Share

Bab 5

Penulis: Teh Dalam Kopi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Pertama, aku paling nggak suka kotor. Kamu harus menjaga rumah ini tetap bersih dan rapi. Sama sekali nggak boleh merokok di rumahku!"

"Kedua, barang-barang di rumahku mahal, kamu dilarang menyentuh apa pun!"

"Ketiga, kamarmu ada di lantai satu. Kamarku di lantai dua. Kamu nggak boleh menginjakkan kaki di lantai dua tanpa izin dariku. Sama sekali nggak boleh!"

Rina menatap langsung ke arah Teguh dengan mata indahnya. "Teguh, apa kamu paham?" tanya Rina memastikan.

Sudut bibir Teguh berkedut mendengarnya. "Apa wanita kaya di kota-kota besar semuanya sangat sulit diladeni seperti dia?" gumamnya dalam hati.

Hanya dalam hati saja.

Di luar, dia mengangguk setuju.

Rina menghela napas lega dan bangkit berjalan menuju tangga.

Ketika hendak menginjak anak tangga, dia berbalik lagi menambahkan, "Ada lagi. Kita cuma pura-pura, kamu boleh cari wanita sesukamu."

"Tentu saja, jangan sampai dilihat orang-orang yang kenal, termasuk aku juga jangan sampai lihat!" Selesai bicara, Rina bergegas menaiki tangga.

Rina naik semakin tinggi dan semakin tinggi. Sepasang kaki yang tinggi ramping menari-nari di pandangan Teguh.

Kaki jenjang Rina yang dibalut stoking sutra hitam itu seperti anugerah terindah dari Tuhan.

Sempurna!

Ramping!

Elegan!

Orang yang biasanya tenang seperti Teguh pun tidak bisa menahan ketertarikannya.

Rina naik ke lantai dua.

Teguh mulai menyibukkan diri di lantai satu, membersihkan kamar tamu dan merapikan baju-bajunya.

Berbaring di tempat tidur nyaman, dia mengeluarkan ponsel spesialnya dan mulai mengerjakan urusan militer hari ini.

Sebelum pergi dari markas besar Pasukan Serigala, dia sudah mengatur teman-teman terdekatnya untuk mengelola urusan militer. Namun, tetap saja dia masih perlu turun tangan membuat keputusan untuk beberapa urusan penting.

Setelah selesai, Teguh mendongak. Pandangannya terpaku ke luar jendela.

Bulan yang bulat terang merayap ke atas pepohonan.

Cahaya bulan yang cerah menyinari Kota Senggigi.

Pertanda larut malam.

Teguh pun meletakkan ponselnya dan bersiap tidur.

Tiba-tiba, pancaindranya yang tajam menangkap sebersit kejanggalan. Sesosok bayangan muncul dari tengah kegelapan di halaman dan naik ke lantai dua dengan gerakan cepat.

Teguh segera membuka pintu kamar dan berjalan menaiki tangga ke lantai dua.

Sesampainya di ruang tamu lantai dua, bayangan hitam tersebut langsung menyerangnya.

Mata Teguh langsung terkunci. Tangannya terulur menyerang secepat kilat ke arah bayangan hitam itu, mengejutkan si bayangan hingga terpental ke belakang.

Bayangan hitam yang terhempas ke dinding segera berbalik menstabilkan tubuh.

Telapak tangannya menepuk dinding dengan kuat, mengerahkan kekuatan untuk menyerang Teguh sekali lagi. Tangannya menekuk dan menegang dengan gerakan mencakar. Secepat kilat ia mulai menerkam.

Keseluruhan gerakannya mengalir mulus, cepat bak seekor harimau turun dari gunung.

"Terlalu lamban!" ucap Teguh pelan.

Setelah mengatakannya.

Tubuhnya segera berlari bagai citah, secepat kilat menyerbu ke arah bayangan hitam.

"Pfft!"

Keduanya bersentuhan.

Bayangan hitam seketika terhempas terbang, menubruk balkon di ruang tamu.

Saat bayangan hitam itu ingin menyerang lagi, suara ringan Teguh berkata perlahan, "Bayangan, belum cukup juga mainnya?"

"Mungkin kamu merasa butuh pelajaran?"

"Mau dibantai?"

Teguh mendekat ke hadapan bayangan hitam dan menatapnya dengan mata tidak suka.

Disinari cahaya bulan, bayangan hitam itu menampakkan wajah aslinya, seorang pria dengan tubuh kurus dan berkulit gelap.

Pria itu langsung tertawa gugup, menggaruk kepalanya. "Raja Serigala!"

Pria itu adalah Serigala Hitam, yang diberi julukan "Bayangan".

Dia adalah kapten dari pengawal bayangan eksklusif Raja Serigala!

Teguh meliriknya sekilas. "Ada apa kamu di sini?"

Bayangan memberi laporan, "Raja Serigala, markas besar menerima pesan rahasia. Kelicikan negara-negara di barat masih terus berlanjut. Mereka mengirim Nagendra untuk menyusupi negara kita. Markas besar mengadakan rapat darurat dan menugaskan aku untuk mengawalmu setiap saat!"

"Mengawalku?"

Penjelasan ini seperti lelucon di telinga Teguh. "Siapa di dunia ini yang bisa mengusikku?" ujarnya dengan penuh arogansi.

Penuh wibawa!

Tak tertandingi!

Tentu saja Bayangan paham betul akan kekuatan Teguh.

Namun, dia tetap menjawab, "Raja Serigala, kamu sudah bertahun-tahun bertarung di perbatasan barat. Cara bekerjamu nggak cocok dengan kota-kota di dalam negeri. Kalau ada aku di sini, aku bisa bantu!"

Teguh berpikir sejenak. "Kita sedang di dalam negeri, bukan di perbatasan barat lagi. Jangan panggil aku Raja Serigala."

"Baik."

Bayangan langsung merasa gembira begitu mendengar Teguh setuju.

"Kamu pergi dulu sekarang!"

Teguh memerintah, "Ini wilayah Rina. Jangan sembarangan pergi ke lantai dua."

"Eh ..."

Bayangan menepuk dahinya, bertanya, "Kak Teguh, kamu 'kan Raja Serigala yang memimpin sejuta Pasukan Serigala. Kamu beneran menikahi keluarga Yulianto demi balas budi?"

"Ini sudah perintah dari Guru. Aku bisa apa?"

Teguh berkata tanpa daya, "Cuma tiga atau empat bulan saja, kok, nanti Rina juga akan menceraikan aku."

"Huh ..."

"Kak Teguh, kalau begitu aku pamit dulu!"

Bayangan berbalik dan melompat pergi, menyatu dengan kegelapan.

Baru saja Teguh akan melangkah kembali ke lantai satu.

Tiba-tiba, pandangan matanya tertuju pada sebuah gantungan baju yang terjatuh dan celana dalam renda seksi tergeletak di lantai.

Tentu saja.

Ini pasti milik Rina ...

Ketika Bayangan terpental ke belakang tadi, dia menabrak rak jemuran yang berisi baju, membuat sebuah celana dalam jatuh ke lantai.

Teguh membungkuk hendak mengambil celana dalam renda itu dan menggantungnya kembali di jemuran.

Tiba-tiba, dia merasa ada pandangan mata mengarah padanya.

Dia pun berbalik.

Entah sejak kapan Rina sudah berada di sana dengan membawa sebuah tongkat kejut listrik, tatapan yang sengit terarah pada tangan Teguh.

Oh, tidak!

Ini ... ini sangat memalukan!

"Aku ... aku bisa jelasin ..." Teguh tergagap, mencoba menjelaskan.

"Szzt ..."

Rina menyalakan tongkat kejut listrik itu, suara sengatan listrik mendesing.

"Dasar cabul, pergi dari sini!" Teriakan amarah dan terhina bergemuruh mengagetkan burung-burung yang bertengger di pohon.

Bab terkait

  • Legenda Raja Serigala   Bab 6

    Setelah dihalau tongkat kejut listrik Rina, Teguh pun diusir ke lantai satu.Hati Rina terasa muram begitu melihat celana dalam yang jatuh di lantai, kemudian membayangkan wajah cabul Teguh.Dia mengambil celana dalam dari lantai dan melemparnya ke tempat sampah, berbalik, lalu kembali ke kamar dan mengunci pintunya rapat-rapat.Malam ini, Rina terbaring gelisah di atas tempat tidur dan tidak bisa terpejam hingga sangat lama.Sebaliknya, Teguh tidur sangat nyenyak sampai pagi menjelang.Saat melangkah keluar dari kamar, dia melihat seseorang duduk di ruang tamu.Ternyata pria itu adalah ayah Rina, Zakir Yulianto.Rina duduk di samping Zakir. Wajah cantiknya tegang, memancarkan aura sedingin es.Begitu Teguh keluar dari kamar, Zakir berseru dengan suara dingin, "Sini kamu!"Baru saja dia duduk di sofa, Teguh mendengar suara tangan Zakir menggebrak meja."Brak!"Zakir berteriak penuh amarah, "Teguh, berani-beraninya kamu!""Paman Zakir, tadi malam beneran cuma salah paham ..."Belum sele

  • Legenda Raja Serigala   Bab 7

    "Oke."Teguh meraih menu itu dan mulai membuka-buka.Melihat paras Teguh yang serius, Danu menyeringai dalam hati.Tempat ini adalah restoran Perancis kelas atas. Juru masak dan pelayan cantik di sini semuanya asli Perancis, sehingga setiap pelanggan yang memesan harus menggunakan bahasa Perancis.Bocah miskin dari gunung ini bisa masuk saja sudah suatu kehormatan besar. Bagaimana bisa dia bicara bahasa Perancis untuk memesan makanan?Danu sudah bisa membayangkan.Teguh mencoba bicara sangat lama, tapi tidak bisa memesan satu hidangan pun.Penampilannya pasti akan jadi badut paling menggelikan di ruangan ini!Danu lanjut mendesak, "Kalau nggak bisa baca, nggak usah pura-pura. Jangan buang-buang waktu semua orang. Pergi saja ke depan hotel untuk beli roti sayur, yang penting kenyang.""Hahahaha."Semua orang tertawa, menatap Teguh dengan tatapan yang mencemooh.Teguh menatap balik mereka seakan sedang menatap orang-orang bodoh.Kemudian.Di depan semua orang, dia berkata kepada wanita P

  • Legenda Raja Serigala   Bab 8

    Staf langsung mengerti dan menyiapkan sebuah mobil Mustang untuk Teguh.Danu duduk dengan elegan di atas kap mobil Bugatti. "Teguh, karena ini adalah pertama kalinya kamu ikut balapan. Bagaimana kalau kita melakukan satu putaran saja?" tanyanya dengan nada meremehkan."Nggak perlu."Melihat mobil yang hampir seperti mainan di depannya, Teguh hanya menggelengkan kepalanya. "Ayo cepat mulai!"Sikap meremehkan yang ditunjukkan Teguh membuat Danu merasa kesal. "Lantaran kamu sudah siap, ayo kita mulai saja!"Di lintasan balap, seorang gadis jangkung yang mengenakan bikini berjalan menghampiri bagian depan kedua mobil tersebut. Spontan, dia mengibaskan bendera kecil di tangannya."Mulai!"Brum ... brum ... brum ...Kedua mobil sport tersebut langsung melaju kencang dengan deru mesin yang menggelegar. Di tengah sorak-sorai dan teriakan semua orang, keduanya melaju gila-gilaan di sepanjang lintasan.Banyak pemuda dan gadis-gadis kaya melihat ke arah layar besar. Mereka menyaksikan situasi bal

  • Legenda Raja Serigala   Bab 9

    Brum ... brum ... brum ...Mustang segera melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi, menuju ke arah lereng yang curam.Melihat lereng curam di depannya makin dekat, Danu pun buru-buru menginjak pedal gas.Namun, rem pada mobil Mustang ini sudah dimanipulasi oleh seseorang ...Tiba-tiba saja wajah Danu berubah pucat pasi, mobil itu langsung menuruni lereng yang curam bersama dengan Danu di dalamnya.Brak ... brak ... brak ...Suara jungkir balik yang keras bergema di seluruh penjuru Gunung Aruna.Semua orang terkejut mendengarnya. Segera, mereka berlari menuju lereng yang curam sambil berteriak cemas, "Cepat, cepat panggil ambulans!"...Jam delapan malam.Rina yang tegang melangkah keluar dari rumah sakit bersama Shinta.Dia duduk di kursi pengemudi, sementara Shinta duduk di kursi samping pengemudi.Di sisi lain, Teguh masuk ke mobil dan duduk di kursi belakang.Setelah mobil melaju cukup jauh, melalui kaca spion, Rina melihat Teguh yang sedang menatap ponselnya dengan saksama.Urat-

  • Legenda Raja Serigala   Bab 10

    Mobil itu melaju menuju Bahari Indah dan Teguh pun turun dari mobil.Hanum melambaikan tangannya pada Teguh. "Tabib Kromo, lain kali bertamulah ke klinik kakkeku kala senggang. Aku akan membuatkan secangkir teh yang enak untukmu sebagai ucapan terima kasih.""Pasti."Ketika kembali dan berada di depan pintu masuk rumah Rina, Teguh mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu.Krek!Pintu tiba-tiba terbuka.Paras elok Rina menatap Teguh yang berdiri di depan pintu. "Aku punya sistem keamanan di sini. Kalau kamu terlambat lima menit lagi, kamu harus tidur di depan pintu.""Ini pertama kalinya aku pergi ke Kota Senggigi, jadi mau jalan-jalan melihat sekitar," kata Teguh datar."Masuklah."Rina berbalik dan duduk di sofa. Sepasang kakinya yang jenjang terangkat tinggi, membuat mata Teguh berbinar karena terpesona."Besok, bangun pagi dan ikut aku ke rumah Kakek.""Setelah bertemu kakekku, kamu nggak boleh mengomentari apa pun yang ingin aku katakan.""Apa kamu mengerti?" hentak Rina dengan n

  • Legenda Raja Serigala   Bab 11

    Rina menurunkan kaca jendela mobil. "Kalian kenapa sih ..." hardiknya.Belum sempat Rina menyelesaikan kata-katanya, dua minibus itu membuka pintunya. Delapan pria bertopeng turun dari mobil tersebut.Yang pertama dilakukan Sarah adalah menutup jendela mobil dan memberi perintah, "Nona Rina, tetaplah di dalam mobil dan jangan bergerak!"Setelah berkata seperti itu.Sarah langsung turun dari mobil dan menghalangi jalan beberapa pria itu.Pria yang memimpin orang-orang itu langsung mengeluarkan belati dan melambai-lambaikannya di hadapan Sarah. "Nona, aku hanya menginginkan nyawa wanita yang ada dalam mobil itu. Kalau kamu tahu diri, pergilah jauh-jauh!""Hanya kalian saja?"Sarah melirik mereka sekilas. Sudut mulutnya menyunggingkan senyum penuh penghinaan."Cari mati!"Pria yang memimpin mengangkat belati di tangannya. Dia menusukkan belati itu ke arah titik vital Sarah.Rina yang ketakutan menyaksikanya langsung menjerit berulang kali.Meskipun biasanya tenang dalam situasi yang berba

  • Legenda Raja Serigala   Bab 12

    Rina menoleh, menatap sengit Teguh. Kemudian, dia berkata dengan jengkel, "Teguh, kamu cumam bocah miskin dari gunung, bisakah berhenti membual?"Teguh tertegun sejenak. "Aku serius," ujarnya tak berdaya."Hehehe ..."Rina mencibir. Kemudian, berbalik dan bergegas naik ke lantai dua.Sejak melihat Teguh ketakutan dengan mata kepalanya sendiri hari ini, kesan baik yang tersisa di hati Rina untuk Teguh ikut sirna.Menurut Rina, berbicara dengan Teguh hanya membuang-buang waktunya saja.Sore harinya.Rina tidak pergi ke kantor karena sudah membuat janji untuk bertemu dengan sahabatnya, Shinta.Shinta punya banyak teman dari berbagai kalangan. Rina memutuskan untuk minta bantuan Shinta.Teguh juga pergi keluar rumah.Dia pergi ke kediaman keluarga Yulianto untuk bertemu Yoga. Teguh ingin meminta koin peringatan revolusi.Yoga adalah seorang veteran pensiunan sersan. Dia memiliki koin yang melambangkan makna revolusi.Koin ini adalah kunci bagi keluarga Yulianto untuk bisa memenangkan tende

  • Legenda Raja Serigala   Bab 13

    Pada saat ini, Rina sudah kembali ke rumah ketika dia menerima telepon dari Shinta. "Ada apa Shinta?""Rina, apa kamu benar-benar sudah menyelidiki informasi tentang Teguh?" tanya Shinta."Ya."Mendengar Shinta menyebut nama Teguh, Rina langsung merasa muak. "Dia hanya seorang bocah miskin yang tinggal di gunung sejak kecil.""Tapi, hari ini aku melihat dia ...""Stop!"Tanpa menunggu Shinta selesai bicara, Rina langsung memotong. "Danu berjanji untuk membantu keluarga Yulianto. Suasana hatiku sedang baik sekarang. Sudah jangan bicarakan dia lagi, bikin jengkel saja.""Rina ...""Shinta, aku harus memilih gaun untuk menghadiri acara besok malam. Kita bicara lagi nanti." Setelah berkata seperti itu, Rina langsung menutup teleponnya.Ketika Teguh kembali, Rina sudah selesai memilih gaunnya. Dia sedang duduk di sofa ruang tamu sambil memakai masker wajah.Rina agak mengerutkan kening saat melihat Teguh. Kemudian, dia segera berdiri hendak naik ke lantai dua.Sepanjang malam itu, keduanya

Bab terbaru

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2347

    Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2346

    Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2345

    Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2344

    Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2343

    Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2342

    Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2341

    Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2340

    "Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2339

    "Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya

DMCA.com Protection Status