Melayang bagai burung primus di langit.Dengan kekuatan luar biasa.Dalam sekejap, dia sudah berada di depan Noah.Wuss!Set!Bukh!Setiap gerakan tampak sederhana dan bersahaja, tetapi nyatanya sangatlah tajam dan kuat. Membawa tekanan berat hingga menyerang Noah tanpa ampun.Noah tidak berani bersikap lengah.Karena itu, Noah mengumpulkan penuh tenaganya, menggunakan metode untuk menangani masalah dengan cermat, dan menangkisnya satu per satu.Setelah satu putaran serangan pertama.Xanu tiba-tiba berhenti tanpa aba-aba, menampilkan sikap yang tenang dan tak gentar. Lantas, dia berdiri berhadapan dengan Noah sambil meletakkan tangan di belakang punggung.Sebaliknya, Noah sudah terengah-engah dengan napas yang berat. Keringat membanjiri punggungnya."Bagus juga," puji Xanu kepada Noah.Xanu mengamati Noah dengan penuh apresiasi. "Meski kamu baru saja mencapai tingkat Alam Bela Diri Dewa, mampu bertahan dari tiga seranganku yang penuh kekuatan sudah jadi pencapaian yang patut diakui."T
Ketika mendengarnya ...Raut wajah Noah tiba-tiba berubah, lalu dia bergumam sendiri, "Alam Bela Diri Suci ..."Pada Tahap Akhir Alam Bela Diri Dewa, hanya dengan sepuluh persen kekuatannya, Xanu bisa melancarkan tiga serangan dan membuat Noah hampir kalah.Lantas, Alam Bela Diri Suci ... seberapa mengerikan kekuatannya?Noah tak berani memikirkan hal ini apalagi membayangkannya.Sudah banyak bahan obat yang Noah habiskan dalam proses kultivasinya hingga mencapai tingkat Alam Bela Diri Dewa serta menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam mengupayakan hal tersebut.Sementara itu, Alam Bela Diri Suci.Noah pun tak berani membayangkannya."Jangan khawatir."Xanu mendengus dingin, kemudian menghiburnya, "Saat aku bertarung dengannya bertahun-tahun lalu, aku merasakan putus asa dalam aura kekuatannya. Hal itu jadi tanda kelelahan jiwa dan fisik yang makin memburuk.""Seperti yang kamu tahu. Meski kami, para Master Alam Bela Diri, berkekuatan luar biasa hingga mampu melakukan serangan yang
Setelah mengalami banyak hal, Teguh punya sejumlah pertanyaan yang selama ini tertahan dalam dirinya. Setelah sabar menunggu dan memanggil berkali-kali, dia pun mendapat tanggapan dari sang guru.Tanpa ragu, Teguh mengikuti Tedja dan tiba di sebuah taman yang dipenuhi kicauan burung sekaligus harumnya aroma bunga.Dari kejauhan, tampak sebuah paviliun berlatar pegunungan yang berdiri tegak.Sebuah jembatan kecil membentang di atas aliran air, banyak ikan pun tampak berenang di dasarnya yang dangkal.Satu sosok bertubuh kurus terlihat tengah membelakangi mereka. Sosok itu duduk di tepi jembatan sambil menikmati pemandangan ikan di air."Guru!"Meskipun sudah lama tak bertemu, Teguh tetap mengenali sosok itu dalam sekali pandang."Akhirnya, kamu datang juga, ya."Sosok itu berbalik, menampilkan wajah yang begitu menawan, dengan rambut putih serta wajah yang terlihat awet muda. Dia sedang menatap Teguh dengan sorot mata yang sulit dipahami.Dialah sosok bernama Yudha."Guru, akhirnya kamu
Teguh pun bersemangat untuk mencobanya.Selama ini, Yudha memberi kesan yang menyulitkan Teguh untuk memahami arah pikirannya. Hal itu membuat Teguh tak pernah terpikir untuk memusuhinya sama sekali.Berbekal usaha sedikit saja, seringkali Teguh sudah mencapai batas maksimal kekuatannya. Alhasil, dia pun tidak tahu caranya perlu membalas serangan.Hari ini, Teguh berhasil naik tingkat dari seorang Grandmaster Agung Bela Diri menjadi seorang Master Alam Kaisar Kultivasi ...Tak bisa dipungkiri, dia telah berkembang pesat.Namun, Teguh memang terlihat jauh lebih percaya diri ketimbang sebelumnya.Meskipun dia kalah, kemungkinan besar dia tidak akan mengalami kekalahan yang terlalu memalukan, 'kan?"Hehe ..."Melihat pancaran semangat dari mata Teguh, Yudha tak bisa menebak apa yang direncanakan Teguh. Tiba-tiba saja, dia tersenyum seraya berkata, "Teguh, asalkan kamu bisa mencabut sehelai kumisku dalam tiga serangan, aku akan menceritakan segalanya padamu."Mendengar hal itu, Teguh langs
Mulai dari Alam Bela Diri Master, lompat menuju Alam Bela Diri Raja begitu saja, lalu mencapai Alam Kaisar Kultivasi?Memangnya dia ini sosok sehebat apa?Ini nggak pernah terdengar sebelumnya!Begitu sulit untuk dipercaya.Teguh benar-benar sosok genius yang luar biasa.Tedja menghela napasnya dalam-dalam, lalu bertanya, "Guru, kita harus bagaimana selanjutnya? Haruskah kita memberitahunya kebenaran mengenai murid yang menyerap energi hingga mencapai puncak?""Takutnya ...""Dia akan sulit menerimanya."Kekhawatiran Tedja bukannya tak beralasan.Perencanaan ini berlangsung selama 20 tahun dan tidak semudah yang bisa terlihat saja. Teguh hanya melihat sebagian kecil dari gambaran tentang apa yang terjadi."Kebenaran?"Tiba-tiba saja, wajah pria tua itu menjadi serius. Lalu, dia pelan-pelan berkata, "Kebenarannya akan terkubur seiring berjalannya waktu. Cuma orang mati yang mampu menjaga rahasia ini sepenuhnya."Tedja terkejut sejenak dan langsung teringat akan banyak hal.Di sisi lain.
Shinta!Terlintas sebuah wajah cantik dan manis dalam benak Teguh, kemudian dia mengerutkan dahinya selagi bertanya, "Apa yang terjadi?""Kak Teguh, ini gawat."Bayangan mengusulkan, "Mari kita naik pesawat lebih dulu, baru kita akan membicarakannya lebih detail!""Oke."Teguh terkejut dengan keadaan mendesak ini, jadi dia buru-buru menyetujuinya.Beberapa saat kemudian.Di pesawat khusus menuju Kota Senggigi."Bayangan, kamu bisa bicara sekarang, ada apa sebenarnya?"Teguh tak bisa tenang dibuatnya."Pasukan Serigala melaporkan."Bayangan dengan serius berkata, "Shinta tiba-tiba saja terserang suatu penyakit aneh di Wilayah Barat. Nggak ada dokter yang bisa memberikan penjelasan, bahkan Kepala Rumah Sakit Pusat juga nggak mampu menemukan solusi.""Sekarang, dia sudah kembali ke Kota Senggigi dan tinggal sementara di Vila Sultan Permai untuk beristirahat."Kota Senggigi ...Sejak kepulangan Rina, Grup Jagaraga bangkit hingga menguat dan berpengaruh. Banyak dokter genius berbondong-bond
Bertahun-tahun Teguh belajar kedokteran, tetapi belum pernah menghadapi situasi yang begitu aneh seperti ini.Setelah meraba nadi Shinta selama beberapa menit.Teguh rasa nadinya tak bermasalah, jadi dia menarik tangannya dengan putus asa dan bertanya kepada Rina yang ada di sebelahnya, "Sejak kapan dia jadi begini?"Rina menggelengkan kepala, menunjukkan ketidaktahuannya juga."Ugh ..."Pada saat itu, Shinta yang berbaring di tempat tidur pun perlahan membuka matanya. Ketika melihat Teguh di sampingnya, sangat jelas terpancar kegembiraan dalam mata jernihnya."Shinta!""Kamu sudah bangun, ya ..."Keduanya menyapa secara bersamaan."Hmm."Shinta menganggukkan kepala dengan susah payah, lalu berkata dengan lirih, "Saat berada di Wilayah Perbatasan Barat, aku membawa staf medis dari markas besar untuk mengunjungi para prajurit yang terluka.""Kami bertemu dengan seorang pria tua yang pingsan di jalan.""Kami juga memutuskan untuk menyelamatkannya.""Orang itu merasa sangat berterima kasi
"Baik, aku akan pergi menanyakannya sekarang." Xena segera menjawab.Setelah mendapatkan tanggapan dari Xena. Teguh menutup telepon dan pergi ke luar Vila Sultan Permai."Suamiku."Rina mengejar dan bertanya, "Apa rencanamu?""Aku akan mempertimbangkan situasi Shinta setelah Ketua Sekte Obat-obatan memberiku balasan," jawab Teguh."Jadi, sekarang kamu pergi ke mana?"Mata Rina yang besar nan cantik menatap Teguh, memantulkan bayangan Teguh dengan jelas di dalamnya."Aku mau pergi ke Klinik Obat Husada, meminta bantuan Pak Husada untuk mencarikan beberapa bahan obat.""Bahan obat?"Mata Rina langsung berbinar, dengan bangga dia berkata, "Sekarang, keluarga Yulianto sudah menjadi keluarga pertama di Provinsi Julang. Kalau kamu ingin bahan obat apa pun, katakan saja padaku, nggak perlu repot meminta orang lain."Rina sangat ingin membantu Teguh sekaligus ingin memperbaiki hubungan mereka dengan cara ini.Teguh membalas dengan tenang, "Lebih baik nggak usah."Setelah mendengar penolakannya