"Kak Teguh, gimana menurutmu?" Bayangan terkekeh."Oke juga."Lantas, Teguh lekas menelepon Wira.Karena orang ini punya keahlian khusus, maka harus dimanfaatkan dengan baik."Kak Raja Serigala ..."Ekspresi Wira memuram ketika melihat panggilan masuk dari Teguh, lalu segera bertanya, "Ada apa?""Bisa nggak jangan ganggu aku?"Teguh tersenyum seraya berkata, "Apa panggilan dariku sungguh membuatmu sengsara, Wira? Nggak usah kayak gitu, deh.""Um."Wira sempat terdiam. "Aku sibuk, cepat katakan tujuanmu.""Tujuanku adalah ...""Mau berterima kasih atas bantuanmu selama ini, beberapa kali sudah membantu menyelesaikan masalahku. Jadi, kuputuskan untuk mentraktirmu makan. Cepat datang ke Kota Senggigi, dong."Tanpa sebab, Teguh merasa lebih tenang ketika mendengar suara orang ini."Huh ..."Wira terdiam seribu bahasa, lalu merespons, "Saat ini, aku berada di provinsi sebelah, Daksina sedang menangani masalah serius. Nggak dulu buat makan-makannya.""Kalau kamu memang punya niatan seperti i
"Mulutmu seperti berkat yang diturunkan oleh Tuhan.""Terkenal akan ...""Rayuannya yang mampu membuat wanita di seluruh dunia ini nggak ada yang bisa menolak ajakanmu.""Dari tante-tante cantik usia 40 tahun sampai 60 tahun, gadis lugu yang baru mengenal cinta ...""Selama kamu melontarkan rayuan, nggak akan ada satu wanita pun yang mampu lolos.""Bahkan, binatang betina pun akan terpaku olehmu.""Dalam waktu lima tahun.""Kamu sudah gonta-ganti ribuan pacar. Kalau ditulis jadi novel romantis, pasti lebih dari ratusan ribu kata. Bahkan, kalau disambung bisa untuk mengelilingi Kota Senggigi dua setengah putaran.""Kamu juga mendapat julukan 'Si Paling Efisien', 'Pangeran Bermobil', 'Si Paling Jantan', 'Pria Pantang Mundur', dan beberapa julukan membanggakan lainnya.""Sekarang katakan padaku ..."Teguh menyeringai. "Mengidap prosopagnosia? Reputasimu?""Apanya yang reputasi!""Kenapa kamu nggak menjawab?""Kamu bilang punya budi luhur yang baik?" ucap Teguh, berusaha menyudutkan.Wira
Menggoda?Sama halnya dengan meminta Teguh menumbalkan nyawanya.Teguh tumbuh besar bersama Pak Yudha di Gunung Lembah Hijau.Setelah turun gunung, dia langsung pergi ke Perbatasan Barat dan membentuk Pasukan Serigala untuk bertempur di medan perang.Kalau bicara soal keahlian membunuh orang, dia sudah berada di tingkat tertinggi.Namun, keahlian menggoda orang lain sangatlah sulit."Pergi sana."Menangkap ekspresi kebingungan Teguh karena harus melakukannya secara spontan, Wira pun memberi saran, "Bukannya kamu pintar meramal seseorang, ya? Hampiri para wanita itu dan ramal nasib mereka.""Selama kamu menunjukkan sedikit keahlianmu saat berbincang pasti mudah untuk merayu mereka, 'kan?"Masuk akal.Kemudian.Dengan dorongan dari Wira, Teguh berjalan menghampiri meja yang tak jauh dari sana dengan tegang.Ada dua wanita yang sedang duduk di meja tersebut.Satu orang mengenakan seragam SMA, dia tampak bagai karakter fiksi dari novel di dunia nyata.Satunya lagi mengenakan kamisol merah
"Ketika bertemu dengan orang yang cocok bagi mereka, saat itu juga akan sukarela diajak pergi ke hotel dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.""Tapi ...""Kamu malah mengatakan kekurangan yang dia miliki di depan umum, ditambah lagi bicaranya terang-terangan. Bisa-bisanya bilang 'HIV', bukankah hal itu akan membuatnya malu?""Kamu juga membuat pria lain nggak minat untuk mendekatinya.""Malah aneh kalau dia nggak marah padamu," jelas Wira.Masuk akal.Setelah mendengar penjelasannya, Teguh sudah memahaminya sekarang."Sudahlah ..."Wira menggelengkan kepala, lalu menepuk-nepuk bahu Teguh dan berjalan keluar bilik sembari berkata, "Amati dan pelajarilah baik-baik, aku cuma menunjukkannya sekali."Teguh terkejut dan mengikutinya dari belakang.Wira menghampiri sebuah meja.Seorang tante cantik dengan sikap dingin.Sesaat setelah menghampiri meja, Wira langsung meneguk anggur merah sang wanita cantik. Tindakannya membuat Teguh terkejut.Sang wanita cantik juga melihat Wira dengan sedi
Melihat kedatangan Teguh.Para wanita pun mundur beberapa langkah tanpa sadar dan memperhatikan Teguh dari atas ke bawah, lalu berkata dengan nada meremehkan."Kak, kenapa kamu bawa dia kemari?""Dia nggak akan bilang kita mengidap 'HIV' juga, 'kan?""Dia bukan tipe kita ...""Cih ..."Tampak jelas para wanita itu melihat kejadian sebelumnya dan menjauhi Teguh karena merasa takut kepadanya."Apa-apaan itu?"Wira berpura-pura kesal dan memarahi mereka, "Asal kalian tahu, ya. Temanku ini punya kemampuan unik, jangan meremehkan dia, deh!"Setelah Wira berujar, para wanita cantik itu langsung membuka percakapan."Kemampuan unik apa yang dia punya?""Apa lidahnya bisa melintir?""Mungkinkah dia sangat tajir dan tahan lama?""Apa teknik ranjangnya sangat hebat?"Perkataan para wanita itu sangat dewasa ...Bahkan, Teguh yang menyandang gelar Raja Serigala juga tidak sanggup menahan malu.Untungnya, lampu di bar bercahaya remang-remang dan berwarna-warni, sehingga para wanita tidak bisa meliha
Tanpa sadar, Wira berhenti dan bertanya, "Apa maksudmu?""Coba lihat ini."Teguh memainkan video ketika Wira menggoda para wanita tadi di ponselnya."Sial ..."Wira tak menyangka bahwa Teguh begitu licik.Secara refleks, Wira mengulurkan tangan untuk merebut ponsel itu dari Teguh, tetapi Teguh sudah memperkirakan itu dan lekas mengantonginya kembali.Sekarang, Wira benar-benar menangis tanpa meneteskan air mata dan hampir memuntahkan darah."Sudahlah ..."Setelah bertukar tatap dengan Teguh, Wira menyerah dan hanya menundukkan kepala. "Orang yang sangat berbakat sepertimu, tetap nggak akan bisa mempelajarinya dalam waktu singkat.""Kita lewati saja bagian ini dan langsung ke intinya.""Gimana caranya?""Saudara iparku punya seorang putri."Wira benar-benar lelah dan langsung mengeluarkan segala cara. "Beberapa hari yang lalu, dia datang kemari.""Tubuh dan penampilan elok, bahkan melebihi 99% wanita di sini. Biar kuminta dia untuk berpura-pura menjadi pacarmu dan membantumu menghindari
Akhirnya pesan itu pun terkirim.Jantung teguh mendadak berdebar kencang.Padahal, kalau diingat lagi.Saat Rina mengajukan gugatan cerai dan memberinya sejumlah uang untuk tunjangan hidup, Teguh tak merasa serisau ini.Namun, kini jantung Teguh mendadak berdebar kencang."Oh, ya ...""Nanti jangan panggil aku Paman Teguh, jangan panggil nama depan atau nama belakangku. Kamu paham?" Teguh mengingatkannya."Paham."Xandy menjawab penuh pertimbangan.Beberapa saat kemudian, Teguh mendapat pesan dari Rina yang berisi, "Raja Serigala, aku sudah di depan."Teguh sontak mendongak.Rina tampak mengenakan kaos biru dan celana denim pendek sebatas paha, memperlihatkan kaki jenjangnya yang putih dan memesona.Teguh buru-buru memakai topengnya.Melihat gerak-gerik Teguh, Xandy sontak ikut mendongak.Matanya terbelalak begitu melihat keberadaan Rina. Tanpa sadar dia mengangkat kepala tinggi-tinggi dan membusungkan dada.Dalam waktu singkat, Xandy langsung membandingkan dirinya dengan Rina.Wanita
Begitu berbalik, Rina tak mampu menahan tangisnya lagi. Air matanya langsung tumpah tanpa terkendali."Tes, tes ..."Air matanya jatuh menetes ke lantai. Tetesan air mata itu menggambarkan hatinya yang hancur berkeping-keping. Tampak berkilau di bawah cahaya lampu warna-warni.Sosoknya tampak menyedihkan.Rasanya seperti kehilangan arah.Hati Teguh ikut berdenyut sakit.Meski begitu, dia tidak boleh lemah. Sekarang bukan waktunya untuk merasa sentimental."Sekarang ...""Dia nggak akan menggangguku lagi, 'kan?"Teguh mendorong Xandy menjauh.Ucapan bernada getir itu seperti ia tujukan pada Xandy, sekaligus pada dirinya sendiri."Glek ..."Selanjutnya, Teguh menuang segelas anggur merah dan meminumnya dalam sekali teguk.Xandy menatap kepergian Rina, lantas berujar yakin, "Dari pengalamanku selama bertahun-tahun, tadi jelas pukulan telak untuknya. Dia pasti sangat sakit hati.""Dia nggak akan pulih dalam dua atau tiga tahun."Pukulan telak ...Teguh tersenyum getir, tak tahu harus senan