkan kamu hidup. Berikan surat ini pada Teguh."Setelah menyampaikan pesannya ...O